Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 2

Ahmad Zaky

XII TKJ 1
Ahmad Zaky
CEO dan Founder Bukalapak
Arya Zegian Muththiin
KELOMPOK 2 Nabila Khayatun Nufus

Hilma Fitri Purnami

Nurul Inayah

Maulia Nursidik
Qoniatusholikha

Mufidatul Annisa Siti Nurannisa


01 Masa Kecil
02 Pendidikan

03 Kehidupan Mahasiswa
04 Awal Mula Bukalapak
05 Kemajuan Bersama Bukalapak
Masa Kecil Ahmad Zaky

Achmad Zaky lahir Sragen, Jawa Tengah, 24 Agustus 1986.


Bakatnya dalam dunia informatika yang membawanya hingga
pada titik seperti sekarang telah dimulai sejak kecil.
Ketertarikannya pada komputer bahkan telah muncul saat ia masih
duduk di bangku sekolah dasar.
Pamannya memiliki andil dalam perkenalannya dengan komputer,
dimana beliau sering memberikan buku-buku mengenai komputer pada Achmad Zaky.
Pendidikan Ahmad Zaky

Institut
Teknologi
Sekolah Bandung –
Menengah Teknik
Pertama Sragen Informatika

Oregen State
Sekolah Dasar SMAN 1 Solo University
Sragen

1992 1998 2001 2004 2008


Ketika duduk di bangku SMA, ia memilih untuk pindah ke Solo
dan menempuh pendidikan di SMAN 1 Solo.
Disana ia mendapat kesempatan untuk mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN)
di bidang komputer mewakili sekolahnya.
Ternyata ia mampu memenangi ajang tersebut hingga tingkat nasional.
Prestasinya di OSN berhasil mengantarkannya untuk melanjutkan studi
di jurusan Teknik Informatika di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2004.
Kehidupan Mahasiswa

Kecerdasannya juga membawanya bisa diterima di kampus ternama di Indonesia yaitu


Institut Teknologi Bandung pada tahun 2004.
Ia mengambil jurusan Teknik Informatika dan memiliki riwayat akademik yang luar biasa dengan berhasil
meraih IP 4.00 pada semester satu.
Ia bahkan menjadi penggagas berdirinya beberapa organisasi di kampus diantaranya adalah
ShARE Global Student Think-Tank, Entrepreneur Club ITB yang kemudian dikenal dengan
Technoentrepreneur Club (TEC) ITB.
Dan aktif dalam Amateur Radio Club (ARC) ITB.
Segudang prestasi lain juga diperoleh saat masih berkuliah di ITB seperti juara II Indosat Wireless
Innovation Contest, menyabet Merit Award pada kompetisi INAICTA (Indonesia ICT Awards).
Dalam biografi Achmad Zaky diketahui bahwa ia sempat mendapat kesempatan untuk studi di Oregon
State University melalui beasiswa dari pemerintah Amerika Serikat dan menjadi wakil ITB di Harvard
National Model United Nations.
Achmad Zaky menikah dengan wanita bernama Diajeng Lestari dan memiliki anak bernama Laiqa Anzani.
Achmad Zaky juga membantu istrinya mengembangkan usahanya dalam bidang toko online busana
muslimah yang diberi nama hijup.com.
Awal Mula Bukalapak

Achmad Zacky memang memiliki kepintaran yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Sederet prestasi
akademik menjadi buktinya. Saat lulus dari ITB, Zacky memulai karir profesional dengan mendirikan bisnis
konsultasi di bidang teknologi komputer.

Ia menjalankan bisnis dengan menangani pembangunan sistem IT perusahaan-perusahaan besar di


Indonesia. Selain itu, ia juga pernah mengerjakan proyek pembuatan software untuk menghitung cepat
hasil perolehan suara dalam Pemilu (quickcount) dari sebuah stasiun televisi swasta.
Terdorong dari keinginannya untuk membangun sebuah usaha yang bisa memberikan manfaat yang lebih
besar bagi masyarakat,
ia mendirikan sebuah situs yang merupakan marketplace, e-commerce dan Startup yang dikenal dengan
nama Bukalapak di tahun 2010.
Bukalapak merupakan situs belanja online yang dapat diakses secara gratis dan digunakan sebagai media
untuk mempertemukan penjual dan pembeli.
Tujuan dari didirikannya Bukalapak juga sangat mulia, yaitu untuk memajukan dan mengembangkan
usaha dari para Usaha Kecil dan Mengenah (UKM) di Indonesia melalui media internet. Hingga kini buka
Bukalapak terus berkembang dengan pesat dengan nilai transaksi mencapai 1 trilyun di tahun 2014.
Hal ini menjadikan Bukalapak menjadi salah satu ecommerce terkenal di Indonesia. Banyaknya investor
yang terus menanamkan modal di Bukalapak menjadikan Bukalapak dapat bersaing dengan ecommerce
lain di Indonesia.
Achmad Zacky telah mampu menunjukkannya sebagai tokoh hebat
yang membuat Bukalapak menjadi situs yang sangat diperhitungkan.
Kesuksesannya dalam mendirikan Bukalapak bahkan telah membawanya
masuk dalam daftar 10 Technopreneur under 30th yang berpengaruh di Asia.
Kemajuan Besama Bukalapak

Akhirnya, Batavia Incubator asal Jepang, menjadi investor pertama yang menanamkan uangnya untuk
mengembangkan Bukalapak. Di tahun 2012, Bukalapak kembali menerima investasi tambahan dari GREE
Ventures. Bisnis internet di Indonesia pun menjadi lebih menarik dan pertumbuhan Bukalapak cukup
pesat.

Kemudian, Aucfan, IREP, 500 Startups, dan GREE Ventures bersama-sama berinvestasi di Bukalapak di
tahun 2014, berbarengan dengan peluncuran aplikasi mobile versi Android.
Lalu di tahun 2015, EMTEK ikut bergabung dalam jajaran investor Bukalapak dan menjadi pemegang
saham terbesar disana sebesar 49%. Inilah yang menjadikan Bukalapak masuk ke dalam jajaran
perusahaan startup unicorn nomor empat di Indonesia setelah Gojek, Tokopedia, dan Traveloka.

Hingga akhir tahun 2018 lalu, Bukalapak telah berhasil menggandeng lebih dari 4 juta UKM di Indonesia
dan ditargetkan akan terus bertambah setiap tahunnya.

Bukalapak sendiri telah membuka pusat R&D (Research and Development) pertamanya di Bandung yang
fokus pada pengembangan produk dan inovasi aplikasi Bukalapak pada akhir Desember 2018.
Selain itu, pertama kalinya Bukalapak meluncurkan BukaBike, penyewaan sepeda berbasis QR Code
yang dilengkapi teknologi smart lock, GPS, dan solar panel, di kawasan kampus ITB secara gratis.

Ayah dari Laiqa Anzani ini selain pernah menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya 2016 dari
Presiden Joko Widodo atas peran aktifnya memajukan perekonomian UKM melalui online marketplace,
juga menjadi salah satu Endeavor Entrepreneur.
Ia pernah masuk ke dalam daftar 10 pengusaha muda di bawah 30 tahun paling berpengaruh di Asia
Tenggara karena nilai transaksi Bukalapak di tahun 2014 telah menembus sekitar 1 triliun rupiah.
Ada Yang Mau ditanyakan (?)

Anda mungkin juga menyukai