ANDI ARDILA G70118063 RADIASI - ELEKTROMAGNETIK - INTERAKSINYA - DG - MATERI
ANDI ARDILA G70118063 RADIASI - ELEKTROMAGNETIK - INTERAKSINYA - DG - MATERI
ELEKTROMAGNETIK
& INTERAKSINYA
DENGAN MATERI
Sifat Gelombang :
Radiasi elektromagnetik mempunyai frekuensi ()
Energi radiasi (Power radiation). Radiasi elektromagnetik
punya intensitas yang proporsional dengan energi radiasi
yaitu jumlah energi dari seberkas sinar yang melewati luasan
tertentu per detik.
Difraksi. Bila seberkas radiasi elektromagnetik dilewatkan
melalui celah sempit, maka akan terjadi difraksi. Dalam
difraksi terjadi perubahan/pemisahan panjang gelombang.
REM sebagai energi yang merambat dalam bentuk gelombang.
Sifat Radiasi Elektromagnetik
Panjang gelombang () :
Jarak dari puncak ke puncak antara gelombang.
Frekuensi ( ) :
Jumlah osilasi lengkap (jumlah unit panjang gelombang
lengkap) yang dibuat gelombang per detik. Satu osilasi per
detik = satu hertz (Hz).
Bilangan gelombang ( )
Sifat Radiasi Elektromagnetik
Sifat Radiasi Elektromagnetik
Sifat Radiasi Elektromagnetik
Sifat Partikel :
Radiasi elektromagnetik memiliki energi radiasi
Green Red 700 nm
Blue-green Orange-red 600 nm
Violet Yellow 550 nm
Red-violet Yellow-green 530 nm
Red Green 500 nm
Orange Blue 450 nm
Yellow Violet 400 nm
Interaksi Radiasi dan Materi
Bila suatu radiasi elektromagnetik dilewatkan melalui materi,
maka komponen listrik akan berinteraksi dengan atom dan
molekul dalam materi tersebut.
1. Transmisi Radiasi.
2. Absorbsi Radiasi. Dalam absorbsi atom/molekul akan
mengalami eksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi.
3. Hamburan Radiasi/Proses Scattering. Terjadi karena
tumbukan antara radiasi elektromagnetik dengan
partikel besar dalam medium.
Interaksi Radiasi dan Materi
Metode refraksi
Dari fenomena gelombang
Metode refleksi
Metode absorpsi
Dari fenomena energi
Metode emisi
Interaksi Materi dan Radiasi GE
A=abC
dimana:
A = absorbansi
a = konstanta proporsional disebut absorptivitas ……. L g-1 cm-1
b = ketebalan ……………………………. cm
C = konsentrasi larutan ………………… g L-1
Hubungan Kuantitatif Radiasi dengan Materi
Jika konsentrasi C dinyatakan dalam mol/liter (Molar) dan ketebalan dalam
cm, maka absortivitas disebut absorptivitas molar (), sehingga :
A=bC
satuannya L mol-1cm-1
I0 > I t I - dI
X
Io It
Y
db
b
Berkurangnya intensitas radiasi tergantung dari luas penampang (S) yang
menyerap partikel, di mana luas penampang ini sebanding dengan jumlah
partikel (n). Sehingga:
dI dS
S n sehingga dS dn
I S
Hubungan Kuantitatif Radiasi dengan Materi
Bila diintegralkan
It n
dI k .dn I t k .n
0 S In
Io
I Io S
I0 k .n
log
I t 2,303 S
Io
Jadi Log ε.b.C atau A ε.b.C
It
Hubungan Kuantitatif Radiasi dengan Materi
Untuk campuran, Hk. Lambert-Beer bersifat aditif.
A Total = A1 + A2 + A3 ...... + An
or
A Total = e1b1 c1 + e 2 b2 c 2 + e 3 b3 c 3 ...... + e n bn c n
Hubungan Kuantitatif Radiasi dengan Materi
HUKUM LAMBERT-BEER
Asumsi:
1. Radiasi sinar datang harus monokromatis.
2. Spesi penyerap (molekul, atom, ion, dll) independen satu
sama lain.
3. Radiasi sinar datang merupakan berkas paralel yang tegak
lurus dengan permukaan media penyerap.
4. Radiasi sinar melintasi media penyerap dengan panjang
yang sama.
5. Media penyerap homogen dan tidak menyebabkan
penghamburan sinar.
6. Radiasi sinar datang mempunyai intensitas yang tidak
terlalu besar yang menyebabkan efek saturasi.
Hubungan Kuantitatif Radiasi dengan Materi
LIMITASI HUKUM LAMBERT-BEER
A abc
Menurut Hk. Lambert-Beer, A berbanding lurus dengan
panjang lintasan (b) dan konsentrasi (c), sehingga:
1. A tidak mempunyai limitasi terkait dengan b.
Gunakan sel yang tipis untuk sampel dengan konsentrasi tinggi.
Gunakan sel yang tebal untuk sampel dengan konsentrasi rendah.
2. Chemical Deviation
A berbanding lurus dengan konsentrasi (c), kecuali:
untuk konsentrasi yang terlalu tinggi atau jika terjadi reaksi kimia
a. Biasanya, A menjadi nonlinier jika C > 0.10 M
Pada konsentrasi diatas 0.10 M, jarak antar molekul analit menjadi
cukup dekat, yang mempengaruhi distribusi muatan, sehingga
mengubah cara molekul melakukan serapan (mengubah e).
b. A menjadi nonlinier jika terjadi reaksi kimia.
Jika analit mengalami assosiasi, dissosiasi
atau bereaksi dengan pelarut atau komponen
lain dalam larutan, penyimpangan Hk.
Lambert-Beer akan terjadi.
HIn H In -
Color 1 Color 2
Hubungan Kuantitatif Radiasi dengan Materi
3. Instrumental Deviation
a. Efek Radiasi Polikromatik
Idealnya, monokromator akan melewatkan radiasi monokromatis,
tetapi kenyataannya monokromator akan melewatkan radiasi
berupa pita. Bandwidth spektrometer akan mempengaruhi linieritas
Hk. Lambert-Beer.
Pengukuran dilakukan pada max untuk memperkecil error.
A
Hubungan Kuantitatif Radiasi dengan Materi
3. Instrumental Deviation
b. Hamburan cahaya
QUIZ
1. Seorang mahasiswa UIN Bandung melakukan pengukuran suatu larutan
dengan alat spectronic 20 dan diperoleh data sebagai berikut:
%T Absorbansi
20
Hitung absorbansi dari
40
larutan tersebut
60
80
2. Jika absortivitas molar suatu kompleks berwarna pada 240 nm adalah 3,20
x 103, hitung absorbansi suatu larutan dengan konsentrasi 5,0 x 10-5 M bila
lebar selnya 50 nm dan diukur pada 240 nm.
3.
Materi
selanjutnya……….
KIMIA ANALITIK INSTRUMEN
SPEKTROSKOPI UV-VIS