LOSS (KEHILANGAN) Situasi aktual dan potensial dimana seseorang atau obyek yang dihargai tidak dapat dicapai atau diganti sehingga dirasakan tidak berharga seperti semula. Pengalaman individu : pengalaman dasar : terjadi kapan saja pengalaman traumatik : terjadi secara tiba-tiba atau berangsur- angsur SUMBER- SUMBER KEHILANGAN : 1. Salah satu aspek diri Bagian tubuh Fungsi/fisiologi organ Hasil tumbuh kembang 2. Objek eksternal Benda mati Benda hidup : hewan / tumbuhan 3. Lingkungan yang biasa dikenal Lingkungan fisik ( termasuk orang) 4. Orang yang dicintai Sementara atau menetap KEHILANGAN SEBAGAI KRISIS Krisis : Situasional Perkembangan
Kehilangan yang bersifat menetap dalam proses tumbuh
kembang yang normal dapat diantisipasi dan disiapkan Dalam menghadapi kehilangan, individu dipengaruhi oleh : Tahap perkembangan Kekuatan dalam dirinya Support system TIPE KEHILANGAN
Aktual/ Physical : nyata dapat dikenali oleh
orang lain Dirasakan/Psikologis tidak dapat dilihat Anticipatory perilakunya seperti seseorang yang kehilangan atau berduka walaupun hal tersebut belum terjadi. Contohnya keluarga yang anggotanya sakit terminal GRIEVING (BERDUKA) Reaksi emosi terhadapkehilangan : biasanya akibat perpisahan. Dimanisfestasikan dalam perilaku, perasaan dan pemikiran Breavement : Respon subyektif (dalam masa berduka) yang dilalui selama reaksi berduka. Biasanya berefek terhadap kesehatan Mourning ( berkabung) : Periode penerimaan terhadap kehilangan dan berduka yang terjadi selama individu dalam masa kehilangan. Sering dipengaruhi oleh kebudayaan dan kebiasaan REAKSI BERDUKA 1. Menolak dan Isolasi Respon : Tidak percaya terhadap hal tersebut Tidak siap menghadapi masalah Memperhatikan kegenbiraan yang dibuat – buat : menolak berkepanjangan Intervensi : suport fase denial secara verbal 2. Marah Respon : Marah : terhadap orang lain untuk hal – hal sepele : iritable/sensitif Intervensi : Bantu klien memahami bahwa rasa marah tersebut adalah normal Cegah terjadinya depresi atau pembalasan terhadap rasa marah Cari kebutuhannya yang lain di saat reaksi marah Anjurkan untuk mengusai/ mengendalikan kehidupannya REAKSI BERDUKA 3. Bargaining / tawar – menawar Respon : Mulai tawar menawar terhadap loss Mengekspresikan rasa bersalah, takut, punisment terhadap rasa berdosanya, baik nyata ataupun imaginasi Intervensi : Dengarkan dengan penuh perhatian dan anjurkan klien untuk mengekspresikan perasaannya. Hilangkan guility feeling dan ketakutan yang tidak rasional Jika memungkinkan berikan support spirirtual 4. Depresi Respon : Rasa berduka terhadap apa yang terjadi Kadang bicara bebas atau menarik diri Intervensi : Bantu klien mengekspresikan kesedihan Support secara non verbal REAKSI BERDUKA 5. Acceptance/ Penerimaan Respon : Penurunan interest terhadap lingkungan sekitar Berkeinginan membuat rencana - rencana Intervensi : Bantu keluarga dan teman –teman untuk memahami penurunan keinginan klien untuk bersosialisasi dan hanya mau bertemu untuk waktu yang singkat Anjurkan klien untuk berpartisipasi semampunya dalam program. DAMPAK KEHILANGAN
Masa Kanak – Kanak
Mengancam kemampuan anak untuk berkembang Kadang – kadang regresi Merasa takut, ditinggalkan / dibiarkan kesepian Remaja dan Dewasa muda Disintegrasi dalam keluarga Kematian pada orang tua Merasa bagian dari generasi terdahulu : layak untuk mati. Dewasa Tua Kematian pasangan : pukulan Masalah – masalah kesehatan meningkat ASSESSMENT 1. Tahap Perkembangan : Persepsi tentang kehilangan dan Efek kehilangan : regresi 2. Kebudayaan/ kebiasaan – kebiasaan : physical dan emocional 3. Kepercayaan / spiritual 4. KOndisi social ekonomi sebagai support system 5. Penyebab kematian 6. Tanda – tanda klinis : Somatik distress : Gastritis, Rasa sesak, Napas pendek, Sering mengeluh, Merasa lemah 7. Kondisi psikologis Tidak mengetahui dan memahami kondisi yang terjadi (terminal): kurang informasi Menghindari pembicaraan/ diskusi tentang prognosis/ kondisi penyakit Memahami sepenuhnya prognosis penyakit dan berusaha menghadapinya. PLANNING Tujuan : Mampu mengenang seseorang atau obyek yang hilang tanpa merasa sedih mendalam Terlepas dari ikatan emosi dengan orang yang sudah meninggal Menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan yang terjadi Mampu menjalani hubungan baru Marasa nyaman dengan kenangan orang telah mati , baik atau buruk NURSING DIAGNOSIS Disfunctional Grieving : (Pathologi Grieving) Individu tidak dapat mengekspresikan rasa berdukanya secara normal Gangguan penyesuain. Individu tidak dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan status kesehatan Sosial Isolation Individu menarik diri dari lingkungan atau trauma yang dialaminya.. INTERVENSI
Berikan kesempatan pada individu untuk
mengungkapkan perasaannya Kenali dan terima berbagai emosi yang diekspresikan klien atau keluarga akibat kehilangan yang dialami Berikan support agar individu atau keluarga mengekspresikan perasaan – perasaan yang sulit : sedih, marah : individu atau keluarga melakukannya dengan cara mereka INTERVENSI Sertakan juga anak – anak dalam proses duka Anjurkan individu atau keluarga untuk mempertahankan / tetap berhubungan dengan orang lain.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan terhadap klien
dalam fase grieving atau dying serta keluarganya diperlukan kemampuan komunikasi yang efektif. TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA