Anda di halaman 1dari 11

Perspektif Informasi dan

Pengukuran
Perspektif
Informasi
 Perspektif info pada PK adalah sebuah pendekatan yang
 Memandang bahwa individu bertanggung- jawab terhadap pemrediksian kinerja masa depan perusahaan dan
 Mengkonsentrasikan pada penyediaan info yang berguna untuk tujuan di atas.
 Memandang bahwa pasar akan bereaksi terhadap info yang bermanfaat dari sumber manapun, termasuk LK.

Prediksi tentang perilaku investor merespon info LK


 Investor memiliki prior belief tentang return ekspektasian dan risiko saham sebuah perusahaan.
 Prior belief ini berdasarkan info LK yang tersedia bagi umum tepat sebelum penerbitan laba bersih perusahaan
perioda ini.
 Prior belief tidak mesti sama walaupun didasarkan pada info yang sama karena
 Perbedaan jumlah info yang didapat  Kemampuan menginterpretasi
info
 Setelah penerbitan info laba tahun ini,  Investor tertentu akan
memutuskan untuk mendapatkan dan memproses info dengan lebih baik.
 Investor yang telah merevisi keyakinannya (belief) tentang profitabilitas dan return masa depan yang akan lebih tinggi akan
bersedia membeli saham dengan harga pasarnya sekarang, dan sebaliknya.
 Jika perusahaan melaporkan laba bersih, maka volume saham yang diperdagangkan akan diekspektasi menaik.
 Jika investor yang menginterpretasikan info sebagai GN lebih banyak daripada BN, maka harga pasar saham
akan naik.
Temuan-temuan respon pasar
 Pasar akan bereaksi dengan cepat terhadap info baru - penting untuk tahu kapan info laba tahun ini diterbitkan ke publik.
 GN dan BN di dalam laba bersih terlaporkan biasanya dievaluasi relatif terhadap apa ang diekspektasi oleh investor.
 Peneliti harus mendapatkan proksi tentang apa yang diekspektasi pasar tentang laba perusahaan.
 Selalu ada peristiwa lain yang berlaku yang mempengaruhi volume dan harga saham perusahaan.
Koefisien respon
laba (ERC)

Mengukur sejuah mana return pasar abnormal dari sebuah sekuritas merespon
komponen tak-ekspektasian dari laba terlaporkan dari sebuah perusahaan yang
menerbitkan sekuritas tersebut.
 Beta
Alasan respon pasar yang berbeda
 Makin berisiko urutan return ekspektasian masa depan perusahaan, makin rendah
nilainya bagi investor penghindar risiko.
 Struktur modal
 Bagi perusahaan yang memiliki struktur hutang yang tinggi, laba akan lebih banyak
kembali ke pemegang surat hutang daripada kepada pemegang saham.
 Persistensi
 ERC lebih tinggi jika GN atau BN di laba sekarang diekspektasi untuk persisten di masa
depan.
 Jenis peristiwa laba:
 Permanen
 Transitori
 Tak-relevan harga
 Persistensi bisa disebabkan oleh pilihan kebijakan akuntansi.
 Kualitas laba
 Laba yang berkualitas adalah laba yang berasal sistem info yang bisa
menginformasikan bahwa
 Perusahaan yang menyampaikan GN memang ada di dalam kondisi yang
baik, atau
 Perusahaan yang menyampaikan BN memang ada di dalam kondisi yang
buruk.
 Peluang tumbuh
 GN atau BN di dalam laba masa ini mungkin menyiratkan prospek pertumbuhan masa
depan.
 Laba masa depan akan meningkatkan aset perusahaan.
 Keinformatifan harga
 Harga pasar sendiri bisa mencerminkan nilai masa depan perusahaan.
 Makin informatif harga saham sebuah perusahaan, makin rendah kandungan info laba
akuntansi masa ini, ceteris paribus.
Implikasi dari riset ERC
 Pengungkapan info lebih luas oleh perusahaan kecil.
 Pengungkapan sifat dan besaran instrumen keuangan, termasuk yang lepas-neraca oleh
perusahaan dengan hutang yang tinggi.
 Pengungkapan info segmen usaha agar pertumbuhan perusahaan terlihat.
 Pengungkapan komponen laba agar persistensi dan kualitas laba bisa terlihat.

Keberatan terhadap kebijakan


akuntansi
 LK adalah barang publik atau privat?
 Jika pengungkapan harus dilakukan seluas-luasnya, siapa yang harus menanggung biaya pengumpulan
hingga penerbitannya?
 Investor?
 Perusahaan?
 Apakah secara sosial pengungkapan yang luas oleh perusahaan tidak akan merugikan?
 Apakah ada kekuatan permintaan—penawaran yang bisa mengatur barang publik?
Perspektif
pengukuran
Perspektif Pengukuran

Penyertaan nilai Agar investor bisa


Akuntan memiliki
tersebut harus bisa memprediksi
tanggungjawab
diandalkan kinerja masa depan
untuk menyertakan
perusahaan
fair value (nilai
wajar) ke dalam LK
Mengapa perspektif pengukuran?
• Kelemahan perspektif informasi:
• Laba bersih hanya menjelaskan sedikit dari variasi harga saham.
• Timbul pertanyaan tentang relevansi pelaporan berbasis kos historis.
• Anomali banyak ditemukan di pasar modal.
• Teori clean surplus Ohlson
• Nilai pasar perusahaan bisa dinyatakan dengan variabel-variabel LR dan neraca
• Besarnya tekanan pada auditor setelah kasus pelanggaran akuntansi besar. 

Teori Clean Surplus Ohlson


• Nilai perusahaan bisa ditentukan dari aliran dividennya.
– Asumsi: investor tidak peduli apakah dividen dibayarkan kepada mereka atau tidak.
– Nilai perusahaan adalah nilai sekarang dari aliran dividennya.
• Karena dividen tidak relevan, maka nilai perusahaan jika bisa dinyatakan dengan aliran kas masa
depan perusahaan. 
• Nilai perusahaan juga bisa dinyatakan menggunakan variabel-variabel LK.
– Nilai perusahaan adalah penjumlahan dari nilai buku aset ditambah dengan laba abnormal.
– Laba abnormal adalah selisih dari laba aktual dengan laba realisasian.
Thank!

Anda mungkin juga menyukai