Manifestasi Klinisnya
Pemeriksaan
Kesimpulan
Fisik
Gejala Pemeriksaan
klinis Penunjang
RM
Working
Patogenesis
Diagnosis
Differential
Penatalaksaan
Diagnosis
Anamnesis
Identitas (usia ibu)
KU (ANC)
Kehamilan ke berapa? (G?P?A?)
Riwayat kehamilan sebelumnya?
Adakah kelainan pada kehamilan sebelumnya?
Adakah riwayat keluarga yang mengalami kelainan genetic? (baik suami atau
istri)
Adakah riwayat kelainan genetic yang di derita sendiri?
Pernahkah memeriksakan kromosom pada dokter sebelumnya?
Pernahkah mengikuti konseling pranikah?
Apakah merokok, minum alcohol, pernah terpapar radiasi atau zat-zat toksin?
Apakah selama kehamilan mengonsumsi obat-obatan? Obat apa?
dll
Pemeriksaan Fisik
• Holoproensefali
• Aplasia cutis
Kepala • Hypotelorism
• Hidung hypoplastic
• Bilateral cleft and palate
• Bentuk telinga abnormal dan low set
• Tangan clenched
Anggota badan • Polidaktili pada kaki
• Rocker bottom feet
Trisomi 13
1. Umur ibu : biasanya pada ibu berumur lebih dari 30 tahun, mungkin karena suatu
ketidak seimbangan hormonal. Umur ayah tidak berpengaruh
2. Kelainan kehamilan
3. Kelainan endokrin pada ibu : pada usia tua daopat terjadi infertilitas relative,
kelainan tiroid.
Epidemiologi
Penyakit genetic sering dijumpai. Antara 2% – 3% neonates mengalami cacat structural, 3%
lainnya mengalami cacat yang terdiagnosis pada usia 5 tahun, dan pada usia 18 tahun,
sedangkan 8%-10% lainnya diketahui mengidap satu atau lebih kelainan fungsional maupun
perkembangan.
Trisomi 13 dikenal sebagai sindrom Patau, trisomi 13 memiliki insiden sekitar 1 dari 20.000
kelahiran. Kelahiran yang sering dijumpai adalah cacat jantung 80% - 90% dan
holoprosensefalus pada 70 %.
70 bayi lahir hidup dengan trisomi 13 mendapat kelangsungan hidup median 7 hari, dan hingga
10% bertahan hidup sampai 1 tahun.
Patofisiologi
Gejala Klinis
Aplasia kutis
Holoprosensefali
Mikroftalmia
Abnormalitas kornea
Bibir dan palatum sumbing pada 60-80% kasus
Mikrosefali
Sloping forehead
Penyakit jantung kongenital
Polidaktili
Low set ears
PENATALAKSANAAN
Konseling genetik
Fungsi Cara pelaksanaan
Fungsi preventif tingkat I Menggali masalah berkaitan dengan
Informasi berbagai faktor genetic yang keturunan dan pedigree
ada Memahami terjadinya kelainan genetic
Fungsi preventif tingkat II Mencari jlan keluar
Mengadakan deteksi pasangan Mendorong mengambil keputusan
Fungsi preventif tingkat III Membantu klien
Langkah-langkah keputusan orang tua
memiliki anak yang memiliki kelainan
genetik
Prognosis
Prognosis bayi dengan trisomi 13 sangat buruk dan mayoritas bayi lahir mati.
Beberapa bayi dapat berhasil lahir namun hidup tidak lama. Rata-rata usia bayi dengan
trisomi 13 adalah 2,5 hari hanya 1 dari 20 bayi yang akan bertahan lebih dari 6 bulan.
Lebih dari 80% anak dengan trisomi 13 meninggal pada tahun pertama
Kesimpulan
Sindrom Patau (Trisomi 13) merupakan kelainan autosomal
ketiga tersering yang terjadi pada bayi lahir yang hidup setelah
Sindrom Down (trisomi 21) dan Sindrom Edwards (trisomi 18)
Penyebab trisomi 13 dapat terjadi akibat non-disjunction saat
pembelahan miosis I atau miosis II. Sekitar 85% trisomi 13
berhubungan dengan non-disjunction miosis maternal, dapat
pula terjadi akibat translokasi genetik
Trisomi 13 dapat dideteksi prenatal dengan melakukan
pemeriksaan USG dan marker serum maternal yang dilakukan
pada trimester I.
Tidak ada terapi spesifik atau pengobatan untuk trisomi 13.
Beberapa bayi dapat berhasil lahir namun hidup tidak lama.
Lebih dari 80% anak dengan trisomi 13 meninggal pada tahun
pertama.