Anda di halaman 1dari 17

SYOK

ANAFILAKTIK
Faisal Zakiri
PRETEST
1. Dibawah ini yang bisa mencetus
suatu reaksi anafilaktik, kecuali?

A. Makanan
B. Gigitan serangga
C. Obat-obatan
D. Debu
E. Penyakit Asma
2. Manakah resiko paling berat pada
syok anafilaktik?
A. Sesak Nafas
B. Penurunan Kesadaran
C. Kematian
D. Edema Anasarka
E. Hipotensi
3. Pertolongan pertama pada syok
anafilaktik?
A. Oksigen
B. Pasang Infus
C. Antihistamin
D. Hentikan pencetus
E. Obat-obatan
ANAFILAKTIK?
Proses terjadinya Syok Anafilaktik
Penyebab
Resiko seseorang bisa terjadi syok anafilaktik bertambah jika memiliki
riwayat penyakit seperti asma, eksim, rhinitis alergi, dengan pencetus
terjadinya syok seperti:

- Makanan

- Obat

- Gigitan & bisa hewan


Gejala
• Kulit: Kemerahan (Urtikaria)

• Pembengkakan kelopak mata (Edema)

• Sesak

• Hipotensi

• Sakit Kepala

• Penurunan Kesadaran

• Mual, Muntah, Diare


Komplikasi
• Henti Jantung dan Nafas

• Penyempitan saluran nafas

• Edema Laring

• Relaps Pembuluh darah dan jantung

• Kerusakanan otak permanen karena syok

• Urtikaria dan Edema yang menetap hingga beberapa bulan

• Kemungkinan terjadinya kembali reaksi anafilaktik


Pengobatan?
Tatalaksana
• Identifikasi pencetus dan stop bila memungkinkan

• Memberikan suntikan adrenalin. (0.05 – 0.1 ml/kg larutan 1/10000, IV


ATAU IM ke paha 0.01 mg/kg hingga 0.1 mg/kg, ulangi bila perlu dengan
jarak 20 menit, maks 3x Infus IV : 0.15 mg/kg dalam 50 ml, kecepatan 1-10
ml/jam (0.05-0.5 mcg/kg/mnt)

• Memberi oksigen tambahan.

• Melakukan CPR bila terjadi henti jantung atau henti napas.

• Memberikan cairan infus dan pasang kateter untuk monitorin output cairan

• Memberikan obat lain untuk mengurangi gejala, seperti antihistamin (0.2-


0.5mg/kg, 8 jam, IV, IM, atau oral), kortikosteroid (0,1-0,25 mg/kg/kali,
IV/per oral, 6 jam), atau obat beta agonis seperti salbutamol (0.1-0.15mg/kg,
6 jam, oral).
Pencegahan?
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai