Anda di halaman 1dari 21

TEKS EDITORIAL

Kelompok 3 ( Kelas XII MIPA 4)


Nama Anggota :
Anna Khairunissa
Femi Novia
Gema Yastu I
Tita Sari R
Syanti A
Deril Fahrezi
Dzikri Nugraha

Tahun Ajaran 2019 – 2020


Pada kesempatan kali ini , kami setelah membaca berita “ Rio Ingin Jadi
Pembalap Utama “ dan “ Rio Haryanto Berlaga di F1 Grand Prix
Australia “ kami akan menjawab pertanyaan yang tercantum pada buku
paket Bahasa Indonesia halaman 96.

Dengan pertanyaan sebagai berikut .


1. Peristiwa apakah yang diberitakan dalam dua teks berita tersebut ?
2. Sebutkan fakta – fakta yang terdapat dalam kedua teks berita
tersebut ?
3. Berdasarkan peristiwa yang terjadi serta fakta yang terdata ,
ungkapkanlah isu aktual dari kedua teks berita tersebut dengan
menggunakan kalimatmu ?
Jawaban
1. Teks berita pertama membahas peristiwa berupa tim balap
Formula 1 Manor Racing yang masih mempertimbangkan
posisi para pebalap dalam ajang balap F1 tahun 2016,
termasuk pebalap yang menjadi pebalap utama dan
cadangan.
Teks berita kedua membahas tentang kepastian dari pihak
Manor Racing Ltd. yang mengatakan bahwa Rio telah menjadi
bagian pebalap utama mereka dalam ajang F1 musim 2016.
2. Fakta berita 1:
a. Hunnisett juga menegaskan posisinya bahwa pihaknya
hanya ingin Rio menjadi pembalap utama dalam tim asal
Inggris itu berpasangan dengan pembalap Jerman, Pascal
Wehrlein yang sudah diumumkan sebelumnya sebagai
pembalap Manor.
b. Sejauh ini manajemen Rio, PT. Kiky Sport baru
membayarkan 3 juta Euro dari total 15 Juta Euro yang
diminta oleh Manor.
c. Indah Pennywati, ibunda Rio yang juga perwakilan Kiky
Sport pun terus menggalang dana untuk Rio.
Fakta berita 2:
a. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang pembalap
asal Indonesia akan berlaga di arena balap mobil paling
bergengsi di dunia, Formula Satu (F1).
b. Tim asal Inggris, Manor Racing Ltd, memastikan secara
resmi bahwa mereka mengontrak Rio Haryanto sebagai
salah satu pembalap utama dalam ajang F1 musim 2016
ini.
3. Isu Aktual pada kedua teks berita
a. Isu Aktual dari teks berita pertama adalah keinginan Rio
Haryanto untuk menjadi Pembalap Utama di tim Manor
Racing.
b. Isu Aktual dari teks berita kedua adalah kepastian Rio
Haryanto berlaga mewakili Manor Racing dalam Kompetisi
Balapan F1 tahun 2016.
Kebakaran Hutan: Titik panas berkurang
drastis, tapi Pemerintah harus tetap Waspadai
Karhutla
Data Citra Satelit Lembaga Penerbangan
dan Antariksa Nasional (Lapan)
menunjukkan setidaknya terdapat 179 titik
panas di seluruh wilayah Indonesia. Khusus
di wilayah yang terbakar di lahan gambut
seperti Sumatera dan Kalimantan,
berkurang drastis.
Penurunan itu, menurut Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB),
dipengaruhi oleh hujan buatan yang
berlangsung selama sepekan.
Namun BMKG mengingatkan pihak
berwenang untuk tetap mewaspadai
terjadinya kembali kebakaran hutan dan
lahan karena musim kemarau berlangsung
hingga akhir Oktober.
Data AirVisual menyebutkan kualitas
udara di polusi di Palangkaraya, dalam
kategori sedang.
Tapi di Jambi kondisinya berbeda. Ratna
Dewi, warga di Kelurahan Tanjung,
Kabupaten Muaro Jambi, bercerita kabut
asap tebal masih menyelimuti sekitar
rumahnya. Jarak pandang tak lebih dari
100 meter dan membuat pemandangan
tampak gelap.
Kabut asap juga berdampak pada jarak pandang yang
terbatas. Alhasil pemadaman kebakaran di area
gambut melalui helikopter water bombing dihentikan
sementara. BPBD, kata Bayu, mengandalkan pemData
AirVisual menyebutkan kualitas udara di polusi di Jambi
menunjukkan kategori tidak sehat.
• Hotspot berkurang 90%, tapi kemarau berlangsung
sampai akhir Oktober
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
menyebut jumlah titik panas di Sumatera dan
Kalimantan turun hingga 90% dari 9.310 hotspotpada
awalhingga pertengahan September, sejak turun hujan
dan dilakukannya hujan buatan sepekan terakhir.
Di Sumatera masih terdapat 13 titik panas. Sedangkan
Kalimantan tersisa tiga hotspot. Juru bicaranya, Agus
Wibowo, mengatakan untuk pembuatan hujan buatan,
BNPB mengandalkan empat pesawat cassa dan
hercules.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) memastikan musim kemarau masih
berlangsung sampai akhir Oktober. Karena itu kata juru
bicaranya, Dwi Rini Endrasari, pemerintah daerah dan
pihak berwenang lDari pantauan Satelit Himawari milik
BMKG, potensi pertumbuhan awan hujan tampak di
Sumatera dan Kalimantan. Sehingga hujan lebat
berpeluang terjadi di Jambi, Sumatera Selatan,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara sepanjang tiga hari
ke depan.ainnya harus mewaspadai munculnya titik api.

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-49921090
Kebakaran Hutan: Titik Panas Berkurang,
Warga Bisa Lihat Awan dan Langit
Data Citra Satelit Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional (Lapan) menunjukkan
setidaknya terdapat 179 titik panas di seluruh
wilayah Indonesia. Khusus di wilayah yang
terbakar di lahan gambut seperti Sumatera dan
Kalimantan, berkurang drastis.
Penurunan itu, menurut Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), dipengaruhi
oleh hujan buatan yang berlangsung selama
sepekan. Namun BMKG mengingatkan pihak
berwenang untuk tetap mewaspadai terjadinya
kembali kebakaran hutan dan lahan karena
musim kemarau berlangsung hingga akhir
Oktober.
Lilis Alice, seorang warga di Kota Palangkaraya,
Kalimantan Tengah, mengaku tak lagi menggunakan
masker saat keluar rumah. Sebabnya, kabut asap
sudah lenyap diguyur hujan dalam seminggu
terakhir. Tumpukan debu yang sebelumnya
menempel di atap rumah, juga hilang. Karena tak
ada lagi kabut asap dan jarak pandang membaik,
aktivitas warga kembali seperti sedia kala. Bahkan,
kegiatan belajar mengajar berangsur normal sejak
Senin pekan ini.
Jambi masih dikepung Kabut Asap
Tapi di Jambi kondisinya berbeda. Ratna Dewi,
warga di Kelurahan Tanjung, Kabupaten Muaro
Jambi, bercerita kabut asap tebal masih
menyelimuti sekitar rumahnya. Jarak pandang tak
lebih dari 100 meter dan membuat pemandangan
tampak gelap. Sepanjang ingatannya pula, dalam
sepekan terakhir hujan baru turun dua kali. Itu pun
intensitasnya kecil.
Karena itulah ia sempat khawatir, api dari lahan
gambut yang terbakar belum padam sepenuhnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Jambi, Bayu, menyebut kabut asap masih
mengepung karena intensitas hujan buatan yang
relatif kecil. Sehingga belum efektif memadamkan
lahan gambut seluruhnya. abut asap juga
berdampak pada jarak pandang yang terbatas.
Alhasil pemadaman kebakaran di area gambut
melalui helikopter water bombing dihentikan
sementara. BPBD, kata Bayu, mengandalkan
pemadaman lewat darat.
Ia juga mengatakan, asap di Jambi disumbang dari wilayah perbatasan
di Sumatera Selatan. Itu sebabnya, BPBD Jambi saling berkoordinasi
dengan BPBD Sumsel untuk memadamkan api. Data AirVisual
menyebutkan kualitas udara di polusi di Jambi menunjukkan kategori
tidak sehat.
• Hotspot berkurang 90%, tapi kemarau berlangsung sampai akhir
Oktober
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut jumlah titik
panas di Sumatera dan Kalimantan turun hingga 90% dari
9.310 hotspotpada awalhingga pertengahan September, sejak turun
hujan dan dilakukannya hujan buatan sepekan terakhir. Di Sumatera
masih terdapat 13 titik panas. Sedangkan Kalimantan tersisa
tiga hotspot. Juru bicaranya, Agus Wibowo, mengatakan untuk
pembuatan hujan buatan, BNPB mengandalkan empat pesawat cassa
dan hercules.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) memastikan musim kemarau masih berlangsung
sampai akhir Oktober. Karena itu kata juru bicaranya, Dwi Rini
Endrasari, pemerintah daerah dan pihak berwenang lDari
pantauan Satelit Himawari milik BMKG, potensi pertumbuhan
awan hujan tampak di Sumatera dan Kalimantan. Sehingga
hujan lebat berpeluang terjadi di Jambi, Sumatera Selatan,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara sepanjang tiga hari ke
depan.ainnya harus mewaspadai munculnya titik api.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/04/06160051/
Kebakaran hutan: Titik panas berkurang drastis, tapi
pemerintah harus tetap waspadai karhutla
Data Citra Satelit Lembaga Penerbangan
dan Antariksa Nasional (LAPAN)
menunjukkan setidaknya terdapat 179 titik
panas di seluruh wilayah Indonesia. Khusus
di wilayah yang terbakar di lahan gambut
seperti Sumatera dan Kalimantan,
berkurang drastis.
Penurunan itu, menurut Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB),
Lilis Alice, seorang warga di Kota dipengaruhi oleh hujan buatan yang
Palangkaraya, Kalimantan Tengah, berlangsung selama sepekan.
mengaku tak lagi menggunakan masker Namun BMKG mengingatkan pihak
saat keluar rumah. Sebabnya, kabut asap berwenang untuk tetap mewaspadai
sudah lenyap diguyur hujan dalam terjadinya kembali kebakaran hutan dan
seminggu terakhir. lahan karena musim kemarau berlangsung
Tumpukan debu yang sebelumnya hingga akhir Oktober.
menempel di atap rumah, juga hilang.
Karena tak ada lagi kabut asap dan jarak pandang membaik,
aktivitas warga kembali seperti sedia kala. Bahkan, kegiatan
Data AirVisual menyebutkan kualitas udara di polusi di
Palangkaraya, dalam kategori sedang.
Jambi masih dikepung kabut asap
Tapi di Jambi kondisinya berbeda. Ratna Dewi, warga di
Kelurahan Tanjung, Kabupaten Muaro Jambi, bercerita kabut
asap tebal masih menyelimuti sekitar rumahnya.
Belajar mengajar berangsur normal sejak Senin pekan ini.
Sepanjang ingatannya pula, dalam sepekan terakhir hujan
baru turun dua kali. Itu pun intensitasnya kecil. Karena itulah
ia sempat khawatir, api dari lahan gambut yang terbakar
belum padam sepenuhnya. Jarak pandang tak lebih dari 100
meter dan membuat pemandangan tampak
Kabut asap juga berdampak pada jarak pandang yang terbatas.
Alhasil pemadaman kebakaran di area gambut melalui helikopter
water bombing dihentikan sementara. BPBD, kata Bayu,
mengandalkan pemadaman lewat darat.
Ia juga mengatakan, asap di Jambi disumbang dari wilayah
perbatasan di Sumatera Selatan. Itu sebabnya, BPBD Jambi saling
berkoordinasi dengan BPBD Sumsel untuk memadamkan api. Data
AirVisual menyebutkan kualitas udara di polusi di Jambi
menunjukkan kategori tidak sehat.

• Hotspot berkurang 90%, tapi kemarau berlangsung sampai akhir


Oktober
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut
jumlah titik panas di Sumatera dan Kalimantan turun hingga 90%
dari 9.310 hotspotpada awalhingga pertengahan September, sejak
turun hujan dan dilakukannya hujan buatan sepekan terakhir.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) memastikan musim kemarau masih
berlangsung sampai akhir Oktober. Karena itu kata
juru bicaranya, Dwi Rini Endrasari, pemerintah daerah
dan pihak berwenang lainnya harus mewaspadai
munculnya titik api.
Dari pantauan Satelit Himawari milik BMKG, potensi
pertumbuhan awan hujan tampak di Sumatera dan
Kalimantan. Sehingga hujan lebat berpeluang terjadi
di Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Utara sepanjang tiga hari ke depan.

https://lapan.go.id/index.php/subblog/read/2019/6302/
 Fakta pada teks berita 1 (Isu Aktual)
Bahwa menurut Data Citra Satelit Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional (Lapan) menunjukkan setidaknya terdapat
179 titik panas di seluruh wilayah Indonesia. Khusus di
wilayah yang terbakar di lahan gambut seperti Sumatera dan
Kalimantan, berkurang drastis.
 Fakta pada teks berita 2 (Isu Fenomenal)
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB), dipengaruhi oleh hujan buatan yang berlangsung
selama sepekan. Namun BMKG mengingatkan pihak
berwenang untuk tetap mewaspadai terjadinya kembali
kebakaran hutan dan lahan karena musim kemarau
berlangsung hingga akhir Oktober.
 Fakta pada teks berita 3 (Isu Kontroversial)
Kabut asap juga berdampak pada jarak pandang yang terbatas.
Alhasil pemadaman kebakaran di area gambut melalui helikopter
water bombing dihentikan sementara. BPBD, kata Bayu,
mengandalkan pemadaman lewat darat.
Ia juga mengatakan, asap di Jambi disumbang dari wilayah
perbatasan di Sumatera Selatan. Itu sebabnya, BPBD Jambi saling
berkoordinasi dengan BPBD Sumsel untuk memadamkan api. Data
AirVisual menyebutkan kualitas udara di polusi di Jambi
menunjukkan kategori tidak sehat.

 Berdasarkan fakta yang kami cari , pendapat yang bisa kami


sampaikan adalah bahwa sebagai Warga Bangsa Indonesia yang
baik dan peduli dengan lingkungan sekitar harus lebih menjaga
salah satu ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yaitu Hutan dan
makhluk hidup yang ada didalamnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai