Tujuan
= > Untuk menguji apakah sediaan suspensi
tersebut layak untuk digunakan dan memenuhi
standar mutu yang telah ditentukan.
2
1. Evaluasi Volume Sedimentasi
Volume sedimentasi adalah suatu rasio dari volume
sedimentasi akhir (Vu) terhadap volume mula-mula
dari suspensi (Vo) sebelum mengendap. Syarat
suspensi yang baik memiliki nilai F mendekati 1
Vu
F = ------
Vo
3
Evaluasi Volume Sedimentasi
Sebelum Setelah
Mengendap Mengendap
4
Contoh soal :
1. Dua sediaan suspensi A dan B memiliki
volume awal (Vo) yang sama sebesar 60ml.
Kemudian didiamkan selama 24 jam dan diamati
ternyata Vu A : 59ml dan Vu B : 55 ml. Tentukan
nilai F dan manakah sediaan suspensi yang
memiliki stabilitas lebih baik ?
5
1. Diketahui :
Vo A : 60 ml Vu A : 59 ml
Vo B : 60 ml Vu B : 55 ml
Jawab :
Vu 59 ml
F suspensi A = ------ = -------- = 0,983
Vo 60 ml
Vu 55 ml
F suspensi B = ------- = --------- = 0,917
Vo 60 ml 6
Jawab :
Maka sediaan yang memiliki stabilitas lebih baik
adalah suspensi A karena nilai F paling
mendekati nilai 1.
7
Latihan soal, dikumpulkan :
1. Dua sediaan suspensi A dan B memiliki
volume awal (Vo) yang sama sebesar 100ml.
Kemudian didiamkan selama 24 jam dan diamati
ternyata Vu A : 98 ml dan Vu B : 94 ml. Tentukan
nilai F dan manakah sediaan suspensi yang
memiliki stabilitas lebih baik ?
8
1. Diketahui :
Vo A : 100 ml Vu A : 98 ml
Vo B : 100 ml Vu B : 94 ml
Jawab :
Vu 98 ml
F suspensi A = ------ = -------- = 0,98
Vo 100 ml
Vu 94 ml
F suspensi B = ------- = --------- = 0,94
Vo 100 ml 9
Jawab :
Maka sediaan yang memiliki stabilitas lebih baik
adalah suspensi A karena nilai F paling
mendekati nilai 1.
10
2. Evaluasi Waktu Rekonstitusi
( untuk suspensi kering )
Waktu rekonstitusi adalah mulai dari air dimasukkan
sampai serbuk terdispersi sempurna. Waktu
rekonstitusi yang baik adalah kurang dari 30 detik.
3. Evaluasi Waktu Redispersi
Waktu redispersi adalah waktu yg dibutuhkan oleh
suspensi untuk dapat terdispersi kembali secara
merata dari keadaan mengendap.
Suspensi didiamkan hingga mengendap kemudian
dikocok sampai semua endapan dapat terdispersi
kembali dan dicatat waktunya.
Kemampuan redispersi baik bila suspensi telah
terdispersi sempurna dengan pengocokan dalam
waktu maksimal 30 detik.
12
4. Kadar air ( untuk suspensi kering )
Kadar air yang melebih 4% dapat mempengaruhi stabilitas
suspensi kering seperti perubahan warna, bau, rasa,
bentuk, pH dan konsentrasi zat
Alat : moisture meter
5. Uji Organoleptis
Tujuan : Memeriksa kesesuaian bentuk, bau, rasa dan
warna sediaan dengan spesifikasi yang telah
ditentukan
Prinsip : Pemeriksaan bentuk, bau, rasa dan warna
menggunakan panca indra
Syarat : Bentuk, bau, rasa dan warna sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan.
14
6. Uji pH
=> Melihat tingkat keasamaan sediaan.
=> Untuk sediaan oral diusahakan pH
mendekati netral (pH 7)
a.Kertas pH dimasukkan ke dalam sediaan
b.Ditunggu beberapa saat
c.Diamati kertas pH
d.Dibandingkan dengan indikator pH
e.Diamati warna yang terjadi, tulis hasil pH
15
7. Uji Bobot Jenis
Tujuan : Menjamin sediaan memiliki bobot jenis yang
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Alat : Piknometer
Syarat : Bobot jenis sediaan sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditetapkan.
16
8. Identifikasi bahan aktif
Tujuan : Secara kualitatif memastikan bahwa bahan
aktif yang ada dalam sediaan sirup memang benar-benar
zat aktif yang diinginkan.
Metode : Sesuai dengan yang tertera pada monografi
sediaan dengan kandungan zat aktif tertentu pada
Farmakope Indonesia.
17
9. Penetapan kadar zat aktif
Tujuan : Secara kuantitatif mengetahui konsentrasi zat
aktif dalam sediaan.
Metode : Sesuai dengan yang tertera pada monografi
sediaan dengan kandungan zat aktif tertentu pada
Farmakope Indonesia.
18