Anda di halaman 1dari 2

Review B.

Indo 7TH Grade


1ST Quarter Sep 2019

1. Definisi teks imajinasi: teks yang bertujuan menceritakan suatu keadaan/peristiwa atau karya ciptaan
2. Unsur intrinsic teks cerita imajinasi dan analisisnya.
a. Tema: pokok permasalahan/inti cerita
b. Alur: jalan suatu cerita
c. Latar: tempat, waktu, dan suasana peristiwa dalam cerita
d. Sudut pandang: orang pertama (aku, saya, kami, kita), orang ketiga (dia, mereka, ia, nama orang)
e. Gaya Bahasa/majas: Bahasa kiasan yang digunakan untuk menambah makna/kesan tertentu
f. Amanat: pesan yang diperoleh
g. Tokoh: orang-orang yang terlibat dalam cerita
h. Penokohan: karakter/watak/sifat-sifat tokoh
3. Tujuan teks cerita imajinasi: Untuk menceritakan suatu keadaan/peristiwa atau karya ciptaan sehingga pembaca
merasa terhibur dan meningkatkan daya imajinasi pembacanya.
4. Langkah-langkah menulis teks cerita imajinasi:
a. Menemukan ide
b. Menciptakan tokoh
c. Menentukan latar
d. Menciptakan alur
e. Mulai menulis
5. Kaidah kebahasaan teks cerita imajinasi dan analisisnya.
a. Konjungsi urutan waktu
Konjungsi waktu yang sering digunakan: kemudian, seketika, tiba-tiba, sementara, dll.
b. Kata ganti
Kata ganti merupakan kata yang menggantikan suatu benda atau hal. Kata ganti ini terdiri atas kata ganti orang,
kata ganti penunjuk, dan kata ganti penanya. Kata ganti orang dibagi menjadi kata ganti orang pertama (aku,
saya, kami, kita), kata ganti orang kedua (kamu, kalian), kata ganti orang ketiga (dia, mereka)
c. Kalimat langsung dan kalimat tidak langsung
Kalimat langsung biasanya diucapkan oleh seorang tokoh. Kalimat tidak langsung digunakan oleh pengarang
dalam menceritakan tindakan tokoh tersebut.
6. Narasi non-fiksi: menceritakan pengalaman/kisah hidup sesuai fakta/teori-teori tertentu
7. Narasi fiksi: cerita rekaan/khayalan/imajinatif
8. Struktur/rangkaian alur cerita imajinasi:
a. Orientasi (pengenalan)
Merupakan tahan pengenalan yang berupa:
- Cerita tentang apa
- Siapa pelaku dalam cerita
- Di mana cerita terjadi
- Kapan cerita terjadi
b. Komplikasi (penyajian konflik)
Tokoh telah mengalami konflik/problem seperti tokoh yang berhadapan dengan alam, antartokoh, atau dengan
dirinya sendiri
c. Resolusi (penyelesaian)
Tahapan penyelesaian atau peleraian, bisa menyenangkan atau menyedihkan.
9. Majas/gaya Bahasa terbagi menjadi:
a. Majas sindiran: majas untuk menyindir orang dengan Bahasa halus
b. Majas pertentangan: majas untuk mempertentangkan suatu perkataan dengan maksud sebenarnya
c. Majas perbandingan: majas untuk membandingkan/mengumpamakan sesuatu
d. Majas penegasan: majas untuk menegaskan kembali suatu pernyataan/ungkapan.
10. Jenis majas perbandingan:
a. Metafora: membandingkan suatu benda dengan benda lain yang mempunyai kemiripan sifat. Contoh: Dewi
siang muncul di balik awan (matahari)
b. Personifikasi: memberikan sifat manusia pada benda mati. Contoh: rembulan terlelap dibuai mimpi
c. Litotes: digunakan untuk merendahkan diri. Contoh: singgahlah sebentar di gubuk kami.
d. Eufimisme: menggunakan ungkapan halus/sopan. Contoh: permisi bu, saya mau ke belakang (ke kamar mandi)
e. Hiperbola: mengandung pernyataan yang berlebihan. Contoh: cintaku padamu sedalam lautan
f. Sinekdoke pars pro toto: yang dimaksud seluruh benda tersebut. Contoh: telahku terima sepucuk surat cinta
darinya
g. Sinekdoke totem pro parte: yang dimaksud sebagian benda tersebut. Contoh: Indonesia memboyong emas
dalam olimpiade Beijing 2008 lalu.
h. Metonimia: sangat erat kaitannya dengan benda yang dimaksudkan. Contoh: presiden berkunjung ke Papua naik
Garuda
i. Alusi: menyebutkan nama tempat, nama tokoh, atau nama peristiwa yang terkenal. Contoh: jangan kau menjadi
Si Malin Kundang
j. Alusio: ungkapan yang isinya sudah lazim/umum. Contoh: bersikaplah seperti padi semakin berisi semakin
merunduk
k. Simile: menggunakan kata istilah. Contoh: bedanya seperti langit dan bumi.
11. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menuliskan kembali isi cerita imajinasi yang dibaca.
a. Pencerita berposisi sebagai orang ketiga
b. Cerita sesuai isi cerita dan jangan menambah dengan idemu sendiri
c. Cerita sesuai dengan alur/urutan peristiwa cerita yang dibaca
d. Kalimat yang runut dan mudah dipahami oleh orang lain
12. Langkah-langkah untuk menceritakan kembali cerita imajinasi:
a. Membaca/mendengarkan cerita dengan seksama
b. Mencatat hal-hal penting sesuai dengan urutan cerita
c. Mengembangkan hal-hal penting tersebut menjadi narasi dengan kalimat sendiri

Anda mungkin juga menyukai