Anda di halaman 1dari 24

STRATEGI MENJAWAB

SOAL

1
Sebuah usaha
Sebuah ikhtiar
Jangan lupa berdoa
Selamat belajar!
Majas

Untuk menentukan majas, kalian harus mengenali ciri-cirinya.


1. Antitesis : menggunakan kata berantonim/kata yang berlawanan artinya
Contoh : a. Mereka yatim piatu.
b. Di kiri kanan jalan itu ditumbuhi pohon.

2. Tautologi : majas tautologi ada dua, yaitu:


a. Tautologi : menggunakan kata bersinonim/ kata yang sama atau
hampir sama artinya. Disebut juga tautologi sinonimi.
Contoh : Dengan riang gembira dia pergi ke sekolah.

b. Tautologi : mengulang kata ke samping berturut-turut.


Contoh: Catatan kalian itu dibaca, dibaca, dibaca.
3
Majas

3. Repetisi : mengulang kata dalam bahasa tutur atau prosa


Contoh : a. Selama napasku masih mengalun, selama darahku masih mengalir dalam
tubuhku, selama jantungku masih berdenyut, aku tidak akan berhenti
berusaha.

b. Udara Danau Manjukut berbau bunga kopi, bertiup perlahan memasuki


rongga hati, dan menghempas dada Zhu pada barisan awan di langit menuju
ke arah laut, ke arah pantai, ke arah teluk Tanjung Cina. Di Sanalah Sulaiman,
lelaki yang telah mengambil separuh umurnya, telah terkubur dan pergi.

4
Majas

4. Paralelisme : pengulangan kata pada puisi (mengulang kata ke bawah berturut-turut)


Paralelisme ada dua, yaitu:
a. Anafora : pengulangan kata pada awal baris
Contoh : Satu kasihku
Aku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa
b. Epifora : pengulangan kata pada akhir baris
Contoh : Hartaku kuberikan
Nyawaku kuberikan
Segalanya kuberikan
Demi perjuangan

5
Majas

5. Metafora : - perbandingan langsung


- ada persamaan sifat
- menggunakan kata adalah + kiasan (bukan makna yang
sebenarnya)
Contoh : a. Semangatnya benar-benar baja. ( antara semangatnya dan baja
ada persamaan sifat, yaitu sama-sama keras )
b. Kau adalah darahku. (antara kau dan darah ada persamaan sifat,
yaitu sama-sama penting )
Kalian adalah siswa SMK Negeri 1 Jakarta ( bukan metafora karena siswa
SMK Negeri 1 bukan kiasan)

6. Asosiasi / Simile : menggunakan konjungsi ( seperti, laksana, bagai, bagaikan, umpama,


ibarat, bak )
Contoh : Semangatnya keras bagai baja.
6
Semangatnya seperti baja.
Majas

7. Retorik: menggunakan kalimat tanya yang tidak memerlukan


jawaban
(kalimat tanya tak bertanya)
Contoh: a. Apa kau bilang? Jodoh?
b. Memang salah kalau dia anak juru masak?
c. Apa salahnya kalau dia anak Makaji?

8. Antonomasia: memanggil seseorang bukan dengan nama aslinya tetapi


dengan nama julukan
Contoh: a. Si Kribo membeli sisir.
b. Namanya Banun Kikir.

7
Majas

9. Klimaks: makin lama makin naik/ makin menghebat


Contoh: Cucunya, anaknya, ayahnya bahkan kakeknya ikut
mengantarnya ke bandara.

10. Antiklimaks: makin lama makin turun/ melemah


Contoh : Pertama-tama, dia berpidato dengan suara
lantang, tidak lama kemudian suaranya parau lalu dia
pingsan. (tidak bersuara )

8
Majas

11. Metonimia: menyebut nama benda atau merek dagang (bendanya tidak disebutkan)
Contoh: a. Setiap kamis kami memakai batik. ( hari dan baju tidak disebut)
b. Dia memetik melati. ( kata bunga tidak disebut)
c. Mereka naik Kijang. ( kata mobil tidak disebut)

12. Eufemisme : ungkapan pelembut ( memperhalus kata)


Contoh: Ayahnya mantan lurah. (kata mantan lebih halus daripada kata bekas)

9
Majas

13. Sinekdokhe
Sinekdokhe ada dua:
a. Pars prototo: sebagian untuk seluruh (disebutkan sebagian
benda/hal yang dimaksud seluruhnya)
Contoh: Sejak kemarin dia tidak terlihat batang hidungnya. (yang dimaksud orangnya
bukan batang hidungnya saja)

b. Totem proparte: seluruh untuk sebagian ( disebutkan seluruh


bagian benda/ hal yang dimaksud hanya sebagian)
Contoh: Pertandingan itu dimenangkan oleh SMK Negeri 1 Jakarta. (yang ikut
bertanding hanya beberapa orang, tidak semua siswa SMK Negeri 1 Jakarta)

10
Makna Peribahasa

Jika kalian tidak mengetahui arti peribahasa yang terdapat dalam teks, kalian lihat isi teks
tersebut berbicara tentang apa/bercerita tentang apa kemudian kaitkan isi teks /isi cerita
tersebut dengan pilihan jawaban yang tersedia (A, B, C, D, atau E)
Contoh:
Pagi ini Toto terlambat bangun. Selesai menyiapkan segala sesuatunya, ia segera
mengeluarkan motor lalu berangkat ke sekolah. Di perempatan jalan, Toto tetap melaju
walau lampu lalu lintas sudah berwarna merah. Polisi lalu menghentikannya. SIM dan STNK
Toto ternyata tidak terbawa. Toto terkena tilang. Toto melanjutkan perjalanan. Baru
beberapa meter ban motornya kempis terkena paku. Di sekitar kejadian tidak ada tukang
tambal ban. Akhirnya, dengan menuntun sepeda motornya, Toto melanjutkan perjalanan ke
sekolah yang masih beberapa meter jaraknya. “ Ini benar-benar sudah jatuh tertimpa
tangga,” gumamnya.
Arti peribahasa yang terdapat dalam teks tersebut adalah ....
•A. Mendapat kemalangan berturut-turut (jawaban benar A karena Toto mendapat
kemalangan berturut-turut)
•B. Dalam keadaan yang sangat sulit
11
Watak Tokoh
Cara pengarang menggambarkan watak tokoh ada dua, yaitu:
a. Secara analitis: penulis secara langsung menggambarkan watak tokoh.
Contoh: Hasan adalah seorang pemuda yang sangat rajin dan baik hati. Dia
juga seorang pekerja keras.
b. Secara dramatis: penulis menggambarkan watak tokoh secara tidak langsung,
yaitu melalui:
1) dialog tokoh dengan tokoh lain
2) dialog tokoh lain tentang diri si tokoh
3) keadaan di sekitar tokoh
4) jalan pikiran tokoh
5) tindakan tokoh dalam menghadapi persoalan
6) penampilan/fisik tokoh, dll.

Kita dapat menentukan watak tokoh melalui gambaran secara analitis dan dramatis
tersebut.
12
Kalimat Simpleks dan Kompleks

a. Kalimat simpleks : kalimat yang terdiri atas satu pola kalimat (satu klausa)
Contoh: Jenderal Sudirman lahir di Desa Bodaskarangjati.
b. Kalimat kompleks: kalimat yang terdiri atas dua pola kalimat atau lebih. ( dua klausa atau lebih)
Ciri kalimat kompleks
1) Mempunyai dua predikat/dua subjek
2) Menggunakan konjungsi
3) Menggunakan tanda koma sebagai pengganti konjungsi
4) Menggunakan kata ganti penghubung yang
Contoh:
a. Ketika kakaknya pergi, dia merapikan rumah (ciri 1 dan 2)
b. Saya sudah menjelaskan bahwa mereka harus menyelesaikan pekerjaan ini sekarang. (ciri 1 dan
2)
c. Dia membeli jas hujan, saya membeli payung. (ciri 1 dan 3)
d. Guci yang dibeli ibu pecah. ( ciri 1 dan 4)
13
e. Ani dan Ana sedang membuat karangan bunga. (ciri 1 dan 2)
Ringkasan

a. Ambil bagian yang merupakan inti kalimat, hilangkan bagian yang berupa penjelas
b. Satukan bagian inti kalimat tersebut secara sitematis / tersusun
secara berurutan
c. Kalau yang akan diringkas lebih dari dua paragraf, inti dari tiap paragraf
disatukan secara berurutan
d. Apabila di jawaban tidak ada yang disusun secara berurutan, ambil
informasi penting yang ada dalam teks tersebut
Contoh:
Penghargaan Nobel dianugerahkan setiap tahun kepada ilmuwan yang telah melakukan penelitian
luar biasa. Penghargaan diberikan kepada orang yang menemukan teknik atau peralatan yang baru,
atau telah melakukan kontribusi luar biasa bagi masyarakat. Saat ini Hadiah Nobel dianggap sebagai
penghargaan tertinggi bagi orang yang mempunyai jasa besar kepada dunia.
Ringkasannya: Penghargaan Nobel dianugerahkan kepada ilmuwan yang telah berjasa
besar kepada dunia. 14
Simpulan

Langkah-langkah menentukan simpulan


Jika diminta menentukan letak kalimat simpulan, perhatikan kalimat pertama pada
teks tersebut. Jika kalimat pertama mencakup keseluruhan ide, kalimat pertama itulah
simpulan teks tersebut. Sebaliknya, jika kalimat terakhir mencakup keseluruhan ide,
kalimat terakhir itulah simpulan teks tersebut
Contoh:
a. Menggunakan metode deduktif : umum ke khusus
Semua logam kalau dipanaskan akan memuai. Hal ini bisa kita lihat pada besi.
Besi termasuk logam. Jika dipanaskan, besi akan memuai. Timah juga termasuk
logam. Jika dipanaskan, timah akan memuai. Begitu juga seng. Bila dipanaskan,
seng akan memuai.
b. Menggunakan metode induktif: khusus ke umum
Contoh:
Besi termasuk logam. Jika dipanaskan, besi akan memuai. Timah juga termasuk
logam. Jika dipanaskan, timah juga akan memuai. Begitu juga seng. Bila dipanaskan,
seng akan memuai. Jadi, semua logam kalau dipanaskan akan memuai. 15
Simpulan

c. Jika pada kalimat pertama dan terakhir tidak mencerminkan ide yang
mencakup seluruh gagasan dari paragraf tersebut, pengambilan simpulan
dilakukan dengan menggunakan kata-kata kunci yang tersebar pada seluruh
paragraf tersebut.
Contoh:
Kemiri telah lama dikenal masyarakat sebagai tanaman rempah yang
dimanfaatkan untuk bumbu dapur. Kemiri mengandung zat kimia, seperti
gliserin, asam linoleat, dan protein, serta vitamin B1. Oleh karena itu, kemiri
juga berhasiat sebagai penguat dan penyubur rambut. Yang belum dikenal
secara luas tentang kemiri adalah bahwa kemiri dapat digunakan untuk
mengatasi beberapa penyakit. Penyakit yang dapat diatasi dengan kemiri,
antara lain demam, diare, sariawan, sakit gigi, dan bisul. Dengan demikian,
kemiri juga bermanfaat sebagai obat.
Simpulan: Selain untuk bumbu dapur, kemiri bermanfaat untuk obat.

16
Simpulan
d. Simpulan dapat diketahui dengan menggunakan pertanyaan, apa yang dibicarakan dalam
paragraf tersebut.
Contoh:
Salah satu cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan adalah dengan mengubah
bahan pencemar itu menjadi sesuatu yang bermanfaat. Plastik bekas kemasan diubah
menjadi tas. Sampah dapur diubah menjadi kompos. Bahkan, abu terban limbah pabrik pun
dapat diubah menjadi batu bata.
Simpulannya:
Bahan pencemar lingkungan dapat dibuat sesuatu yang bermanfaat.
e. Pendapat akhir berdasarkan uraian sebelumnya ( biasanya berupa solusi)
Contoh:
Tenaga listrik merupakan energi sekunder yang dapat dengan mudah dikonversikan menjadi
bentuk terakhir seperti cahaya, panas, dan gerak. Karena konversinya mudah, listrik banyak
dimanfaatkan untuk sumber  energi berbagai alat rumah tangga maupun industri. Hal yang
demikian dapat pula dimanfaatkan lebih maksimal mengingat kebutuhan listrik yang terus
meningkat. Dalam hal ini PLN perlu memproyeksikan kebutuhan listrik untuk 5-10 tahun ke
depan. Apalagi semakin pesat pertumbuhan ekonomi dan industri masyarakat, kebutuhan
listrik pun secara nasional akan meningkat. [....]
Simpulannya:
17
Untuk itu, pemerintah harus meningkatkan konversi listrik dengan berbagai cara.
Perbaikan Penggunaan Tanda Baca
pada Alamat Surat

Yth. Ahmad Solihin, S.H.


Kepala Bagian Personalia PT Khatulistiwa
Jalan Danau Toba No. 11
Jakarta Pusat
Penjelasan
a.Setelah singkatan yang terhormat diberi tanda titik satu (Yth.)
b.Di antara nama orang dan gelar akademik diberi tanda koma ( Ahmad
Solihin, S.H.)
c.Singkatan gelar akademik diberi tanda titik (S.H.)
d.Penulisan singkatan PT atau CV tidak menggunakan tanda titik (CV, PT)
e.Akhir alamat surat tidak diberi tanda titik (Jakarta Pusat)

18
Singkatan

Singkata gelar akademik Singkatan gelar keagamaan


S.H. (sarjana hukum) K.H. (kiai haji)
S.E. (sarjana ekonomi) Hj. (hajah)
S.T. (sarjana teknik) Pdt. (pendeta)
S.S. (sarjana sastra) Singkatan gelar keturunan
S.Pd. (sarjana pendidikan) Dg. (daeng)
S.Sn. (sarjana seni) Dt. (datuk)
dr. (dokter) St. (sutan)
Dr. (doktor) R.A. (raden ayu/ radeng ajeng)
M.M. (magister manajemen) Singkatan gelar kehormatan
M.Pd. (magister pendidikan) Prof. (profesor)
M.Si. (magister sains)
Singkatan yang sudah umum Singkata nama orang
Yth. (yang terhormat) Ahmad Sanusi ( A. Sanusi)
hlm. (halaman) Hidayat Suaib Hasan ( Hidayat S.H.)
d.a. (dengan alamat)
s.d. (sampai dengan)
19
a.n. (atas nama)
Istilah

1. Skenario : rencana lakon sandiwara atau film berupa adegan demi adegan yang
tertulis secara terperinci
2. Adegan : bagian babak dalam lakon (sandiwara aytau film)
3. Aktivitas : kegiatan
4. Kualitas : kadar/mutu
5. Agroindustri : industri di bidang pertanian
6. Estimasi : perkiraan/pendapat
7. Plasma nutfah :
8. Integrasi : pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat
9. Berkontribusi : mempunyai kontribusi, mempunyai andil,
10. Kontribusi : uang iuran/sumbangan
11. Herba : tumbuhan yang daun, bunga, dan akarnya dapat digunakan untuk
bumbu makanan, obat-obatan, atau parfum
12. Herbal : hal-hal yang berkaitan dengan herba
13. Memori : kesadaran/pengalaman masa lampau yang hidup kembali

20
Daftar Pustaka

Data Buku
Judul : Oase di Pojok Kantor
Penulis : Choirul Anwar
Penerbit/Tahun : Republika/2007
Kota : Jakarta
Penjelasan:
1. Dalam penulisan daftar pustaka, gelar tidak dicantumkan
2. Dalam penulisan daftar pustaka, nama dibalik (Choirul Anwar menjadi Anwar, Choirul)
3. Urutannya NTJKP (nama, tahun, judul, kota, penerbit)
4. Setelah nama akhir diletakkan di depan, diberi tanda koma (Anwar, Choirul)
5. Setelah nama kota, diberi tanda titik dua (Jakarta:)
Oase di Pojok Kantor
6.Untuk yang lainnya, diberi tanda titik satu. Lihat contoh)
7. Penulisan judul cetak miring atau diberi garis bawah (Oase di Pojok Kantor /
Contoh:
Anwar, Choirul. 2007. Oase di Pojok Kantor. Jakarta: Republika.
21
Istilah

14. Pendeteksian : proses, cara, perbuatan mendeteksi; pelacakan


15. Komoditas : barang dagangan utama
16. Komitmen : perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu; kontrak
17. Reformasi : perubahan secara drastis untuk perbaikan dalam suatu masyarakat
atau negara
18. Infrastruktur : prasarana (penunjang utama terselenggaranya suatu proses
usaha,pembangunan, proyek, dsb.)
19. Manufaktur : proses mengubah bahan mentah menjadi barang untuk digunakan
atau dikonsumsi manusia
20. Plurilingual : terdiri atas banyak bahasa
21. Reklamasi : pengurukan (tanah)
22. Destinasi : tempat tujuan
23. Fluktuasi : keadaan turun-naik harga dan sebagainya
24. Persuasi : bujukan halus; ajakan kepada seseorang dengan cara memberi alasan
dan prospek baik yang meyakinkannya
25. Persuasif : bersifat membujuk secara halus
26. Signifikan : berarti 22
Selamat melaksanakan UNBK
Sukses buat kalian
Semangat!
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai