Anda di halaman 1dari 13

Gejala dan Penatalaksanaan

Asma Bronkial pada Anak


Feby Sondang Junita Siburian
10.2013.152/D5
Anamnesis

Penatalaksanaan Pemeriksaan Fisik

Rumusan
Masalah

Diagnosis Pemeriksaan
Banding Penunjang

Diagnosis Kerja
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
• Keluhan Utama
Keadaan Umum
• Riwayat Penyakit Sekarang
Kesedaran
• Riwayat Pengobatan TTV pernafasan
• Riwayat Imunisasi Inspeksi  Head to Toe
• Riwayat Penyakit Dahulu Auskultasi  wheezing
• Riwayat Penyakit Keluarga  Palpasi
Riwayat allergi pada keluarga Perkusi
(+)
Pemeriksaan Penunjang

 Peak Flow Meter


 Spirometer
 X-ray Thorax PA Lateral
 Pemeriksaan Darah, Eosiinofil dan Uji Tuberculin
 Uji Kulit Alergi dan Imunologi
k.u
Batuk

Asma Bronkial TB Bronkitis

(didahului dengan ISNA,


Stadium I, II, dan III (batuk Batuk lebih dari 3 batuk kering 3-4hari,
kering, batuk berdahak, minggu dan nyeri dada batuk produktif/berlendir
nafas meninggi) dalam beberapa hari
kemudian
Asma Bronkial TB Bronkitis kronik
Hiperreaktivitas disebabkan Mycobacterium Infeksi kronik sal nafas atas,
trakea bronkus oleh tuberkulosis ->batuk dgn sputum >3bulan
rangsangan

Bronkokonstriksi, langsung (droplet) dan tidak Menyempitnya sal


edema,lendir langsung nafas,inflamasi , edema,
peningktan mukus

Wheezing berulang, ronki kasar dan nyaring sesuai reaktivitas otot bronkus yang
batuk kering krn dengan obstruksi parsial/ kurang tetapi produksi
sekret kental, penyempitan aluran napas, ronki lendirnya berlebih , batuk
ekpirasi >, respon basah halus terdengar pada produktif
baik dg bronkodilator parenkim paru yang berisi cairan

Mengi menetap, peradangan oleh zat kimia->


perut turun naik saat konstriksi ot.polos,
bernapas penyempitan sal nafas, ronkhi
(+)
igE ningkat Uji tuberkulin cara mantoux,
mikrobiologi
Diagnosis Kerja
Epidemiologi
Asma bronkial adalah
penyakit saluran nafas yang
ditandai oleh serangan Jenis kelamin
mendadak dyspnea, batuk, Umur pasien
serta mengi Faktor keturunan
 Gejala klinis asma episodic Faktor lingkungan
jarang, asma episodic Di Indonesia prevalensi asma
sering, dan asma berkisar antara 5-7%.
kronik/presisten

Etiologi

• Alergen utama debu rumah, spora jamur dan tepung sari


rerumputan.
• Iritan seperti asap, bau-bauan, polutan.
• Infeksi saluran nafas terutama yang disebabkan oleh virus.
• Perubahan cuaca yang ekstrim.
• Kegiatan jasmani yang berlebihan.
• Lingkungan kerja.
Patofisiologi
Pencetus serangan
(alergen, emosi/stress, obat-obatan, infeksi

Reaksi antigen antibodi

Release vasoactive substance


(histamin, bradikinin, anafilatoksin
Kontriksi otot
polos Sekresi mukosa
Peningkatan
permeabilitas kapiler
Bronkospasme
1.Kontraksi ot polos Produksi mukus
2. Edema mukosa
3.Hipersekresi

Obstruksi sal nafas

Hipoventilasi
Gangguan difusi gas di alveoli Sesak
Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan asma:
• Menghilangkan dan mengendalikan
gejala asma
• Mencegah eksaserbasi akut
Non medikamentosa
• Meningkatkan dan mempertahankan faal
paru seoptimal mungkin
• Mengupayakan aktivitas normal Komunikasi, Informasi dan Edukasi
termasuk exercise 1. Penyuluhan bagi pasien dan keluarga
tentang pencegahan
• Mencegah terjadi keterbatasan aliran dan penanggulangan asma.
udara (airflow limitation) ireversibel 2. Meningkatkan pengetahuan, motivasi
dan partisipasi
• Mencegah kematian karena asma
pasien dalam pengendalian asma.
3. Untuk merubah sikap dan perilaku
pasien dalam pengendalian
asma.
4. Meningkatkan kemandirian pasien
dalam ketrampilan
penggunaan obat/alat inhalasi
Obat Dosis
SABA (albuterol) Aerosol: 2 semprotan (200 µ gr) tiap 4-
6 jam.

Aerosol:2 semprotan (40 mcg) 2x


ICS (Beclomethasone)
sehari

LABA(salmeterol) Inhalation powder:1 semprotan


(50mcg) 12h
Theophyllin Oral : 5-6 mg/kg BB tiap 6 jam max 200
mg.
Prognosis
Prognosis jangka panjang asma anak pada
umumnya baik.
Kesimpulan
Asma merupakan penyakit dengan karakteristik meningkatnya reaksi trakea dan
bronkus oleh berbagai macam pencetus disertai dengan timbulnya penyempitan
luas saluran napas bagian bawah. Rangsangan yang dapat mencetus serangan
asma antara lain: alergenik, farmakologik, lingkungan, pekerjaan, infeksi,
berhubungan dengan olahraga, dan emosional. Patofisiologi asma terkait dengan
terjadinya proses radang yang kemudian dengan Penatalaksanaan asma ditujukan
untuk meredakan penyempitan jalan napas secepat mungkin

Anda mungkin juga menyukai