CHAPTER 5
VALUE RELEVANCE OF ACCOUNTING INFORMATION (RELEVANSI
NILAI DARI INFORMASI AKUNTANSI
Suatu informasi dianggap berguna jika informasi tersebut dapat mengarahkan investor untuk mengubah
keyakinan dan tindakan mereka, dan tingkat kebermanfaatan informasi bagi investor dapat diukur dari
tingkat perubahan volume atau harga setelah dirilisnyasuatu informasi.
Pendekatan relevansi nilai mengambil sudut pandang bahwa investor ingin membuat prediksi mereka
sendiri dalam menentukan tingkat pengembalian saham di masa depan (bukan dari laporan keuangan,
sebagaimana dalam kondisi ideal) dan mampu "melahap" semua informasi yang berguna dalam hal ini.
Model pasar secara luas digunakan untuk memisahkan faktor pasar dan spesifik perusahaan yang
mempengaruhi pengembalian sekuritas.
Peneliti empiris sekarang dapat membandingkan abnormal return atas saham pada hari 0 sebagaimana
dihitung di atas dengan komponen yang tak terduga dari laba bersih perusahaan saat ini. Jika laba bersih
tak terduga ini adalah berita baik (yaitu, laba bersih tak terduga positif) maka, dengan efisiensi yang wajar
pada pasar sekuritas, abnormal return saham yang positif merupakan bukti bahwa investor rata-rata
bereaksi positif terhadap berita baik yang tak terduga dalam pendapatan.
Jika reaksi pasar sekuritas terhadap informasi akuntansi diamati selama jangka waktu beberapa hari
(atau, dalam kasus BB, sebulan) sekitar pengumuman laba, dapat dikatakan bahwa informasi akuntansi
adalah penyebab dari reaksi pasar. Dengan demikian, hubungan dalam jangka waktu yang sempit antara
return sekuritas dan informasi akuntansi menunjukkan bahwa pengungkapan akuntansi adalah sumber
informasi baru bagi investor.
untuk menghitung koefisien respon laba (ERC), bagi abnormal return saham (untuk jangka waktu seputar
tanggal rilis laba) dengan pendapatan tak terduga untuk periode tersebut.
Relevansi nilai dari laba bersih yang dilaporkan dapat diukur dengan tingkat perubahan harga
saham atau, lebih khusus, dengan besarnya abnormal return pasar, pada sekitar waktu di mana
pasar mengetahui informasi laba bersih saat ini.
Prospect Theory
Berdasarkan teori ini, investor yang mempertimbangkan investasi berisiko akan secara terpisah
mengevaluasi keuntungan dan kerugian prospektif.
Teori prospek mengasumsikan loss aversion, perilaku dimana individu tidak menyukai kerugian
walaupun sangat kecil. Teori prospek juga mengasumsikan bahwa ketika individu
mengkalkulasikan perkiraan nilai dari suatu prospek, individu under/overweight probabilitas
mereka.
Stock market bubbles adalah harga saham meningkat jauh dari nilai rasional yang
menggambarkan kasus ekstrim dari volatilitas.