Anda di halaman 1dari 109

Ayo Mengkaji Fikih!

Untuk MA kelas X

L/O/G/O
www.themegallery.com
Contents
Prinsip-prinsip Ibadah dan Syariat Mendalami Hukum Islam tentang
1 Islam 6 Kepemilikan

Mendalami Hukum Zakat dan


2 Hikmahnya 7 Mendalami Hukum Perekonomian
Islam

Mendalami Hukum Haji dan Mendalami Hukum Islam tentang


3 Hikmahnya 8 Tata cara Pelepasan

Mendalami Hikmah Kurban dan Mendalami Hukum Islam tentang


4 Akikah 9 Wakalah, Sulhu, Daman

Mendalami Ketentuan Hukum Mendalami Hukum Islam tentang


5 Islam tentang Pengurusan 10 Riba, Bank, dan Asuransi
Jenazah
Bab 1
PRINSIP-PRINSIP IBADAH DAN
SYARIAT DALAM ISLAM
Peta konsep

Prinsip-prinsip Ibadah dan Syariat

Usaha menerapkan prinsip


Prinsip-prinsip Ibadah Prinsip-prinsip Syariat
syariat dan tujuan ibadah
Peta Konsep (lanjutan)
Prinsip-prinsip Ibadah

Topologi Hakikat Motivasi


Pengertia Ibadah dan Ibadah
n Ibadah fungsi
Ibadah

1. Menurut 1. Mahdah 1. Menjaga 1. Lillah


bahasa (murni) akidah (ikhlas)
2. Menurut 2. Gairuh Menjaga
istilah mahdah
2. 2. riya
hubunga
n dengan
Tuhan
3. Mendisi
plinkan
sikap
dan
perilaku
Peta Konsep (lanjutan)
Prinsip-prinsip Syariat

Karakteris
Tujuan
Pengerti tik Syariat Syariat
an
Syariat

1. Menurut 1. Tidak
bahasa memper
2. Mrnurut 2.
Daruiyah Daruiyah Daruiyah
istilah sulit (primer) (primer) (primer)
3. Meringank
an beban
4. Bertahap 1. Agama 1. Menhi 1. Sesuai
dalam 2. Jiwa langkan dengan
menetapk kesuli syariat
an hukum 3. Akal
tan 2. Tidak
4. Keturu bertentan
2. Meri
5. gan
nan ngankan
dengan
beban
6. Harta akal
3. Memu sehat
benda
dahkan 3. Indah di
menjalank
pandang
an syariat
mata
Peta Konsep (lanjutan)
Usaha Menerapkan Prinsip Syariat dan Tujuan Ibadah

Karakteristik orang yang Startegi berpegang pada


menerapkan prinsip prinsip Syariat

1. Menjaga akidah 1. Mendalami Ilmu


2. Disiplin beribadah 2. Penyadaran diri
3. Berakhlak mulia 3. Latihan dan
membiasakan
diri
A. Prinsip-prinsip Ibadah

Pengertian Ibadah

Kata ibadah berasal dari bahasa Arab (‘abada-ya’budu) yang artinya


pengabdian, penyembahan, pemujaan dan ketundukan.

Topologi Ibadah
Secara garis besar, ibadah dapat dikelompokan menjadi dua yaitu:
1. Ibadah mahdah
2. Gairuh mahdah

Hakikat dan fungsi Ibadah


 Menjaga keselamatan  Mendisiplinkan sikap dan
akidah perilaku manusia
 Menjaga hubungan manusia  Motivasi ibadah
dengan Tuhannya

Prinsip-prinsip Ibadah dalam Islam


B. Prinsip-prinsip Syariat

Dari segi bahasa etimologi, “syariat”


Pengertian berarti “jalan menuju ke sumber air,
Syariat atau yang seharusnya dilalui”.

1. Mudah dan tidak mempersulit


Karakteristik
2. Meringankan beban
Syariat Islam
3. Bertahap dalam menetapkan hukum

1. Menjaga 1. Menjaga
Tujuan kebutuhan keturunan
primer Menjaga harta
Syariat Islam 2. Menjaga jiwa
2.
benda
3. Menjaga akal
Menerapkan Prinsip Syariat
dan Tujuan Ibadah
Mendalami
Menjaga Ilmu
Akidah pengetahuan

Karakteristik
Disiplin orang yang Cara mengatur
Usaha Strategi Penyadaran
dalam menerapkan strategi
diri
beribadah syariat Islam dan
tujuan ibadah

Latihan dan
Berakhlak membiasakan
mulia diri untuk
beribadah

Usaha dan startegi menerapkan Prinsp-prinsip Syariat


dan Tujuan Ibadah
Bab 2

Mendalami Hukum Zakat dan Hikmahnya


Peta Konsep
Mendalami Hukum Zakat dan Hikmahnya

Ketentuan perundang- Pola penerapan zakat


Ketentuan Islam tentang
undangan tentang menurut ketentuan
zakat dan hikmahnya
zakat perundang-undangan

1.Perhitungan zakat 1. Undang-undang No.


2.Kedudukan zakat 38 tahun 1999 1. Jenis-jenis harta dan
3.Macam-macam zakat 2. Keputusan menteri batas besarnya hukum
4.Zakat hasil usaha yang Agama RI No. 581 zakat
belum ditetapkan oleh nas tahun 1999 2. Cara pengumpulan
5.Masalah zakat dan hutang zakat
6.Kelompok penerima zakat 3. Contoh perhitungan
7.Hikmah zakat zakat
A. Ketentuan Ajaran Islam
tentang Zakat dan Hikmahnya
Pengertian zakat
Dari segi bahasa, zakat berasal dari kata zakal
yang berarti menumbuhkan, menyucikan, dan
memberikan berkah.

Kedudukan zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang ke lima,
sehingga bagi orang Islam yang memiliki harta dan telah
mencapai batas tertentu wajib mengeluarkan zakat, tetapi
jika menolak membayar zakat akan dimasukkan ke neraka.

Macam-macam zakat Jangan mau kalah dengan


anak kecil !
1. Zakat fitrah
2. zakat mal
Hukum Zakat Hasil Usaha yang Zakatnya Tidak Ditetapkan Nas

• Hukum hasil zakat perkebunan


• Hasil perkebunan yang menurut konsesus para fuqaha harus dizakati ada 4
1. yaitu : gandum, kurma, sya’ir (juwawut, dan kismis.

• Hukum zakat Pertenakan dan perikanan


• Para ahli fikih sependapat bahwa unta, lembu, kerbau, kambing dan biri-biri
2. wajib dizakati.

• Zakat profesi
• Jika penghasilan seseorang telah melebihi kemampuan memnuhi
kebutuhan hidup dan kelurga, sandang, papan, maupun satu nisab yakni
3. senilai harga 93,6 gram emas wajib mengeluarkan zakat.

• Zakat Industri dan saham


• Kewajiban zakat hasil industri, saham dan sejenisnya juga bagian dari
pembahasan dalam fikih kontemporer, sebab hasil dari usaha tersebut
4. dapat melebihi hasil pertanian.
Masalah Zakat dan Utang
Ada kaitan yang
sangat erat antara
zakat dan utang
karena diantara
syarat wajib zakat
adalah barang itu
“milik tam”
(sempurna). Berzakatlah karena zakat
membuat hati kita bersih dari
sifat kikir.
Para Pengelompok Penerima Zakat

Hamba
Fakir
sahaya

Miskin Berutang

Amil Sabilillah

Muamala
Musafir
f
Hikmah Zakat
• Hikmah bagi orang yang mengeluarkan zakat.
1. Sebagai rasa syukur kepada Allah SWT
2. Membersihkan diri dari sifat kikir
3. Membersihkan harta dari tercampurnya harta haram.
4. Dapat menggugah semangat bekerja
5. Dapat melipatgandakan pahala

• Hikmah bagi orang yang menerima zakat


1. Agar fakir miskin ikut serta menikmati harta yang
dimiliki oleh orang yang berada
2. Sebagai upaya untuk menolong
3. Dapat memperteguh dan memupuk iman orang-orang
mualaf
4. Dapat menghidarkan timbulnya rasa dengki dan iri
hati
5. Dapat meringankan beban fakir miskin
B. Ketentuan Perundang-
undangan tentang Zakat
• Undang-undang no. 38 tahun 1999
Bab Jumlah Pasal Pokok Pembahasan
1 3 pasal Ketentuan umum
2 2 pasal Asas dan tujuan pengelolaan zakat
3 5 pasal Organisasi pengelolaan zakat
4 5 pasal Teknis pengumpulan zakat
5 2 pasal Pendayagunaan zakat
6 3 pasal Pengawasan terhadap pelaksanaan zakat
7 1 pasal Sanksi terhadap pengelola zakat yang lalai dalam
menjalankan tugasnya
8 2 pasal Ketentuan-ketentuan lain
9 1 pasal Ketentuan-ketentuan peralihan
10 1 pasal Ketentuan-ketentuan penutup
Keputusan Menteri Agama
RI No. 581 tahun 1999

Isi pokok dari keputusan ini adalah bahwa


pengelolaan zakat dapat dilakukan oleh Badan
Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakat.
C. Pola Penerapan Ketentuan Zakat menurut
Ketentuan Perundang-undangan
Jenis harta dan Batas Besarnya Terkena Zakat
Besarnya Tekanan Zakat
No. Jenis Harta Ket
Nisab Kadar Waktu
I Tetumbuhan
1,481 kg gabah/851 5% tiap 5 % apabila
1 Padi kg beras 10% panen airnya sulit
5% tiap 5 % apabila
2 Biji-bijian seukuran nisab padi 10% panen airnya sulit
5% tiap 5 % apabila
3 Tanaman hias seukuran nisab padi 10% panen airnya sulit
5% tiap 5 % apabila
4 Rumput-rumputan seukuran nisab padi 10% panen airnya sulit
5% tiap 5 % apabila
5 Buah-buahan seukuran nisab padi 10% panen airnya sulit
5% tiap 5 % apabila
6 Sayur-sayuran seukuran nisab padi 10% panen airnya sulit
Segala jenis tumbuh- 5% tiap 5 % apabila
7 tumbuhan seukuran nisab padi 10% panen airnya sulit
Besarnya Tekanan Zakat
No. Jenis Harta Ket
Nisab Kadar Waktu
II Emas dan Perak        
senilai 91,92 gram tiap
1 Emas murni emas murni 2,5 % tahun  
Perhiasan/perabotan Rt senilai 91,92 gram tiap
2 dari emas emas murni 2,5 % tahun  
senilai 642 gr emas tiap
3 Perak perak 2,5 % tahun  
Perhiasan/perabotan Rt senilai 642 gr emas tiap
4 dari perak perak 2,5 % tahun  
Logam mulia,selain senilai 91,92 gram tiap
5 perak emas murni 2,5 % tahun  
senilai 91,92 gram tiap
6 Batu permata emas murni 2,5 % tahun  
Besarnya Tekanan Zakat
No. Jenis Harta Ket
Nisab Kadar Waktu
Perusahaan perdagangan,
III pendapatan jasa        
senilai 91,92 gram tiap
1 Industri emas murni 2,5 % tahun  
senilai 91,92 gram tiap
2 Usaha emas murni 2,5 % tahun  
Perdagangan ekspor/impor senilai 91,92 gram tiap
3 kontraktor emas murni 2,5 % tahun  
senilai 91,92 gram tiap
4 Jasa emas murni 2,5 % tahun  
Pendapatan gaji, lembur senilai 91,92 gram tiap
5 dsb emas murni 2,5 % tahun  
Usaha perkebunan, senilai 91,92 gram tiap
6 perikanan, peternakan emas murni 2,5 % tahun  
Uang simpanan, deposito, senilai 91,92 gram 5% tiap
7 dsb emas murni 10% panen  
Besarnya Tekanan Zakat
No. Jenis Harta Wakt Ket
Nisab Kadar
u
IV Binatang ternak        
1 ekor setiap bertambah 100 ekor
domba umur tiap zakatnya tambah 1 ekor
Kambing, domba 40-120 ekor 1 tahun tahun domba umur 1 tahun
1
dan biri-biri 2 ekor
domba umur tiap  
120-200 ekor 1 tahun tahun
1 ekor setiap bertambah 30 ekor,
berumur 1 tiap zakatnya tambah 1 ekor umur
Sapi, kerbau, dan 30 ekor tahun tahun 1 tahun
2
kuda I ekor setiap bertambah 40 ekor,
berumur 2 tiap zakatnya tambah 1 ekor umur
40 ekor tahun tahun 2 tahun
Besarnya Tekanan Zakat
No. Jenis Harta Ket
Nisab Kadar Waktu
Tambang dan
V harta terpendam        
senilai 91,92
1 Tambang emas gram emas tiap ketika memperoleh
murni 2,5 % tahun
senilai 91,92
2 Tambang perak gram emas tiap ketika memperoleh
murni 2,5 % tahun
senilai 91,92
3 Tambang selain gram emas tiap ketika memperoleh
emas perak murni 2,5 % tahun
senilai 91,92
Tambang batu-
4 gram emas tiap ketika memperoleh
batuan
murni 2,5 % tahun
senilai 91,92
Tambang gas, gram emas tiap ketika memperoleh
5 minyak, dsb murni 2,5 % tahun
senilai 91,92
Harta terpendam gram emas tiap ketika memperoleh
6 (harta karun) murni 2,5 % tahun
2. Cara Pengumpulan Zakat.

BAZ atau LAZ menerima


Musaki melakukan
atau mengambil dari BAZ dan LAZ dapat
perhitungan sendiri
muzaki atas dasar membatu muzaki untuk
hartanya dan kewajiban
pemberitahuan dari menghitung zakatnya
zakatnya
muzaki

Zakat yang dibayarkan


Pembayaran dapat
kepada BAZ atau LAZ
dilakukan di BAZ dan
adalah keuntungan
LAZ di mana saja
setelah dikurangi dari
berada
wajib pajak.
Bab 3

Mendalami Hukum Haji dan Hikmahnya


Peta Konsep
Memahami Hukum Haji dan Hikmahnya

Ketentuan perundang- Pola penerapan haji


Ketentuan Islam tentang
undangan tentang sesuai perundang-
haji dan hikmahnya
zakat undangan

1. Pengertian haji dan 1. Langkah-langkah


umrah
persiapan ibadah haji
2. Syarat-syarat wajib haji
2. Langkah-langkah
dan macam-macamnya
pelaksanaan ibadah
3. Rukun haji haji
4. Wajib Haji 3. Alur pelaksanaan
5. Rukun Umrah ibadah umrah dan haji
6. Wajib Umrah
7. Jenis-jenis benda
(dam) dan larangan
ihram
8. Hikmah haji
A. Ketentuan Ajaran Islam
tentang Haji dan
Hikmahnya
Pengertian Haji dan Umrah

Kata Haji berasal dari bahasa arab yang artinya “menyengaja” atau
menuju. Adapun Umrah yang disebut “haji kecil”.

Syarat-syarat wajib Haji dan macam-macamnya


1. Islam 1. Berakal sehat
2. Balig 2. Dan mampu dalam segala
hal

Macam-macam Haji
1. Haji Ifrad
2. Haji Tamatuk
3. Haji Kiran
Rukun Haji

1.
• Ihram

2.
• Wukuf di Arafah

3.
• Tawaf

4.
• Sai

5.
• Tahalul

6.
• Tartib
Wajib haji
Ihram dan mikat

Bermalam di Mina

Melemparkan Jamrah aqabah

Melemparkan jamrah tiga-tiganya

Meninggalkan segala yang diharamkan


Rukun Umrah
Ihram

Tawaf

Sai

Tahalul

Tartib
Wajib umrah

Ihram dari Wajib Meninggalka


n larangan
mikat Umrah dalam Ihram
Hikmah Haji
Bagi orang yang melaksanakan

1. Memperteguh iman dan takwa kepada Allah SWT.


2. Memperkuat iman dan mental serta menumbuhkan rasa semangat berkorban
3. Dapat mengambil pelajaran dari segala penderitaan dan pengalaman yang
dirasakan selama mengerjakan ibadah haji

Bagi umat Islam secara keseluruhan


1. Dapat digunakan sebagai arena mempererat ukhuwah islamiah dan membina
persatuan dan kesatuan umat islam sedunia.
2. Menjalin kebersamaan antarumat Islam sedunia dalam berbagai sektor kehidupan.
3. Dapat menumbuhkan semnagat keagamaan dan mendorong etos kerja bagi umat
Islam.
4. Tabungan dana Haji yang dikelola dengan baik dapat pula menumbuhkan tingkat
perekonomian dan kesejahteraan rakyat secara langsung .
B. Ketentuan Perundang-
undangan tentang Haji
UU No. 17 tahun 1999 berisi tentang
penyelenggaraan ibadah haji ini
merupakan kegiatan yang melibatkan
banyak pihak, bahkan tidak hanya
kepada manusia, warga negara dan
antarnegara, tetapi tanggung jawabnya
kepada Allah SWT tentang sah atau
tidaknya ibadah haji seseorang.
C. Pola penerapan pelaksanaan Haji
sesuai dengan Perundang-undangan
• Langkah-langkah persiapan ibadah Haji
Anda harus selalu mengikuti informasi Ibadah Haji dengan melalui media
cetak, elektronik, dan media massa.

Bisa juga langsung menanyakan ke kantor kementerian agama yang


terdekat.

Bagi yang ingin berangkat haji harus menyetor uang Rp. 25.000.000 ke
salah satu bank yang melayani setoran penyelenggaraan haji.

Anda akan mendapat tanda bukti pembayaran dan nomor porsi


keberangkatan.

Dengan begitu, anda akan dapat mengetahui perkiraan tahun anda


berangkat biasanya ada yang 2 tahun, 4 tahun bahkan 5 tahun).
Langkah-langkah Pelaksanaan
Ibadah Haji
Pelaksanaan pemberangkatan jemaah haji dari
Indonesia ke tanah suci selama ini diatur dalam dua
gelombang melalui beberapa embarkasi yang telah
ditetapkan pemerintah. Gelombang pertama berkisar
antara kelompok terbang (kloter) 1-40, langsung
menuju kota Madinah. Sedang gelombang kedua
kloter 41-seterusnya, langsung menuju kota mekah.
Setiap kloter berangkat menggunakan pesawat
terbang dengan kapasitas 325 orang atau 455 orang.
Alur pelaksanaan Ibadah Haji
Mekah tanggal 8 zulhijah (di Wukuf di Arafah
pemondokan) Waktunya tanggal 9 zulhijah jam 12
• Mandi dan wudhu untuk haji siang (waktu setempat) sampai subuh
• Memakai wangi-wangian di badan (rukun haji), sebelum wukuf disunahkan
(sunah haji) mandi, bersuci hadas besar dan kecil,
• Memakai pakaian ihram (wajib haji) menghadap kiblat, membawa Al-Qur’an,
zikir, membaca surah Al-Ikhlas, kalimat
• Niat Ihram (rukun haji)
tayyibah, berdoa sebanyak-banyaknya,
• Saya niat haji dengan ihram lillahi memohon ampun kepada Allah, merasa
ta’ala hina dan merendah diri di hadapan Allah
• Salat sunah ihram 2 rakaat SWT.
• Membaca talbiah sepanjang
perjalanan

Mabit (bermalam) di Muzdalifah


• Mabit (bermalam) walau sebentar
(wajib haji)
• Disunahkan mengambil kerikil
sebanyak 7 buah (untuk melempar
jamrah di Mina)
• Keluar dai Muzdalifah setelah subuh
(sunah), atau minimal setelah
tengah malam
Mina
Malam tanggal 11, 12, 13 Zulhijah wajib
mabit di Mina (wajib haji)
1. tanggal 10, melempar jamrah aqabah
tahalul awal (wajib)
2. Tanggal 11, melempar jamrah ula,
wusta, dan aqabah (wajib)
3. Tanggal 12, melempar jamrah ula,
wusta dan aqabah(wajib), apabila 12
pulang ke mekah (boleh) disebut nafar
awal
4. Tanggal 13, melempar jamrah ula
(wajib), wusta dan aqabah, apabila
tanggal 13 pulang ke Mekah disebut
nafar sani.

Mekah
1. Tawaf Ifadah (wajib)
2. Sai (wajib)
3. Tahalul (selesai) , (wajib)
Bab 4
Mendalami Hikmah Kurban dan Akikah
Peta konsep
Mendalami Hikmah Kurban dan Akikah

Ketentuan Islam
Ketentuan Islam tentang Praktik pelaksanaan
tentang akikah dan
Kurban dan hikmahnya Kuban dan Akikah
hikmahnya3

1. Sejarah Kurban 1. Sejarah akikah


2. Hukum kurban 2. Pengertian akikah dan 1. Praktik Kuban
3. Jenis dan syarat-syarat hukumnya 2. Praktik Akikah
hewan kurban 3. Jenis dan syarat-syarat
hewan akikah
4. Waktu penyembelihan
hewan akikah dan cara
pembagiannya
5. Hikmah akikah
A. Ketentuan Ajaran Islam
tentang Kurban dan Hikmahnya
Sejarah Kurban

Sejarah kurban dalam ajaran Islam erat hubungannya dengan sejarah


kehidupan Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s.

Hukum Kurban

Hukum kurban ialah sunah mukadah artinya sangat dianjurkan bagi


orang yang berkecukupan.
Jenis dan Syarat Hewan kurban
Jenis dan umur
hewan kurban
1. Unta yang telah berumur lima tahun (berlaku
untuk 7 orang).
2. Sapi atau kerbau yang sudah berumur dua
tahun (untuk 7 orang).
3. Kambing yang sudah berumur dua tahun (1
orang).
4. Domba (biri-biri) yang berumur satu tahun
(untuk 1 orang).

Syarat-syarat
hewan kurban
1. Tidak cacat (misalnya, kakinya pincang,
matanya buta sebelah, telinga dan ekornya
terpotong dan terkena penyakit kulit).
2. Tidak kurus.
3. Tidak sedang mengandung atau baru saja
melahirkan.
Waktu penyembelihan
• Waktu penyembelihan • Pembagian daging kurban
waktu penyembelihan hewan Bagi kurban yang hukumnya wajib, semua
kurbandalah sesudah salat Idul Adha dan daging hewan kurban tersebut harus
paling akhir pada waktu salat Ashar diberikan kepada fakir miskin dalam
terakhir di hari tasyrik, yakni sejak keadaaan mentah, termasuk kulitnya.
tanggal 10 zulhijah hingga terbenamnya Sedangkan yang sunah, dagingnya boleh
matahari pada tanggal 13 zulhijah. dibagi 3, yaitu 1/3 untuk orang yang
berkurban dan keluarganya, 1/3 diberikan
pada fakir miskin, 1/3 di awetkan untuk orang
yang membutuhkan.
• Hikmah Kurban
1. dapat meningkatkan rasa syukur dan
menambah keimanan dan kecintaannya
kepada Allah SWT.
2. Untuk menghayati makna sebuah
kehidupan yang butuh pengorbanan.
3. Dapat meningkatkan hubungan
persaudaraan dan sepenanggungan.
4. Membangun etos kerja
5. Dapat dijadikan gerakan pemerataan gizi
6. Meningkatnya perekonomian
B. Ketentuan Ajaran Islam
tentang Akikah dan Hikmahnya
Selama ini yang banyak dicatat oleh
Sejarah sejarah bahwa anak yang pertama di
Akikah akikahi adalah cucu kembar Nabi
SAW.

Akikah adalah penyembelihan kambing


Pengertian pada saat mencukur anak yang baru
dan hukum lahir, yaitu saat hari yang ketujuh.
Akikah Sedangkan hukum akikah adalah sunah
bagi orang tuanya.

Jenis hewan yang akan disembelih adalah kambing


Jenis dan dengan syarat yang telah ditetapkan pada hewan
syarat Hewan kurban. Jumlah kambing akikah untuk anak laki laki
akikah adalah dua ekor kambing, sedangkan untuk anak
perempuan cukup satu ekor kambing.
• Waktu pelaksanaan akikah itu tidak ada batasannya
Waktu hanya saja bila sampai umur balig anak belum di
akikahi, maka dia sendiri yang sunah melakukan akikah.
Penyembelihan Adapaun daging akikah hendaknya dibagikan kepada
fakir miskin dalam keadaan sudah masak bukan mentah
Hewan aAikah dan orang yang akikah boleh memakan dagingnya

dan Cara
Pembagiannya

• Manifestasi rasa syukur kepada Allah SWT


• Membangun rasa kasih sayang dan kecintaan
orang tua kepada anak.
• Mewujudkan hubungan yang baik dengan
tetangga
• Mendapatkan doa yang baik dari para tetangga
Hikmah Akikah
dna sekitarnya
C. Praktik Pelaksanaan
Kurban dan Akikah

Praktik • Orang yang berkuban harus menyembelih hewan kurbannya


sendiri

Kurba
• Gunakan pisau yang tajam
• Hadapkanlah hewan itu ke arah kiblat
• Potonglah kedua urat leher, yaitu jalan napas dan makanan
• Pada waktu menyembelih disunahkan membaca “bismilah,

n wallahu Akbar”.

Praktik • Dalam memnyelaksanakan akikah kamu dapat menyerahkan


kepada lembaga yang melayani pelaksanaan akikah atau

Akikah
kamu dapat melaksankannya sendiri, baik pembelian,
penyembelihan, maupun pendistribusian
Bab 5

Mendalami Ketentuan Hukum Islam tentang


Pengurusan Jenazah
Peta Konsep
Mendalami Ketentuan Hukum Islam tentang Pengurusan Jenazah

Tata cara Praktik Tata cara


Pengurusan Hal-hal yang terkait
pengurusan
jenazah Jenazah dengan Jenazah

1. Memandikan jenazah 1. Praktik memandikan


2. Mengafani jenazah 2. Praktik mengafani 1. Takziah
3. Menyalatkan jenazah 3. Praktik menyalatkan 2. Ziarah kubur
4. Menguburkan jenazah 4. Praktik menguburkan 3. Hikmah takziah dari
5. ziarah kubur
Hikmah mengurus
jenazah
A. Tata Cara
Pengurusan Jenazah
Memandikan Jenazah

Memandikan jenazah artinya


membersihkan dan menyucikan jenazah
dari kotoran dan najis yang menempel
pada jenazah

Orang yang Memandikan Jenazah

1. Jenazah laki-laki dimandikan oleh laki-laki begitupun sebaliknya jenazah perempuan


dimandikan oleh perempuan.
2. Sebaiknya orang yang memandikan keluarga dekatnya
3. Jika jenazah Suaminya boleh di mandikan istrinya dan sebaliknya
4. Orang yang memandikan tidak boleh menceritakan cacat dalam diri jenazah kepada
orang lain
Mengafani Jenazah

Biaya untuk mengafani jenazah di ambil dari harta peninggalan jenazah, jika orang yang
meninggal itu meninggalkan harta bendanya. Namun jika tidak, maka biaya
pengurusannya ditanggung oleh orang yang menanggung biaya hidupnya. Mengafani
jenazah minimal dengan selapis kain kafan yang dapat menutup seluruh tubuh. Di
sunahkan bagi jenazah laki-laki sebanyak 3 lapis kain kafan sedangkan perempuan 5
lapis . Kain yang boleh digunakan untuk kafan adalah kain yang dihalalkan sebagai mana
ketika masa hidupnya. Dan disunahkan dengan kain yang putih dan baru, serta di beri
wewangian seperti kapur barus atau lainnya.
Menyalatkan Jenazah
Niat

Berdiri bagi yang kuasa

Jenazah orang Islam, sudah


dimandikan dan dikafani Takbir 4 kali

Syarat- Rukun
syarat Salat Membaca Surah Al-
Salat jenazah Fatihah
Salat jenazah seperti
salat lainnya Jenazah

Membaca salawat atas


Nabi Muhammad SAW

Memohon ampunan
untuk Jenazah

Membaca salam
Menguburkan Jenazah

Tujuan dari menguburkan jenazah ini adalah


untuk menghormatinya, karena itu sebaiknya
dibuatkan liang kubur yang dalam, sehingga bau
busuknya tidak keluardan tidak pula dapat
dibongkar oleh binatang buas.
B. Praktik tata cara
pengurusan Jenazah
• Praktik memandikan jenazah
 Persiapkan peralatan secukupnya .
 Letakkan jenazah pada tempat yang nyaman dan aman.
 Bersihkan segala kotoran dan najis.
 Jenazah diangkat sedikit dalam posisi duduk dan sedikit perutnya
perlahan-lahan diurut untuk mengeluarkan kotoran yang kemungkinan
masih ada di perut.
 Siramkan air ke seluruh tubuh dari kepala sampai kaki dengan
mendahulukan anggota sebelah kanan.
 Siramkan air sabun tiga kali sampai tujuh kali .
 Pembilasan yang terakhir disunnahkan mengunakan air yang dicampur
wewangian.
 Setelah selesai pindahkan jenazah ke tempat yang bersih, nyaman dan
aman dengan ditutupi kain dan siap untuk di kafani.
• Praktik Mengafani Jenazah
 Hamparkan kain kafan di tempat yang nayman, aman, bersih dan
agak tinggi untuk memudahkan penataan.
 Kain kafan untuk jenazah laki-laki tiga lembar dan perempuan 5
lembar.
 Letakan jenazah dengan posisi telentang lalu tangannya di
sedekapkan seperti orang salat.
 Tutupilah bagian-bagian yang berlubang dengan kapas.
 Taburi tubuh jenazah dengan wewangian.
 Sehelai demi sehelai kain kafan dibungkuskan kedalam tubuh
jenazah.
 Jenazah diikat dengan tali yang berasal dari kain kafan, di atas
kepala, dada, perut, lutut dan kaki.
 Pindahkan jenazah ke tempat keranda.
• Praktik Melaksanakan salat jenazah
 Berdiri menghadap kiblat dengan posisi jenazah ada di depannya.
 Niat (nyatakan dalam hati dengan empat takbir).
 Takbiratul ihram.
 Membaca surah Al-Fatiha.
 Takbir lagi yang kedua kalinya, dilanjutkan dengan selawat nabi.
 Takbir yang ketiga kalinya, lalu membaca doa.
 Takbir yang keempat kalinya.
 Salam.
• Praktik menguburkan Jenazah
 Buatkan liang lahat secukupnya.
 Letakkan keranda mayat di pinggir galian kubur.
 Angkat pelan-pelan jenazah dan diberikan kepada orang-orang yang sudah
siap dalam liang kubur .
 Memasukan jenazah ke dalam kubur dengan mengucapkan doa.
 Tali-tali pengikat dibuka dan juga kain kafa yang menutupi muka.
 Ditutup dengan papan atau bambu lalu ditimbuni tanah.
 Setelah itu sebagai penanda, tanah kuburan itu boleh ditinggikan sedikit
dan di bagian kepala di tancapkan batu nisan serta pelepah atau
pepohonan yang basah atau disiram air.
 Dianjurkan berdoa selesai penguburan .
• Hikmah Pengurusan jenazah
o Menunjukan tingginya ajaran Islam dalam menghormati
pemeluknya.
o Lebih mempertegas akan kesamaan derajat manusia di
sisi Allah.
o Menyadarkan orang yang masih hidup agar tidak
sombong.
o Mendorong hidup tertibn dan disiplin, sejak lahir sampai
mati.
o Menggalang ukhuwah islamiah yang sejati , dari masa
hidup hingga kematiannya.
Hal-hal Lain Terkait Dengan
Jenazah
Takziah
Takziah berarti sabar. Menurut istilah ,
takziah ialah mengunjungi keluarga
yang ditinggal mati dengan tujuan untuk
menghibur agar tetap sabar dan tabah
dalam menghadapi musibah.

Adab Takziah Larangan Takziah


1. Memberikan nasihat kepada kelurga 1. Menangisi jenazah secara berlebihan.
yang ditinggal agar bersabar dan 2. Mencaci maki jenazah dan
tawakal kepada Allah SWT. menampakan sikap tidak senang
2. Memberi bantuan yang baik berupa kepada keluarga yang ditinggal mati.
moral maupun material. 3. Pesta pora di rumah duka,
3. Ikut menyalatkan jenazah dan
mendoakannya.
4. Ikut mengantarkan ke makam sampai
selesai upacara pemakaman,
Ziarah kubur
Ziarah kubur adalah mengunjungi
tempat pemakaman atau kuburan
seseorang guna mendoakannya.

Adab ziarah kubur Hukum menembok kuburan

1. Mengucapkan salam dan doa kepada 1. Kubur itu sifatnya sementara.


ahli kubur. 2. Menambah bagian dari perhiasan dunia
2. Membawa ayat-ayat Al-Qur’an. dan tidak perlu lagi bagi penghuni kubur.
3. Menjaga kebersihan dan bersikap 3. Tembok mengandung kapur dan kapur
sopan. merupakan zat mempercepat untuk
4. Tidak memiliki perbuatan-perbuatan terbakar oleh api.
yang dilarang agama di atas kuburan.
Hikmah Takziah dan Ziarah
Kubur
Hikmah Takziah Hikmah ziarah kubur

1. Dapat menghibur keluarga yang terkena 1. Dapat meneguhkan keimanan


musibah seseorang,
2. Mengingatkan dan menyadarkan diri 2. Menyadarkan manusia untuk berbuat
bahwa kematian itu pasti akan baik dan tidka menyia-nyiakan waktu
menjemput kita hidup di dunia
3. Meningkatkankeimanan dan mendorong 3. Dapat mengingatkan asal kejadian
untuk berbuat yang baik manusia
4. Mempererat persaudaraan sesama 4. Dapat mengenang jasa baik penghui
mukmin kubur ketika masih hidup
Bab 6
MENDALAMI HUKUM ISLAM TENTANG
KEPEMILIKANNYA
Peta konsep
Mendalami Hukum tentang Kepemilikan

Bebarapa
aturan tentang Beberapa praktik
kepemilikan dalam kepemilikan

1. Pengertian milikiyyah
dan dasar hukumnya 1. Pengertian akad dan
2. Sebab-sebab dasar hukumnya
milikiyyah dan macam- 2. Rukun dan syarat-
macamnya
syarat akad
3. Ihrazul muhabat dan
3. Macam-macam sigat
khalafiyyah
dalam akad
4. Hikmah milikiyyah
4. Macam-macam akad
5. Ihya’ul mawat
5. Hikmah akad
6. Hikmah ihya’ul mawat
A. Beberapa Aturan Islam
tentang Kepemilikan
Pengertian milkiyyah

Milkiyyah berasal dari kata “al-milk”


yang dalam bahasa indonesia berarti
milik yaitu penguasaan terhadap
sesuatu.

Sebab-sebab milkiyyah

1. Ihrazul mubahat
2. Al-Khalafiyyah
3. Al-’uqud
4. At-Tawalludu minal mamluk
Ihrazul Mubahat dan
khalafiyyah
Ihrazul mubahat artinya menimbulkan
kebolehan, yaitu salah satu dari
sebab kepemilikan

Khalafiyyah

Khalafiyyah artinya semua barang


yang mubah dan semua orang boleh
menguasainya dengan maksud
memiliki.
Hikmah milkiyyah

Menciptakan Melindungi hak Menambah


ketentara milik pahala dari
man dalam Allah karena
kehidupan termasuk
bermasyarakat mengajarkan
amanatnya
Ihya’ul mawat
Pengertian Ihya’ul mawat

Ihya’ul mawat artinya membuka lahan


baru atau tanah yang belum ada
pemiliknya.

Hukum Ihya’ul mawat

Membuka lahan hukumnya jaiz


(boleh) dengan dua syarat :
1. Orang yang membuka harus
beragama islam
2. Tanah yang dibuka masih bebas
belum dimiliki
B. Beberapa Praktik
kepemilikan dalam Islam
Pengertian Akad

Kata akad berasal dari bahasa Arab yang berarti simpulan,


perikatan, perjanjian, dan permufakatan.
Rukun dan Syarat-syarat Akad

Sigah (ijab dan • Syarat-syaratnya adalah :


• Harus jelas pengertiannya
kabul) • Harus ada kesepakatan
• Harus ada kesungguhan dari dua belah pihak

‘Aqidain (dua
orang • Aqil (berakal, tidak dungu, atau tidak gila)
melakukan • Balig (sudah dewasa)

transaksi)
• Barang itu ada
• Barang itu dibenarkan oleh syarak
Ma’qud ‘alaih • Dapat diserahterima
• Barang itu jelas dan diketahui oleh kedua belah pihak
• Barang itu suci
Macam-macam Akad

‘Uqudun gairu
‘Uqudun musamma,
musamma, yaitu
yaitu berbagai macam
berbagai macam akad
akad yang jenisnya dan
yang jenis dan istilahnya
aturannya telah di
aturannya belum
tentukan oleh syarak.
ditetapkan oleh syarak.
Hikmah Akad

Mempermudah dan memperjelas status


hak seseorang dalam menguasai barang.
Menciptakan kesejahteraan, ketentraman,
dan keamanan dalam kehidupan manusia.
Memberikan kebebasan manusia sebagai
khalifah di bumi.
Bab 7

Mendalami Sistem
Perekonomian Islam
Peta konsep
Mendalami Sistem Perekonomian Islam

Praktik jual Praktik Praktik Praktik Praktik


musaqah,muzara’ Syirkah dalam murabahah,muda
beli dalam Khiyar dalam ah dan rabah, dan salam
Ajaran Islam ajaran Islam mukhabarah
Ajaran Islam

1. Pengertian 1. Pengertian 1. Praktik 1. Pengertian 1. Praktik


dan hukum dan hukum musaqah dan hukum murabahah
jual beli Khiyar 2. Praktik syirkah 2. Praktik
2. Rukun dan 2. Macam- muzara’ah 2. Rukun dan mudarabah
syarat jual beli macam khiyar dan syarat syirkah 3. Praktik salam
3. Bentuk-bentuk 3. Hikmah khiyar mukhabarah 3. Macam-
jual beli macam
4. Hikmah jual syirkah
beli 4. Hikmah
syirkah
A. Praktik Jual Beli dalam
Ajaran Islam
Pengertian dan Hukum Jual Beli

Jual beli (Bai’) adalah menukar sesuatu dengan yang lainnya


dengan jalan suka sama suka, atau memudahkan hak milik
seseorang kepada orang lain dengan menerima imbalan.
Hukum jual beli pada dasarnya halal (boleh), kecuali apabila
muncul suatu faktor yang mengubah status hukumnya.
Rukun dan Syarat Jual Beli

Benda atau
• Berakal barang yang dijual • Mengandung makna
• Atas kehendak sendiri kesepakatan maksud jual
• Bukan pemboros • Barang tersebut milik beli
• balig penjual • Bersambung dengan ijab
• Dapat diserahterimakan dan kabul
• Barang itu ada manfaatnya • Tidak berjangka
• Barang itu suci • Tidak digantungkan dengan
• Barang itu dapat sesuatu yang lain
Penjual dan diperhitungkan
Lafal ijab kabul
pembeli
Bentuk-bentuk Jual beli
Sah tetapi
Sah dan halal, yaitu
dilarang, yaitu jual
jual beli yang telah
beli yang telah
memenuhi syarat- Tidak sah, yaitu jual
memnuhi syarat dan
syarat dan rukunnya beli yang tidak
rukunnya, hanya
dan tidak terdapat memiliki syarat-
saja terdapat faktor
faktor yang syarat dan
lain yang
mengahalang- rukunnya.
menghalanhalangi
halangi kebolehan
kebolehan proses
sebuah proses.
jual beli itu.
Hikmah jual beli
 Masing-masing merasa puas.
 Menimbulkan ketentraman dan
kebahagiaan.
 Menjauhkan orang dari memilki harta
yang batil.
B. Praktik Khiyar dalam
Ajaran Islam
Pengertian dan hukum Macam-macam Khiyar
Khiyar
Khiyar Khiyar Khiyar ‘aibi,
Khiyar artinya “memilih”, majlis, yaitu syarat, yaitu yaitu khiyar
maksudnya memilih diantara dua khiyar yang khiyar yang yang
alternatif, yaitu meneruskan jual berkaitan menentukan disebab
belinya, atau mengurungnya dengan syarat pada kan barang
tempat jual waktu cacat
beli melakukan
akad jual
beli.

Hikmah Khiyar
• Tercapainya prinsip dalam Islam
• Terjaminnya hak konsumen
• Menhindarkan penjual berbuat semena-mena terhadap pembelinya
• Menghindarkan unsur-unsur penipuan
• Menghindarkan rasa peemusuhan dan menjalin rasa kekeluargaan serta kebersamaan
C. Praktik Musaqah,
Muzara’ah dan Mukhabarah
1. Musaqah (paruhan kebun)

Pengertian dan hukum musaqah Jenis pekerjaan

Musaqah adalah paruhan kebun dan buah- 1. Pekerjaan yang manfaatnya kembali pada
buahan, dimana pemilik kebun tersebut pohon dan buah
menyerahkan kepada orang lain 2. Pekerjaan yang manfaatnya kembali ke tanah

Rukun dan syarat musaqah Sebab batalnya musaqah


1. Pemilik dan penggarap kebun 1. Penggarap tidak mampu bekerja
2. Kebun dan tanamannya 2. Salah satu orang yang melakukan akad
3. Pekerjaannya meninggal dunia
4. Hasil yang diperoleh
5. akad
2. Muzara’ah dan Mukhabarah
(paruhan sawah dan ladang)
Pengertian Muzara’ah dan Hukum Muzara’ah dan
Mukhabarah Mukhabarah
Muzara’ah adalah kerja sama pemilik Muzara’ah dibolehkan atau bahkan dianjurkan
sawah atau ladang dan penggarapnya ajaran Islam, selama tidak menimbulkan
dengan sistem pembagian hasil perselisihan ataupun penipuan waktu panen
menurut perjanjian. Apabila benihnya sedangkan Mukhabarah nabi SAW tidak
dari penggarap disebut muzara’ah . melarangnya beliau hanya berkata “bila
Akan tetapi apabila benih itu berasal seseorang memberi manfaat kepada saudaranya
dari pihak yang punya tanah disebut lebih baik baginya daripada ia mengambil
Mukhabarah. manfaat dari saudaranya itu dengan upah yang
dimaklumi”.

Kewajiban zakat hasil Muzara’ah


dan Mukhabarah
Zakat yang dihasilkan dari transaksi muzara’ah di wajibkan kepada orang yang memounyai benih,
sebab pada hakikatnya dialah yang bercocok tanam. Sedang pemilik tanah statusnya hanya
mengambil sewa tanahnya. Adapun pada akad mukhbarah zakatnya diwajibkan kepada pemilik
tanahkarena hakikatnyadialah yang tertanam.
Hikmah Musaqah, Muzara’ah,
dan Mukhabarah
• Mewujudkan kerjasama antara orang kaya
dan orang miskin.
• Membuka lapangan kerja.
• Meningkatkan pendapatan sektor
perkebunan dan pertanian.
• Menanggulangi kemiskinan.
Pengertian Syirkah
D. Praktik Syirkah
Syirkah berarti “percampuran” atau
dalam Ajaran Islam
persekutuan”. Menurut istilah
berarti suatu akad kerjasama baik
dalam bidang modal atau jasa
antara sesama pemilik modal dan
jasa tersebut
Rukun dan
syarat Syirkah

a. Orang-orang a. Pokok-pokok a. orang-orang


yang bersyirkah. perjanjian, yang bersyirkah.
Syaratnya sudah syaratnya : Syaratnya sudah
balig, berakal • Modalnya harus balig, berakal
sehat, dan jelas. sehat, dan
merdeka. • Modal harus merdeka.
digabungkan.
• Keuntungan dan
kerugian diatur.
• Dibuat aturan-
aturan yang
jelas.
Macam-macam Syirkah

Syirkah ‘Uqud (akad


Syirkah amlak (milik), yaitu bersama), yaitu bentuk
kerjasama dua orang atau kerjasama yang dilakukan
lebih dalam kepemilikan suatu melalui transaksi duaorang
barang tanpa adanya akad. atau lebih dalam kepemilikan
harta dan benda.
Hikmah Syirkah
 Perusahaan dan perdagangan akan lebih
maju.
 Permodalan akan lebih besar dan berarti.
 Kemajuan perusahaan dapat lebih
mantap.
 Banyak menampung tenaga kerja.
E. Praktik Murabahah,Mudabarah,
dan salam dalam Ajaran Islam
Praktik Murabahah
Pengertian Murabahah

Murabahah merupakan salah satu


transaksi yang banyak dilakukan oleh
bank syariah

Dasar hukum Murabahah Pelaksanaan Murabahah

Transaksi Murabahah itu Dalam pelaksanaan transaksi


diperbolehkan karena tidak termasuk murabahah di bank syariah, pihak
riba, sebab pihak bank tidak bank bertindak sebagai penjual ,
meminjamkan uang yang harus sedang nasabahnya sebgai pembeli.
dibyar pokok dan bungannya.
Praktik Mudarabah
Pengertian Mudarabah Rukun Mudarabah

Mudarabah atau qirad adalah 1. Pemilik modal 1. Akad (transaksi)


transaksi penyerahan modal dari (peminjam) 2. Keuntungan
pemilik modal kepada sesorang atau 2. Penerima modal
badan usaha tertentu dengan (pengelola)
keuntungan bersama sesuai 3. Harta
perjanjian (modalnya)
4. Amal
Fasakh (rusaknya) (pengelolaan)

Mudarabah
1. Syarat keabsahan mudarabah tidak
terpenuhi.
2. Pengelola modal meninggalkan
tugasnya
3. Kedua belah pihak atau salah
satunya meninggal dunia
Praktik Salam

Pengertian Salam Rukun Salam

Salam (salaf), yaitu transaksi jual beli 1. Penjual


di mana penjual hanya
2. Pembeli
memberitahukan sifat serta kualitas
barangnya kepada calon pembeli. 3. Barang
4. Harga atau modal
5. transaksi

Syarat Salam
1. Kriteria barang itu harus jelas
2. Pembayar sebaiknya dilakukan pada
saat transaksi awal
3. Barang yang belum diserahkan
Bab 8
Mendalami Hukum Islam tentang Tata Cara
Pelepasan dan Perubahan harta
Peta konsep
Mendalami Sistem Perekonomian Islam

Praktik hibah dan


Praktik wakaf dan sedekah dalam Praktik hadiah
perundang-undangannya ajaran Islam dalam ajaran Islam

1. Praktik hibah dan sedekah


1. Pengertian wakaf
2. 2. Hukum hibah, sedekah 1. Pengertian dan dasar hukum
Dasar hukum wkaf
dan tata caranya hadiah
3. Rukun dan syarat wakaf
3. Rukun dan syarat-syarat 2. Rukun dan syarat-syarat hadiah
4. Barang yang diwakafkan 3. Hikmah hadiah
hibah
dan menggantikannya\
5. Pedoman pelaksanaan
4. Hiibah maradil maut
wakaf di Indonesia 5. Pencabutan hibah
6. Hikmah wakaf
A. Praktik Wakaf dalam
Ajaran Islam
Pengertian Wakaf Dasar hukum Wakaf
Menurut istilah, wakaf adalah memindahkan Wakaf hukumnya sunah dan harta yang
hak milik pribadi menjadi hak milik suatu diwakafkan terlepas dari pemiliknya, lalu
badan yang memberikan manfaat bagi menjadi hak Allah semata-mata, tidak boleh
masyarakat. dijual atau dihibahkan untuk perseorangan
atau sebagainya.

Rukun dan Syarat Wakaf


• Orang yang memberikan wakaf. Syaratnya adalah dia berhak atas perbuatan itu dan atas
kehendaknya sendiri.
• Orang yang menerima wakaf. Syaratnya adalah barang itu nyata, bersifat kekal,
bermanfaat untuk kepentingan umat, tidak terbatasi oleh waktu peruntukannya.
• Ikrar penyerahan wakaf. Syaratnya adalah jelas pernyatannya.
Barang yang diwakafkan dan Pedoman pelaksanaan
mengganti barang wakaf wakaf di Indonesia
Barang yang diwakafkan haruslah jelas
1. Landasan dasar
wujudnya, tahan lama, dan tidak dilarang
oleh syarak. Akan tetapi, apabila manfaat 2. Tata cara perwakafan tanah milik
barang itu telah berkurang atau bahakn 3. Hak dan kewajiaban nadir
sudah tidak ada, dapat diperbaharui atau
diganti dengan barang lainnya.

Hikmah Wakaf
• Untuk menghimpun dana bagi pengembangan dan kelangsungan agama Islam di suatu
daerah.
• Memberi kesempatan kepada umat islam untuk berlomba-lomba menanamkan investasi.
• Mendidik umat Islam.
• Meringankan beban masyarakat.
B. Praktik Hibah dan
Sedekah dalam Ajaran Islam
Pengertian Hibah dan Hukum Hibah, Sedekah,
Sedekah dan tata caranya
Kata hibah berasal dari bahasa Arab, Hukum hibah dan sedekah ialah sunah
yaitu pemberian suatu barang oleh atau sangat dianjurkan. Pada saranya
seseorang kepada orang lain, untuk hibah atau sedekah itu lebih baik
dijadikan hak miliknya tanpa diberikan secara diam-diam atau tidak
pembayaran. Sedangkan sedekah dipublikasikan.
adalah pemberian seorang musliim
kepada orang lain secara spontan dan
sukarela.

Rukun dan Syarat Hibah


1. Orang yang memberikan hibah . Syaratnya, yaitu sudah balig, berakal dan tidak dilarang
mempergunakan hartanya.
2. Orang yang diberi hibah. Syaratnya, yaitu berhak memiliki sesuatu yang dihibahkan.
3. Barang yang dihibahkan. Syaratnya, yaitu barang yang boleh diperjualbelikan atau
mempunyai nilai.
4. Akad (ijab-kabul). Syaratnya yaitu memberikan pemahaman sebagai serah terima
pemberian.
Hibah Maridil Maut Pencabutan Hibah

Orang yang sakit dan diperkirakan Pencabutan hibah tersebut dapat


mendekati kematiannya, maka dibenarkan bila berdasarkan suatu
pemberiannya diperlakukan seperti pertimbangan, misalnya:
wasiat, yakni tidka boleh melebihi 1. Dirasakan ada unsur ketidakadilan di
sepertiga dari jumlah hartannya dan antara anak-anak mereka
yang di beri bukanlah ahli warisnya. 2. Apabila telah menimbulkan iri hati dan
fitnah
C. Praktik Hadiah dalam
Ajaran Islam
Pengertian dan dasar Rukun dan Syarat hadiah
hukum hadiah
Hadiah adalah pemebrian suatu barang oleh 1. Pemberi. Syaratnya, yaitu berakal sehat dan
seseorang kepada orang lain sebagai tidak berada dibawah perwalian orang lain.
penghormatan dan penghargaan bagi orang 2. Penerima. Syaratnya, yaitu dia bukan yang
yang diberinya. Adapun hukum memberikan memintanya.
hadiah adalah sunah. 3. Barang atau sesuatu yang diberikan.
Syaratnya, yaitu barang tersebut bermanfaat
bagi penerima.
4. Ijab kabul (serah terima).

Hikmah Hibah, sedekah, dan hadiah


1. Dapat mempererat jalinan kasih sayang dan persaudaraan.
2. Dapat menccegah terjadinya malapetaka.
3. Mendidik jiwa.
4. Dapat memacu prestasi.
Bab 9

Mendalami Hukum Islam


tentang Wakalah, Sulhu,
Daman dan Kafalah
Peta konsep
Mendalami Hukum Islam tentang Wakalah, Sulhu, Daman, dan
Kafalah

Praktik wakalah Praktik sulhu dalam Praktik hadaman


dalam ajaran Islam ajaran Islam dan kafalah dalam
ajaran Islam

1. Pengertian wakalah 1. Pengertian Sulhu 1. Pengertian daman dan


2. Hukum wakalah
2. Hukum sulhu kafalah
3. Rukun wakalah 2. Dasar hukum daman dan
3. Rukun dan syarat-
4. Syarat wakalah syarst sulhu kafalah
5. Berakhirnya akad 4. Macam-macam sulhu 3. Rukun dan syarat daman
wakalah atau kafalah
5. Hikmah sulhu 4. Hikmah daman atau kafalah
6. Hikmah wakalah
A. Praktik Wakalah
dalam Ajaran Islam
Pengertian wakalah Hukum wakalah
Menurut istilah wakalah berarti Pada dasarnya hukum wakalah
suatu pernyataan seseorang itu boleh (mubah). Akan tetapi,
untuk mewakilkan atau dapat berubah menjadi haram
menyerahkan suatu pekerjaan jika yang dikuasakan itu
atau urusan kepada orang lain. pekerjaan yang dilarang agama.

Rukun wakalah
1. Orang yang memberikan
kewenangan.
2. Orang yang diberi kewenangan.
3. Hal-hal yang dikuasakan.
4. Sigah (akad).
Syarat wakalah
1. Syarat orang yang mewakilkan adalah orang yang mempunyai wewenang
terhadap urusan yang dikuasakan.
2. Syarat orang yang menjadi wakil adalah sudah balig dan berakal sehat.
3. Syarat pekerjaan yang di wakilkan adalah pekerjaan itu boleh dikerjakan
oleh orang lain, pekerjaan itu hak orang yang mewakilkan, pekerjaan itu
diketahui dan dipahami oleh orang yang mewakili.
4. Ijab kabul.

Berakhirnya akad wakalah


1. Mati atau terkena penyakit gila.
2. Dihentikannya pekerjaan yang diwakilkan.
3. Pemustusan oleh orang yang mewakilkan.
4. Pemutusan bagi wakil itu sendiri.
5. Keluarnya orang yang mewakilkan dari status kepemilikannya.
B. Praktik Sulhu dalam
ajaran Islam
Pengertian sulhu Hukum sulhu
Sulhu menurut istilah berarti Pada dasarnya hukum sulhu itu
upaya mendamaikan kedua boleh. Akan tetapi dapat
belah pihak yang sedang menjadi wajib dan dapat juga
berselisih. menjadi haram.

Rukun dan syarat sulhu


1. Pendamai dan orang yang akan berdamai. Syaratnya, orang-orang
tersebut dibenarkan tindakannya oleh hukum.
2. Permasalahan yang diperselisihkan. Syaratnya, sesuatu itu bermanfaat.
3. Ijab kabul. Syaratnya, menggunakan ungkapan yang dapat dipakai oleh
semua pihak.
Hikmah Sulhu
Mempermudah penyelesaian masalah.
Dapat mempererat persaudaraan dianatar
sesama manusia.
Dapat menghilangkan perasaan dendam
dan angkara murka.
Mewujudkan kebahagiaan dan
ketentraman.
C. Praktik Daman dan Kafalah
dalam Ajaran Islam
Pengertian Daman dan Kafalah Dasar hukum Daman dan
Kafalah
Daman berarti “menanggung” atau
“menjamin”, maksudnya adalah Para ulama sepakat bahwa hukum
menanggung atau meminjami untuk daman adalah mubah (boleh). Praktek ini
membayakan utang seseorang. Sedang telah berjalan sejak masa Nabi SAW.
kafalah berarti menanggung atau
menjamin hal-hal yang tidak berkaitan
dengan harta.

Rukun dan syarat Daman atau Kafalah


1. Daman (penjamin), syarat-syaratnya adalah dewasa, berakal, kehendaknya sendiri, orang itu
diperbolehkan menjalankan hartanya menurut hukum syarak.
2. Madmin ‘alaih (orang yang dijamin), syaratnya adalah orang tersebut berdasarkan hukum
diperbolehkan membelanjakan hartanya.
3. Madmun lahu (penagih). Syaratnya adalah diketahui keberadaannya oleh orang yang
menjamin.
4. Utang. Syaratnya adalah diketahui jumlah, ukurannya, keadaannya serta waktu tempo
menebusnya.
5. Lafal (pernyataannya). syaratnya adalah mengandung pengertian menjamin atau
menanggung.
Hikmah Daman dan
kafalah
Mempermudah proses bermuamalah.
Membangun kesetiakawanan sosial.
Membuat ketenangan bagi semua pihak.
Mengangkat harkat dan martabat
seseorang.
Bab 10

Mendalami Hukum Islam tentang Riba,


Bank, dan Asuransi
Peta konsep
Mendalami Hukum Islam tentang Riba, Bank, dan Asuransi

Praktik riba dalam Praktik bank dalam Praktik asuransi


pandangan Islam pandangan Islam dalam pandangan
Islam

1. Pengertian dan hukum 1. Pengertian dan tujuan bank


riba 2. Hukm bank 1. Pengertian asuransi
2. Macam-macam riba 3. Fungsi bank dan tujuannya
4. Macam-macam bank 2. Macam-macam
3. Cara menjauhkan
5. Pebandingan antara bunga
unsur riba bank dan riba asuransi
4. Hikmah diharamkan 6. Pandangan ulama tentang bank 3. Hukum asuransi
riba 7. Praktik bank syariah
4. Asuransi syariah
A. Praktik Riba dalam
Pandangan Islam
Pengertian dan hukum riba Macam-macam riba
Riba menurut istilah, berarti nilai tambahan yang 1. Riba fadli, yaitu penukaran dua barang yang
diharamkan dalam urusan pinjam-meminjam sejenis dengan tidak sama.
dimana salah satu pihak (orang dipinjami) 2. Riba qardi, yaitu pinjam-meinjam dengan
merasa berat dan rugi, sementar pihak yang menarik keuntungan dari orang yang meminjam.
meminjami mendapat keuntungan. Hukum riba 3. Riba yud, yaitu berpisah sebelum serah terima.
adalah haram.
4. Riba nasi’ah, yaitu riba yang dikenakan kepada
orang yang kana berutang.

Cara menjauhkan unsur riba Hikmah diharamkannya riba

1. Menjual benda dengan benda sejenis. 1. Menghindarkan cara mencari keuntungan dari
2. Menjual benda dengan benda yang berlainan orang lain secara zalim.
jenis. 2. Menghilangkan praktik-praktik perekonomian
yang tidak sehat.
3. Menghindarkan permusuhan dan kebencian
4. Menuntun kepada manusia untuk mencari rezeki
yang baik.
B. Praktik Bank dalam
Pandangan Islam
Pengertian dan tujuan bank Hukum bank
Kata bank berasal dari bahasa itali “banco”, 1. Haram, dengan alasan bank itu pasti menarik
yang berarti meja (yang digunakan untuk praktik bunga.
menukar barang). Tujuan bank adalah untuk 2. Mubah, dengan alasan suatu negara bank
membantu masyarakat yang memerlukan dalam merupakan kebutuhan yang tidak dapat
menyimpan baik berupa uang maupun barang. diletakkan.
3. Mutasyabihat anatar diharamkan atau tidak,
karena bank merupakan kebutuhan mendesak
dalam kehidupan masyarakat maupun negara.

Fungsi bank Macam-macam bank


1. Menjadi sentral peredaran uang dalam jumlah 1. Bank konvensional
banyak. 2. Bank Islam
2. Tempat tukar menukar mata uang dan 3. Bank sentral
pemindahan pembukuan. 4. Bank umum
3. Untuk mengawasi peredaran uang, jumlah 5. Bank swasta nasional
volumenya, serta mengendalikan inflasi.
6. Bank pembangunan
4. Menjadi tempat penyimpanan uang
7. Bank tabungan
5. Sebgai pengiriman dan pembayaran bagi
8. Bank asing
pedagang dalam jumlah besar.
Perbandingan antara Bunga Bank dan
Riba
Pandangan Ulama tentang
Bunga Bank
• Sebagian mengemukakan, bunga bank itu
termasuk riba nasi’ah yang diharamkan
oleh ajaran Islam.
• Sebagian ulama berpendapat, bunga bank
yang ada saat ini tidak termasuk riba yang
diharamkan karena tidak sampai berlipat
ganda.
C. Praktik Asuransi dan
Tujuannya
Pengertian asuransi dan tujuannya Macam-macam asuransi
Perkataan asuransi berasal dari bahasa Inggris, 1. Asuransi jiwa
yaitu insrance, yang artinya jaminan. Tujuan 2. Asuransi pendidikan
asuransi adalah : 3. Asuransi jaminan hari tua
1. Menjamin kerugian orang yang 4. Asuransi barang
mempertanggungkan.
2. Memberi perlindungan terhadap diri seseorang
3. Memberikan kemaslahatan dan kepentingan
bersama.

Hukum asuransi Asuransi Syariah


Hukum asuransi secara ekplisit tidak disebutkan
Asuransi Syariah atau takaful, yakni sebuah
dalam Al-qur’an ataupun hadis Rasulullah saw,
lembaga atau perusahaan asuransi yang
sehingga para ulama menggali hukumnnya
menjalankan prinsip saling menggung resiko)
melalui ijtihad.
atau menolongdalam kebaikan.
1. Haram mutlak
2. Boleh mutlak
3. Haram pada asuransi komersial
4. Termasuk syubahat
Thank You!
L/O/G/O
www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai