Anda di halaman 1dari 17

PEMERIKSAAN FISIK PADA ANAK

Dosen: Ayu Puspita Ners,M.kep

KELOMPOK 6 : BELLA AZSARIA


CHIO MIKHAEL
OCTAVIA MARETANSE
SAPTA
FAHRIANTO
TRISIA VIRONIKA
PEMERIKSAAN FISIK PADA ANAK

 Pemeriksaan fisik pada anak berbeda dengan dewasa, ada beberapa hal
yang tidak boleh diabaikan dan cara pemeriksaan harus disesesuaikan
dengan umur anak. Suasana harus tenang dan nyaman karena jika
anak ketakutan, kemungkinan dia akan menolak untuk diperiksa.
Untuk anak usia 1 – 3 tahun, kebanyakan diperiksa dalam pelukan ibu,
sedangkan pada bayi usia 0- 6 bulan, biasanya bisa diperiksa di atas
meja periksa.
Sebelum melakukan
pemeriksaan fisik pada anak
jangan lupa untuk mencuci
tangan terlebih dahulu
PEMERIKSAAN
Nadi : Sambil mendengar dg stetoskop
Perabaan nadi dg ujung jari 2,3 dan 4 pada a.brakialis ( di fossa cubiti)
tangan kanan, sedang ibu jari berada di atau a.poplitea ( di fosa poplitea),
bagian dorsal tangan anak kosongkan manometer perlahan dg
Sebaiknya penghitungan nadi bersamaan kecepatan 2-3 cm tiap detik.
denyut jantung selama 1 menit penuh
frekuensi, irama, isi, kualitas, ekualitas Pernapasan
TD Nilai normal menurut WHO:
Posisi : berbaring telentang dg lengan < 2 bulan : <60 x/menit
2 bulan-12bulan: < 50 x/menit
lurus disamping badan atau duduk dg
lengan bawah diletakkan diatas meja  1-5 tahun: < 40 x/menit
lengan berada setinggi jantung 6-8 tahun: < 30 x/menit
 Cara :Pasang manset melingkari lengan
Kulit
atas atau tungkai atas dg batas bawah +
Perhatikan warna
3 cm dari siku atau lipat lutut
 Dg cepat manset dipompa sampai Kepala
denyut nadi a.radialis atau dorsalis Perhatikan bentuknyaSIMETRIS
pedis tidak teraba, kemudian teruskan ATAU TIDAK
dipompa sampai 20-30 mmHg lagi.
Ubun-ubun: menutup/belum, cekung/rata/membonjol
Mulut/bibir: perhatikan kering,lembab atau tidak
Lidah: deviasi/tidak, atropi papil/tidak
leher :Ukur tekanan vena yugularis:Posisi pasien
telentang dg dada dan kepala diangkat 15-30 derajat Lihat
batas atas distensi vena yugularis,bila perlu dg
mengosongkan terlebih dulu dg menekan bag.kranial vena
dan mengurut kearah kaudal,kemudian dilepas
Dada:perhatikan bentuk dan besar dada /Simetri dada
dalam keadaan statis /dinamis
Paru-paru :
Palpasi
Letakkan telapak tangan serta jari-jari pada seluruh
dinding dada dan punggung
Perkusi
- Suara perkusi
Normal: sonor
Abnormal : hipersonor/ redup
Suara perkusi berkurang : redup atau pekak
Lanjutan……

Auskultasi
Deteksi suara napas dasar dan tambahan
Dilakukan diseluruh dada dan punggung
Stetoskop sebaiknya ditekan dg cukup kuat pada sela
iga
Dimulai dari atas kebawah dan bandingkan kanan dan
kiri dada
Jantung :
Inspeksi
Perhatikan Denyut apeks dan aktivitas ventrikel
Lanjutan….

Auskultasi
Sistematik: mulai dari apeks tepi kiri sternum bawah bergeser keatas
sepanjang tepi kiri sternum sepanjang tepi kanan sternum daerah infra
dan supraklavikula kiri dan kanan lekuk suprasternal daerah karotis kanan
dan kiri

 Yang harus diperhatikan: frekuensi, irama jantung, bunyi jantung dan


bising/ murmur
Abdomen : Pada bayi & anak kecil pemeriksaan
abdomen seringkali didahulukan dari bagian tubuh lain
Pada pemeriksaan abdomen palpasi paling berperan.
Tetapi auskultasi dilakukan lebih dulu (agar interpretasi
auskultasi tidak salah karena setiap manipulasi abdomen
akan mengubah bunyi peristaltik usus). Hasil pemeriksaan
selain dinyatakan dengan kata atau angka, dianjurkan
untuk digambarkan secara skematis.
Lanjutan……

Inspeksi
Perhatikan : Permukaan abdomen (datar,cembung,cekung)
Auskultasi
Perhatikan Bising ususNormal : suara peristaltik
terdengar sbg suara dg intensitas rendah dan terdengar
tiap 10-30 dtk Bising usus meningkat : obstruksi (bunyi
metalik). Bising usus berkurang/hilang :
peritonitis/ileus
Perkusi

Menentukan daerah redup yang berpindah ( shifting dullness) dg melakukan perkusi


dari umbilikus kesisi perut untuk mencari daerah redup atau pekak; daerah redup ini
akan menjadi timpani bila anak berubah posisi dg cara miringkan pasien
Tentukan adanya gelombang cairan (fluid wave) atau disebut cara undulasi (bila asites
sangat banyak serta dinding abdomen tegang)
Cara undulasi (posisi telentang)
Dilakukan pada asites yang sangat banyak serta dinding abdomen tegang
Caranya satu tangan pemeriksa diletakkan pada satu sisi perut pasien, sedangkan jari
tangan satunya mengetuk-ngetuk dinding perut sisi lainnya.Sementara itu dg
pertolongan orang lain gerakan yg diantarkan melalui dinding abdomen dicegah dg jalan
meletakkan satu tangan ditengah abdomen pasien dg sedikit menekan. Pada asites dpt
dirasakan gelombang cairan pada tangan pertama atau dpt didengar dg stetoskop
Palpasi
Nilai: turgor, adanya massa, nyeri tekan dan
organ-organ dalam seperti hati, limpa dan
ginjal
Palpasi hati  Nilai: Konsistensi, tepi,
permukaan, nyeri , ukuran.
Palpasi limpa 

Besarnya limpa diukur menurut cara schuffner


 Jarak maksimum dari pusat ke garis singgung pada arkus kosta kiri
dibagi 4 bagian yang sama
 Garis ini diteruskan ke bawah shg memotong lipat paha,garis dari pusat
ke lipat paha inipun dibagi menjadi 4 bagian yg sama
 Pembesaran limpa dinyatakan dg memproyeksikan kebagian ini.

 Limpa yang membesar sampai kepusat dinyatakansbg SIV, sampai lipat


paha S VIII
Beda splenomegali dg pembesaran lobus kiri hati
 Ikut bergerak pada pernapasan
 Insisura lienalis

 Dapat didorong kemedial, lateraal dan atas


Palpasi ginjal:
 Normal : tidak dapat diraba kecuali pada neonatus
 Abnormal : ginjal dapat diraba dg cara ballotement
Cara:
 Letakkan tangan kiri pemeriksa di bagian posterior tubuh pasien
sedemikian sehingga jari telunjuk berada di angulus
kostovertebralis.
 Kemudian jari telunjuk ini menekan organ atau massa keatas,
sementara itu tangan kanan melakukan palpasi secara dalam dari
anterior dan akan merasakan organ atau massa tersebut
menyentuh,lalu ‘jatuh’ kembali
Ekstremitas :
 Lihat adanya deformitas, edema tungkai (pitting/ non pitting), edema
pada persendian,
 Telapak tanganpucat/tidak, jari tabuh dll
Tujuan pemeriksaan fisik pada anak dengan cara:

 Inspeksi, ditujukan untuk melihat perubahan yang terjadi secara


umum dengan membandingkan tempat yang diperiksa dengan
daerah sekitarnya atau organ yang sama pada sisi yang berbeda.
 Palpasi, dilakukan dengan telapak tangan dan atau jari-jari tangan.
Palpasi diperlukan untuk menentukan bentuk, ukuran, tepi,
permukaan dan untuk mengetahui intensitas nyeri serta konsistensi.
Lanjutan…..

 Perkusi, ditujukan untuk mengetahui perbedaan suara ketukan


sehingga dapat ditentukan batas-batas organ atau massa abnormal.
Suara perkusi dibagi menjadi 3 macam yaitu sonor (perkusi paru
normal), timpani (perkusi abdomen), dan pekak (perkusi otot).
Suara lain yang terdapat diantara dua suara tersebut seperti redup
(antara sonor dan pekak) dan hipersonor (antara sonor dan
timpani).
 Auskulatasi, pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop untuk
mendengar suara pernafasan, bunyi dan bising jantung, peristaltic
usus dan aliran darah dalam pembuluh darah.

Anda mungkin juga menyukai