Anda di halaman 1dari 2

PENCATATAN PPN DAN PENYAJIAN UTANG PPN DI NERACA

Pajak pertambahan Nilai adalah pembelian barang dan penjualan barang. Setiap transaksi
yang terjadi dalam kegiatan usaha perusahaan, bagian keuangan wajib mencatat atau
membukukannya. Masalah yang timbul dalam pencatatan pajak masukan adalah
berbedanya saat penerimaan barang kena pajak dan saat penerimaan faktur pajak. Dalam
pencatatan pajak keluaran, masalah yang terjadi juga tidak jauh berbeda dengan pajak
masukan yaitu berbedanya saat penyerahan barang kena pajak dengan saat pembuatan
faktur pajak. Pencatatan yang dilakukan perusahaan tidak dibuat dalam bentuk jurnal
yang menunjukkan sisi debit dan kredit, pajak masukan dan pajak keluaran hanya direkap
per bulan untuk dapat menentukan apakah dalam masa p ajak terjadi lebih bayar atau
kurang bayar.

 Pencatatan Saat Penjualan


 Piutang Dagang
Penjualaan
Ppn keluaran
 Pada saat melakukan pembelian barang atau barang yang dipergunakan untuk produksi
perusahaan harus membayar PPN kepada supplier.
 Ppn yang dibayarkan saat pembelian disebut ppn masukan

 Pencatatan yang dilakukan pada saat melakukan pembelian


 Pembelian/persediaan
Pajak masukan
Utang dagang/kas
 Tidak semua pajak masukan boleh dikreditkan
 Jika pajak masukan yang tidak dapat dikreditkan akan langsung dicatat menambah harga
perolehan aktiva

 Ppn yang dibayar oleh perusahaan adalah selisih atas pajak keluaran dengan pajak
masukan.
 Pajak keluaran>pajak masukan = perusahaan harus membayar
 Pajak keluaran<pajak masukan = perusahaan dapat meminta restitusi/kompensasi
 Ppn dibayar dan dilaporkan untuk setiap masa(maks 3 bulan) yaitu tgl 15 dan 20 pada
masa berikutnya

 Pencatatan yang dilakukan saat pengakuan utang


 Ppn keluaran
Ppn masukan
Utang ppn
 Pencatatan yang dilakukan saat pembayaran utang
 Utang ppn
Kas
 Jika ppn masukan lebih besar perusahaan mengajukan permomhonan restitusi. Fiskus
akan melakukan pemeriksaan sebelum mengabulkan permohonan restitusi

Anda mungkin juga menyukai