Persediaan
Kelompok 7: - Putri Ramadhani (141190039)
- Annisa Rahma B (141190109)
Pengertian Anggaran Persediaan
MON Persedian (Inventory ) adalah semua item atau sumber daya
yang disimpang (stock) untuk digunakan dalam proses bisnis
TUE
perusahaan/organisasi. Anggaran Persedian merupakan jumlah
WED persedian yang dibutuhkan untuk bahan baku langsung dan
persedian produk jadi untuk anggaran harga pokok produk dijual
THU
dan neraca dianggarkan secara terinci untuk persedian akhir yang
FRI diharpakan dan unit produk yang dijual.
Jenis Persedian dilihat dari Sifat
Operasi Perusahaan :
1) Persedian pada perusahaan dagang
• Merchandise inventory
2) Persedian pada perusahaan industri
Membuat penilaian persediaan dan harga pokok penjualan dengan metode LIFO secara pencataan fisik dan
perpetual
Pemecahan Kasus 1:
a) Penilaian Persediaan metode LIFO dengan pencatatan fisik :
Persediaan Akhir = ( Persediaan+ Pembeliaan - Penjualan )
2.000 + 8.000 - 7000
=10.000- 7000
= 3.000 kg
Maka nilai persediaan akhir sebanyak 3.000 kg akan dihitung :
Persediaan 1 Februari 2.000 kg @ Rp 100 = Rp 200.000
Pembelian 9 Februari 1.000 kg @ Rp 110 = Rp 110.000
+ +
Jumlah 3.000 kg Rp. 310.000
Perhitungan Harga pokok penjualan :
= Rp 1.120.000 - Rp 358.000
= Rp 762.000
● Penilaian Persediaan Metode FIFO dengan pencatatan secara perpetual:
Sesuai dengan metode perpetual ,jumlah persediaan akhir yang dihitung dengan cara FIFO fisik
akan sama dengan metode FIFO perpetual.
=3.000 X Rp113
=Rp 339.000
KASUS 4
PT “OSA VALIA” yang bergerak dibidang perdagangan mempunyai data pada bulan Februari tahun 2015
sebagai berikut:
● Harga pembelian bahan baku X pada bulan Januari sebesar Rp50/unit, dan. harga bahan baku X mengalami
kenaikan Rp2/unit untuk setiap bulannya.
● Harga pembelian bahan baku Y pada bulan Januari sebesar Rp30/unit, dan harga bahan baku Y mengalami
kenaikan Rp1/unit untuk setiap bulannya.
● Harga pembelian bahan baku Z pada bulan Januari sebesar Rp20/unit, dan bahan baku Z mengalami
kenaikan harga pada bulan Maret dan bulan Juni dengan masing-masing kenaikan sebesar Rp2/unit.
● Persediaan bahan baku dinilai berdasarkan pada harga pembelian untuk masing-masing bahan baku pada
bulan yang bersangkutan.
● Persediaan untuk masing-masing jenis bahan baku sebagai berikut:
Pemecahan Kasus 6:
a. Menentukan harga pembelian bahan baku per unit untuk masing- masing jenis bahan baku
setiap bulannya:
● Harga pembelian bahan baku X per unit untuk bulan: Januari Rp50/unit; Februari
Rp52/unit; Maret Rp54/unit; April Rp56/unit; Mei Rp58/unit; dan Juni Rp60/unit.
● Harga pembelian bahan baku Y per unit untuk bulan: Januari Rp30/unit; Februari
Rp31/unit; Maret Rp32/unit; April Rp33/unit: Mei Rp34/unit; dan Juni Rp35/unit.
● Harga pembelian bahan baku Z per unit untuk bulan: Januari Rp20/unit; Februari
Rp20/unit; Maret Rp22/unit; April Rp22/unit; Mei Rp22/unit; dan Juni Rp24/unit.
b. Menghitung nilai (anggaran) persediaan bahan baku untuk masing-masing jenis bahan baku
Persediaan awal bahan baku X untuk bulan Januari = 10.000 x Rp 50 =Rp 500.000
Persediaan akhir bahan baku Y untuk bulan Februari = 16.000 x Rp 31 = Rp 496.000
Persediaan awal bahan baku Z untuk bulan Maret = 18.000 x Rp 22 = Rp 396.000
Terima
Kasih