Anda di halaman 1dari 3

SYOK ANAFILAKTIK

Apa Yang Dimaksud Dengan Syok Anafilaktik?


Syok Anafilaktik adalah keadaan alergi yang mengancam jiwa yang ditandai dengan
penurunan tekanan darah secara tiba-tiba dan penyempitan saluran pernafasan,
menyebabkan penderita jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri. Hal ini biasanya dipicu oleh
reaksi alergi yang disebabkan oleh respon sistem kekebalan tubuh yang abnormal terhadap
benda asing. Zat-zat kimia yang dilepaskan oleh sistem kekebalan tubuh sewaktu terjadi
reaksi alergi menyebabkan pembuluh darah melebar, menurunkan tekanan darah secara
mendadak dan penurunan aliran darah ke otak. Karakteristik gejala dari syok anafilaktik
termasuk nadi cepat, lemah, ruam pada kulit, mual, muntah dan anggota gerak yang hangat.
Penderita syok anafilkatik memerlukan injeksi epinefrin segera dan segera dibawa ke rumah
sakit karena hal ini dapat menyebabkan kematian dengan cepat.
Tanda dan gejala Syok Anafilaktik yang mungkin timbul:
Denyut nadi yang lemah
Menderita Hipotensi
dan cepat
Menderita Urtikaria
Keberadaan bintil-bintil di
Mengi
bawah kulit
Mual
Kecemasan
Muntah-muntah
Kulit kemerahan
Pembengkakan
pada
Lidah bengkak
tenggorokan
Memiliki
kesulitan
Penyempitan jalan nafas
bernapas
Penyimpangan lidah
Menderita Angioedema
Pusing
Menderita Diare
Penyebab Syok Anafilaktik adalah:
Gigitan serangga
Menderita Syok Anafilaktik
Sengatan serangga
Resiko terjangkit Syok Anafilaktik meningkat bila Anda:
Memiliki Alergi
Memiliki Alergi Obat
Syok Anafilaktik dapat menyebabkan komplikasi sebagai berikutnya:
Menyebabkan kematian dini
Syok Anafilaktik dapat menyebabkan komplikasi sebagai berikutnya:
Menyebabkan kematian dini
Penanganan dan pengobatan Syok Anafilaktik dapat berbeda tergantung pada
kondisi pasien dan penyakit yang dideritanya. Pilihan pengobatan adalah:
Antihistamin
Epinefrin
Kortikosteroid
Pemblokir Beta
Terapi Oksiden

PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILKTIK


Sumardi. S., SST., MM./30092014/uit/pltks

A.

Penanganan Utama dan segera :


1. Hentikan pemberian obat / antigen penyebab.
2. Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari kepala.
3. Berikan Adrenalin 1 : 1000 ( 1 mg/ml ) Segera secara IM pada otot
deltoideus, dengan dosis 0,3 0,5 ml (anak : 0,01 ml/kgbb), dapat
diulang tiap lima menit, pada tempat suntikan atau sengatan dapat
diberikan 0,1 0,3 ml.
Pemberian adrenalin IV apabila terjadi tidak ada respon pada
pemberian secara IM, atau terjadi kegagalan sirkulasi dan syok,
dengan dosis ( dewasa) : 0,5 ml adrenalin 1 : 1000 ( 1 mg / ml )
diencerkan dalam 10 ml larutan garam faali dan diberikan selama
10 menit.
4. Bebaskan jalan napas dan awasi vital sign ( Tensi, Nadi, Respirasi )
sampai syok teratasi.
5. Pasang infus dengan larutan Glukosa faali bila tekanan darah
systole kurang dari 100 mmHg.
6. Pemberian oksigen 5-10 L/menit
7. Bila diperlukan rujuk pasien ke RSU terdekat dengan pengawasan
tenaga medis.

B.

Penanganan Tambahan :
1. Pemberian Antihistamin :
Difenhidramin injeksi 50 mg, dapat diberikan bila timbul urtikaria.
2. Pemberian Kortikosteroid :
Hydrokortison inj 7 10 mg / kg BB, dilanjutkan 5 mg / kg BB setiap
6 jam atau deksametason 2-6 mg/kgbb untuk mencegah reaksi
berulang.
(Antihistamin dan Kortikosteroid tidak untuk mengatasi
syok anafilaktik)
3. Pemberian Aminofilin IV, 4-7 mg/kgbb selama 10-20 menit bila
terjadi tanda tanda bronkospasme, dapat diikuti dengan infuse
0,6 mg /kgbb/jam, atau brokodilatator aerosol (terbutalin,
salbutamo ).

C.

Penanganan penunjang

1. Tenangkan penderita, istirahat dan hindarkan pemanasan.


2.
Pantau tanda-tanda vital secara ketat sedikitnya pada jam
pertama.

Sumardi. S., SST., MM./30092014/uit/pltks

PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILAKSIS

Sumardi. S., SST., MM./30092014/uit/pltks

Anda mungkin juga menyukai