PERSEDIAAN
KOMPETENSI DASAR
1.a.Dalam
Metodemetode
identifikasi khusus
identifikasi khusus
setiap pembelian barang diberi
tanda pengenal khusus untuk
memudahkan penentuan harga
pokoknya
Contoh 2:
Apabila dari tanda pengenal khusus yang terdapat dalam persediaan 31 Maret 2008
terdiri atas:
100 unit dari pembelian tanggal 8 Maret 2008
150 unit dari pembelian tanggal 19 Maret 2008
50 unit dari pembelian tanggal 25 Maret 2008
Diminta:
a. Hitunglah harga pokok persediaan menurut metode identifikasi khusus per 31 Maret
2008
b. Hitunglah harga pokok penjualan menurut metode identifikasi khusus
Jawab:
a. Harga pokok persediaan per 31 Maret 2008
100 unit @ Rp. 550,00 = Rp. 55.000,00
150 unit @ Rp. 675,00 = Rp. 101.250,00
50 unit @ Rp. 625,00 = Rp. 31.250,00
Jumlah = Rp. 187.500,00
Rp. 600,00 + Rp. 650,00 + Rp. 550,00 – Rp. 675,00 Rp. 3.100,00
= = Rp. 620,00
5 5
a. Harga pokok persediaan per 31 Maret 2008 = 300 x Rp. 620,00 = Rp. 186.000,00
Diminta:
Hitunglah harga pokok persediaan 30 Juni 2008 dengan menggunakan metode FIFO
Persediaan 1 Juni 2008 200 unit @Rp. 1.000,00 = Rp. 200.000,00
Pembelian bulan Juni 2008 3.350 unit = Rp. 3.677.500,00
Barang siap dijual 3.550 unit = Rp. 3.877.500,00
Penjualan 2.550 unit
Persediaan 30 Juni 2008 1.000 unit
Jawab:
Persediaan 30 Juni 2008 = 1.000 unit
Harga pokok persediaan 30 Juni 2008
Persediaan 1 Juni 2008 100 unit @Rp. 1.000,00 = Rp. 200.000,00
Pembelian 3 Juni 2008 800 unit @Rp. 1.200,00 = Rp. 960.000,00
1.000 unit Rp. 1.160.000,00
Persediaan Dasar (Basic Stock) adalah
1.e. Persediaan Dasar (Basic Stock)
Metode Persediaan Besi (Basic Stock
Method) adalah metode yang berasumsi
bahwa perusahaan memerlukan suatu jumlah
persediaan minimum untuk menjaga
kontinuitas usahanya.
PT. Bima menetapkan persediaan dasar atau persediaan besi sebesar 1.500 unit dengan
harga pokok Rp. 500,00 per unit. Pada tanggal 31 Desember 2008 berdasarkan
perhitungan fisik jumlah persediaan sebanyak 2.000 unit, harga pokok Rp. 750,00 per
unit.
Diminta:
Hitunglah nilai persediaan barang pada tanggal 31 Desember 2008
Jawab:
Persediaan daar = 1.500 unit @Rp. 500,00 = Rp. 750.000,00
Kelebihan di atas persediaan dasar = 500 unit @Rp. 750,00 = Rp. 375.000,00
Nilai persediaan per 31 Des’ 2008 = 2.000 unit = Rp. 1.125.000,00
Soal contoh 4:
apabila persediaan 31 Desember 2008 sebanyak 1.300 unit dengan harga pasar pada
saat itu sebesar Rp. 750,00 per unit.
Jawab:
Persediaan dasar = 1.500 unit @Rp. 500,00 = Rp. 750.000,00
Kekurangan di bawah
persediaan dasar = 200 unit @Rp. 750,00 = Rp. 150.000,00
Nilai persediaan per 31 Des’ 2008 = 1.300 unit = Rp. 600.000,00
Hitunglah harga pokok per 30 Juni 2008 dan harga pokok penjualan dengan
menggunakan metode rata-rata bergerak.
2. Penilaian Persediaan dengan metode
pencatatan permanen/perpetual
85.000.000
Ratio harga pokok dengan harga eceran = X 100% = 85%
100.000.000
Taksiran harga pokok persediaan akhir = 85% x Rp. 20.000.000,00 = Rp. 17.000.000,00
3.b. Metode laba bruto
Metode laba bruto digunakan dengan
asumsi ratio laba kotor relatif stabil
dari tahun ke tahun. Jika dalam
catatan/pembukuan tidak tersedia
harga eceran untuk persediaan awal
dan pembelian, maka metode yang
tepat digunakan adalah metode laba
bruto
Contoh 6:
Persediaan 1 Januari 2008 Rp. 10.000.000,00 pembelian barang selama tahun 2008
sebesar Rp. 75.000.000,00 laba ditaksir 15% dari harga jual, jika penjualan selama
tahun 2008 sebesar Rp. 80.000.000,00.
Diminta;
Hitunglah persediaan 31 Desember 2008 menggunakan metode laba bruto.
Jawab:
Persediaan 1 Januari 2008 Rp. 10.000.000,00
Pembelian selama tahun 2008 Rp. 75.000.000,00
Barang yang tersedia untuk dijual Rp. 85.000.000,00
Harga pokok penjualan:
Penjualan selama tahuun 2008 Rp. 80.000.000,00
Laba kotor 15% x Rp. 80.000.000,00 Rp. 12.000.000,00
Harga pokok penjualan Rp. 68.000.000,00
Taksiran harga pokok persediaan 31/12’08 Rp. 17.000.000,00
4. Metode harga pokok atau harga pasar
yang lebih rendah
a. Metode harga pokok atau harga pasar yang
lebih rendah ada beberapa metode dalam
pemakaiannya:
Keterangan Kuantitas Harga pokok per unit Harga pasar per unit
Kelompok I
Barang A 500 Rp. 400,00 Rp. 450,00
Barang B 350 Rp. 600,00 Rp. 550,00
Barang C 200 Rp. 800,00 Rp. 950,00
Kelompok II
Barang D 600 Rp. 1.200,00 Rp. 1.000,00
Barang E 400 Rp. 675,00 Rp. 800,00
Diminta:
Hitunglah harga persediaan terendah diantara harga pokok dan harga pasar dengan
menggunakan:
a. Metode penilaian setiap jenis persediaan
b. Metode penilaian setiap kelompok persediaan
c. Metode penilaian seluruh persediaan
Jawab:
Jadi harga persediaan terendah antara harga pokok dengan harga pasar dengan
menggunakan:
a. Metode penilaian setiap jenis persediaan = Rp. 1.340.000,00
b. Metode penilaian setiap kelompok persediaan = Rp. 1.490.000,00
c. Metode penilaian seluruh persediaan = Rp. 1.527.500,00
SOAL PERSEDIAAN
Diminta:
Buat jurnal pencatatan persediaan apabila menggunakan
a. Metode fisik
b. Metode perpetual
MATERI MINGGU DEPAN
SEE YOU….