Anda di halaman 1dari 11

JURNAL MICROBIOLOGY

TEKNIK PENDETEKSIAN MIKROORGANISME PADA


KULTUR URINE

OLEH :
dr. Roykhan Prayudianto

dr. I Wayan Agus Gede Manik Saputra, M.Ked.Klin, Sp.MK

Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam


Fakultas Kedokteran Unud/ RSUP Sanglah Denpasar
2020
 Untuk menanyakan riwayat kesehatan pasien dan
gejala yang dialami, dokter akan menjalankan
beberapa tes untuk mendiagnosis infeksi saluran
kemih, salah satunya adalah tes urine atau urinalisis.

 Tes urine akan diikuti dengan kultur urine, untuk


mendeteksi keberadaan bakteri atau jamur dalam
urine dan dapat membantu menentukan organisme
penyebab infeksi dan obat yang tepat.
Pembiakan mikro organisme dari bahan urine, kuman
yang tumbuh akan diidentifikasi di uji kepekaannya
terhadap antibiotik
 Untuk mengetahui adanya mikroorganisme
dalam urine sehingga digunakan untuk
membantu diagnose dokter

 Digunakan sebagai pedoman pemberian


antibiotik pada pasien.
•Darmojo RB. Determinants of active vital ageing and prevention of disease in the elderly, Kongres Nasional Gerontologi, Jakarta, Okto

METODE

TABLE 1 Summary of urine cultivation protocols for catheterized urine specimens

Vol ( l) of Incubation(s) (h) for Patient sample

Protocol urine Medium or media Conditions microbial identification identifiera

Standard urine culture 1 BAP, MacConkey agar Aerobic, 35°C 24 1–107

Modified urine culture 1 BAP, MacConkey agar 5% CO2, 35°C 24, 48 108–150

Expanded-spectrum EQUC 1, 10, and 100 BAP, MacConkey agar Aerobic, 35°C 24, 48 1–150

BAP, chocolate agar, 5% CO2, 35°C 24, 48

CNA agar

CDC anaerobic BAP Anaerobic, 35°C 48

CDC anaerobic BAPb Microaerophilic gas mixture 48

(5% O2, 10% CO2, 85% N),

35°C

Streamlined EQUC 100 BAP, MacConkey agar,c 5% CO2, 35°C 48 1–150d

CNA agar
Evaluasi
laboratorium

 Masing-masing protokol menggunakan 21 agar sampel. Semua agar


didokumentasikan untuk pertumbuhan pada 24 jam dan 48 jam.

 Didapatkan 4 gejala utama: rutinitas buang air kecil (frekuensi dan urgensi),
masalah dengan Uri (pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap dan rasa
sakit atau terbakar), nyeri terkait dengan ISK (nyeri perut atau panggul dan lebih
rendah, sakit punggung) dan darah dalam urin .
 Kultur Urine standar :
Patogen ISK = atau > Non ISK

 Expanded Spectrum EQUC :


Patogen ISK > Non ISK

 Streamline EQUC :
Patogen ISK > Non ISK
 Diagnosa yang akurat dengan gejala ISK
sangat penting, baik untuk menargetkan
terapi yang sesuai dan untuk membatasi
penggunaan antibiotik yang tidak tepat.

 Merekomendasikan bahwa agar diinkubasi


dalam 5% CO2 untuk hasil maksimal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai