Anda di halaman 1dari 46

Tujuan

Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
sesuai Permenaker 05/MEN/96.
DEFINISI MANAJEMEN
DAN SISTEM MANAJEMEN
Manajemen :
suatu proses kegiatan yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasi,
pelaksanaan, pengukuran dan tindak lanjut yang dilakukan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber
daya
yang ada

Sistem Manajemen :
kegiatan manajemen yang teratur dan saling berhubungan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
DEFINISI SISTEM MANAJEMEN
K3
Bagian dari sistem manajamen perusahaan secara keseluruhan
meliputi struktur organisasi, perencanaan, tangg. jawab, pelaksanaan,
prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi :

pengembangan, penerapan, pencapaian,


pengkajian dan pemeliharaan kebijakan
K3
dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja yang
aman,
efisien dan produktif
DASAR HUKUM
Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945

Pasal 3, 9 dan 10 UU No.14 Tahun 1969

UU No.1 Tahun 1970

Peraturan Pelaksanaan

Peraturan Khusus PP; Per.Men ;


SE;
DASAR HUKUM
Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945

Pasal 86, 87 Paragraf 5 UU No. 13 / 2003


Ttg Ketenagakerjaan

UU No.1 Tahun 1970

Peraturan Pelaksanaan

Peraturan Khusus PP; Per.Men ;


SE;
BAB XVI
Bagian Kedua
Sangsi Administratif

Pasal 190 UU No.13/2003


(1) Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenai
sanksi administratif atas pelanggaran ketentuan-
ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 5,
Pasal 6, Pasal 15, Pasal 25, Pasal 38 ayat (2), Pasal
45 ayat (1), pasal 47 ayat (1), Pasal 48, Pasal 87,
Pasal 106, Pasal 126 ayat (3), dan Pasal 160 ayat
(1) dan ayat (2) Undang-undang ini serta peraturan
pelaksanaannya.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berupa:
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara ssebagian atau seluruh
alat produksi;
h. pencabutan ijin.

(3) Ketentuan mengenai sanksi administratif


sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) diatur
PENGAWASAN
Bab IV Pasal 5

MENAKER
DIREKTUR

PEG. AHLI PANITIA DOKTER P2K3


PENGA K3 BANDING PRSH
WAS

• LUAR • POLI . PRSH


• DEP/DINAS DEPNAKER •JASA KESEH • PRSH

- INDUSTRI
• PEMERINTAH • SWASTA
- JASA ----PJIT
(PERMENAKER NO. 05/MEN/1996)

SISTEM MANAJEMEN Pengembangan,


PERUSAHAAN Penerapan,
Pencapaian,
SMK3 Pengkajian dan
Pemeliharaan
Stuktur Organisasi,
Perencanaan, Tanggung- kebijakan K3
jawab, Pelaksanaan,
Prosedur, Proses dan
Sumberdaya Pengendalian Risiko
Kegiatan Kerja

Tempat Kerja Aman, Efisien dan


Produktif
TUJUAN PENERAPAN
SMK3
• Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai manusia (pasal 27 ayat 2 UUD
1945)
• Meningkatkan komitment pimpinan perusahaan dalam
melindungi tenaga kerja
• Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja untuk
menghadapi kompetisi perdagangan global
• Proteksi terhadap industri dalam negeri
• Meningkatkan daya saing dalam perdagangan
internasional
• Mengeliminir boikot LSM internasional terhadap produk
ekspor nasional
• Meningkatkan pelaksanaan pencegahan kec. melalui
pendekatan sistem
• Perlunya upaya pencegahan terhadap problem sosial
dan ekonomi yang tekait dengan penerapan K3
Kewajiban Penerapan
Pasal 3 Per.Menaker No.05/1996

• Perusahaan dengan :
- tk 100 atau lebih dan atau
- potensi bahaya peledakan, kebakaran,
pencemaran dan penyakit akibat kerja

• Dilaksanakan oleh Pengurus, Pengusaha dan


seluruh tenaga kerja
KEWAJIBAN PENGURUS
• Pasal 8 - Pemeriksaan Kesehatan Badan

• Pasal 9 - Menjelaskan dan menunjukan kondisi dan bahaya di tempat


kerja
- Semua pengaman dan alat perlindungan yang diharuskan
- APD
- Cara dan sikap bekerja yang aman
- Mempekerjakan setelah yakin
- Pembinaan
- Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3

• Pasal 10 - Membentuk P2K3

• Pasal 11 - Laporan kecelakaan

• Pasal 14 - Menempatkan secara tertulis


- Memasang poster
- Menyediakan APD secara cuma-cuma
LATAR BELAKANG KEBIJAKAN
• K3 masih belum mendapatkan perhatian yang
memadai semua pihak
• Kecalakaan kerja yang terjadi masih tinggi
• Pelaksanaan pengawasan masih bersifat parsial
dan belum menyentuh aspek manajemen
• Relatif rendahnya komitment pimpinan
perusahaan dalam hal K3
• Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengan
kesadaran atas K3
• Tuntutan global dalam perlindungan tenaga
kerja yang diterapkan oleh komunitas
perlindungan hak buruh internasional
• Desakan LSM internasional dalam hal hak tenaga
kerja untuk mendapatkan perlindungan
K3 masih belum mendapatkan
perhatian yang
memadai semua pihak:

• Masalah K3 masih belum menjadi prioritas program


• Tidak ada yang mengangkat masalah K3 menjadi issue
nasional baik secara politis maupun sosial
• Masalah kecelakaan kerja masih dilihat dari aspek
ekonomi, dan tidak pernah dilihat dari pendekatan moral
• Tenaga kerja masih ditempatkan sebagai faktor produksi
dalam perusahaan, belum dirtempatkan sebagai mitra
usaha
• Alokasi anggaran perusahaan untuk masalah K3 relatif
kecil
Masih rendahnya komitment pimpinan
perusahaan terhadap K3 :
• Dari jumlah perusahaan 160.041 (1995) menurut
data UU No.7/1981, 13.381 merupakan
perusahaan dengan tenaga kerja lebih dari 100
orang ( wajib mempunyai P2K3 sesuai pasal 10
UUKK No.1/1970)
• Jumlah P2K3 yang ada kurang dari 13.000
Dari P2K3 yang ada 10-12 % yang berfungsi,
Menunjukan komitment pimpinan perusahaan
• Perusahaan
terhadap K3yang mempunyai
masih rendah dokter perusahaan
(pasal 8
UUKK No.1/1970) tercatat 1.155 orang
• Program pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
tidak jalan
Model 5 Prinsip Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(Pasal 4 Permenaker No. Per. 05/Men/96)

Peningkatan Komitmen
Berkelanjutan dan
Peninjauan
Peninjauan Kebijakan
Ulang
Ulang&&
Peningkatan
Peningkatan Perencanaan
oleh
olehmanajemen
manajemen Pemenuhan
kebijakan,
tujuan &sasaran
Pengukuran
dan Penerapan
Evaluasi Kebijakan
Prinsip 1

“Sekarang, mari kita bicara pentingnya K3”

“Perusahaan perlu mendefinisikan kebijakan K3


serta menjamin komitmennya terhadap SMK3”
1.1 Kepemimpinan dan komitmen

Pengusaha
Pengusaha && atau
atau pengurus
pengurus menunjukkan
menunjukkan komitmennya
komitmennya
melalui:
melalui:
•• Membentuk
MembentukOrganisasi
OrganisasiK3K3
•• Menetapkan
Menetapkanpersonel
personelyang
yangmempunyai
mempunyaitanggung
tanggungjawab
jawab dan
dan
wewenang
wewenangyang
yangjelas
jelasdalam
dalampenanganan
penangananK3 K3
•• Menyediakan
Menyediakananggaran,
anggaran,sarana
saranadan
dantenaga
tenagakerja
kerjayang
yang
diperlukan
diperlukandalam
dalambidang
bidangK3 K3
•• Perencanaan
PerencanaanK3K3yang
yangterkoordinasi
terkoordinasi
•• Melakukan
Melakukan penilaian
penilaian kinerja
kinerja dan
dan tindak
tindak lanjut
lanjut pelaksanaan
pelaksanaan
K3
K3
Organisasi
K3
1.2 Tinjauan awal/initial review

Peninjauan
Peninjauanawal
awalini
inidilakukan
dilakukandengan;
dengan;
•• Identifikasi
Identifikasikondisi
kondisiawal
awalK3
K3perusahaan
perusahaan
•• Identifikasi
Identifikasiaspek
aspekK3K3pada
padaproses
proses
•• Kesesuaian
Kesesuaiandengan
denganperaturan/
peraturan/dan
danstandar
standar
•• Menganalisa
Menganalisadata-data
data-dataK3K3yang
yangsudah
sudahada
ada
What are hazards in these picture ?
1.3 Penetapan Kebijakan K3

Kebijakan
KebijakanK3
K3; ;
•• Tertulis
Tertulis&&bertanggal
bertanggal
•• Ditandatangani
Ditandatanganioleh
olehpengusaha
pengusahadan dan
atau pengurus
atau pengurus
•• Memuat
Memuatpernyataan
pernyataankomitmen
komitmendan dan
tujuan K3 perusahaan
tujuan K3 perusahaan
•• Disosialisasikan/disebarluaskan
Disosialisasikan/disebarluaskan
•• Bersifat
Bersifatdinamik
dinamikdan
danditinjau
ditinjauulang
ulang
agar tetap updated
agar tetap updated
Prinsip 2

“Sepertinya kita perlu membuat program K3”

Perusahaan harus merencanakan untuk memenuhi


kebijakan, sasaran dan tujuan K3 yang telah
ditetapkan
MANAJEMEN RISIKO PEMENUHAN
• Identifikasi sumber bahaya • Perundangan K3
• Standar K3
• Penilaian risiko
• Pedoman Teknis K3
• Pengendalian risiko 2.2
• Aturan K3 lainnya
2.1

PROGRAM K3

S M A R T 2.3

Spesific Measureable Achieveable Reasonable Time bond


2.4 Indikator kerja

Penilaian kinerja K3 dan informasi keberhasilan pencapaian


SMK3
2.5
Perencanaan awal & sedang berlangsung
•sistem pertanggungjawaban
• sarana & jangka waktu pencapaian tujuan & sasaran
Prinsip 3

”Agar penerapan berjalan secara


efektif, maka perusahaan harus
mengembangkan kemampuan
dan mekanisme pendukung
untuk mencapai kebijakan,
tujuan, dan sasaran K3”
1. JAMINAN KEMAMPUAN

• Sumber daya
• Tanggung jawab
• Motivasi & kesadaran K3
• Pelatihan & kompetensi
2. KEGIATAN PENUNJANG

• Komunikasi
• Pelaporan
• Pendokumentasian
• Pencatatan &
Manajemen Informasi
Sarana

• Komunikasi B3
• Spill/Leak Control
• Labelling system
• Alat pelindung diri
• MSDS
• Penatalaksanaan B3
3. Identifikasi Sumber Bahaya, penilaian & Pengendalian resiko

• Identifikasi sumber bahaya


• Penilaian resiko
• Tindakan pengendalian
• Perancangan & rekayasa
• Pengendalian administratif
• Tinjauan Ulang kontrak
• Pembelian
• Prosedur keadaan darurat
• Prosedur menghadapi insiden
• Prosedur rencana pemulihan keadaan darurat
PELABELAN B3

1 2 3 4

5 6
ORANG & CARA KERJA

• Pelatihan & awareness K3


• Prosedur kerja yang aman
• Tanggung jawab
• Job Safety Analysis
• On the job training
• Rapat K3
• Keadaan darurat & P3K
• P2K3
• Pemeriksaan kesehatan
• Ergonomi
LINGKUNGAN KERJA

• Housekeeping
• Pemantauan NAB berkala
• Inspeksi tempat kerja
• Higiene perusahaan
• 5R
ALAT/MESIN

• Pemeliharaan alat
• Inspeksi alat
• Sertifikasi peralatan
• Rekayasa teknik
• Tag Out & Lock Out
• Sistem ijin kerja
SAFETY POSTER
SAFETY SIGN
MANAJEMEN RISIKO &
PENANGANAN KEADAAN
DARURAT
Prinsip 4
PENGUKURAN DAN EVALUASI

“Eh, Selamat pagi, pak Inspektor”


Perusahaan perlu mengukur, memantau dan mengevaluasi
kinerja K3 serta melakukan tindakan pencegahan dan
perbaikan
Pengukuran & Evaluasi
Melalui :

Inspeksi, Pemantauan,
Pengujian K3

Audit SMK3

Tindakan perbaikan dan pencegahan


PENINJAUAN ULANG DAN
PENINGKATAN OLEH PIHAK
MANAJEMEN
Prinsip 5

“Perusahaan perlu secara rutin


meninjau ulang dan terus menerus
meningkatkan SMK3 dengan tujuan
untuk meningkatkan kinerja K3
secara keseluruhan”
Tinjauan Ulang & Peningkatan
Dilakukan oleh manajemen meliputi :

Evaluasi penerapan SMK3

Tujuan, sasaran, & kinerja K3

Hasil audit SMK3

Evaluasi kebutuhan untuk peningkatan SMK3


MANFAAT

Manfaat dari Penerapan SMK3 berdasarkan


Peraturan Menteri Tenaga Kerja. No.Per 05/Men/96 :

• Bagi Perusahaan:
1. Mengetahui pemenuhan perusahaan terhadap
peraturan perundangan dibidang K3
2. Mendapatkan bahan umpan balik bagi tinjauan
manajemen dalam rangka meningkatkan kinerja SMK3
3. Mengetahui efektifitas, efisiensi dan kesesuaian serta
kekurangan dari penerapan SMK3
4. Mengetahui kinerja K3 di perusahaan
5. Meningkatkan image perusahaan yang pada akhirnya
akan meningkatkan daya saing perusahaan
6. Meningkatkan kepedulian dan pengetahuan
tenaga kerja mengenai K3 yang juga akan
meningkatkan produktivitas perusahaan
7. Terpantaunya bahaya dan risiko di perusahaan
8. Penanganan berkesinambungan terhadap risiko
yang ada diperusahaan
9. Mencegah kerugian yang lebih besar kepada
perusahaan
10. Pengakuan terhadap kinerja K3 diperusahaan atas
pelaksanaan SMK3
• Bagi Pemerintah:
1. Sebagai salah satu alat untuk melindungi hak
tenaga kerja di bidang K3
2. Meningkatkan mutu kehidupan bangsa dan image
bangsa di forum internasional
3. Mengurangi angka kecelakaan kerja yang
sekaligus akan meningkatkan produktifitas
kerja/nasional
4. Mengetahui tingkat penerapan terhadap
peraturan perundangan

Anda mungkin juga menyukai