1. Hukum ohm
2. Hukum kirchoft 1
3. Hukum kirchoft 2
4. Pembagi arus
5. Pembagi tegangan
6. Contoh kasus analisis rangkaian
7. Superposisi, Thevenin dan
Northon
George Simon Ohm
( 1787 – 1850 )
Hukum Ohm
Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar
sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung
penghantar tersebut.
Secara matematis
ditulis :
V=IR
V volt
R ; satuan R adalah ohm,
I ampere
dengan lambang
V volt
I ; satuan I adalah Ampere,
R ohm
Kirchoff Current Law
Hukum I Kirchoff :
Jumlah kuat arus yang masuk pada suatu titik percabangan sama
dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik itu.
I masuk I keluar
Arus I Arus I”
Masuk Keluar
V R I’ R
Jawab :
Σ Arus yang masuk ke titik A = Σ Arus yang keluar dari titik A
I = I’ + I”
3A = 2A + I”
3A - 2A = I”
I” =1A
Kirchoff Voltage Law
Hukum II Kirchoff :
Jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup samadengan
nol,
+ V1 -
Jawab :
V’ ∑V = 0
V Loop 10V
+ V1 + V’ +V2 – V = 0
15V
- V2 + V1 + 10V + 2V – 15V = 0
V1 + 12V – 15V = 0
2V
V1 – 3V = 0
V1 = 3V
PEMBAGI TEGANGAN
Yaitu dua buah komponen atau lebih yang disusun
secara seri (jika salah satu terminal dari dua
elemen terhubung) akibatnya arus yang lewat
akan sama besar.
R1
R2
V
Pembagi Tegangan
Secara sistematis : R1
Kunci jwbn :
V pada 4 ohm = 8 volt
V pada 2 ohm = 4 volt
PEMBAGI ARUS
Yaitu dua buah komponen atau lebih yang disusun
secara paralel (jika kedua terminal dari dua elemen
terhubung) akibatnya tegangan diantaranya akan
sama besar.
Titik
A
I”
I
I’
V R1 R2
Hambatan Suatu Penghantar
Analogi air.
Ilustrasi aliran muatan di dua
Adanya perbedaan aliran air penghantar yang berbeda luas
dari ketinggian yang sama penampangnya.
disebabkan adanya hambatan di
salah satu pipanya.
Titik
A
Pembagi Arus
I”
I
Secara sistematis : I’
3Ω 6Ω
V 12V R1 R2
Pembagi tegangan
I I3
3Ω 6Ω I4
+
I2 V2
2Ω 6Ω
Vs 2Ω
-
36.8
volt
1Ω
- V3 +
Petunjuk :
I = V/R = 8 A
I I3
Cari Rek…. 3Ω 6Ω
+
I4
I2
Gunakan ∑V = 0 Vs
2Ω V2 6Ω
2Ω
Hitung V1 36.8
-
volt
1Ω
- V3 +
2. CARI I 1, I2 DAN I3 DENGAN
MENGGUNAKAN RUMUS PEMBAGI
ARUS !
Pertama cari dulu Rek
Gunakan Pembagi arus, untuk mencari I1, I2
I I3
3Ω 6Ω I4
+
I2 V2
2Ω 6Ω
Vs 2Ω
-
36.8
volt
1Ω
+ V1 - I1
- V3 +
I
3Ω 8Ω
8A
I2
Rangkaian Vs
2Ω
ekuivalennya 36.8
volt
3. MENCARI I4 UNTUK MENGHITUNG
V2
I I3
3Ω 6Ω I4
+
I2 V2
2Ω 6Ω
Vs 2Ω
-
36.8
volt
1Ω
- V3 +
4. MENGHITUNG V3 DENGAN PEMBAGI
TEGANGAN
+ V1 - a I1 b
I I3
3Ω 6Ω I4
+
I2 V2
2Ω 6Ω
Vs 2Ω
-
36.8
volt
1Ω
- V3 +
TUGAS
Hitung :
a. I, I1, dan I2 …….!
b. tegangan pada R = 2 ohm
TEOREMA RANGKAIAN
Superposisi
Thevenin
Norton
TEOREMA SUPERPOSISI
Teori superposisi digunakan untuk menganalisa
rangkaian yang terdiri dari beberapa sumber dan
tahanan. Sumber dapat berupa tegangan atau
sumber arus.
Teori superposisi memudahkan menentukan arus
pada suatu cabang dengan menganggap sumber
bekerja satu per satu. Arus total pada cabang
tersebut merupakan jumlah aljabar dari arus tiap-
tiap sumber dengan memperhatikan arah arus.
Apabila mengerjakan satu sumber, maka sumber
yang laindihubung singkat (untuk sumber tegangan)
dan dihubung terbuka untuk sumber arus
THEOREMA SUPERPOSISI
Langkah – langkah :
1.Arus oleh sumber tegangan V1 (ketika V2 tidak aktif/hub.
Singkat) adalah I1, r
rangkaian ekivalen seperti :
2. Menghitung arus oleh sumber tegangan V2 , V1
dihubung singkat, maka rangkaian ekivalen
sebagai berikut
I = I1 + I2
THEOREMA THEVENIN
Suatu rangkaian aktif, linier dan resistif yang
mengandung satu atau lebih sumber tegangan atau
sumber arus dapat diganti dengan sebuah sumber
tegangan dan sebuah tahanan yang diseri
Step by step :
1. Mengitung VT (Tegangan Thevenin)
Untuk menghitung VT, beban RL dilepas, tegangan
antara a dan b tanpa RL merupakan tegangan VT