https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-49921090
Kebakaran Hutan: Titik Panas Berkurang,
Warga Bisa Lihat Awan dan Langit
Data Citra Satelit Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional (Lapan) menunjukkan
setidaknya terdapat 179 titik panas di seluruh
wilayah Indonesia. Khusus di wilayah yang
terbakar di lahan gambut seperti Sumatera dan
Kalimantan, berkurang drastis.
Penurunan itu, menurut Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), dipengaruhi
oleh hujan buatan yang berlangsung selama
sepekan. Namun BMKG mengingatkan pihak
berwenang untuk tetap mewaspadai terjadinya
kembali kebakaran hutan dan lahan karena
musim kemarau berlangsung hingga akhir
Oktober.
Lilis Alice, seorang warga di Kota Palangkaraya,
Kalimantan Tengah, mengaku tak lagi menggunakan
masker saat keluar rumah. Sebabnya, kabut asap
sudah lenyap diguyur hujan dalam seminggu
terakhir. Tumpukan debu yang sebelumnya
menempel di atap rumah, juga hilang. Karena tak
ada lagi kabut asap dan jarak pandang membaik,
aktivitas warga kembali seperti sedia kala. Bahkan,
kegiatan belajar mengajar berangsur normal sejak
Senin pekan ini.
Jambi masih dikepung Kabut Asap
Tapi di Jambi kondisinya berbeda. Ratna Dewi,
warga di Kelurahan Tanjung, Kabupaten Muaro
Jambi, bercerita kabut asap tebal masih
menyelimuti sekitar rumahnya. Jarak pandang tak
lebih dari 100 meter dan membuat pemandangan
tampak gelap. Sepanjang ingatannya pula, dalam
sepekan terakhir hujan baru turun dua kali. Itu pun
intensitasnya kecil.
Karena itulah ia sempat khawatir, api dari lahan
gambut yang terbakar belum padam sepenuhnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Jambi, Bayu, menyebut kabut asap masih
mengepung karena intensitas hujan buatan yang
relatif kecil. Sehingga belum efektif memadamkan
lahan gambut seluruhnya. abut asap juga
berdampak pada jarak pandang yang terbatas.
Alhasil pemadaman kebakaran di area gambut
melalui helikopter water bombing dihentikan
sementara. BPBD, kata Bayu, mengandalkan
pemadaman lewat darat.
Ia juga mengatakan, asap di Jambi disumbang dari wilayah perbatasan
di Sumatera Selatan. Itu sebabnya, BPBD Jambi saling berkoordinasi
dengan BPBD Sumsel untuk memadamkan api. Data AirVisual
menyebutkan kualitas udara di polusi di Jambi menunjukkan kategori
tidak sehat.
• Hotspot berkurang 90%, tapi kemarau berlangsung sampai akhir
Oktober
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut jumlah titik
panas di Sumatera dan Kalimantan turun hingga 90% dari
9.310 hotspotpada awalhingga pertengahan September, sejak turun
hujan dan dilakukannya hujan buatan sepekan terakhir. Di Sumatera
masih terdapat 13 titik panas. Sedangkan Kalimantan tersisa
tiga hotspot. Juru bicaranya, Agus Wibowo, mengatakan untuk
pembuatan hujan buatan, BNPB mengandalkan empat pesawat cassa
dan hercules.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) memastikan musim kemarau masih berlangsung
sampai akhir Oktober. Karena itu kata juru bicaranya, Dwi Rini
Endrasari, pemerintah daerah dan pihak berwenang lDari
pantauan Satelit Himawari milik BMKG, potensi pertumbuhan
awan hujan tampak di Sumatera dan Kalimantan. Sehingga
hujan lebat berpeluang terjadi di Jambi, Sumatera Selatan,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara sepanjang tiga hari ke
depan.ainnya harus mewaspadai munculnya titik api.
https://regional.kompas.com/read/2019/10/04/06160051/
Kebakaran hutan: Titik panas berkurang drastis, tapi
pemerintah harus tetap waspadai karhutla
Data Citra Satelit Lembaga Penerbangan
dan Antariksa Nasional (LAPAN)
menunjukkan setidaknya terdapat 179 titik
panas di seluruh wilayah Indonesia. Khusus
di wilayah yang terbakar di lahan gambut
seperti Sumatera dan Kalimantan,
berkurang drastis.
Penurunan itu, menurut Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB),
Lilis Alice, seorang warga di Kota dipengaruhi oleh hujan buatan yang
Palangkaraya, Kalimantan Tengah, berlangsung selama sepekan.
mengaku tak lagi menggunakan masker Namun BMKG mengingatkan pihak
saat keluar rumah. Sebabnya, kabut asap berwenang untuk tetap mewaspadai
sudah lenyap diguyur hujan dalam terjadinya kembali kebakaran hutan dan
seminggu terakhir. lahan karena musim kemarau berlangsung
Tumpukan debu yang sebelumnya hingga akhir Oktober.
menempel di atap rumah, juga hilang.
Karena tak ada lagi kabut asap dan jarak pandang membaik,
aktivitas warga kembali seperti sedia kala. Bahkan, kegiatan
Data AirVisual menyebutkan kualitas udara di polusi di
Palangkaraya, dalam kategori sedang.
Jambi masih dikepung kabut asap
Tapi di Jambi kondisinya berbeda. Ratna Dewi, warga di
Kelurahan Tanjung, Kabupaten Muaro Jambi, bercerita kabut
asap tebal masih menyelimuti sekitar rumahnya.
Belajar mengajar berangsur normal sejak Senin pekan ini.
Sepanjang ingatannya pula, dalam sepekan terakhir hujan
baru turun dua kali. Itu pun intensitasnya kecil. Karena itulah
ia sempat khawatir, api dari lahan gambut yang terbakar
belum padam sepenuhnya. Jarak pandang tak lebih dari 100
meter dan membuat pemandangan tampak
Kabut asap juga berdampak pada jarak pandang yang terbatas.
Alhasil pemadaman kebakaran di area gambut melalui helikopter
water bombing dihentikan sementara. BPBD, kata Bayu,
mengandalkan pemadaman lewat darat.
Ia juga mengatakan, asap di Jambi disumbang dari wilayah
perbatasan di Sumatera Selatan. Itu sebabnya, BPBD Jambi saling
berkoordinasi dengan BPBD Sumsel untuk memadamkan api. Data
AirVisual menyebutkan kualitas udara di polusi di Jambi
menunjukkan kategori tidak sehat.
https://lapan.go.id/index.php/subblog/read/2019/6302/
Fakta pada teks berita 1 (Isu Aktual)
Bahwa menurut Data Citra Satelit Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional (Lapan) menunjukkan setidaknya terdapat
179 titik panas di seluruh wilayah Indonesia. Khusus di
wilayah yang terbakar di lahan gambut seperti Sumatera dan
Kalimantan, berkurang drastis.
Fakta pada teks berita 2 (Isu Fenomenal)
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB), dipengaruhi oleh hujan buatan yang berlangsung
selama sepekan. Namun BMKG mengingatkan pihak
berwenang untuk tetap mewaspadai terjadinya kembali
kebakaran hutan dan lahan karena musim kemarau
berlangsung hingga akhir Oktober.
Fakta pada teks berita 3 (Isu Kontroversial)
Kabut asap juga berdampak pada jarak pandang yang terbatas.
Alhasil pemadaman kebakaran di area gambut melalui helikopter
water bombing dihentikan sementara. BPBD, kata Bayu,
mengandalkan pemadaman lewat darat.
Ia juga mengatakan, asap di Jambi disumbang dari wilayah
perbatasan di Sumatera Selatan. Itu sebabnya, BPBD Jambi saling
berkoordinasi dengan BPBD Sumsel untuk memadamkan api. Data
AirVisual menyebutkan kualitas udara di polusi di Jambi
menunjukkan kategori tidak sehat.