Anda di halaman 1dari 31

Hiperemesis

Gravidarum
Hiperemesis
Gravidararum
– Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang
terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu,
muntah begitu hebat dimana segala apa yang
dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga
mempengaruhi keadaan umum dan
pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun,
dehidrasi, dan terdapat aseton dalam urin
bukan karena penyakit seperti appendisitis,
pielititis, dan sebagainya.(1)
– Etiologi :
– Belum jelas
– Faktor predisposisi :
– Primigravida
– Molahidatidosa
– Kehamilan ganda
– Masuknya vili korialis dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolik akibat hamil, serta resistensi yg
menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini.
– Alergi, yang diakibatkan oleh
respon dari jaringan ibu terhadap
anak
– Faktor psikologik (RT yg retak,
ketidakharmonisan keluarga)
Estrogen tinggi

Mual muntah berlebihan

Cadangan lemak dan protein

Ketosis (as. Aseton asetik


As. Hidroksi butirik, aseton dlm
PATOFISIOLOGI darah)
HIPEREMESIS
GRAVIDARUM Dehidrasi dan ketidakseimbangan
Elektrolit

Homeokonsentrasi Na, Cl turun

Jumlah makanan alkalosis


dan O2 berkurang hipokloremik
KLASIFIKASI KLINIS :
1. Tingkat I
Muntah yang terus-menerus, timbul intoleransi
terhadap makanan dan minuman, berat-badan
menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama
keluar makanan,
lendir dan sedikit empedu kemudian hanya lendir,
cairan empedu dan terakhir keluar darah. Nadi
meningkat sampai 100 kali per menit dan
tekanan darah sistole menurun. Mata cekung dan
lidah kering, turgor kulit berkurang dan urin
masih normal.
2. TINGKAT II
GEJALA LEBIH BERAT, SEGALA YANG
DIMAKAN DAN DIMINUM DIMUNTAHKAN,
HAUS HEBAT, SUBFEBRIL, NADI CEPAT DAN
LEBIH 100-140 KALI PER MENIT, TEKANAN
DARAH SISTOLE
KURANG 80 MMHG, APATIS, KULIT PUCAT,
LIDAH KOTOR, KADANG IKTERUS ADA,
ASETON ADA, BILIRUBIN ADA DAN BERAT-
BADAN CEPAT MENURUN.
3.Tingkat III
Gangguan kesadaran (delirium-
koma), muntah berkurang atau
berhenti, ikterus, sianosis,gangguan
jantung, bilirubin ada, dan
proteinuria.
DIAGNOSIS :

1. Amenore yang disertai muntah hebat


(segala yang dimakan dan diminum akan
dimuntahkan), pekerjaan sehari-hari
terganggu, dan haus hebat.
2. Fungsi vital : nadi meningkat 100 kali per
menit, tekanan darah menurun pada
keadaan berat, subfebril dan gangguan
kesadaran (apatis-koma).
Penatalaksanaan :

1. Rawat di rumah sakit, batasi pengunjung.


2. Stop per oral 24-48 jam.
3. Infus glukosa 10% atau 5% : RL = 2 : 1, 40 tetes per menit.
4. Obat
- Vitamin B1, B2 dan B6 masing-masing 50-100
mg/hr/infus.
- Vitamin B12 200 mcg/hr/infus, vit. C 200/hr/infus.
- Phenobarbital 30 mg IM 2-3 kali per hari atau
chlorpromazine 25-50 mg/hr IM atau diazepam 5 mg 2-
3 kali per hari IM.
- Antiemetik : prometazine (avopreg) 2-3 kali 25 mg
perhari per oral atau prochlorperazine (stimetil) 3 kali 3
mg per hari per oral atau mediamer B6 3 kali 1 per hari
per oral.
- Antasida : acidrine 3 x 1 tab per hari per oral atau
mylanta 3 x 1 tab per hari per oral atau magnam 3 x 1
tab per hari per oral.
5. Diet
a. Diet hiperemesis I diberikan pada
hiperemesis tingkat III. Makanan hanya
berupa roti kering dan buah-buahan.
Cairan tidak diberikan bersama makanan
tetapi 1-2 jam sesudahnya.
Makanan ini kurang dalam zat-zat gizi
kecuali vitamin C karena itu hanya
diberikan selama beberapa hari.
b. Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan
muntah berkurang. Secara
berangsur mulai diberikan bahan makanan yang
bernilai gizi tinggi. Minuman
tidak diberikan bersama makanan. Makanan ini
rendah dalam semua zat-zat
gizi kecuali vitamin A dan D.
c. Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan.
Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama
makanan.
Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali kalsium.
ASKEP HIPEREMESIS GRAVIDARUM

A.Pengkajian Keperawatan

a. Aktifitas istirahat

Tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (> 100 kali per menit).

b. Integritas ego

Konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan persepsi tentang


kondisinya, kehamilan tak direncanakan.
c. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi; defekasi, peningkatan frekuensi berkemih Urinalisis
: peningkatan konsentrasi urine.

d. Makanan/cairan
Mual dan muntah yang berlebihan (4 – 8 minggu) , nyeri epigastrium,
pengurangan berat badan (5 – 10 Kg), membran mukosa mulut iritasi dan
merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata
cekung dan lidah kering.
e. Pernafasan
Frekuensi pernapasan meningkat.

f. Keamanan
Suhu kadang naik, badan lemah,
icterus dan dapat jatuh dalam koma

g. Seksualitas
Penghentian menstruasi, bila keadaan
ibu membahayakan maka dilakukan
abortus terapeutik.
h. Interaksi sosial
Perubahan status kesehatan/stressor
kehamilan, perubahan peran, respon
anggota keluarga yang dapat bervariasi
terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem
pendukung yang kurang.

i. Pembelajaran dan penyuluhan


• Segala yang dimakan dan diminum
dimuntahkan, apalagi kalau belangsung
sudah lama.
• Berat badan turun lebih dari 1/10 dari
berast badan normal
• Turgor kulit, lidah kering
• Adanya aseton dalam urine
B. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan frekuensi mual dan

muntah berlebihan.

2. Deflsit volume cairan berhubungan


dengan
kehilangan cairan yang berlebihan.

3. Koping tidak efektif berhubungan dengan


perubahan psikologi kehamilan.

4. Activity intolerance berhubungan dengan


kelemahan.
C. Rencana Keperawatan
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan
dengan frekuensi mual dan muntah
berlebihan.

Intervensi
a.Batasi intake oral hingga muntah berhenti.
R/ Memelihara keseimbangan cairan
elektfolit dan mencegah muntah
selanjutnya.

b.Berikan obat anti emetik yang diprogramkan


dengan dosis rendah, misalnya Phenergan
10-20mg/i.v.
R/Mencegah muntah serta memelihara
keseimbangan cairan dan elektrolit
.
c.Pertahankan terapi cairan yang
diprogramkan.
R/Koreksi adanya hipovolemia dan
keseimbangan elektrolit

d.Catat intake dan output.


R/Menentukan hidrasi cairan dan
pengeluaran melului muntah.
e. Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering
R/Dapat mencukupi asupan nutrisi yang
dibutuhkan tubuh

f. Anjurkan untuk menghindari makanan yang


berlemak
R/dapat menstimulus mual dan muntah

g. anjurkan untuk makan makanan selingan


seperti biskuit, roti dan teh (panas) hangat
sebelum bagun tidur pada siang hari dan
sebelum tidur
R/Makanan selingan dapat mengurangi atau
menghindari rangsang mual muntah yang
berlebih
h. Catat intake TPN, jika intake oral tidak
dapat diberikan dalam periode tertentu.
R/Untuk mempertahankan keseimbangan
nutrisi.

i. Inspeksi adanya iritasi atau Iesi pada


mulut.
R/Untuk mengetahui integritas inukosa
mulut.

j. Kaji kebersihan oral dan personal hygiene


serta penggunaan cairan pembersih mulut
sesering mungkin.
R/Untuk mempertahankan integritas
mukosa mulut
k. Pantau kadar Hemoglobin dan Hemotokrit
R/ Mengidenfifikasi adanya anemi dan potensial
penurunan kapasitas pcmbawa oksigen ibu. Klien
dengan kadar Hb dipertimbangkan anemi pada
trimester I.

l. Test urine terhadap aseton, albumin dan glukosa..


R/ Menetapkan data dasar ; dilakukan secara
rutin untuk mendeteksi situasi potensial resiko
tinggi seperti ketidakadekuatan asupan
karbohidrat, Diabetik ketoasedosis dan Hipertensi
karena kehamilan.

m. Ukur pembesaran uterus


R/Malnutrisi ibu berdampak terhadap
pertumbuhan janin dan memperberat penurunan
komplemen sel otak pada janin, yang
mengakibatkan kemunduran pcrkembangan janin
dan kcmungkinan-kemungkinan lebih lanjUT
2) Defisit volume cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan yang berlebihan

a. Tentukan frekuensi atau beratnya


mual/muntah.
R/ Memberikan data berkenaan dengan
semua kondisi. Peningkatan kadar hormon
Korionik gonadotropin (HCG), perubahan
metabolisme karbohidrat dan penurunan
motilitas gastrik memperberat
mual/muntah pada trimester
b. Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah
medis lain (misalnya Ulkus peptikum,
gastritis.
R/ Membantu dalam mengenyampingkan
penyebab lain untuk mengatasi masalah
khusus dalam mengidentifikasi intervensi.
c. Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran
mukosa, TD, input/output dan berat jenis
urine. Timbang BB klien dan bandingkan
dengan standar
Sebagai indikator dalam membantu
mengevaluasi tingkat atau kebutuhan
hidrasi.

d.Anjurkan peningkatan asupan minuman


berkarbonat, makan sesering mungkin
dengan jumlah sedikit.
Makanan tinggi karbonat seperti : roti kering
sebelum bangun dari tidur.
Membantu dalam meminimalkan
mual/muntah dengan menurunkan
keasaman lambung.
3) Cemas berhubungan dengan Koping tidak efektif;
perubahan psikologi kehamilan
a.Kontrol lingkungan klien dan batasi pengunjung
Untuk mencegah dan mengurangi kecemasan

b.Kaji tingkat fungsi psikologis klien


Untuk menjaga intergritas psikologis

c.Berikan support psikologis


Untuk menurunkan kecemasan dan membina rasa saling
percaya

d.Berikan penguatan positif


Untuk meringankan pengaruh psikologis akibat kehamilan

e.Berikan pelayanan kesehatan yang maksimal


Penting untuk meningkatkan kesehatan mental klien
4) Activity intolerance berhubungan dengan kelemahan

a. Anjurkan klien membatasi aktifitas dengan isrirahat yang


cukup.
Menghemat energi dan menghindari pengeluaran tenaga
yang terus-menerus untuk meminimalkan
kelelahan/kepekaan uterus

b. Anjurkan klien untuk menghindari mengangkat berat.


Aktifitas yang ditoleransi sebelumnya mungkin tidak
dimodifikasi untuk wanita beresiko.

c. Bantu klien beraktifitas secara bertahap


Aktifitas bertahap meminimalkan terjadinya trauma seita
meringankan dalam memenuhi kebutuhannya.

d. Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi sesuai indikasi


Tingkat aktifitas mungkin periu dimodifikasi sesuai indikasi.
D. EVALUASI
 Mual dan mutah tidak ada lagi.
 Keluhan subyektif tidak ada.
 Tanda-tanda vital baik.

Anda mungkin juga menyukai