EKONOMI
By : Kelompok 6
ANGGOTA :
1 2 3
1 2 3
4 5 6 7
Pengaruh Subsidi Keseimbangan Fungsi Biaya dan Analisis Pulang
terhadap Pasar Kasus Dua Fungsi Permintaan Pokok
Keseimbangan Pasar Macam Barang
Jadi hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta memiliki hubungan yang terbalik,
sehingga gradien dari fungsi permintaan (b) akan selalu negatif.
Contohnya begini, misalnya ada platform online shop yang lagi flash sale ditambah gratis ongkir, pasti
kamu bakal memesan barang sebanyak-banyaknya mumpung murah ‘kan.
Add Image
Keterangan :
Syarat, P ≥ 0, Q ≥ 0
Fungsi Permintaan
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan :
1 Perilaku Konsumen
Add Image
Keterangan :
2 Tujuan perusahaan
3 Pajak
Mencari Persamaan
Fungsi Permintaan
dan Fungsi
Penawaran
Soal dan Pembahasan Fungsi Permintaan
Sehingga menjadi :
Add Image
berikut ini :
Nah karena kebijakan ini, biasanya penjual Nah kalau kebijakan ini nantinya akan menghasilkan
akan memanfaatkan situasi dengan kelebihan permintaan, sehingga nantinya akan ada
menawarkan lebih banyak, sehingga akan kekurangan pasokan barang atau kelangkaan
(shortage). Cara paling mudah untuk menangani hal ini
ada kelebihan penawaran (excess
adalah dengan menjaga ketersediaan dan mengimport
supply). Nah kalau ada kelebihan begini, barang atau mendorong peningkatan produksi.
pemerintah akan membeli kelebihannya,
Thehari.
disimpan dan dijual kemudian Power of PowerPoint - thepopp.com
Add Image
Harga Dasar/Harga
Terendah/Price Floor
Harga Tertinggi/Harga
Maksimum/Price
Ceilling.
Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual
barang tersebut naik. Setelah dikenakan pajak, produsen akan berusaha
mengalihkan (sebagian) beban pajak tersebut kepada konsumen, yaitu
dengan menawarkan harga jual yang lebih tinggi.
Akibatnya, harga keseimbangan yang tercipta di pasar menjadi lebih tinggi dari pada harga
keseimbangan sebelum pajak, sedangkan jumlah keseimbangan harganya menjadi lebih sedikit.
Pengenaan pajak sebesar atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser
ke atas
Contoh soal :
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P =
15 – Q, sedangkan fungsi penawarannya P = 3 + 0,5Q. Terhadap
barang tersebut dikenakan pajak sebesar Rp 3,00 per unit. Berapa
harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sesudah pajak?
Sedangkan persamaan permintaannya
Penyelesaian : tetap :
Penawaran sebelum pajak : P = 15 – Q → Q = 15 – P
P = 3 + 0,5Q Keseimbangan pasar :
Penawaran sesudah pajak : Keseimbangan Pasar :
P = (3 + 3) + 0,5Q Q = 15-P
P = 6 + 0,5Q → Q = -12 + 2P15-P= -12+2P = 15-9
=6
27 = 3P Jadi, = 9 dan = 6
P =9
Pengaruh Pajak Proporsionall terhadap Keseimbangan
Pasar
Persamaan penawaran untuk pajak proporsional
Dari soal kasus di atas dapat disimpulkan bahwa keseimbangan harga awal pada tingkat harga Rp.7,00
dengan jumlah komoditas diminta atau komoditas yang ditawarkan baik oleh konsumen maupun
produsen sebesar 8 unit. Keseimbangan harga dengan adanya pengenaan pajak sebesar 25% per unit
maka keseimbangan bergeser pada titik harga Rp. 8,4 dengan jumlah komoditas baik yang diminta
atau ditawarkan sebesar 6,6 unit. Jelas dengan adanya pengenakaan pajak mengakibatkan tingkat
harga naik dan jumlah barang yang diminta atau ditawarkan turun.
Apa
Pengaruh
Subsidi
terhadap
Keseimbanga
n Pasar
Add Image
Dari soal kasus di atas dapat disimpulkan bahwa keseimbangan harga awal pada tingkat
harga Rp.7,00 dengan jumlah komoditas diminta atau komoditas yang ditawarkan baik oleh
konsumen maupun produsen sebesar 8 unit. Keseimbangan harga dengan adanya
pengenaan subsidi sebesar 1,5 per unit maka keseimbangan bergeser pada titik harga Rp. 6
dengan jumlah komoditas baik yang diminta atau ditawarkan sebesar 9 unit. Jelas dengan
adanya pengenakaan subsidi mengakibatkan tingkat harga turun dan jumlah barang yang
diminta atau ditawarkan naik.
Keseimbangan Pasar kasus Dua Macam Produk
Market Equilibrium (Keseimbangan Pasar) Satu Macam Barang
Definisi: Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan apabila jumlah barang yang
diminta dipasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Secara matematik dan grafik
hal ini ditunjukkan oleh persamaan :
Setelah diketahui nilai P, kita masukan nilai tersebut kedalam salah satu fungsi tersebut:
Q = 10 - 0,2(30)
Q = 10 - 6
Q=4
Jadi keseimbangan pasar terjadi pada saat harga (P)=30 dan jumlah barang (Q)=4.
Market Equilibrium (Keseimbangan Pasar) Dua Macam
Barang
Formulasi untuk fungsi permintaan dapat ditulis
u a tu b a r a ng sebagai berikut
p e r m i n t a an s
r t e r k a d a ng ar a n g la i n. Qdx = a0 – a1 Px + a2 Py
• Di pasa eh p e r m in t a a nb
e ng a r u h i o l
k a t a u l e bih Qdy = b0 + b1 Px + b2 Py
dip c a m p rod u
a d a d u a m a
t i tu s i ( p r o duk
• Terjadi p n g an s e c a r a s ubs
er
g b e rh u b u p le m e n t Formulasi untuk fungsi peanawaran dapat ditulis
yan s e c a r a ko m
ga n t i) at a u sebagai berikut
p en g p ).
e le n g k a s.
(produk p i sa l n ya : b e r a s v Qsx = – m0 + m1 Px + m2 Py
u b s t i tu si m l p i j i d a n l ain
• Produk s y a k ta n a h v s g a se
l a i n .
Qsy = – n0 + n1 Px + n2 Py
m , m i n , da n la i n -
gandu v s . g a s e l pi j i
ul a, Dimana :
t a n a h : te h v s . g
minyak ter m is a l n y a Qdx = Jumlah yang diminta dari produk X
k o m p l e m e n
a i n y a . D a lam
• Produk a n l a i n s e bag Qdy = Jumlah yang diminta dari produk Y
n v s . p a s ir, d r a k s i d ua
se m e b a t asi i n t e Qsx = Jumlah yang ditawarkan dari produk X
an i n i d i
pembahas k saja. Qsy = Jumlah yang ditawarkan dari produk Y
p ro d u
macam P x = Harga Produk X
P y = Harga Produk Y
Variable a, b, m dan n adalah konstanta
Syarat keseimbangan pasar Qdx = Qsx atau Qdy = Qsy
Contoh soal : Qdx = 5 – 2 Px + Py
Qsx = – 5 + 4 Px – Py –
Diketahui fungsi permintaan
J
0 = 10 – 6 Px + 2 Py
Qdy = 6 + Px – Py
dan penawaran dari dua Qsy = -4 – Px + 3 Py –
0 = 10 + 2 Px – 4 Py
macam produk yang Masukan dalam bentuk persamaan :
mempunyai hubungan
substitusi sebagai berikut :
A 0 = 10 – 6 Px + 2 Py → (X 2) → 0 = 20 – 12 Px + 4 Py
0 = 10 + 2 Px – 4 Py → (X 1) → 0 = 10 + 2 Px – 4 Py
+
0 = 30 – 10 Px + 0
W
Px = 30 / 10
Qdy = 6 + Px – Py Px = 3
A
-2 Py = – 10 + 6 (3)
Qsy = – 4 – Px + 3 Py -2 Py = - 10 + 18
-2 Py = - 8
Py = 4
Maka Qx dan Qy dapat dicari dengan memasukan persamaan sbb :
Carilah : Harga dan kuantitas
dari keseimbangan pasar. B Qx = 5 – 2 Px + Py
Qx = 5 – 2 (3) + 4 jadi Qx = 3
Qy = 6 + Px – Py jadi Qy = 6 + 3 – 4 = 5
FUNGSI BIAYA DAN FUNGSI PENERIMAAN
a. FC = Rp 1.000.000
VC= Rp 500.
Fungsi biaya variabel VC = 500 Q ............................................................................(1)
Fungsi biaya total C = FC + VC -----> C = 1.000.000 + 500 Q ...............................(2)
Fungsi penerimaan total TR = P.Q -----> TR = 1.000 Q ............................................(3)
b. Break Even Point terjadi pada saat
TR = TC C = 1.000.000 + 500 (Q)
1.000 Q = Rp 1.000.000 + 500 Q = 1.000.000 + 500 ( 9.000)
1.000 Q - 500 Q = 1.000.000 = 1.000.000 + 4500.000
500 Q = 1.000.000 = 5.500.000
Q = 2.000 unit
Pabrik roti akan mengalami BEP Bila TR > TC, maka keadaan laba /
pada saat Q = 2.000 unit untung.
Pada biaya total C = 1.000.000 + laba = TR - TC
500 ( 2.000) = 9.000.00 - 5.500.000
C = 2.000.000 = 3.500.000
Bila hanya memproduksi 1.500 unit
c. Pada saat memproduksi Q = 9000
unit maka akan mengalami kerugian sebesar
TR = P.Q :
Rugi = TR - TC
= 1.000 X 9.000
= 1.000 (1.500) - 1.000.000 +
= 9.000.000
500 ( 1.500)
= 1.500.000 - 1.750.000
= 250.000
ANALISIS PULANG POKOK (Break Event Point )
TR = P.Q
Ket. :
TR = Penerimaan total
Kurva penerimaan total ini bila digambarkan akan berbentuk garis lurus yang melalui titik asal (0,0),
karena diasumsikan bahwa harga P adalah nilai konstanta. Selain itu, kurva penerimaan total ini akan
meningkat seiring dengan peningkatan jumlah produk yang terjual, sedangkan kurva biaya total
dinyatakan oleh garis lurus, tetapi melalui titik potong pada sumbu tegak biaya total (TC), karena adanya
1. Rumus Pulang Pokok Dalam Unit (Q) dapat diperoleh dengan cara mensubsitusikan QE ke dalam
TR – VQ = FC
TR – VQ/TR (TR) = FC
TR (1 – VQ/TR) = FC
TR (1 – VQ/P.Q) = FC
TR (1 – V/P) = FC
TR = FC/(1 – V/P)
Pada rumus ini, dimana nilai penyebutnya adalah
rasio antara biaya variabel per unit (V) dengan
harga per unit (P) sering disebut rasio kontribusi.
Jawab:
Contoh :
Pada contoh ini,
Dalam suatu produksi barang tertentu,
V = Rp 20/unit,
biaya variabel per unitnya adalah Rp 20
P = Rp 40/unit, dan
dan harga jual per unitnya adalah Rp 40
F = Rp 1000
Jika biaya tetap dalam produksi tersebut
Untuk mencapai kondisi impas, gunakan rumus:
adalah Rp 1000, tentukanlah:
Q = 50 unit.
a) banyaknya produk yang harus
Jadi, agar mencapai kondisi impas, harus diproduksi
dihasilkan agar terjadi kondisi impas 50 unit produk.
(break-even), Total penerimaan pada kondisi impas adalah:
b) total penerimaan pada kondisi impas R = PQ = Rp 40/unit . 50 unit = Rp 2.000
tersebut, Pada kondisi impas, total biaya = total penerimaan.
tersebut.
Pada gambar di atas, titik E dinamakan titik impas (Break-even Point). Absis titik E, yaitu 50
merupakan kuantitas barang harus diproduksi agar dicapai kondisi tidak untung dan tidak rugi.
NARASI
Jika banyaknya barang yang diproduksi kurang dari 50, akan terjadi kerugian dan apabila lebih
dari 50 akan mendapat untung/laba. Ordinat titik E, yaitu 2000, menunjukkan bahwa total
penerimaan maupun total biaya pada kondisi break-even adalah Rp 2000.
Thank You!
Any Questions?