TAS’IR tas’ir adalah penetapan harga tertentu yang dilakukan oleh pemerintah. َّ سو ُل َِّللا ُ س ِع ْر لَنَا فَقَا َل َر ِ َّللاِ غ َََل َ َالس ْع ُر ف َّ سو َل ُ اس يَا َر ُ َّالن... الر ِاز ُق َّ ط ُ ض ْالبَا ِس ُ س ِع ُر ْالقَا ِب َ َّللاَ ُه َو ْال ُمَّ سلَّ َم ِإ َّن َ علَ ْي ِه َو َّ صلَّى َ َُّللا َ ظلَ َم ٍة ِفي دَ ٍم ْ طا ِلبُ ِني ِب َم َ ُس أ َ َحدٌ ِم ْن ُك ْم ي َ َ ي ْ َ لو َ َّ َّللا ى َ ق ْ ل َ أ ْ ن َ أ و ج ُ رْ َ َو ِإ ِني ََل .َو ََل َما ٍل “...dari Anas, orang-orang berkata; wahai Rasulullah, harga telah melonjak, maka tetapkanlah harga untuk kami! Maka beliau bersabda: "Sesungguhnya Allahlah yang menentukan harga, yang mengekang dan yang menghamparkan, serta memberi rizqi. Dan sungguh aku berharap bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak ada seorang pun dari kalian yang menuntutku karena suatu kezhaliman dalam hal darah, dan harta.“ (H.R. Abu Daud) › Nabi menganjurkan kepada umatnya untuk memanfaatkan mekanisme pasar dalam penyelesaian masalah ekonomi dan menghindari sistem penetapan harga (tas’ir) oleh otoritas negara. › Islam menganjurkan agar harga diserahkan pada mekanisme pasar sesuai kekuatan permintaan dan penawaran. › Pemerintah tidak boleh memihak pembeli dengan mematok harga yang lebih rendah atau memihak penjual dengan mematok harga yang lebih tinggi. › Pendapat yang paling kuat, jumhur ulama sepakat tentang haramnya tas’ir secara mutlak, hal ini karena dalil yang mengharamkan tas’ir bersifat mutlak, atau tanpa disertai dengan taqyid tertentu. › Pendapat kalangan ulama Hanafiyah dan sebagian besar ulama Hanabila abad pertengahan, Ibn Taimiyah dan Ibn Qayyim al-Jauziyah mengharamkan penetapan harga yang bersifat dzalim, dan membolehkan bahkan mewajibkan penetapan harga yang bersifat adil. Pendapat yang memperbolehkan tindakan tas’ir memberikan batasan berupa syarat sebagai berikut: a. Komoditi tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat; b. Adanya kesewenang-wenangan dari penjual dalam menetapkan harga (adanya praktik monopoli atau permainan harga); c. Pemerintah harus melakukan studi kelayakan pasar; d. Penetapan harga tersebut mengacu pada prinsip keadilan bagi semua piihak (melindungi penjual dalam profit margin sekaligus melindungi pembeli dalam hal purchasing power); e. Adanya pengawasan secara terus menerus untuk menghindari penimbunan; f. Pemerintah itu adalah pemerintah yang adil. › Ibnu taimiyah: tas’ir harus dilakukan jika diketahui ada tindakan ihtikar. › Pendapat lain menyatakan penetapan harga boleh dilakukan untuk produk- produk BUMN yang dikuasai oleh negara seperti BBM, listrik, air dsb. › Beberapa macam intervensi yang bisa dilakukan oleh pemerintah yaitu: menetapkan harga minimal dan harga maksimal, membatasi jumlah barang yang diimpor atau di ekspor, nemberikan subsidi untuk barang-barang tertentu. IHTIKAR › Ihtikar adalah membeli sesuatu dan menahannya agar menjadi langka disekitar manusia sehingga harganya naik yang menyebabkan kemudharatan kepada manusia. › Ihtikar merupakan perbuatan haram, adapun kriteria ihtikar adalah sebagai berikut: – Barang yang ditimbun adalah kelebihan dari kebutuhannya, berikut tanggungan untuk persediaan setahun penuh. – Orang tersebut menunggu saat memuncaknya harga barang agar dapat menjualnya dengan harga yang lebih tinggi karena orang lain sangat membutuhkan barang tersebut. – Penimbunan dilakukan terhadap barang yang sangat dibutuhkan masyarakat. › Jenis barang ihtikar: – Imam syafi’i: barang kebutuhan pokok – Imam ad-Duraini: makanan, pakaian, manfaat dan jasa. – Imam malik: seluruh jenis barang – Imam ahmad: makanan › Kriteria umum Islami yang dapat memberi pengaruh dalam menentukan batas keuntungan yang diinginkan oleh pedagang yaitu: a.Kelayakan dalam menetapkan laba b.Keseimbangan antara tingkat kesulitan dan keuntungan c.Masa perputaran modal d.Biaya dalam memperoleh barang e.Unsur-unsur pendukung seperti resiko