Anda di halaman 1dari 35

PARTOGRAF

Oleh :
Rifqi Ardi Firmansyah, S. Ked. 10700130
I Putu Yogi Sastrawan, S. Ked. 10700144
Elok Tiarinta Simorangkir, S. Ked. 10700328
PENDAHULUAN
Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara berkembang, terutama
disebabkan oleh perdarahan, eklampsia, sepsis dan komplikasi keguguran.

Fokus asuhan persalinan normal adalah persalinan bersih dan aman serta mencegah
terjadinya komplikasi.

Deteksi pada setiap kemajuan persalinan abnormal, dan pencegahan partus lama,
secara bermakna dapat menurunkan risiko terjadinya partus lama, perdarahan
pascapersalinan dengan segala komplikasinya.

2 Partograf 3/3/2020
PENDAHULUAN

Partograf sebagai rekaman atau catatan


kemajuan persalinan, dapat berfungsi sebagai
pendeteksi kemajuan persalinan abnormal,
sehingga penolong persalinan dapat dengan
segera menentukan sikap terhadap kelainan
persalinan tersebut.

3 Partograf 3/3/2020
TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah Partograf

Pada tahun 1954, Friedman melakukan penelitian, Friedman membagi persalinan secara
fungsional menjadi dua, yaitu fase laten yang berlangsung selama 8-10 jam sampai
pembukaan 3 cm, yang dikuti dengan fase aktif yang ditandai dengan akselerasi dari
pembukaan 3-10 cm dan berakhir dengan fase deselerasi.

Tahun 1969 Hendriks mendemonstrasikan bahwa pada fase aktif persalinan normal,
kecepatan pembukaan pada primigravida dan multipara hampir tidak berbeda, selain itu
tidak ditemukan fase deselerasi pada akhir kala I persalinan.

4 Partograf 3/3/2020
TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah Partograf

Pada tahun 1972, Philpott meneliti secara ekstensif pasien primigravida yang berada di
Afrika Tengah dan Selatan, kemudian menciptakan sebuah normogram pembukaan
serviks untuk populasi tersebut yang mampu mengidentifikasi penyimpangan dari
keadaan normal yang dapat dipertanggungjawabkann secara ilmiah untuk melakukan
suatu tindakan sebagai usaha pencegahan persalinan lama dengan segala akibatnya.

Pada tahun 1988 World Health Organization (WHO) menerbitkan sebuah buku petunjuk
berjudul The Partograf: A managerial tool for Prevention of prolonged labour

5 Partograf 3/3/2020
TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah Partograf

Partograf yang biasanya digunakan pada negara berkembang, kemudian mengalami


modifikasi pada tahun 1994 sebagai usaha memperoleh penanganan obstetri yang lebih
optimal.

6 Partograf 3/3/2020
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Partograf

Alat pencatatan persalinan, untuk menilai keadaan ibu, janin dan


seluruh proses persalinan. Partograf digunakan untuk mendeteksi jika
ada penyimpangan / masalah dari persalinan, sehingga menjadi partus
abnormal dan memerlukan tindakan bantuan lain untuk menyelesaikan
persalinan.

Partograf merupakan lembaran form dengan berbagai grafik dan kode


yang menggambarkan berbagai parameter untuk menilai kemajuan
persalinan.

7 Partograf 3/3/2020
PARTOGRAF

 Alat bantu digunakan selama persalinan


 Alat bantu pada kehamilan  gravidogram

TUJUAN

1. Kemajuan persalinan
2. Berjalan normal atau ada penyimpangan

TUJUAN LAIN

Memantau kondisi ibu dan janin


PENGGUNAAN PARTOGRAF SECARA RUTIN

 Memastikan ibu dan janin mendapat


asuhan persalinan secara aman dan
tepat waktu
 Mencegah penyulit yang
mengancam ibu dan anak
PENGGUNAAN PARTOGRAF

Who :
Fase latent dihilangkan
Pencatatan mulai pada periode aktif, 4
cm
Penggunaan untuk :
Ibu bersalin dalam fase aktif  kala I 
bayi lahir
Semua tempat persalinan
Semua penolong persalinan
PENGGUNAAN PARTOGRAF

Pada pemakaian partograf WHO terdapat


beberapa protokol yang harus
diperhatikan. Partograf tidak dibuat pada
partus prematurus (Usia kehamilan
kurang dari 34 minggu), saat masuk
rumah sakit dengan pembukaan > 9cm,
akan dilakukan seksio sesar elektif
maupun darurat, dengan ketentuan
penatalaksanaan sebagai berikut:
fase laten :
Tidak dilakukan akselerasi, terapi suportif (pemberian
semangat), hidrasi adekuat yang terdiri dari glukosa
dan elektrolit, pengosongan kandung.

fase aktif :
1. Sebelah kiri garis waspada: akselerasi dan terapi suportif dilakukan
bila ada indikasi, sedangkan amniotomi boleh dilakukan atau tidak.
2. Sebelah kanan garis waspada: akselerasi dan terapi suportif
dilakukan atas indikasi, sedangkan amniotomi harus dilakukan.
3. Sebelah kanan garis bertindak: akselerasi dilakukan bila ada
indikasi, terapi suportif dan amniotomi harus dilakukan.
Monitoring Pada Partograf
A. Rekaman dan catatan kemajuan persalinan
 1. Pembukaan serviks uteri
 2. Penurunan kepala
 3. His
B. Rekaman dan catatan tentang kondisi janin
 1. Denyut jantung janin
 2. Selaput ketuban dan air ketuban
 3. Molase
C. Rekaman dan catatan tentang kondisi ibu
 1. Tanda vital: Nadi, tekanan darah, suhu
 2. Urin: volume, protein, dan aseton
 3. Obat-obatan dan cairan infus
 4. Pemberian oksitosin
KEMAJUAN PERSALINAN

 Kolom kiri  besarnya dilatasi serviks (0-10)


Setiap kotaknya menunjukkan pembukaan 1
cm
 Sepanjang sisi horisontal terdapat angka 0-24
yang setiap kotaknya menunjukkan waktu 1
jam.Tiap kotak di bagian ini  30 menit
 PEMBUKAAN SERVIKS :
 Catat pembukaan serviks tiap 4 jam (lbh sering, jika ada
tanda-tanda penyulit) Pembukaan diukur dalam satuan
sentimeter (cm) dan dicatat dengan tanda 'X'.
 Tanda X harus ditulis di garis waktu yang sesuai dengan
lajur besarnya pembukaan serviks. Hubungkan tanda X dari
setiap pemeriksaan dengan garis utuh
 Periksa dalam pertama dilakukan sewaktu masuk kamar
bersalin, yang juga mencakup pemeriksaan panggul Periksa
dalam selanjutnya dilakukan setiap 4 jam, kecuali bila
pembukaan >7 cm atau ada indikasi lain seperti ibu ingin
mengejan atau ketuban pecah dengan kecurigaan adanya
tali pusat menumbung.
 Pada persalinan yang sudah lanjut pemeriksaan dalam
dilakukan lebih sering, terutama pada multipara dimana
pembukaan serviks lebih cepat dibandingkan dengan
primipara.
 Pada persalinan yang normal, tanda 'X' untuk
pembukaan akan selalu terdapat pada garis waspada
atau sebelah kirinya.
 kalau ibu masuk kamar bersalin dalam fase aktif, maka
pembukaan sewaktu masuk langsung dicatat pada garis
waspada,
 Pada fase ini terdapat 2 garis yaitu:
1. Garis waspada (alert line)
Garis lurus dari pembukaan 4 cm sampai dengan
10 cm. Apabila pembukaan serviks bergeser ke
kanan garis waspada berarti proses kemajuan
persalinan melambat, sehingga harus dipikirkan
kemungkinan untuk melakukan tindakan-tindakan
yang diperlukan.
2. Garis bertindak (action line)
Berupa garis lurus yang sejajar dengan garis
waspada dan berada 4 jam di sebelah kanan garis
waspada. Pada persalinan yang berjalan lancar,
pembukaan akan selalu berada di garis atau di
sebelah kiri garis bertindak
PENURUNAN KEPALA JANIN

 Penurunan kepala janin  pemeriksaan luar perut ibu


berdasarkan perlimaan di atas PAP (pintu atas panggul),
dilakukan sebelum pemeriksaan dalam
 Lebar jari tangan pemeriksa menjadi ukuran turun kepala
janin ke PAP. Kepala engaged  dirasakan oleh 2 jari
atau kurang
 Dibagi jadi 5 kategori, dari 5/5 sampai 0/5
 Kata-kata , “Turunnya kepala “dan garis terputus 0-5
tertera disisi yang sama dengan angka pembukaan
serviks
 Berikan tanda O pada garis waktu yang sesuai
 Misal bila kepala dipalpasi 4/5  tuliskan tanda (O)
dinomor 4
 Hubungkan tanda (O) dari setiap pemeriksaan dengan
garis terputus
HIS

 His dicatat di bawah garis waktu sesuai


dengan penulisan waktu pada partograf 
5 kotak kosong melintang sepanjang
partograf sisi kirinya tertulis 'his/10
menit'.
 Satu kotak menggambarkan satu his, dan
bila ada 2 his dalam 10 menit, maka ada
2 kotak yang diarsir.
Rekaman dan catatan mengenai keadaan janin

Frekuensi bunyi jantung janin


Bunyi jantung janin dicatat pada bagian atas partograf
setiap setengah jam dan satu kotak menggambarkan
setengah jam.
WARNA DAN ADANYA CAIRA KETUBAN

 Nilai air ketuban setiap melakukan PD


 Nilai warna bila pecah ketubannya :
U : Ketuban utuh
J : Ketuban pecah
M : Ketuban pecah bercampur meconium, Hijau ‘H’
D : Ketuban pecah dan bercampur darah
K : Ketuban sudah pecah dan kering
MOLASE (PENYUSUPAN TULANG KEPALA JANIN)

O : Tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura


dengan mudah dipalpasi
1 : Tulang-tulang hanya saling bersentuhan
2 : Tulang-tulang saling tumpang tindih, tapi
masih dapat dipisahkan
3 : Tulang-tulang tumpang tindih dan tidak dapat
dipisahkan
 Catat pada kolom penyusupan yang ada dibawah
lajur air ketuban
Rekaman dan catatan mengenai keadaan ibu

 Nadi, tensi, dan suhu


nadi - setiap setengah jam di beri tanda ()
 Tensi - setiap 4 jam atau lebih sering, tergantung
indikasi diberi tanda
 Suhu - setiap 2 jam atau lebih sering, tergantung
indikasi
 Urin: volume, protein, aseton
protein atau aseton dalam urin
volume - ibu dianjurkan kencing setiap 2-4 jam
 Obat-obatan dan cairan intravena
Dicatat dalam kolom di bawah his
 Pemberian oksitosin
Di atas kolom pencatatan cairan iv berdasurkan waktu
pemberian
GAMBAR BELAKANG PARTOGRAF

Mencatat hal-hal yang terjadi selama proses


persalinan dan kelahiran serta tindakan-tindakan
yang dilakukan sejak persalinan kala I hingga
kala II
Kala III
Terdiri dari:
•Lama kala III
•Pemberian oksitosin
•Penegangan tali pusat terkendali,
•Pemijatan fundus
•Plasenta lahir lengkap
•Plasenta tidak lahir dalam waktu lebih dari 30 menit
•Laserasi
•Atonia uteri
•Jumlah perdarahan
•Masalah penyerta
•Penatalaksanaan dan hasilnya.
 Bayi baru lahir
 Terdiri dari
 Berat dan panjang lahir
 Jenis kelamin
 Penilaian bayi baru lahir, pemberian ASI, masalah
penyerta, penatalaksanaan terpilih, dan hasilnya.
Jawaban diisi pada tempat yang disediakan dan diberi
tanda di samping jawaban yang sesuai. Untuk
pertanyaan nomor 36 dan 37, jawaban yang sesuai
dilingkari, sedangkan jawaban nomor 38 bisa lebih dari
1.
Kala IV
 Pemantauan kala IV terdiri dari:
 Tekanan darah
 Nadi
 Suhu
 Tinggi fundus
 Kontraksi uterus
 Kandung kemih (kosong/isi)
 Perdarahan
Sangat penting →menilai risiko perdarahan pascapersalinan.
Pengisian dilakukan setiap 15 menit → 1 jam pertama
setelah melahirkan & 30 menit → 1 jam berikutnya pada
kolom yang tersedia
RINGKASAN

Tujuan utama dari penggunaan partograf adalah


untuk :
 Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan
dengan menilai pembukaan serviks melalui
pemeriksaan dalam
 Mendeteksi proses persalinan berjalan secara
normal. Mendeteksi secara dini kemungkinan
terjadinya partus lama
 Data pelengkap →pemantauan kondisi ibu, kondisi
bayi, grafik kemajuan proses persalinan, bahan
dan medikamentosa diberikan, membuat
keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang
diberikan.
Jika digunakan dengan tepat dan konsisten, partograf akan
membantu penolong persalinan untuk:
 Mencatat kemajuan persalinan
 Mencatat kondisi ibu dan janinnya
 Mencatat asuhan diberikan selama persalinan dan kelahiran
 Menggunakan informasi tercatat untuk identifikasi dini penyulit
persalinan
 Menggunakan informasi tersedia →membuat keputusan klinik
sesuai dan tepat waktu
 Penggunaan partograf → memastikan ibu dan bayinya
mendapatkan asuhan aman, adekuat, tepat waktu →mencegah
terjadinya penyulit mengancam keselamatan jiwa.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai