Anggota :
Fenny
Leony Wijaya
Devira Sartika
Mendeteksi Fraud
Analisis vertikal, yaitu teknik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara item-item dalam
laporan laba rugi, neraca, atau Laporan arus kas dengan menggambarkannya dalam persentase.
Analisis rasio, yaitu alat untuk mengukur hubungan antara nilai-nilai item dalam laporan
keuangan Sebagai contoh adalah current ratio, adanya penggelapan uang atau pencurian kas
dapat menyebabkan turunnya perhitungan rasio tersebut
2. Penyalahgunaan Aset (Asset Misappropriation)
Variasi pendeteksian kecurangan jenis ini sangat beragam. Pemahaman terhadap pengendalian intern atas pos-
pos tersebut akan sangat membantu dalam mendeteksi kecurangan. Metode-metode yang bisa digunakan antara lain:
Analiytical Review
Review atas berbagai akun yang mungkin menunjukkan ketidak biasaan atau kegiatan-kegiatan yang tidak
diharapkan.
Stastitical Sampling
Melakukan sampling atas pos-pos tertentu yang dicurigai, misalnya persediaan. Dokumen dasar pembelian
dapat diuji secara sampling untuk menentukan ketidakbiasaan (irregularities), metode deteksi ini akan efektif
jika ada kecurigaan terhadap satu attributnya, misalnya pemasok fiktif. Suatu daftar alamat PO BOX akan
Komplain / keluhan dari konsumen, pemasok, atau pihak lain merupakan alat deteksi yang baik yang dapat
Observasi ke lokasi biasanya dapat mengungkapkan ada tidaknya pengendalian intern di lokasi-lokasi tersebut.
3. Korupsi (Corruption)
Berdasarkan 4 pilar utama dalam rangka memerangi kecurangan tersebut, peran penting dariinternal
Dalam kaitannya dengan pendeteksian kecurangan yang efektif, internal auditor harus
mampu melakukan, antara lain hal-hal berikut :
·Mengkaji system pengendalian intern untuk menilai kekuatan dan kelemahannya.
·Mengidentifikasi potensi kecurangan berdasarkan kelemahan yang ada pada siste
pengendalian intern.
·Mengidentifikasi hal-hal yang menimbulkan tanda tanya dan transaksi-transaksi diluar
kewajaran (non procedural).
·Membedakan factor kelemahan dan kelalaian manusia dari kesalahan yang
bersifat fraud.
·Berhati-hati terhadap prosedur, praktik dan kebijakan manajemen.
·Dapat menetapkan besarnya kerugian dan membuat laporan atas kerugian
karena kecurangan, untuk tujuan penuntutan pengadilan (litigasi), penyelesaian
secara perdata, dan penjauhan sanksi internal (skorsing hingga pemutusan
hubungan kerja).