Anda di halaman 1dari 9

Menerapkan metode persedian

(FIFO,LIFO, Averge dan Identifikasi


khusus)
yang disusun oleh;
• Aina ifana
• Dina apriyatin
• Siska octaviani
• Viky C. Ramdani
Metode Penilaian Persediaan
Perhitungan harga pokok persediaan barang dagangan berdasarkan
padyaa harga pembelian dan semua pengeluaran yang terjadi pada
saat pembelian barang dagangan tersebut. Termasuk didalamnya
biaya transportasi, bea cukai, dan asuransi untuk pertanggungan
waktu transit.
Unutuk mengetahui besarnya nilai persediaan barang ada beberapa
metode yang dapat digunakan baik dalam pencatatan sistem fisik
maupun sistem perpetual.
1. Metode penentuan nilai persedian dalam sistem periodik
Dalam sistem fisik terdapat berbagai cara yang dapat digunakan untuk
menghitung nilai persediaan. Adapun cara-cara tersebut antara lain
FIFO, LIFO, rata-rata sederhana, rata-rata tertimbang dan identifikasi
khusus.
Berikut cara penilaian persediaan dalam sistem periodik
Contoh;
Data persediaan barang XX pada bulan Juli 2018 adalah sbb.
Juli 01 persediaan 8.000 kg @Rp3.000,00 = Rp24.000.000,00
Juli 10 pembelian 7.000 kg @Rp3.400,00 = Rp23.800.000,00
Juli 15 pembelian 10.000 kg @Rp3.600,00 = Rp36.000.000,00
Juli 20 pembelian 6.000 kg @Rp3.700,00 = Rp22.200.000,00
Juli 30 pembelian 7.000 kg @Rp3.800,00 = Rp26.600.000,00 +
Barang tersebut untuk 38.000 kg Rp132.600.000,00
Dijual bulan juli 2018
Setelah dilakukan perhitungan fisik atas sisa barang tanggal 31 juli 2018, di
gudang masih tersedia barang XX sebanyak 8.000 kg. Harga pokok (nilai)
barang tersebut bergantung kepada metode penilaian persediaan, sebagai
berikut.
 A. FIFO
Menurut metode MPKP atau FIFO (First In First Out), barang yang
lebih dulu masuk (dibeli) dianggap barang yang lebih dulu keluar
(dijual).
Berikut contoh penentuan niali persedian barang dengan metode
FIFO.
Persedian barang XX pada 31 Juli 2018 sebanyak 8.000 kg.
Menurut metode MPKP barang tersebut terdiri dari barang yang
dibeli 30 juli, dan selebihnya sebanyak 1.000 kg berasal dari
beras yang dibeli tanggal 20 juli dengan demikian, nilai
persediaan barang XX pada tanggal 31 juli 2018 adalah :
7.000 x Rp3.800,00 = Rp26.600.000,00
1.000 x Rp3.700,00 = Rp3.700.000,00 +
Jumlah Rp30.300.000,00
B. LIFO
Menurut metode MTKP atau LIFO (Last in First Out) barang yang lebih dulu
keluar (dijual) berasal dari barang yang terakhir masuk (dibeli).

C. Rata-rata sederhana
Dengan metode ini, harga satuan per satuan barang dihitung dengan cara
membagi total harga per satuan setiap tanggal transaksi pembelian dengan
jumlah pembelian termasuk persedian awal periode.

D. Rata-rata tertimbang
Dengan metode ini, harga pokok rata-rata per satuan barang dihitung dengan
cara membagi jumlah harga pembelian barang yang disediakan untuk dijual,
dengan jumlah satuanya (kuantitas). Nilai akhir persedian periode adalah
hasil kali kuantitas persedian dengan harga rata-rata per satuan.
E. Identifikasi khusus
Setiap barang yang masuk (dibeli) diberi tanda pengenal yang
menunjukkan harga satuan sesuai dengan faktur yang diterima.

2. Metode penentuan nilai persediaan dalam sistem perpetual


Dalam pencatatan sistem perpetual, setiap terjadi transaksi
penjualan barang, harga pokok barang yang dijual harus
dihitung dan dicatat didebit pada akun harga pokok penjualan.
Artinya, penetapan metode penilaian persediaan dilakukan
pada saat terjadi transaksi penjualan, untuk menentukan harga
pokok barang yang dijual.
 Sebagai ilustrasi, misalkan PD BERJUANG menjual barang C-1, C-2,
dan C-3. Data mengenai persediaan barang jenis C-1, untuk bulan
juli 2017 sebagai berikut.

Tanggal Keterangan Jumlah


2017
1 persediaan 120 unit @Rp54.000,00 = Rp6.430.000,00
juli
5 pembelian 180 unit @Rp60.000,00 = Rp10.800.00,00

10 penjualan 200 unit

16 pemebelian 200 unit @Rp63.00,00 = Rp12.600.000,00

20 pembelian 120 unit @RP64.000,00 = Rp7.680.000,00

26 penjualan 280 unit


Berikut adalah pencatatan persediaan dengan berbagai metode, antar lain:
a. FIFO
Menurut metode MPKP atau FIFO, harga pokok barang yang dijual dihitung dengan
anggapan bahwa barang yang pertama masuk adalah barang dijual lebih dulu.
Kekurangnnya diambil dari barang yang masuk berikutnya.

b. LIFO
Harga pokok barang yang dijual dihitung dengan anggapan bahwa barang yang terakhir
masuk adalah barang yang dijual lebih dulu. Kekurangannya diambil dari barang yang
masuk sebelumnya.

c. Rata-rata bergerak
Penerapan metode rata-rata dalam sistem pencatatan perpetual disebut metode rata-
rata bergerak (moving average method). Disebut demikian karena setiap terjadi
transaksi pembelian, harga rata-rata per satuan barang harus dihitung, sehingga harga
raat-rata per satuan akan berubah-ubah. Harga pokok rata-rata per satuan barang yang
dijual adalah harga pokok rata-rata per satuan yang berlaku pada saat terjadi transaksi
penjualan.
Terima kasih
Thank You
Ghamsamnida
Arigatogozaimas
Xie xie ni

Anda mungkin juga menyukai