Anda di halaman 1dari 48

PENERAPAN DALAM BIDANG

EKONOMI
By : Kelompok 6
ANGGOTA :

1 2 3

Elsa Auliza Muhamad Tamimi Rizky Feby Salzabilla


4183111079 4183111090 4183311030

The Power of PowerPoint - thepopp.com


SUB MATERI :
Fungsi Permintaan,
Penawaran dan Pengaruh Pajak Pengaruh Pajak
Keseimbangan Spesifik terhadap Proposional terhadap
Pasar Keseimbangan Pasar Keseimbangan Pasar

1 2 3

4 5 6 7
Pengaruh Subsidi Keseimbangan Fungsi Biaya dan Analisis Pulang
terhadap Pasar Kasus Dua Fungsi Permintaan Pokok
Keseimbangan Pasar Macam Barang

The Power of PowerPoint - thepopp.com


FUNGSI PERMINTAAN
Fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan yaitu apabila harga suatu
barang naik maka permintaan akan barang tersebut juga menurun dan
sebaliknya apabila harga barang turun maka permintaan akan barang
tersebut meningkat.

Jadi hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta memiliki hubungan yang terbalik,
sehingga gradien dari fungsi permintaan (b) akan selalu negatif.

Contohnya begini, misalnya ada platform online shop yang lagi flash sale ditambah gratis ongkir, pasti
kamu bakal memesan barang sebanyak-banyaknya mumpung murah ‘kan.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Bentuk Fungsi Permintaan

Add Image

Keterangan :

a dan b = adalah konstanta, dimana b harus


bernilai negatif
b = ∆Q / ∆P
P = adalah harga barang per unit yang diminta
Q = adalah jumlah barang yang diminta

Syarat, P  ≥  0, Q ≥  0

Fungsi Permintaan
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan :

1 Perilaku Konsumen

2 Ketersediaan dan harga barang sejenis


pengganti dan pelengkap

3 Pendapatan atau penghasilan konsumen

4 Perkiraan harga di masa depan

5 Banyaknya / intensitas kebutuhan konsumen

The Power of PowerPoint - thepopp.com


FUNGSI PENAWARAN
Jika kamu adalah penjual/pedagang, maka pada saat harga sebuah barang
naik, maka kamu akan berusaha menjual barang tersebut secara banyak
untuk mendapatkan keuntungan. Sementara jika harga turun, maka kamu
akan malas menjual sebuah barang karena tidak akan mendapatkan
keuntungan yang besar.
Jadi bisa diketahui, bahwa hubungan antara harga dan barang pada fungsi penawaran selalu
berbanding lurus. Nah, penawaran ini adalah banyaknya barang atau jasa yang ditawarkan oleh
produsen kepada konsumen dalam jangka waktu tertentu.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Bentuk Fungsi Penawaran

Add Image

Keterangan :

a dan b = adalah konstanta, dimana b harus


bernilai positif
b = ∆Q/ ∆P
P = adalah harga barang per unit yang
ditawarkan
Q = adalah banyaknya unit barang yang
ditawarkan

Syarat : Ps≥ 0, Qs≥ 0


Fungsi Penawaran
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran :

1 Biaya produksi dan teknologi yang digunakan

2 Tujuan perusahaan

3 Pajak

4 Ketersediaan dan harga barang pengganti /


pelengkap

5 Prediksi / perkiraan harga di masa depan

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Add Image

Mencari Persamaan

Fungsi Permintaan

dan Fungsi

Penawaran
Soal dan Pembahasan Fungsi Permintaan

Jika harga barang Rp60,00 per unit, maka jumlah


permintaan 20 unit. Dan jika harga barang Rp40,00 per
unit, maka jumlah permintaan 30 unit. Tentukan persamaan
fungsi permintaan!
Diketahui:
P1 = 60         Q1 = 20
P2 = 40         Q2 = 30
Nah, setelah ini teman-teman bisa pakai rumus :

Sehingga menjadi :
Add Image

Kondisi keseimbangan pasar ini

jika dinyatakan secara matematis

dan grafis akan menjadi seperti

berikut ini :

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Maka yang disebut dengan kurva keseimbangan pasar adalah seperti berikut
ini:
SLIDE 14

Pada kondisi keseimbangan Secara grafik harga


pasar (market keseimbangan ini terjadi pada
equilibrium), kuantitas titik potong antara kurva
permintaan (QD) akan sama permintaan dengan kurva
dengan kuantitas penawaran penawaran (titik
(QS) atau terbentuk kuantitas E/titik equilibrium).
keseimbangan (QE).

Harga yang diminta (PD) pun Pada contoh kasus bakso


akan sama dengan harga sebelumnya, dapat dilihat
yang ditawarkan (PS) dalam skedul/tabel
sehingga terbentuk harga permintaan dan penawaran
keseimbangan (PE). bahwa harga keseimbangan
adalah Rp16.000,00 dan
kuantitas keseimbangan
adalah 160 mangkok.
The Power of PowerPoint - thepopp.com
SLIDE 15
Dengan demikian, bentuk kurva
keseimbangan pasar bakso adalah
seperti berikut ini:
PENGENDALIAN HARGA

Tujuan dari pengendalian harga adalah untuk melindungi


konsumen atau produsen. Bentuk kontrol harga yang paling
umum digunakan adalah penetapan harga dasar (price floor) dan
harga maksimum (price ceilling).
SLIDE 17

Harga Dasar/Harga Terendah/Price


Floor

Kebijakan ini dijalankan pemerintah saat Harga Tertinggi/Harga Maksimum/Price


ada barang/jasa yang harga jualnya terlalu Ceilling
rendah, sehingga dapat merugikan produsen
yang menjual barang/jasa tersebut. Untuk Nah kalau yang ini kebalikannya harga minimum.
Pemerintah menetapkan harga jual tertinggi
membantu mengurangi kerugian maka sehingga barang/jasa masih bisa dibeli oleh
pemerintah menetapkan harga jual terendah konsumen secara wajar. Harga tertinggi di sini adalah
barang/jasa tersebut, walaupun namanya harga harga yang ditetapkan oleh pemerintah dan itu merupakan
terendah, tapi pemerintah akan menetapkan patokan harga tertinggi yang diperbolehkan. Jadi produsen
harga di atas harga itu. boleh menjual di bawah atau sama dengan harga itu,
tetapi tidak boleh melebihi harga tersebut.

Nah karena kebijakan ini, biasanya penjual Nah kalau kebijakan ini nantinya akan menghasilkan
akan memanfaatkan situasi dengan kelebihan permintaan, sehingga nantinya akan ada
menawarkan lebih banyak, sehingga akan kekurangan pasokan barang atau kelangkaan
(shortage). Cara paling mudah untuk menangani hal ini
ada kelebihan penawaran (excess
adalah dengan menjaga ketersediaan dan mengimport
supply). Nah kalau ada kelebihan begini, barang atau mendorong peningkatan produksi.
pemerintah akan membeli kelebihannya,
Thehari.
disimpan dan dijual kemudian Power of PowerPoint - thepopp.com
Add Image

Harga Dasar/Harga

Terendah/Price Floor

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Add Image

Harga Tertinggi/Harga

Maksimum/Price

Ceilling.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Pengaruh Pajak-Spesifik terhadap Keseimbangan Pasar
SLIDE 20

Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual
barang tersebut naik. Setelah dikenakan pajak, produsen akan berusaha
mengalihkan (sebagian) beban pajak tersebut kepada konsumen, yaitu
dengan menawarkan harga jual yang lebih tinggi.

Akibatnya, harga keseimbangan yang tercipta di pasar menjadi lebih tinggi dari pada harga
keseimbangan sebelum pajak, sedangkan jumlah keseimbangan harganya menjadi lebih sedikit.
 
Pengenaan pajak sebesar atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser
ke atas

The Power of PowerPoint - thepopp.com


SLIDE 21

Persamaan penawaran sebelum pajak :


P = a + bQ

Persamaan penawaran sesudah pajak :


P = (a+t) + bQ

Persamaan permintaan sebelum dan sesudah pajak adalah


tetap

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Beban pajak yang ditanggung oleh konsumen

 Beban pajak yang ditanggung oleh produsen


Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintan

 
Contoh soal :
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P =
15 – Q, sedangkan fungsi penawarannya P = 3 + 0,5Q. Terhadap
barang tersebut dikenakan pajak sebesar Rp 3,00 per unit. Berapa
harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sesudah pajak?
Sedangkan persamaan permintaannya
Penyelesaian : tetap :
Penawaran sebelum pajak : P = 15 – Q → Q = 15 – P
P = 3 + 0,5Q Keseimbangan pasar :
Penawaran sesudah pajak :  Keseimbangan Pasar :
P = (3 + 3) + 0,5Q  Q = 15-P
P = 6 + 0,5Q → Q = -12 + 2P15-P= -12+2P = 15-9
=6
27 = 3P Jadi, = 9 dan = 6
P =9
Pengaruh Pajak Proporsionall terhadap Keseimbangan
Pasar
Persamaan penawaran untuk pajak proporsional

Pajak proporsional ialah pajak yang


besarnyaditetapkan berdasarkan
presentase tertentu dariharga jual,
bukan ditetapkan secara
spesifik(misalnya 3 rupiah) per unit
barang. Pajak yang dikenakan atas
penjualan selalu menambah harga
barang yang ditawarkan. Sehingga
hanya mempengaruhi fungsi
penawaran. Sedangkan pada fungsi
permintaan tidak mengalami
perubahan sama sekali.
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Pd = 15 – Qd, sedangkan fungsi
penawarannya Ps = 3 + 0,5Qs. Kemudian, pemerintah mengenakan pajak sebesar 25% dari
harga jual. Hitunglah harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sesudah pajak!
SLIDE 28

Jawaban dalam bentuk narasi :

Dari soal kasus di atas dapat disimpulkan bahwa keseimbangan harga awal pada tingkat harga Rp.7,00
dengan jumlah komoditas diminta atau komoditas yang ditawarkan baik oleh konsumen maupun
produsen sebesar 8 unit. Keseimbangan harga dengan adanya pengenaan pajak sebesar 25% per unit
maka keseimbangan bergeser pada titik harga Rp. 8,4 dengan jumlah komoditas baik yang diminta
atau ditawarkan sebesar 6,6 unit. Jelas dengan adanya pengenakaan pajak mengakibatkan tingkat
harga naik dan jumlah barang yang diminta atau ditawarkan turun.
Apa
Pengaruh
Subsidi
terhadap
Keseimbanga
n Pasar
Add Image

Subsidi (s) adalah bantuan yang diberikan pemerintah


kepada produsen terhadap produk yang dihasilkan atau
yang dipasarkan, sehingga harga yang berlaku di pasar
lebih rendah sesuai dengan keinginan pemerintah dan
daya beli masyarakat meningkat.
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan
oleh persamaan Pd = 15 – Qd, sedangkan fungsi
penawarannya Ps = 3 + 0,5Qs. Kemudian,
pemerintah memberikan subsidi sebesar 1,5
atas setiap unit barang yang diproduksi. Berapa
harga keseimbangan serta jumlah
keseimbangan tanpa dan dengan subsidi!
Jawaban dalam bentuk narasi :

Dari soal kasus di atas dapat disimpulkan bahwa keseimbangan harga awal pada tingkat
harga Rp.7,00 dengan jumlah komoditas diminta atau komoditas yang ditawarkan baik oleh
konsumen maupun produsen sebesar 8 unit. Keseimbangan harga dengan adanya
pengenaan subsidi sebesar 1,5 per unit maka keseimbangan bergeser pada titik harga Rp. 6
dengan jumlah komoditas baik yang diminta atau ditawarkan sebesar 9 unit. Jelas dengan
adanya pengenakaan subsidi mengakibatkan tingkat harga turun dan jumlah barang yang
diminta atau ditawarkan naik.
Keseimbangan Pasar kasus Dua Macam Produk

 
Market Equilibrium (Keseimbangan Pasar) Satu Macam Barang
Definisi: Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan apabila jumlah barang yang
diminta dipasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Secara matematik dan grafik
hal ini ditunjukkan oleh persamaan :

( Fungsi Penawaran = Fungsi Permintaan)


Yaitu pada perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran. Pada posisi keseimbangan pasar
ini tercipta harga keseimbangan (equilibrium price) dan Jumlah keseimbangan (equilibrium quantity).
Contoh :
Tentukan jumlah barang dan harga pada
keseimbangan pasar untuk fungsi permintaan Qd
= 10 - 0,6Pd dan fungsi penawaran Qs = -20 +
0,4Ps.
Jawab:
Keseimbangan terjadi apabila Qd
= Qs, Jadi
10 - 0,6Pd   = -20 + 0,4Ps
0,4P + 0,6P =  10 + 20
P = 30

Setelah diketahui nilai P, kita masukan nilai tersebut kedalam salah satu fungsi tersebut:
Q = 10 - 0,2(30)
Q = 10 - 6
Q=4
Jadi keseimbangan pasar terjadi pada saat harga (P)=30 dan jumlah barang (Q)=4.
Market Equilibrium (Keseimbangan Pasar) Dua Macam
Barang
Formulasi untuk fungsi permintaan dapat ditulis
u a tu b a r a ng sebagai berikut
p e r m i n t a an s
r t e r k a d a ng ar a n g la i n. Qdx  =  a0  –  a1 Px +  a2 Py
• Di pasa eh p e r m in t a a nb
e ng a r u h i o l
k a t a u l e bih Qdy  =  b0  + b1 Px  + b2 Py
dip c a m p rod u
a d a d u a m a
t i tu s i ( p r o duk  
• Terjadi p n g an s e c a r a s ubs
er
g b e rh u b u p le m e n t Formulasi untuk fungsi peanawaran dapat ditulis
yan s e c a r a ko m
ga n t i) at a u sebagai berikut
p en g p ).
e le n g k a s.
(produk p i sa l n ya : b e r a s v Qsx  =  – m0  +  m1 Px  + m2 Py
u b s t i tu si m l p i j i d a n l ain
• Produk s y a k ta n a h v s g a se
l a i n .
Qsy  =  – n0  +  n1 Px  +  n2  Py
m , m i n , da n la i n -
gandu v s . g a s e l pi j i
ul a, Dimana :
t a n a h : te h v s . g
minyak ter m is a l n y a Qdx  = Jumlah yang diminta dari produk X
k o m p l e m e n
a i n y a . D a lam
• Produk a n l a i n s e bag Qdy  = Jumlah yang diminta dari produk Y
n v s . p a s ir, d r a k s i d ua
se m e b a t asi i n t e Qsx  =  Jumlah yang ditawarkan dari produk X
an i n i d i
pembahas k saja. Qsy  =  Jumlah yang ditawarkan dari produk Y
p ro d u
macam P x  =  Harga Produk X
P y  =  Harga Produk Y
Variable a, b, m dan n adalah konstanta
Syarat keseimbangan pasar  Qdx  =  Qsx  atau Qdy  = Qsy
Contoh soal : Qdx  =  5 – 2 Px  +  Py
Qsx  =  – 5 + 4 Px – Py  –
Diketahui fungsi permintaan
J
0    = 10  – 6 Px  + 2 Py
Qdy  =  6  +  Px  –  Py
dan penawaran dari dua Qsy  =  -4  –  Px  + 3 Py   –  
0    =  10  + 2 Px – 4 Py
macam produk yang Masukan dalam bentuk persamaan :

mempunyai hubungan
substitusi sebagai berikut :
A 0  =  10  –  6 Px  + 2 Py           → (X 2) →               0 = 20  –  12 Px  + 4 Py
0  =  10  + 2 Px  –  4 Py           → (X 1) →               0 = 10  +   2 Px  –  4 Py 

0  = 30  – 10 Px  +   0

 Qdx  = 5  –  2 Px  + Py 10 Px  =  30

W
Px  =  30 / 10 

Qdy  = 6  +  Px  –  Py Px =  3

Maka  Py dapat dicari dari  0 =  10  – 6 Px  + 2 Py


Qsx  = – 5  +  4Px  –  Py 0 =  – 10  +  6 Px

A
-2 Py  =  – 10  +  6 (3)
Qsy  =  – 4  –  Px  +  3 Py -2 Py  = - 10 + 18
-2 Py = - 8
Py = 4
Maka Qx  dan Qy dapat dicari dengan memasukan persamaan sbb :
Carilah : Harga dan kuantitas
dari keseimbangan pasar. B Qx  =  5  –  2 Px  +  Py
Qx  =  5  –  2 (3)  +  4    jadi   Qx  =  3
Qy  =  6  +  Px  –  Py     jadi   Qy  =  6  +  3  – 4 =  5 
FUNGSI BIAYA DAN FUNGSI PENERIMAAN

Biaya atau ongkos pengertian secara Rumus :


ekonomis merupakan beban yang harus 1. C = AC x Q atau C = FC + VC
dibayar produsen untuk menghasilkan barang 2. FC = AFC X Q
dan jasa sampai barang tersebut siap untuk 3. VC = AVC X Q
dikonsumsi . Biaya merupakan fungsi dari
jumlah produksi, dengan notasi C = f(Q).
C = biaya total  Fungsi biaya merupakan hubungan antara biaya dengan jumlah
Q = jumlah produksi. produksi yang dihasilkan, fungsi biaya dapat digambarkan ke dalam
kurva dan kurva biaya menggambarkan titik-titik kemungkinan
bsarnya biaya di berbagai tingkat produksi. Dalam membicarakan
biaya ada beberapa macam biaya, yaitu:
a. Biaya Total ( Total Cost = TC = C)
b. Biaya Variabel (Variable Cost = VC)
c. Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
d. Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost = AC)
e. Biaya Variabel Rata Rata ( Average Variable Cost = AVC)
f. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost = AFC)
g. Biaya Marginal
Dalam menganalisa biaya umumnya tidak terlepas dari analisa penerimaan atau
revenue atau total revenue. Pengertian revenue atau penerimaan adalah seluruh
pendapatan yang diterima dari hasil penjualan barang pada tingkat harga tertentu.
Secara matematik total revenue dirumuskan sebagai berikut:
* TR = PQ. TR = Penerimaan Total, P = Harga Barang dan Q = Jumlah barang yang dijual.
* Penerimaan Rata-rata (AR) adalah penerimaan rata-rata tiap unit produksi, dapat
dirumuskan :
AR = TR/Q
* Penerimaan Marginal atau Marginal Revenue adalah tambahan penerimaan sebagai akibat
dari tambahan
produksi, dirumuskan"
MR = ∆TR/∆Q atau turunan dari TR
MR = Marginal Revenue, ∆TR = Tambahan penerimaan, ∆Q = Tambahan Produksi.
 
Berdasarkan konsep penerimaan dan biaya (TR dan TC) dapat diketahui beberapa
kemungkinan diantaranya :
 
TR < TC = keadaan untung / laba
TR= TC = keadaan Break Even Point
TR > TC = Keadaan rugi.
Contoh Soal:
 
Sebuah pabrik Sandal dengan Merk " Idaman" mempunyai biaya tetap (FC) = 1.000.000; biaya
untuk membuat sebuah sandal Rp 500; apabila sandal tersebut dijual dengan harga Rp 1.000,
maka:
Ditanya:
a. Fungsi biaya total (C), fungsi penerimaan total ( TR) dan Variable Cost.
b. Pada saat kapan pabrik sandal mencapai BEP
c. Untung atau rugikah apabila memproduksi 9.000 unit
Jawab

a. FC = Rp 1.000.000
VC= Rp 500.
Fungsi biaya variabel VC = 500 Q ............................................................................(1)
Fungsi biaya total C = FC + VC -----> C = 1.000.000 + 500 Q ...............................(2)
Fungsi penerimaan total TR = P.Q -----> TR = 1.000 Q ............................................(3)
b. Break Even Point terjadi pada saat
TR = TC C = 1.000.000 + 500 (Q)
1.000 Q = Rp 1.000.000 + 500 Q = 1.000.000 + 500 ( 9.000)
1.000 Q - 500 Q = 1.000.000 = 1.000.000 + 4500.000
500 Q = 1.000.000 = 5.500.000
Q = 2.000 unit  
Pabrik roti akan mengalami BEP Bila TR > TC, maka keadaan laba /
pada saat Q = 2.000 unit untung.
Pada biaya total C = 1.000.000 + laba = TR - TC
500 ( 2.000) = 9.000.00 - 5.500.000
C = 2.000.000 = 3.500.000
   
Bila hanya memproduksi 1.500 unit
c. Pada saat memproduksi Q = 9000
unit maka akan mengalami kerugian sebesar
TR = P.Q :
Rugi = TR - TC
= 1.000 X 9.000
= 1.000 (1.500) - 1.000.000 +
= 9.000.000
500 ( 1.500)
= 1.500.000 - 1.750.000
= 250.000
ANALISIS PULANG POKOK (Break Event Point )

Break Event Point (BEP) atau pulang


pokok (impas) adalah keadaan dimana
penerimaan total dari hasil penjualan produk
hanya sama dengan biaya total yang
dikeluarkan perusahaan sehingga perusahaan
tidak untung atau rugi. Secara Geometri BEP
adalah perpotongan antara kurva penerimaan
total dengan kurva biaya total. Hal ini dapat
dilihat pada gambar 1.
Pada gambar 1, di titik E adalah titik pulang pokok (BEP), karena garis penerimaan total (TR)
berpotongan dengan garis biaya total (TC). Di sebelah titik kiri E pada daerah yang diarsir adalah daerah
rugi, sedangkan di sebelah kanan titik E pada daerah yang diarsir adalah daerah laba. Oleh karena itu
dapat dikatakan bahwa tujuan dari BEP adalah untuk mengetahui bagaimana cara mendapatkan untung
dan menghindari rugi dengan cara mengetahui batas penjualannya (keseimbangan/equilibrium nya).
TR dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :

TR = P.Q
Ket. :
TR = Penerimaan total

P = Harga produk per unit


Q = Jumlah produk yang dijual

Kurva penerimaan total ini bila digambarkan akan berbentuk garis lurus yang melalui titik asal (0,0),

karena diasumsikan bahwa harga P adalah nilai konstanta. Selain itu, kurva penerimaan total ini akan

meningkat seiring dengan peningkatan jumlah produk yang terjual, sedangkan kurva biaya total

dinyatakan oleh garis lurus, tetapi melalui titik potong pada sumbu tegak biaya total (TC), karena adanya

biaya tetap total.


Rumus BEP
Dalam BEP (Break Event Point) kita akan sering berhubungan dengan biaya total (TC) dan total
penerimaan (TR). Oleh karena itu pada permulaan akan dibahas terlebih dahulu mengenai rumus biaya
total (TC) dan total penerimaan (TR).
Biaya total (TC) terdiri dari dua jenis biaya dalam proses produksi, yaitu biaya tetap total dan biaya
variabel total. Biaya tetap total tidak tergantung pada jumlah produk yang dihasilkan, sehingga
biaya ini tidak berubah (konstan), walaupun berapa banyak jumlah yang dihasilkan dalam skala
tertentu. Sedangkan, biaya variabel total tergantung pada jumlah produk yang dihasilkan (Q), artinya
bila jumlah produk yang dihasilkan berubah maka biaya variabel total akan berubah juga. TC dapat
diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
Ket. : TC = FC + VQ
TC = Biaya total
FC = Biaya tetap total
VQ = Biaya variabel total
V = Biaya variabel per unit
Q = Jumlah produk yang dihasilkan
Kurva penerimaan total ini bila digambarkan akan
berbentuk garis lurus yang melalui titik asal (0,0), karena
diasumsikan bahwa harga P adalah nilai konstanta. Selain
itu, kurva penerimaan total ini akan meningkat seiring
dengan peningkatan jumlah produk yang terjual,
sedangkan kurva biaya total dinyatakan oleh garis lurus,
tetapi melalui titik potong pada sumbu tegak biaya total Rumus ini menunjukkan bahwa jumlah unit pulang pokok
(TC), karena adanya biaya tetap total. QE diperoleh dengan membagi biaya tetap total (FC)
Untuk menentukan titik pulang pokok (BEP) terdapat dua dengan selisih antara harga jual per unit (P) dengan biaya
rumus, yaitu : variabel (V). Kemudian, besarnya nilai rupiah pulang pokok

1. Rumus Pulang Pokok Dalam Unit (Q) dapat diperoleh dengan cara mensubsitusikan QE ke dalam

TR = TC salah satu persamaan, baik penerimaan total ataupun


biaya total. Untuk penyebut, dimana nilai penyebutnya
PQ = FC + VQ
adalah selisih antara harga per unit (P) dengan biaya
PQ – VQ = FC
variabel per unit (V) sering disebut sebagai kontribusi laba
Q(P – V) = FC
atau margin laba. Selisih ini digunakan untuk menutupi
Q = FC/(P – V) Atau QE = FC/(P – V) biaya tetap, dan bila biaya tetap sudah terpenuhi, maka
sisanya akan disumbangkan untuk laba.
2. Rumus Pulang Pokok Dalam Rupiah (Penerimaan
Atau Biaya Total) (TR)
TR = TC
TR = FC + VQ

TR – VQ = FC
TR – VQ/TR (TR) = FC
TR (1 – VQ/TR) = FC

TR (1 – VQ/P.Q) = FC
TR (1 – V/P) = FC
TR = FC/(1 – V/P)
Pada rumus ini, dimana nilai penyebutnya adalah
rasio antara biaya variabel per unit (V) dengan
harga per unit (P) sering disebut rasio kontribusi.
Jawab:
Contoh :
Pada contoh ini,
Dalam suatu produksi barang tertentu,
V = Rp 20/unit,
biaya variabel per unitnya adalah Rp 20
P = Rp 40/unit, dan
dan harga jual per unitnya adalah Rp 40
F = Rp 1000
Jika biaya tetap dalam produksi tersebut
Untuk mencapai kondisi impas, gunakan rumus:
adalah Rp 1000, tentukanlah:
Q = 50 unit.
a) banyaknya produk yang harus
Jadi, agar mencapai kondisi impas, harus diproduksi
dihasilkan agar terjadi kondisi impas 50 unit produk.
(break-even), Total penerimaan pada kondisi impas adalah:
b) total penerimaan pada kondisi impas R = PQ = Rp 40/unit . 50 unit = Rp 2.000
tersebut, Pada kondisi impas, total biaya = total penerimaan.

c) total biaya pada kondisi impas Jadi, total biaya = Rp 2.000

tersebut.
Pada gambar di atas, titik E dinamakan titik impas (Break-even Point). Absis titik E, yaitu 50
merupakan kuantitas barang harus diproduksi agar dicapai kondisi tidak untung dan tidak rugi.
NARASI
Jika banyaknya barang yang diproduksi kurang dari 50, akan terjadi kerugian dan apabila lebih
dari 50 akan mendapat untung/laba. Ordinat titik E, yaitu 2000, menunjukkan bahwa total
penerimaan maupun total biaya pada kondisi break-even adalah Rp 2000.
Thank You! 
Any Questions?

Jun Akizaki – The Power of PowerPoint


Title Font: Dence Regular
Text Font: Encode Sans Narrow Light (& Medium)

Anda mungkin juga menyukai