BAB III
PENDEKATAN KEBERMANFAATAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
UNTUK PELAPORAN KEUANGAN
1. OVERVIEW
Figur 3.1 Organization Chapter 3
The
information
system
Decision Useful Single person Rational, risk Optional investment Decision Usefulness
Approach decision theory averse investor decision Applied : MD & A
Information
defined
State
Act
High Low
a2
Performance high or low (1,00) $225 (15)
b. Sistem Informasi
Supaya lebih bermanfaat, informasi dalam laporan keuangan harus membantu untuk
memprediksi pengembalian investasi di masa depan. Pada kondisi non ideal, laporan
keuangan tidak menunjukkan nilai masa depan yang diharapkan secara langsung. Namun,
laporan keuangan akan tetap berguna untuk investor secara luas yang memungkinkan
suatu prediksi baik kabar baik ataupun buruk yang terdapat didalamnya akan bertahan
sampai masa depan.
Laporan keuangan masih dapat berguna walaupun tidak melaporkan secara langsung arus
kas masa depan. Hal ini menjadi keterbatasan kondisi ideal. Hubungan antara current
financial statement dan future performance merupakan kondisi probabilitas:
Tabel 3.2 Sistem Informasi Untuk Teori Keputusan Contoh 3.1
GN BN
Secara bersama, probabilitas ini disebut sistem informasi sebagaimana dalam tabel 3.2.
Probabilitas 0,8 dan 0,9 disebut main diagonal probabilities.
Sebuah sistem informasi secara spesifik menunjukkan kondisi state of nature dan
probabilitas objektif dari kemungkinan berdasarkan laporan keuangan. Konsep dari sistem
informasi merupakan konsep yang sangat kuat (karena dapat menangkap isi informasi dari
laporan keuangan dengan demikian menentukan nilainya untuk pembuatan keputusan oleh
investor) dan sangat berguna (karena banyak masalah akuntansi praktis dapat dibingkai
dalam kerangka dampaknya terhadap sistem informasi dalam teori akuntansi keuangan).
c. Information defined
Teori keputusan dan konsep penerangan memberikan cara untuk mendefinisikan
informasi, yaitu bahwa informasi adalah bukti yang memiliki potensi mempengaruhi
keputusan seseorang. Dari definisi tersebut terdapat hal- hal yang bisa kita simpulkan,
yaitu:
1. Informasi adalah ex ante definition.
Tuntutan yang paling utama bagi bahan bukti untuk menggambarkan informasi adalah
minimal beberapa bahan bukti harus diperoleh, kepercayaan secara cukup berpengaruhi
bahwa keputusan akan berubah.
2. Definisi adalah individual- specific.
Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda dan bersifat khusus atas informasi yang
sama.
3. Definisi seharusnya menggambarkan biaya bersih.
Suatu sumber informasi mungkin memiliki potensi dalam mempengaruhi keputusan
individu, akan tetapi apabila menelan biaya yang mahal, hal ini tidak akan menjadi
informasi karena tidak dapat digunakan.
4. Definisi informasi seharusnya menekankan bahwa penerimaan informasi oleh individu
dan kepercayaan terhadap informasi sebagai proses yang kontinu. Sebagaimana
digambarkan dalam contoh yang menggambarkan perbaikan berdasarkan laporan
tahunan. Sumber informasi lain dapat berupa analisis perkiraan, laporan kuartal, media,
website, laporan statistik, dll.
Bill akan cenderung lebih memilih titik D, dimana nilai terdapat nilai utilitas/kepuasan
lebih tinggi (sehingga risiko lebih rendah) dan tetap memperoleh pendapatan.
Berbeda dengan asumsi penghindaran risiko, terkadang digunakan juga asumsi
bahwa terdapat investor yang tidak terlalu memperdulikan risiko (risk-neutral). Jadi
investor tersebut hanya mempedulikan pendapatan yang mungkin diperoleh tanpa
mempedulikan perhitungan risiko. Gambar 3.4 akan menunjukkan fungsi utilitas dari
pembuat keputusan risk-neutral dimana persamaannya adalah U(x) = bx.
Netralitas terhadap risiko mungkin merupakan asumsi yang beralasan apabila pendapatn
yang diperoleh kecil, namun normalnya asumsi penghindaran risiko lebih realistis untuk
digunakan. Konsep penghindaran risiko penting bagi akuntan, karena berarti investor
membutuhkan informasi mengenai risiko dan juga nilai yang akan diperoleh di masa
depan.
a = aksi investasi
fi = fungsi tingkat pengembalian yang diharapkan
xa = aksi investasi
σa2 = varians dari investasi
Dimana 2xa merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan dan σa2 adalah varians.
Contoh kasus dengan dua pilihan investasi untuk menjelaskan diversifikasi portofolio:
Toni Rastafara investor penghindar risiko memiliki $200 untuk diinvestasikan pada
saham PT. A, harga saham sekarang $20, probabilitas naik menjadi $22 adalah 0,74
probabilitas turun menjadi $17 adalah 0,26. Diasumsikan juga PT. A membayar dividen
$1 pertahun.
Exhibit 3.1
Untuk mencapai Aspirasi Pendanaan sampai 5 tahun yang dimulai dari tahun 2010, di
tahun 2012 Perusahaan ini menargetkan 4 aktivitas yang akan menjadi kunci kesuksesan,
yaitu :
a. Menguatkan Pusat Retail
b. Mengarahkan semua unit bisnis untuk menguatkan Pusat
c. Membangun Organisasi yang mempunyai kinerja tinggi
d. Menyiapkan Platform untuk tumbuh kembang nya Perusahaan
Financial Aspiration
CTR retail sales annual growth
Realisasinya 0.8% masih dibawah target minimal 3%, hal ini disebabkan oleh
Ketidakpastiaan Ekonomi dan Pilihan Konsumen yang teliti yang berimbas pada
penurunan daya jual
Consolidated EPS annual growth
Realisasinya 6,9% masih dibawah target minimal 8%. Namun apabila dilihat melalui
kinerja CAGR, maka Realisasinya sampai tahun 2012 sebesar 14.3% sudah mencapai
target
Retail ROIC
Realisasinya 6,7%, masih dibawah target minimal 10%
Financial Services return on receivables
Realisasinya 6,8%, telah melampaui target
Total return to shareholders
Realisasinya 6,8%, masih dibawah target minimal 10%
Itu tadi adalah Fiancial Aspiration dalam tahun 2012 yang mencerminkan ekspektasi
perusahaan dalam satu tahun yang akan digunakan untuk keputusan pendanaan
Resiko Utama
Kunci dari keberhasilan ERM adalah review yang teratur, identifikasi, dan bantuan
dalam mengelola resiko utama. Resiko Utama ini didefinisikan sebagai 1 kesatuan atau
gabungan antara resiko-resiko yang saling berhubungan.
Pernyataan Framework:
“Oleh karena itu, investor saat ini dan investor potensial, pemberi pinjaman, dan
kreditor lainnya membutuhkan informasi untuk membantu mereka menilai prospek
arus kas entitas di masa depan... Informasi mengenai laporan kinerja keuangan entitas
(termasuk saat ini)... biasanya berguna dalam memprediksi pengembalian di masa
depan atas sumber daya ekonomi entitas.”
Jadi laporan keuangan selain melaporkan kondisi keuangan dan kinerja perusahaan
saat ini, juga berguna untuk investor yang berorientasi pada masa depan.
Framework menyatakan:
“Informasi mengenai pelaporan sumber daya ekonomik dan klaim entitas dan
perubahannya selama suatu periode memberikan basis yang lebih baik dalam menilai
kinerja masa lalu dan masa depan dibandingkan informasi yang hanya berisi tentang
kas yang diterima dan pembayaran dalam periode tersebut.”
Dengan kata lain, laporan keuangan membuat prediksi yang lebih baik atas aliran kas
di masa depan dibanding dengan saat ini.
Bagaimana informasi laporan keuangan disajikan agar berguna secara maksimal bagi
investor dalam memprediksi pengembalian di masa depan? Jawabannya ada pada
konsep relevan dan reliabilitas, dimana Framework menyebutkan sebagai
karakteristik fundamental atas kegunaan laporan keuangan.
Definisi Framework:
Definisi framework:
Framework menyatakan:
“Informasi harus relevan dan terpercaya dan direpresentasikan secara tepat agar
berguna. Pertama, mengidentifikasi fenomena ekonomik yang dapat berguna bagi
pengguna informasi keuangan entitas. Kedua, mengidentifikasi jenis informasi
mengenai fenomena yang paling relevan apabila tersedia dan dapat mewakili secara
tepat. Ketiga, menentukan apakah informasi tersedia dan dapat merepresentasikan
secara tepat. Jika begitu, proses memuaskan karakteristik kualitatif fundamental
berakhir pada titik tersebut. Jika tidak, proses berulang pada jenis informasi relevan
selanjutnya.”