Anda di halaman 1dari 37

PEMERIKSAAN KESEHATAN

PEKERJA BERBASIS RISIKO

OLEH
Bayu Widjasena
TEMPAT KERJA
TERMASUK RUMAH SAKIT

MEMPUNYAI RISIKO
BAHAYA KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

WAJIB MELAKSANAKAN K-3

AKREDITASI K-3
PEMERIKSAAN KESEHATAN
 Pemeriksaan kesehatan dilakukan bagi SDM Rumah Sakit
yang meliputi:
a. pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja;
b. pemeriksaan kesehatan berkala;
c. pemeriksaan kesehatan khusus; dan
d. pemeriksaan kesehatan pasca bekerja.

 Jenis pemeriksaan kesehatan disesuaikan berdasarkan


risiko pekerjaannya
 Pemeriksaan kesehatan bagi pegawai sebelum bekerja,
berkala dan khusus sesuai dengan risiko pekerjaan
Pemeriksaan Sebelum Kerja
DEFINISI

 Pemeriksaan Kesehatan sebelum kerja adalah


pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter
sebelum seorang tenaga kerja diterima untuk
melakukan pekerjaan.
Pemeriksaan Sebelum Kerja
• Pemeriksaan Kesehatan sebelum bekerja ditujukan agar
tenaga kerja yang diterima
1. berada dalam kondisi kesehatan yang setinggi-tingginya,
2. tidak mempunyai penyakit menular yang akan mengenai
tenaga kerja lainnya, dan
3. cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukan sehingga
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan
dan tenaga kerja yang lain-lainnya dapat dijamin.
Pemeriksaan Sebelum Kerja
Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja meliputi
1. pemeriksaan fisik lengkap,
2. kesegaran jasmani,
3. rontgen paru-paru (bilamana mungkin) dan
4. laboratorium rutin, serta
5. pemeriksaan lain yang dianggap perlu.
• Untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu perlu dilakukan

pemeriksaan yang sesuai dengan kebutuhan guna


mencegah bahaya yang diperkirakan timbul.
Pemeriksaan Berkala
DEFINISI
 Pemeriksaan kesehatan berkala adalah
pemeriksaan kesehatan pada waktu-waktu tertentu
terhadap tenaga kerja yang dilakukan oleh dokter.
Pemeriksaan Berkala
• Pemeriksaan Kesehatan Berkala dimaksudkan untuk
1. mempertahankan derajat kesehatan tenaga kerja
sesudah berada dalam pekerjaannya, serta
2. menilai kemungkinan adanya pengaruh-pengaruh
dari pekerjaan seawal mungkin yang perlu
dikendalikan dengan usaha-usaha pencegahan.
Pemeriksaan Berkala
Pemeriksaan Kesehatan Berkala Kerja meliputi
1. pemeriksaan fisik lengkap,

2. kesegaran jasmani,

3. rontgen paru-paru (bilamana mungkin) dan

4. laboratorium rutin, serta

5. pemeriksaan lain yang dianggap perlu.


Pemeriksaan Kesehatan Khusus
 Pemeriksaan Kesehatan Khusus adalah pemeriksaan
kesehatan yang dilakukan oleh dokter secara
khusus terhadap tenaga kerja tertentu.
 Pemeriksaan Kesehatan khusus dimaksudkan untuk
menilai adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan
tertentu terhadap tenaga kerja atau golongan-
golongan tenaga kerja tertentu.
Pemeriksaan Kesehatan Khusus
Pemeriksaan Kesehatan Khusus dilakukan terhadap:
a. tenaga kerja yang telah mengalami kecelakaan atau
penyakit yang memerlukan perawatan yang lebih
dari 2 (dua minggu).
b. tenaga kerja yang berusia diatas 40 (empat puluh)
tahun atau tenaga kerja wanita dan tenaga kerja
cacat, serta tenaga kerja muda yang melakukan
pekerjaan tertentu.
c. tenaga kerja yang diduga mengalami gangguan-
gangguan kesehatannya
Pemeriksaan Kesehatan Khusus
(berdasarkan hazard)

1. Bising 1. Audiometry
2. Debu 2. Spirometry, Chest X-ray
3. Suhu extrem 3. Harvard Step Test; EKG
4. Pelarut organik 4. Neurological, Renal
function, LFTs,
Spirometry, Bio-
monitoring

meily 180325
Pemeriksaan Kesehatan Khusus
(berdasarkan pekerjaan)

1. Respirator (SCBA) 1. Lung function


2. Penjamah makanan 2. Personal Hygiene, Feces culture, X-ray
3. Off-shore 3. Audiogram, Lung function, drugs & alcohol
4. Sopir 4. Vision, Audiogram, drugs & alcohol

5. VDU 5. Visual acuity

6. Divers 6. Spesifik (Kedokteran Kelautan)


7. Spesifik (Kedokteran Penerbangan)
7. Pilots
8. Audiogram, Lung function
8. Pemadam kebakaran
9. Vision (Visual field, acuity, depth, colour
9. Operator alat berat vision, peripheral vision), ergonomic
10. Welders 10. Urinalysis, Bio-monitoring
11. Petugas medis 11. Serology for Hep-B, LFTs, Chest X ray
meily 180325
LANGKAH
 Langkah pemeriksaan kesehatan berkala yang dilakukan
berdasarkan risiko pekerjaannya, meliputi;
a) Identifikasi dan pemetaan populasi berisiko sesuai potensi bahaya
yang ada
b) Menentukan jenis pemeriksaan kesehatan sesuai dengan potensi
bahaya tempat kerjanya
c) Melakukan pemeriksaan kesehatan
d) Menentukan kelaikan bekerja sesuai kondisi kesehatan pegawai
(fit to work)
e) Melakukan analisis hasil pemeriksaan kesehatan pegawai secara
populasi untuk memberikan rekomendasi program Kesehatan
Kerja dan perbaikan lingkungan kerja
POTENSI BAHAYA DI RS
Alat Pemeriksaan
 Formulir pemeriksaan kesehatan kerja, antara lain:
a) Formulir Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dan
Rapid Entire Body Assessment (REBA);
b) Formulir Pemeriksaan Kelelahan;
c) Formulir SRQ 20;
d) Formulir Survey Diagnosis Stress (SDS); dan
e) Formulir Holmes Rahe.
Alat Pemeriksaan
 Alat pemeriksaan kebugaran pekerja seperti
treadmill test set
 Alat pemeriksaan rontgen thoraks dengan
kemampuan resolusi penyinaran tinggi
 Alat pemeriksaan spirometry
 Alat pemeriksaan audiometry
 Alat pemeriksaan rekam jantung
Alat Pemeriksaan
 Alat pengukur tingkat stress : dapat berupa Heart
Rate Variability (HRV)
 Alat pengukur tingkat kelelahan : Reaction Timer
 Alat Pemeriksaan laboratorium dengan kemampuan
: darah lengkap, kimia darah, urinalisis lengkap
dan pemeriksaan biomonitoring
SURVEILANS BIOLOGIS
(Biomonitoring/Biomarker Monitoring)
Ada dua jenis:
1. Monitoring pajanan biologis
mengukur kadar substansi / metabolit yang dihasilkannya, mis :
 kadar Pb dalam darah.

 2,5-hexana dione dalam urine (metabolit dari n-hexana).

 COHb pada pajanan methylene chloride

2. Monitoring efek biologis


 Yang diukur adalah perubahan biologis sbg akibat dari keberadaan
bahan
tersebut di dalam tubuh, mis :
 Cholin esterase pada pajanan organophosphate
 zinc protoporphyrin (ZPP) pd pajanan Pb
 delta-aminolevulinic acid dehydrase (ALA-d) pd pajanan Pb
meily 180325
MONITORING BIOLOGI
Sample Measurement Purpose
Exposure biomarkers
Adipose tissue Dioxin Dioxin exposure
Blood Lead Lead exposure
Bone Aluminium Aluminium exposure
Exhaled breath Toluene Toluene exposure
Hair Mercury Methylmercury exposure
Serum Benzene Benzene exposure
Urine Phenol Benzene exposure
Effect biomarkers
Blood Carboxyhaemoglobin Carbon monoxide exposure
Red blood cells Zinc-protoporphyrin Lead exposure
Serum Cholinesterase Organophosphate exposure
Urine Microglobulins Nephrotoxic exposure
White blood cells DNA adducts Mutagen exposure

Anda mungkin juga menyukai