Pasal
(2) PP30
34 (a) Pengoperasian
/ 2006 Tentang Jalan jalan umum dilakukan setelah
Pasal 102
dinyatakan memenuhi persyaratan laik fungsi
(1) Jalan 22 secara
(3) UU umum/ 2009 teknis
Tentang
dioperasikan dan
Lalu administratif
Lintas
setelah dan Angkutanmemenuhi
ditetapkan Jalan
persyaratan laik fungsi jalan umum secara teknis dan
Pasal 22 administrtaif sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh
(4) UjiMenteri
kelaikan dan menteri
fungsi terkait;
jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
(2) dan (5)
Ujiayat Permen
kelaikan PU 11/2010
fungsi jalan tentang
umum Tata Cara dan
sebagaimana Persyaratan
dimaksud pada
(3) dilakukan oleh
Laik Fungsi Jalan
tim uji laik fungsi Jalan yang
ayat (1)oleh
dibentuk dilakukan sebelum pengoperasian
penyelenggara Jalan jalan yang belum
(5) Tim beroperasi;
uji laik fungsi jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
(3) terdiri
Uji kelaikan
atas unsurfungsi jalan umum sebagaimana
penyelenggara jalan, instansidimaksud
yang pada
ayat (1) pada
bertanggung jalandi
jawab yang sudah
bidang beroperasi
sarana dilakukan secara
dan prasarana Lalu
berkala
Lintas danpaling lama Jalan,
Angkutan 10 (sepuluh) tahun dan/atau
serta Kepolisian sesuai
Negara dengan
Republik
kebutuhan;
Indonesia
(6) Hasil uji kelaikan fungsi Jalan wajib dipublikasikan dan
ditindaklanjuti oleh penyelenggara Jalan, instansi yang
bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan, dan/atau Kepolisian Negara
Republik Indonesia
Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2005 tentang Jalan Tol
1. Peraturan Pemerintah ini adalah turunan UU No. 38 tahun 2004
tentang jalan.
2. Pasal 37 mengatur bhw pengoperasian jalan tol dilakukan setelah
memenuhi :
• Laik Fungsi thd ketentuan teknis dan administratif sebagai jalan
umum sebagai ditetapkan dgn Peraturan Menteri dan menteri
terkait. Catatan : Menteri adalah Menteri Pekerjaan Umum dan
sudah ditetapkan ketentuan yg digunakan adalah Permen PU No.
11/PRT/M/2010 tentang Tata Cara dan Persyaratan LFJ;
sedangkan menteri terkait, antara lain adalah Menteri Perhubungan
• LF terhadap ketentuan sistem tol meliputi pengumpulan tol dan
perlengkapan sarana operasi sebagaimana ditetapkan dgn
peraturan Menteri. Permen yg yg dimaksud sampai saat ini belum
ditetapkan sehingga masih mengacu pada Keputusan Menteri
Kimpraswil No. 354/KPTS/M/2001 tentang Kegiatan Operasi Jalan
Tol
• Ketentuan Teknis atau Standar Teknis yg berkaitan dengan sistem
tol dimuat pada Pedoman Geometri Jalan Bebas Hambatan untuk
Jalan Tol no. 007/BM/2009
Peraturan lainnya Kebijakan terkait Laik Fungsi Jalan
Beberapa peraturan, norma, standar, pedoman serta manual (kriteria) terkait
yang digunakan membantu pelaksanakan penilaian kelaikan fungsi jalan
maupun dalam rangka pemenuhan temuan persyaratan kelaikan fungsi jalan,
antara lain :
7
Peraturan lainnya Kebijakan terkait Laik Fungsi Jalan
Dan masih banyak lagi peraturan serta NSPM yg lainnya untuk mendukung
pengujian Laik Fungsi Jalan
8
PERMEN. PU NO. 11/PRT/M/2010
MAKSUD dan TUJUAN
Dimaksudkan untuk :
• Menetapkan pedoman dan standar teknis untuk
melaksanakan uji dan evaluasi serta penetapan LFJ untuk
jalan umum yang meliputi jalan Nasional, Provinsi,
Kabupaten/ Kota
9
PERMEN. PU NO. 11/PRT/M/2010
Ketentuan Umum :
(1) Jalan adalah prasarana transportasi darat yg meliputi
segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yg diperuntukan bagi lalu lintas, yg
berada pd permukaan tanah, di atas permukaan tanah,
di bawah permukaan tanah dan/ atau air, serta di atas
permukaan air, kecuali jalan KA, jalan Lori dan jalan
kabel
(2) Jalan Umum adalah jalan yang diperuntukan bagi lalu-
lintas umum
(6) Penyelenggara Jalan adalah pihak yang melakukan
pengaturan, pembinaan, pembangunan dan
pengawasan jalan sesuai dengan kewenangannya
(9) Sertifikat LFJ adalah Dokumen tertulis mengenai Status
Kelaikan Fungsi suatu ruas jalan, diberikan oleh
penyelenggara jalan sesuai dengan status jalannya
10
PERMEN. PU NO. 11/PRT/M/2010
11
2.
LINGKUP Pelaksanaan
Laik Fungsi Jalan
12
PERMEN. PU NO. 11/PRT/M/2010
13
PERSYARATAN LFJ
Permen PU No. 11/PRT/M/2010
• Syarat Teknis: • Syarat Administrasi:
(ps. 4 ) (ps. 5)
15
PERMEN. PU NO. 11/PRT/M/2010
16
PERMEN. PU NO. 11/PRT/M/2010
Pasal 15
27
PENGAWASAN L
Pasal 15
TUJUAN:
1. Mengevaluasi rekomendasi dan tahun pemenuhannya
dari BA dan Hasil UELFJ.
Mempersiapkan draft Sertifikat LFJ
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
A1. GEOMETRIK
MENTERI PU
GUBERNUR
- LFJ Administrasi
33
Data Sekunder yang harus disediakan
(sebelum ruas jalan diusulkan untuk di UELFJ)
(disediakan oleh penyelenggara jalan bukan dicari oleh Tim UELFJ):
1) Identitas jalan
2) Peta lokasi ruas jalan
3) Data jalan, meliputi:
Status jalan
Kelas Jalan
Perda Rambu dan Marka yang sifatnya perintah dan larangan
Ukuran RUMIJA (dokumen)
AMDAL/UPL/UKL/SPPL (dokumen dan izin lingkungan)
4) LHRT; jika tidak tersedia, lakukan survei. Ikuti tatacara perhitungan
lalu lintas yang berlaku, atau minimal 7x24jam menerus dalam
minggu normal.
5) Hasil survei kondisi jalan dan bangkapja.
6) Data kecelakaan lalu lintas dan atau data black spot
34
Metode penilaian
Segmentasi Ruas Jalan
35
TERIMA KASIH
36