Anda di halaman 1dari 15

LOW BACK PAIN

Oleh :
Muflikal Hamdi 0910312124
Low back pain (LBP)
 sindroma klinik yang ditandai dengan gejala utama
nyeri atau perasaan lain yang tidak enak dan tidak
nyaman di daerah punggung bagian bawah.
 LBP tidak mengenal perbedaan umur, jenis kelamin,
pekerjaan , status sosial, tingkat pendidikan, semua
bisa terkena LBP.
 Lebih dari 80% manusia dalam hidupnya pernah
mengalami LBP atau nyeri punggung bawah atau nyeri
pinggang bawah
 LBP dapat berupa nyeri lokal (inflamasi), maupun nyeri
radikuler atau keduanya.
 Nyeri yang berasal dari punggung bawah dapat beralih
kedaerah lain atau sebaliknya yang berasal dari daerah
lain dirasakan di daerah punggung bawah/refered pain.
Etiologi
 Nyeri punggung bawah mekanis, yaitu timbul
tanpa kelainan struktur anatomis seperti otot atau
ligamen, atau timbul akibat trauma, deformitas,
atau perubahan degeratif pada suatu struktur
misalnya spondilosis, HNP, stenosis spinalis.
 Penyakit sistemik seperti spondilitis
inflamasi, infeksi, keganasan tulang, dan
penyakit paget pada tulang bisa menyebabkan
nyeri di area lumbosakral
 Ischialgia nyeri yang terasa sepanjang nervus
Ischiadicus
Klasifikasi Low Back Pain
Acute Low Back Pain
 Acute low back pain ditandai dengan rasa nyeri yang

menyerang secara tiba-tiba dan rentang waktunya hanya


sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu.
Rasa nyeri ini dapat hilang atau sembuh.
 Acute low back pain dapat disebabkan karena luka

traumatik seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa


nyeri dapat hilang sesaat kemudian. Kejadian tersebut
selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot,
ligamen dan tendon.
 Pada kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada

daerah lumbal dan spinal dapat masih sembuh sendiri.


Sampai saat ini penatalaksanan awal nyeri pinggang akut
terfokus pada istirahat dan pemakaian analgesik.
Klasifikasi
Chronic Low Back Pain
 Rasa nyeri pada chronic low back pain bisa

menyerang lebih dari 3 bulan.


 Rasa nyeri ini dapat berulang-ulang atau

kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki


onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu
yang lama.
 Chronic low back pain dapat terjadi karena

osteoarthritis, rheumatoidarthritis, proses


degenerasi discus intervertebralis dan tumor.4
Faktor resiko
 Usia
 Jenis Kelamin
 Status Antropometri
 Pekerjaan
 Aktivitas / olahraga
 Kebiasaan merokok
 Abnormalitas struktur
Gejala Klinis
 Gejala klinis berkisar antara 2 minggu sampai dengan
4 tahun.
 Gejala dengan onset yang lebih cepat dihubungkan
dengan riwayat trauma.
 Intensitas nyeri dengan NPS (Numeric Pain Scale)
>7 tercatat pada 70% kasus saat kunjungan pertama.
 Gejala yang menyertai LBP meliputi :
◦ ischialgia (95%), rasa baal (hipostesia) (77,5%), dan
kelemahan tungkai (7,5%).
 Riwayat trauma yang signifikan dijumpai pada 82,5%
kasus. Rasa baal sesuai dermatom pada 77,5%.
Tanda Lasegue positif pada 95% kasus
Diagnosis
 Letak atau lokasi nyeri,
 penyebaran nyeri,
 Sifat nyeri
 Pengaruh aktivitas terhadap nyeri,
 Pengaruh posisi tubuh atau anggota tubuh
 Riwayat Trauma
 Proses terjadinya nyeri dan perkembangannya,

bersifat akut, perlahan, menyelinap sehingga penderita


tidak tahu pasti kapan rasa sakit mulai timbul, hilang
timbul, makin lama makin nyeri, dan sebagainya.
 Obat – obat analgetik yang diminum,
 Riwayat menstruasi,
 Kondisi mental/emosional
Pemeriksaan neurologi
 Motorik: menentukan kekuatan dan atrofi
otot serta kontraksi involunter.
 Sensorik: periksa rasa raba, nyeri, suhu, rasa

dalam, getar. c. Refleks; diperiksa refleks


patella dan Achilles.
 Pemeriksaan range of movement : Untuk

memperkirakan derajat nyeri, function


lesa, untuk melihat ada tidaknya penjalaran
nyeri
Pemeriksaan
 Tes Lasegue : Positif bila pasien tidak dapat
mengangkat tungkai kurang dari 60° dan nyeri
sepanjang nervus ischiadicus
 Tes Patrick dan anti-patrick : Positif pada

penyakit sendi panggul, negative pada


ischialgia.
 Tes Naffziger : Positif pada spondilitis.
 Tes Valsava : hasilnya sama dengan percobaan

Naffziger.
 Tes Prespirasi : Tes ini untuk menunjukkan

adanya ganguan saraf otonom.


Pemeriksaan Penunjang
 Pungsi lumbal
 Foto rontgen
 Elektroneuromiografi (ENMG)
 Scan Tomografik
 Laboratorium
Terapi Low Back Pain
 Medikamentosa
 Terapi Pembedahan
 Terapi fisik
 Edukasi
Prognosis
 Prognosis Klinis : Secara klinis, prognosis LBP
bergantung dari etiologi LBP, tata laksana yang
akan dijalani oleh pasien, kepatuhan pasien,
dan latihan-latihan yang akan dilakukan oleh
pasien. Pasien sedang menjalani fisioterapi
berupa pemanasan dalam (SWD dan IRR), TENS,
dan disarankan untuk menggunakan korset
 Prognosis Fungsional : Prognosis secara

fungsional dapat dinilai dengan menggunakan


standar fungsional Functional Independence
Measure (FIM), Indeks Katz, atau Indeks Barthel.
 low back pain.doc
 Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai