Anda di halaman 1dari 19

RESENSI

DAVID FERNANDO
JOESE NATHANIEL
VANIA CHRISTIE TUSARAWIRJA
WIDYA KHAERUNNISYAH

(klmpk 7)
ARTI
• Resensi berasal dari bahasa Belanda resentie dan
bahasa Latin recensio, recensere atau juga revidere yang artinya
mengulas kembali.
• Resensi mengandung makna dasar “memeriksa, mencermati,
meninjau atau melihat kembali” sesuatu.
• Resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya. Karya
yang dinilai dapat berupa buku atau karya seni film dan drama.
• Menulis resensi terdiri dari kelebihan, kekurangan dan informasi
yang diperoleh dari buku yang disampaikan kepada masyarakat.
CARA MEMBUAT RESENSI
• Tentukan buku yang akan diresensi.
• Baca dua sampai tiga kali dengan pemahamannya.
• Catatlah pokok-pokok isi buku (sinopsis).
• Catatlah kelebihan dari buku tersebut.
• Catatlah kelemahan dari buku tersebut.
• Memberi saran bila perlu.
• Mulailah menulis/menyusun resensi.
TUJUAN RESENSI
• Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari
sebuah hasil karya secara ringkas.
• Mengetahui kelebihan dan kelemahan karya yang diresensi.
• Mengenal latar belakang dan alasan sebuah karya dibuat.
• Menguji kualitas karya dan membandingkannya terhadap karya lainnnya.
• Memberi masukan kepada pembuat karya berupa kritik dan saran.
• Mengajak pembaca untuk mendiskusikan karya yang diresensi.
• Memberikan pemahaman serta informasi secara komprehensif kepada
pembaca tentang karya yang diresensi.
MANFAAT RESENSI
• Bahan pertimbangan
• Memberikan gambaran kepada para pembaca tentang suatu karya dan mempengaruhi
mereka atas karya tersebut.
• Nilai ekonomis
• Mendapatkan uang atau imbalan serta buku-buku yang diresensikan secara gratis dari
penerbit buku apabila resensinya dimuat di koran atau majalah.
• Sarana promosi buku
• Buku yang diresensikan adalah buku baru yang belum pernah diresensi. Sehingga,
resensi merupakan media untuk mempromosikan buku baru tersebut.
• Pengembangan kreativitas
• Jika semakin sering menulis, maka semakin terasah kebiasaan menulis untuk setiap
individu. Hal ini dilakukan agar bisa mengembangkan kreativitas menulis.
FUNGSI RESENSI
Fungsi informatif, yakni menginformasikan keberadaan buku
atau film tertentu sehingga pembaca merasa tertarik untuk
mengetahuinya lebih lanju.
Fungsi komersial, yakni mempromosikan produk baru untuk
kepentingan komersial (keuntungan materi).
• Fungsi akademik, yakni interaksi antara penulis buku,
penerjemah, editor, dan peresensi dalam membentuk
wacana keilmuan serta berbagai pengalaman dan sudut
pandang tentang topik tertentu yang dijadikan fokus resensi.
JENIS RESENSI
• Resensi ilmiah – Resensi ilmiah adalah resensi yang mengupas bidang keilmuan tertentu. Biasanya, bahasa yang
digunakan adalah bahasa resmi atau bahasa baku, banyak menggunakan rujukan atau acuan, dan dipaparkan secara
lengkap.
• Resensi ilmiah popular – Berbeda dengan resensi ilmiah, resensi ilmiah popular merupakan resensi ilmiah yang tidak
menggunakan rujukan atau acuan tertentu, bahasa yang digunakan adalah bahasa tidak baku, dan hanya bagian-
bagian yang menarik saja yang dipaparkan oleh peresensi.
• Resensi informatif – Resensi informatif adalah resensi yang berisi hal-hal yang sifatnya informatif dari sebuah buku.
Biasanya, resensi informatif hanya menyajikan ringkasan tentang isi buku atau hal-hal lain yang berkaitan dengan buku
yang diresensi.
• Resensi evaluatif – Resensi evaluatif adalah resensi yang berisi penilaian peresensi terhadap buku atau hal-hal yang
berkaitan dengan buku yang diresensi.
• Resensi informatif-evaluatif – Resensi informatif-evaluatif adalah resensi yang merupakan perpaduan dari resensi
informatif dan resensi evaluatif. Resensi informatif-evaluatif menyajikan ringkasan buku atau hal-hal penting yang
terdapat dalam buku yang diresensi sekaligus berisi penilaian peresensi terhadap isi buku.
• Resensi buku sastra – Resensi sastra adalah resensi yang mengupas, memaparkan, dan menilai buku-buku sastra.
Biasanya, resensi buku sastra disajikan secara informatif, evaluatif, atau perpaduan keduanya.
• Resensi buku nonsastra – Resensi nonsastra adalah resensi yang mengupas, memaparkan, dan menilai buku-buku
nonsastra seperti buku-buku pengetahuan dan lain sebagainya.
RESENSI BUKU NON-FIKSI
• Judul resensi.
• Identitas buku (judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit,
tempat terbit, cetakan ke-, tebal buku, harga buku).
• Sinopsis buku.
• Sistematika.
• Penilaian (kelebihan dan kelemahan).
• Bahasa.
• Sasaran.
• Manfaat.
RESENSI BUKU FIKSI
• Judul resensi.
• Identitas buku (judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit,
tempat terbit, cetakan ke-, tebal buku, harga buku).
• Sinopsis buku.
• Bahasa.
• Sasaran.
• Manfaat.
• Penilaian (kelebihan dan kelemahan).
• Pesan moral/saran.
CONTOH RESENSI
• Judul resensi: Hilangnya Kepedulian
• Identitas buku
• Judul buku   : Negeri Di Ujung Tanduk
• Pengarang   : Tere Liye
• Penerbit     : PT. Gramedia Pustaka Utama
• Tahun terbit  : April 2013
• Kota terbit : Jakarta
• Tebal buku   : 360 halaman
• Harga buku : Rp85.000,00
• Sinopsis buku
• Novel ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama Thomas yang
bekerja sebagai konsultan politik. Ia mendirikan sebuah kantor sendiri
bersama orang-orang kepercayaannya. Ia sering menjadi pembicara
dalam seminar-seminar tertentu. Suatu saat, ia juga menghadiri konferensi
di Hongkong. Reputasinya di dunia politik cukup dikenal banyak orang.
Teman media dan wartawan pun sangat segan kepadanya. Ia baru saja
memenangkan dua pemilihan gubernur bersama kliennya dan saat ini ia
sedang berusaha untuk memenangkan seorang kliennya yang berinisial JD
untuk menjadi calon presiden pada sebuah partai. Penentuan calon
presiden partai ditentukan melalui konvensi yang akan digelar partai
tersebut beberapa hari kedepan. Ia dan teman-teman kantor pun berjuang
mati-matian untuk dapat mewujudkan hal tersebut.
• Kliennya JD, merupakan kandidat kuat dalam pemilihan calon presiden.
Walaupun begitu banyak orang yang tidak menyukai ataupun tidak setuju
dengan JD, mereka melakukan segala cara untuk menggagalkan JD. Mulai
dari difitnahnya Thomas yang dituduh sebagai pembawa 100 kg heroin dan
setumpuk senjata api ketika sedang di Makau, Hongkong bersama dengan
Opa, Kadek dan wartawan yang bernama Maryam hingga tuduhan korupsi
sebuah proyek tunnel raksasa kepada kliennya, JD. Thomas pun harus
berulang kali kabur dari kepungan polisi. Thomas juga harus berusaha kabur
ketika ia ditangkap oleh kepolisian Hongkong, dan harus juga kembali ke
Indonesia tetapi juga tetap harus menghindar dari kepungan polisi.Konflik-
konflik tersebut tak ujung selesai, malah berlanjut tentang bagaiman usaha
Thomas untuk mengungkap orang-orang yang bekerja untuk menggagalkan
JD sebagai calon presiden. Ia percaya bahwa JD tidak akan melakukan
perbuatan yang telah dituduhkan, ia pun menghubungkan kegiatan ini
berhubungan dengan sebuah jaringan besar yang kemudian disebut sebagai
mafia hukum.
• Dalam usaha-usahanya, ia dibantu oleh wartawan bernama Maryam, teman-
teman kantornya Maggie dan Kris, salah seorang polisi pangkat tinggi yang
bernama Rudy, dan Lee seorang lawan Thomas ketika di arena pertandingan.
Setelah dilakukan analisa bersama teman-teman kantornya, diketahui bahwa
mafia hukum tersebut merupakan badan penyilidik kepolisian, petinggi partai,
anggota DPR, pejabat pemerintah, birokrat kelas bawah, bintara polisi, hakim,
jaksa, dan beberapa pengusaha besar. Akhir cerita, Thomas menyerahkan diri
kepada mafia hukum terbesar, Shinpei. Dibantu dengan teman-temannya, ia
bertarung melawan mafia-mafia hukum diatas kapal kontainer terbesar, New
Panamax, di Hongkong. Di atas kapal tersebut, selain untuk mengalahkan mafia
hukum, ia juga akan menyelamatkan Om Liem, teman berbisnis Papa Mama
Thomas yang sudah meninggal ketika masa membakar rumahnya dalam suatu
kasus yang juga disebabkan oleh mafia hukum besar tersebut, Shinpei. Om Liem
dipaksa oleh Shinpei untuk membuka mulut mengenai kasusnya, tetapi Om Liem
tetap tidak mau membuka mulut sampai-sampai, salah seorang pasukan Shinpei
menembak paha kanan Om Liem. Om Liem terkulai lemas bersamaan dengan
darah yang mengalir.
• Ia tetap bersikukuh tidak mau memberitahu. Ternyata Shinpei marah, kemudian
menyuruh untuk menembak juga paha kirinya, bukan paha kiri Om Liem tetapi
Thomas. Dalam posisi seperti ini Thomas tidak dapat bergerak karena dia juga
dikelilingi oleh senjata-senjata, di antaranya, di pelipisnya.Tetapi tak disangka,
bukan paha Thomas yang tertembak, malah penembak yang akan menembak
Thomas yang tertembak. Ia ditembak oleh pemegang senjata yang berada di
pelipis Thomas. Thomas terkejut, ketika mengetahui bahwa yang
menyelamatkannya itu temannya  polisi pangkat tinggi, Rudy. Setelah itu, baku
tembak pun terjadi. Kepulan asap dimana-mana. Thomas, Rudy mencoba keluar
dari kepulan asap tersebut, sambil menyelamatkan Om Liem. Mereka keluar
ruangan itu, dan diluar sana ternyata sudah ada pasukan yang membantu
Thomas. Pasukan tersebut juga merupakan pasukan temannya, Lee. Thomas
beserta yang lain pun selamat, dan akhir cerita mafia-mafia hukum yang dikapal
kontainer tersebut diamankan oleh pasukan Detektif Liu, detektif yang
menangkap Thomas ketika ia difitnah membawa barang ilegal. Tidak lama
setelah itu, Maggie dan Kris pun seketika juga memberi kabar kepada Thomas
bahwa kliennya, JD memenangi konvensi kandidat presiden dengan telak.
• Bahasa
• Penggunaan bahasa yang baik oleh Tere Liye, sehingga novel ini mudah
dipahami oleh para pembaca. Kalimat-kalimat yang ada mengalir begitu saja,
dan adegan-adegan aksinya pun digambarkan cukup detail, membuat imajinasi
pembaca semakin luas. Kalimat-kalimat yang ada terasa begitu nyata, seolah-
olah terjadi di depan mata pembaca.
• Tere Liye cukup banyak menggunakan bahasa politik. Bagi pembaca yang
mengikuti cerita politik negeri ini, novel ini akan mudah dipahami. Bahkan
pembaca bisa menerka tokoh dan potongan cerita dalam novel ini terinspirasi
dengan siapa dan cerita politik yang mana.
• Tere Liye ingin mempertegas melalui sastra bahwa politik hanya mengandung
kepemimpinan dan kekuasaan saja. Selain itu politik akan menimbulkan
keangkuhan, kesombongan, cemoohan, dan sifar iri hati. Politik hanya berisi
omong kosong yang dilakukan agar mencapai kemenangan. Tere Liye juga
ingin menyampaikan bahwa penegakan hukum di tanah air, Indonesia memang
masih sangat lemah.
• Sasaran
• Novel ini ditujukan tidak hanya untuk kaum politikus, tapi bisa untuk
seluruh masyarakat pada umumnya.
• Manfaat
• Novel ini membuka pandangan pembaca tentang politik menjadi lebih
luas dengan intrik-intrik yang terjadi di dalamnya.
• Penilaian
• Kelebihan
• Walau merupakan sekuel dari novel “Negeri Para Bedebah”,
pembaca yang belum pernah membaca novel sebelumnya tetap
dapat mengikuti cerita dengan baik karena ada beberapa bagian
pada novel sebelumnya, yang Tere Liye jelaskan kembali pada
novel ini. Novel ini sarat akan ketegangan, alur cerita yang sulit
ditebak menambah poin plus pada novel ini.
• Kelemahan
• Banyak hal yang tidak dijelaskan, seperti mengapa ia
berpindah dari konsultan ekonomi menjadi konsultan
politik dan kemana perginya Julia, wartawan yang
membantunya di buku pertama menjadi lubang dalam
buku ini. Penggunaan bahasa yang berat juga masih
menjadi problem bagi pembaca awam. Tetapi, jika
dibandingkan dengan buku pertama, buku kedua ini
seperti jauh lebih baik daripada buku pertama.
• Pesan moral: kepedulian kita hari ini akan memberikan
perbedaan berarti di masa depan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai