Anda di halaman 1dari 30

INFORMED CONSENT

Oleh :
drg. Yoghi Bagus Prabowo, MH.Kes
UU No.29 Tahun 2004
Pasal 45
a. Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang
akan dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap
pasien harus mendapat persetujuan.
b. Persetujuan diberikan setelah pasien mendapatkan
penjelasan secara lengkap
c. Penjelasan kepada pasien
d. Persetujuan dapat diberikan baik secara tertulis
maupun secara lisan
e. Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang
mengandung resiko tinggi harus diberikan dengan
persetujuan tertulis yang di tandatangani oleh orang
yang berhak memberikan persetujuan
Penjelasan kepada pasien sekurang-kurangnya :
1. Diagnosis dan tatalaksana
2. Tujuan
3. Alternatif
4. Resiko
5. Prognosis
Hak Pasien
• Persetujuan dan penjelasan informasi adalah
hak-hak pasien berdasaran hak untuk
menentukan diri sendiri (the right of self
determination)
• Informed consent adalah persetujuan yg
diberikan berdasarkan informasi yang
diperoleh
Informed Consent
• Persetujuan diberikan oleh pasien setelah
mendapatkan informasi mengenai tindakan
medis yang akan di berikan dari dokter
• Dasarnya adalah hak untuk menentukan diri
sendiri (the right of self determination)
• Hak pasien yang paling dasar sebelum
dilakukan tindakan medis
Hak Untuk Menentukan Diri Sendiri
• Hak asasi pasien yang berdasarkan hak
otonomi atas tubuh sendiri
• Pasien berhak menentukan apa yang boleh dan
tidak boleh dilakukan terhadap dirinya
• Berarti menyetujui atau menolak tindakan
medis yang akan dilakukan atas dirinya
Persetujuan
• Diberikan pasien atas tindakan medik yang
akan dilakukan terhadap dirinya
• Diberikan secara tertulis atau lisan
• Diberikan setelah mendapatkan informasi
• Diberikan sesuai dengan tingkat pendidikan
dan kondisi pasien
Persetujuan Tertulis dan Lisan
• Persetujuan tertulis apabila tindakan medik
mengandung resiko tinggi, diberikan oleh yang
berhak memberikan persetujuan
• Persetujuan lisan apabila tanpa resiko tinggi,
dapat diberikan secara nyata-nyata atau secara
diam-diam
Yang Berhak Memberikan Persetujuan
• Diberikan oleh pasien dewasa dalam keadaan
sadar dan sehat mental (21 tahun atau sudah
menikah)
• Pasien di bawah mengampuan diberikan oleh
pengampu
• Pasien di bawah 21 tahun diberikan oleh
ortu/wali/keluarga terdekat/induk semang
• Pasien yang otonom
Keadaan Darurat
• Pasien gawat darurat tidak sadar, tanpa
keluarga, tidak diperlukan informed consent
• Berlaku baik untuk pasien dewasa mau pun di
bawah umur
• Ketentuan kedaruratan menjadi kewenangan
dokter untuk menentukan, setelah itu informasi
diberikan kepada yang berhak menerima
informasi
Tanggungjawab
• Tanggungjawab ada pada dokter
• Apabila dilakukan di rumah sakit, maka rumah
sakit ikut bertanggungjawab
• Tindakan medik program pemerintah,
persetujuan tidak diperlukan
Informasi
• Diberikan baik diminta mau pun tidak diminta
• Diberikan secara lengkap, kecuali dokter
menilai informasi itu merugikan pasien tidak
perlu diberikan
• Diberikan kepada keluarga dengan persetujuan
pasien didampingi oleh paramedik sebagai
saksi
Informasi
• Mencakup keuntungan dan kerugian baik
diagnostik maupun terapeutik
• Diberikan secara lisan
• Tindakan operasi atau invasif lainnya,
informasi diberikan oleh dokter sendiri
• Dokter berhalangan, dapat diberikan oleh
dokter lain yang sepengetahuan dan petunjuk
dokter tersebut
Informasi
• Bukan bedah atau tindakan invasif lainnya,
maka dapat dilakukan oleh dokter lain atau
perawat dengan sepengetahuan dan petunjuk
dokter yang bertanggungjawab
Perluasan Tindakan Kedokteran
• Dapat diprediksi ada perluasan operasi, pasien
harus diberitahukan sebelumnya
• Perluasan operasi yang tidak dapat diduga
dapat dilakukan untuk menyelamatkan nyawa
pasien, setelah selesai informasi diberikan
kepada pasien atau keluarganya
Situasi Khusus
• Hak keluarga dalam situasi khusus, di mana
pasien hanya tergantung hidupnya pada
peralatan medis, untuk menentukan
penghentian bantuan penggunaan peralatan
penunjang hidup
• Hak ini tentunya harus digunakan pada saat
harapan untuk hidup normal tidak mungkin
lagi dicapai
Informasi kepada Pihak Ke tiga
• Dalam hal pasien peserta program asuransi
atau perusahaan, maka informsi tentang terapi
dan diagnosa dapat diberikan tanpa
persetujuan pasien
• Apabila pasien menggunakan fasilitas tsb,
pasien dengan otomatis telah melepaskan
haknya untuk dirahasiakan
Sanksi dan Ketentuan Lain
• Sanksi administratif berupa teguran sampai
dengan pencabutan ijin praktik
• Pengaturan hal-hal teknis dilakukan oleh
Dirjen Pelayanan Medik
Persetujuan Tindakan Kedokteran
• Diatur di dalam Pasal 45 UUPK
• Ketentuan mengenai tata cara persetujuan
tindakan kedokteran akan diatur dengan
peraturan menteri
• Peraturan dasar, dalam arti masih harus diatur
dengan peraturan pelaksanaan
• Sebagai pemenuhan terhadap hak pasien,
menjadi kewajiban dokter
• Pelanggaran terhadap kewajiban hukum selalu
menimbulkan sanksi hukum
• Sanksi Permenkes 290/08 adalah sanksi
adminstratif (teguran s/d pencabutan SIP)(lex
spesialis)
• Tidak ada hubungannya dengan tindakan
medik, hanya sebagai “ijin” dari pasien untuk
melakukan tindakan medik.
• Dalam keadaan darurat, pasien tidak sadar,
tidak ada keluarga, tindakan medis tetap boleh
atau bahkan harus dilakukan.
• Ukurannya untuk kepentingan pasien
• Ada pertentangan antara pasien dan keluarga,
maka pendapat pasien yang diturut.
• Harus diupayakan memberikan penjelasan agar
perbedaan pendapat ini dapat diselesaikan.
• Apabila pasien menolak dilakukan tindakan
medis, maka dokter harus menghormati
keinginan pasien.
• Khusus untuk keluarga berencana, ada syarat
dari Pemerintah harus dengan ijin suami
• Apabila tanpa ijin suami, bagaimana?
• Pelecehan terhadap hak perempuan untuk
diperlakukan sama dan sederajad di muka
hukum
• Suami tidak perlu ijin dari istri
Penolakan Tindakan Kedokteran
• Hak pasien yang paling dasar, harus dihormati
• Bukan hak untuk mati (?)
• Untuk mencegah terjadinya kesulitan, dibuat
surat keterangan pulang atas permintaan
sendiri
• Disimpan bersama dengan berkas rekam medis
Informasi
• Hak pasien untuk mendapatkan informasi
• Hak pasien pula untuk menolak menerima
informasi
• Ada hak dokter untuk tidak memberikan
seluruh informasi
• Keluarga pasien tidak mempunyai hak untuk
mendapatkan informasi dalam keadaan
normal, dalam keadaan abnormal informasi
dapat diberikan kepada keluarga pasien
• Pasien berhak menolak informasi yang akan
diberikan kepada keluarga
• Apabila mau diberikan kepada keluarga maka
harus dengan ijin pasien
• Tanpa ijin pasien membocorkan rahasia
kedokteran
• Sanksinya perjara, karena kejahatan
Sanksi Persetujuan
• Tindakan medik tanpa persetujuan pasien
menurut Permenkes adalah pelanggaran
adminstratif
• Apabila bedah dilakukan tanpa persetujuan,
maka penganiayaan (Hukum Pidana) (lex
generalis)
• Namun dalam keadaan darurat, harus boleh
dilakukan tanpa persetujuan
Persetujuan Tindakan Kedokteran
• Pada intinya merupakan hak pasien untuk
menentukan diri sendiri
• Artinya menjadi kewajiban dokter untuk
mendapatkan persetujuan pasien pada waktu
akan melakukan tindakan medis
• Tanpa persetujuan dokter melanggar hak
pasien
• Tidak perlu dibubuhi materai
• Tidak perlu tandatangan dokter
• Tidak perlu ditambah klausula: pasien
melepaskan haknya menggugat dokter apabila
di kemudian hari terjadi sesuatu
• Tidak perlu tandatangan keluarga, dalam hal
pasien sadar dan mampu
• Peraturan Dirjen Yanmed mensyaratkan ada
saksi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai