0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
161 tayangan10 halaman
Kelompok 4 orang mengunjungi Gunung Bromo di Jawa Timur. Gunung berapi aktif setinggi 2329 m ini populer sebagai objek wisata dan terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Dokumen menjelaskan bahan yang dikeluarkan saat letusan gunung berapi seperti batu, abu, pasir, serta gas belerang dan uap air.
Kelompok 4 orang mengunjungi Gunung Bromo di Jawa Timur. Gunung berapi aktif setinggi 2329 m ini populer sebagai objek wisata dan terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Dokumen menjelaskan bahan yang dikeluarkan saat letusan gunung berapi seperti batu, abu, pasir, serta gas belerang dan uap air.
Kelompok 4 orang mengunjungi Gunung Bromo di Jawa Timur. Gunung berapi aktif setinggi 2329 m ini populer sebagai objek wisata dan terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Dokumen menjelaskan bahan yang dikeluarkan saat letusan gunung berapi seperti batu, abu, pasir, serta gas belerang dan uap air.
2. Diana Putri Damayanti (10). 3. Dora Vitamay ( 11 ). 4. Pipit Isrotul Asmaradibilla (27). Gunung Bromo Gunung Bromo adalah sebuah gunung aktif di Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 2.329 meter dpl dan berada dalam empat wilayah kabupaten , yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Gunung Bromo terkenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur. Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Letusan terbesar Gunung Bromo terjadi pada tahun 1974, sedangkan letusan terakhir terjadi pada 2015- sekarang. 1. Material yang Dikeluarkan Saat Gunung Bromo Meletus.
1. Material Padat (Efflata)
material padat contohnya : Bom (batu-batu besar), Terak, Lapili, Pasir, Debu, Batu apung. Menurut asalnya, efflata dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Efflata allogen, berasal dari batu-batu di sekitar kawah yang terlempar ketika terjadi letusan. b. Efflata autogen (Pyroclastica), berasal dari magma itu sendiri. 2. Material Cair Material cair contohnya: a. Lava, yaitu magma yang meleleh di luar pada lereng gunung api. b. Lahar panas, yaitu campuran magma dan air, sehingga merupakan lumpur panas yang mengalir. c. Lahar dingin, terbentuk dari efflata porus atau bahan padat di puncak gunung menjadi lumpur ketika turun hujan lebat dan mengalir pada lereng serta lembah. 3. Material Gas. Material gas atau ekshalasi contohnya : a. Solfatar, berbentuk gas belerang (H2S). b. Fumarol, berbentuk uap air (H2O). c. Mofet, berbentuk gas asam arang (CO2). Gas ini berbahaya bagi kehidupan karena bersifat racun. Selain itu, sifatnya yang lebih berat dari oksigen menyebabkan gas ini lebih dekat dengan permukaan tanah sehingga mudah dihirup oleh makhluk hidup. Contohnya, gas CO2 yang keluar dari Gunung Dieng pada tahun 1979 telah membunuh 149 penduduk.