Anda di halaman 1dari 21

The Decision Usefulness Approach

to Financial
Reporting
Scott_Chapter 3
KELOMPOK 2
KAHARUDDIN 0018-04-26-2018
MUHAMMAD YANI 0035-04-26-2018
IKA IRMAWATI 0021-04-26-2018
Pendekatan Kegunaan Keputusan

 Dua pertanyaan yang harus diajukan:

• Siapa pengguna laporan keuangan?

• Apa masalah keputusan yang dihadapi oleh pengguna laporan keuangan?

 Menyesuaikan info LK dengan kebutuhan spesifik pengguna LK akan


meningkatkan pembuatan keputusan

 Teori yang digunakan oleh akuntan untuk memecahkan masalah ini:

• Single-person theory of decision

• Theory of investment
Single-person Decision Theory

KONDISI

TINGGI RENDAH

A1 (Membeli Saham) 1.600 0

A2 (Membeli Obligasi) 225 225


Single-person Decision Theory

 Prior probability untuk setiap pilihan

– A1; P(H) = 0,3

– A1; P(L) = 0,7

– A2; P(H) atau P(L) = 1,00

 Jika utilitas = akar pangkat dari payoff, maka

– A1; EU(H) = 40

– A1; EU(L) = 0

– A2; EU(H) atau EU(L) = 15

 EU(A1) = [(40 x 0,3) + (0 x 0,7)] = 12

 EU(A2) = 1,00 x 15 = 15
Single-person Decision Theory

 Prior probability didasarkan pada info yang diperoleh:

– LK masa lalu

– Harga pasar saham perusahaan X sekarang  evaluasi prospek


saham X

 Dengan info pembentuk prior probability tersebut, Bill akan memilih


obligasi pemerintah yang memberikan utilitas yang lebih tinggi (15)
dibandingkan dengan saham X (12)

 Namun, Bill punya alternatif sebelum membuat keputusan:

– Mengumpulkan informasi tambahan


Single-person Decision Theory

 Setelah LK keuangan terbit beberapa hari kemudian, Bill mengetahui


bahwa X memiliki laba yang cukup tinggi  good news (GN)

 Bill menyimpulkan bahwa X adalah perusahaan yang memiliki earning


power tinggi (H) dan mengestimasi bahwa perusahaan X memiliki
probabilitas GN 80%, dan BN 20%

– P(GN/H) = 0,80

– P(BN/H) = 0,20
Single-person Decision Theory

 Sebaliknya jika X memiliki earning power yang rendah (L), maka

– GN = 10%  P(GN/L) = 0,10

– BN = 90%  P(BN/L) = 0,90

 P(H/GN) = 0,77

– EU(A1/GN) = [(0,77 x 40) + (0,23 x 0)] = 30,8

– EU(A2/GN) = 1,00 x 15 = 15

 Berita baik (GN) pada info LK saat ini menyebabkan Bill merubah
keputusannya menjadi membeli saham X, bukan obligasi pemerintah.
Sistem Informasi

 Agar bisa bermanfaat, info harus bisa membantu memprediksi masa depan.

 Walaupun akuntansi kos historis tidak bisa menunjukkan nilai masa depan
ekspektasian,

– LK akan tetap bisa digunakan untuk membantu investor untuk memprediksi:

• Yaitu apakah GN atau BN akan berlanjut atau tidak di masa depan.


Sistem Informasi

Bukti LK Saat ini


GN BN

HIGH 0,80 0,20


KONDISI
LOW 0,10 0,90

Diagonal Utama

Diagonal bukan-utama
Sistem Informasi

 LK tidak sempurna karena P(BN/H) =20%

• Artinya, ada 20% peluang bahwa perusahaan X akan menerbitkan BN


walaupun memiliki earning power yang tinggi.

• Hubungan yang melemah antara info LK saat ini dengan kinerja


perusahaan di masa depan disebut dengan noise atau kualitas laba yang
rendah.

 Peningkatan kualitas info akan meningkatkan probabilitas di diagonal


utama.

• Makin informatif sebuah sistem info  makin tinggi kegunaannya untuk


pembuatan keputusan.
Sistem Informasi

 Konsep sistem info ini penting karena:

• Mampu menangkap kandungan info LK  bisa menentukan nilai LK untuk


pembuatan keputusan.

• Banyak masalah praktis akuntansi bisa dibingkai atas dasar impaknya


terhadap sistem informasi

 Penelitian EZ (1989):

• Investor merubah keyakinannya tentang laba masa depan berdasarkan


laba saat ini.

• Perubahan itu disebut dengan koefisien revisi  proksi kualitas laba.


Sistem informasi

 Informasi adalah bukti yang memiliki potensi untuk mempengaruhi


keputusan individu.

• Definisi bersifat ex ante  jika ada bukti baru, maka keputusan yang
optimal akan berubah.

• Definisi bersifat spesifik-individual

o Walau dihadapkan pada bukti yang sama, prior probability bisa


berbeda, posterior probability juga  keputusan akan berbeda.

• Definisi bebas-kos.

• Proses penerimaan info dan revisi keyakinan adalah sebuah proses yang
kontinus.
Investor yang rasional dan penghidar-
risiko
 Investor yang rasional adalah yang memilih tindakan yang
menghasilkan utilitas ekspektasian tertinggi.

 Investor diasumsikan akan mencari info tambahan yang relevan dengan


keputusan.

 Jika investor tidak rasional dan tidak bisa diprediksi akan menyulitkan
akuntan untuk menentukan info mana yang harus dianggap penting
oleh investor.
Investor yang rasional dan penghidar-
risiko

 Investor diasumsikan cenderung menghindari risiko

• Undian menggunakan koin dengan utilitas ekspektasian nol

o Peserta akan mundur ketika nilai taruhan mencapai nilai yang


cukup tinggi menurut ukuran mereka.
Netral risiko

 Pembuat keputusan juga bisa diasumsikan bersikap netral terhadap


risiko

 Mereka mengevaluasi risiko semata-mata atas dasar payoff


ekspektasian.

– Risiko tidak diperhatikan dalam membuat keputusan.

 Masuk akal hanya jika payoff kecil.

 Namun, asumsi pengindaran risiko lebih masuk akal karena artinya


investor membutuhkan informasi karena adanya risiko pada return masa
depan.
Prinsip diversifikasi portfolio

 Prinsip diversifikasi portfolio bisa digunakan untuk mengurangi risiko

• Investor berinvestasi pada portfolio sekuritas

• Realisasi dari kondisi spesifik-sekuritas bisa saling meniadakan

• Sehingga satu-satunya yang berpengaruh hanya faktor-faktor


ekonomi

o Faktor-faktor ekonomi menjadi kontributor utama dari risiko


portfolio.
Keputusan investasi optimal

 Jika kos transaksi diabaikan:

• Keputusan investasi yang optimal dari seorang investor penghindar-


risiko adalah membeli kombinasi portfolio pasar dan aset bebas-
risiko yang menghasilkan trade-off terbaik antara return
ekspektasian dan risiko.
Risiko portfolio

 Jika kos transaksi tidak bisa diabaikan:

• Keputusan investasi optimal adalah membeli sekuritas dalam jumlah


relatif lebih sedikit, BUKAN portfolio pasar.

 Info tentang return ekspektasian dan beta berguna bagi investor seperti ini

karena

• Membantu mengestimasi return ekspektasian dan

• Keberisikoan berbagai portfolio

• Sehingga bisa memilih portfolio dengan trade-off risiko-return yang


paling disukai.
Relevansi dengan SFAC 1

 Keputusan utama  keputusan investasi pada saham atau hutang perusahaan

• Penerimaan kas dari dividen dan bunga = payoff

• Cocok bagi investor potensial dan yang telah ada

• Sehingga LK hanya mengkomunikasikan info yang bermanfaat ke pasar,


TIDAK HANYA kepada investor yang telah ada di perusahaan.

 Berorientasi pada masa depan

• Penerimaan kas prospektif dari bunga dan dividen

• Jumlah, waktu, dan ketidakpastian return prospektif


Relevansi dengan SFAC 1 & 2

 Q: Bagaimana LK berbasis kos historis bisa digunakan untuk


memprediksi return masa depan?

 Info LK saat ini dan return masa depan terhubung via probabilitas
kondisional dari sistem info.
Relevansi dengan SFAC 1 & 2

 SFAC 2: informasi harus relevan untuk bisa membuat prediksi.

• Di dalam kondisi yang ideal: info LK yang relevan akan terdiri dari:

o Payoff masa depan atau

o Payoff masa depan ekspektasian

• Di dalam kondisi yang kurang ideal: info LK yang relevan terdiri dari:

o Info yang membantu investor membentuk ekspektasinya


tentang payoff masa depan.

Anda mungkin juga menyukai