Anda di halaman 1dari 23

GAMBARAN PEMBERIAN OBAT

CACING PADA SISWA SD/MI DI


LINGKUNGAN PUSKESMAS
BANABUNGI
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Anak sekolah merupakan aset atau modal utama


pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan
dan dilindungi kesehatannya. Namun Sekolah selain
berfungsi sebagai tempat pembelajaran, juga dapat menjadi
ancaman penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik.

Salah satu penyakit yang banyak diderita oleh anak-anak,


khususnya usia sekolah dasar adalah penyakit infeksi
cacing, yaitu sekitar 40-60%.

Distribusi prevalensi kecacingan menurut jenis cacing pada


anak SD di kabupaten terpilih di 33 provinsi tahun 2001-2008
menunjukkan bahwa prevalensi kecacingan akibat infeksi
cacing gelang atau Ascaris lumbricoides tertinggi
dibandingkan infeksi cacing lainnya.
2008 hasil pemeriksaan tinja yang dilaksanakan di 8
provinsi menunjukkan prevalensi kecacingan
mempunyai rentang yang cukup lebar yaitu antara 5,7
% di Sulawesi Utara sampai dengan 60,7 % di Banten.

Penyakit kecacingan atau biasa disebut cacingan masih


dianggap sebagai hal sepele oleh sebagian besar
masyarakat Indonesia. Padahal jika dilihat dampak
jangka panjangnya, kecacingan menimbulkan kerugian
yang cukup besar bagi penderita dan keluarganya.
Kecacingan dapat menyebabkan anemia, lesu, prestasi
belajar menurun.
RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian cacingan ?


2. Apa saja jenis-jenis cacing dan bagaimana cara
penularannya ?
3. Bagaimana gejala-gejala jika manusia mengalami
cacingan ?
4. Bagaimana cara pencegahan agar terhindar dari
penyakit cacingan ?
5. Apa saja macam-macam obat anti-helminth ?
TUJUAN PENELITIAN
- Memahami dan mengerti apa yang dimaksud dengan
penyakit cacingan.

- Mengetahui jenis-jenis cacing yang menyebabkan cacingan.

- Mengetahui gejala-gejala pada manusia jika mengidap


penyakit cacingan.

- Mengetahui cara pencegahan untuk menghindari penyakit


cacingan.

- Macam-macam obat anti-helminth beserta indikasinya


MANFAAT PENELITIAN
• Sebagai bahan masukan kepada puskesmas dan
instansi terkait mengenai masalah kecacingan
pada daerah cakupan puskesmas Banabungi.

• Membantu menggali potensi dan peran keluarga


serta lingkungan sekolah dalam memecahkan
permasalahan kesehatan di lingkungannya.

• Sebagai bahan evaluasi mengenai masalah


kecacingan pada lingkungan puskesmas
Banabungi.
TINJAUAN PUSTAKA
PENGERTIAN

Infeksi cacing atau biasa disebut dengan penyakit


cacingan termasuk dalam infeksi yang di sebabkan oleh
parasit. Parasit adalah mahluk kecil yang menyerang
tubuh inangnya dengan cara menempelkan diri (baik di
luar atau di dalam tubuh) dan mengambil nutrisi dari
tubuh inangnya. Pada kasus cacingan, maka cacing
tersebut dapat melemahkan tubuh inangnya dan
menyebabkan gangguan kesehatan.
Jenis – jenis cacing

Cacing Gelang
Ascaris lumbricoides Cacing Kremi
Cacing Cambuk Oxyuris Vermicularis
Trichuris trichiura

Necator americanus Ancylostoma duodenale


Cacing Tambang
SIKLUS CACINGAN
Telur dan larva cacing
berkembang di tanah yang
terkontaminasi
Penularan Cacingan

Saleha Sungkar, FKUI, 2016


GEJALA KHUSUS
 Cacing Gelang
Penurunan nafsu makan, diare, kurang
gizi, sumbatan saluran cerna
 Cacing Cambuk
Diare  Pendarahan usus dan anemia
 Cacing Tambang
Lesu, pucat, dan anemia berat
 Cacing Kremi
Anus gatal-gatal di malam hari
Obat-Obat Untuk Pengobatan Kecacingan
METODOLOGI PENELITIAN
• Ruang Lingkup Keilmuan
Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini
adalah bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.
• Ruang Lingkup Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar
yang berada di lingkungan Puskesmas
Banabungi.
• Ruang Lingkup Waktu
Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2019
Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan


teknik survei yang bertujuan untuk menyajikan gambaran
lengkap mengenai suatu hal baik sosial maupun eksplorasi
dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan.

Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Sekolah Dasar di
lingkungan Puskesmas Banabungi.
Sampel
Sampel penelitian ini adalah seluruh siswa Sekolah Dasar kelas I sampai
kelas V

Metode Pengumpulan Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
diperoleh melalui metode wawancara langsung kepada masing-masing siswa
HASIL PENELITIAN
DISKUSI
Dari total 2786 orang siswa, terdapat 2775 orang atau
99,60%% yang minum obat cacing di tahun 2018.
Dari total 2181 orang siswa, terdapat 2148 orang atau
98,48% yang minum obat cacing di tahun 2019.
Alasan dari para siswa yang tidak minum obat ditempat
diantaranya karena masih kurangnya kesadaran atau
pengetahuan siswa dan juga orang tua untuk membiasakan
sarapan sebelum sekolah, kegunaan obat cacing.
Selain terbatasnya pengetahuan siswa, ditemukan juga
kurangnya komunikasi yang efektif antara guru dan siswa
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan

Hasil perbandingan data dari tahun 2018 dan 2019,


dapat disimpulkan bahwa program pemberian obat
cacing kepada siswa/siswi SD di Kelurahan/ Desa
yang menjadi cakupan Puskesmas Banabungi sudah
bisa dikatakan dalam kategori BAIK, hal ini bisa
dilihat dari data yang sudah diolah didapatkan
persentase keberhasilan program diatas 95% untuk
setiap tahunnya.
SARAN
• Perlu dilakukannya sosialisasi dan promosi
kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan
penyakit cacingan dengan sasaran khususnya
kepada orang tua yang memiliki anak usia
dibawah 12 tahun di lingkungan Puskesmas
Banabungi. - Diharapkan agar orang tua memerhatikan
• Perlu dilakukannya pelatihan prilaku hidup kesehatan anaknya dengan memeriksakan
bersih dan sehat dengan mencontohkan cara anaknya ke sarana kesehatan.
cuci tangan serta memotong kuku yang baik
dan benar untuk anak sekolah dasar di - Dari pihak Puskesmas Banabungi disarankan
lingkungan Puskesmas Banabungi. melakukan penyuluhan mengenai apa itu
• Perlu adanya pengadaan fasilitas untuk cuci kecacingan, faktor – faktor penyebabnya dan
tangan beserta sabun untuk cuci tangan pentingnya pemberian obat cacing untuk
disetiap kelas, kantin sekolah dan toilet. mencegah terjadinya kecacingan agar
meningkatkan pengetahuan siswa/siswi maupun
• Perlu dilakukannya peningkatan kebersihan orangtua mengenai pentingnya mendapatkan
dan kesehatan makanan dan minuman yang obat cacing.
dijual dikantin sekolah
• Perlu adanya penelitian mengenai angka - Dari pihak Puskesmas Banabungi disarankan
kejadian penyakit cacingan di lingkungan melakukan edukasi berkala untuk mencegah
Puskesmas Banabungi. terjadinya reinfeksi kecacingan pada siswa
sekolah tersebut.
- Dari pihak Puskesmas Banabungi disarankan
agar melakukan pemantauan dan pendataan
terhadap kasus kecacingan, agar bisa
mengevaluasi keberhasilan pemberian obat
cacing.

Anda mungkin juga menyukai