Pembimbing :
Drg. Wahyu Susilaningtyas, Sp. Pros
Disusun Oleh :
Teguh Santoso
21401101071
KLASIFIKASI
Berdasarkan dugaan asal dinding epitelnya, kista dibagi :
1. Kista Odontogenik
Dinding epitelnya berasal dari sisa-sisa epitel organ pembentuk gigi
2. Kista Nonodontogenik
Dinding kista berasal dari sumber-sumber selain organ pembentuk gigi.
Patogenesis
stimulasi (cytokinese) proliferasi sisa-sisa sel epitel
pada sisa-sisa sel epitel pertumbuhan membentuk massa
pertumbuhan padat yang semakin membesar
proses
terbentuk rongga transudasi
kematian sel yang berisi cairan cairan dari ekstra
hipertonis lumen ke dalam
lumen
Terapi :
enukleasi
TEKNIK ENUKLEASI
ODONTOGENIC KERATOCYST
(KISTA PRIMORDIAL )
Asal :
Pertumbuhan sisa dental lamina (proliferasi stellate
reticulum enamel organ sebelum proses mineralisasi)
Gejala Klinis :
Cenderung kambuh setelah perawatan bedah, dapat tumbuh
besar, dan dapat mengakibatkan destruksi tulang
Sering terjadi di regio Molar 3 kanan bawah, Caninus kanan
atas, di sekitar gigi yang tidak erupsi, juga bisa tumbuh
bersama Kista Dentigerous dan terjadi fusi
Jika terdapat multiple kista ortodontegenik pada beberapa
bagian tubuh seperti pada Nevoid basal cell carsinoma
syndrome (Gorlin-Gotz Syndrome)
Gambaran Histologis:
Lapisan epitel skuamosa yang mengalami parakeratinisasi
dengan ketebalan 6-10 lapis sel degan permukaan yang berkerut
lapisan sel basal terdiri dari sel berbentuk kolumner / kuboid
yang tersusun palisade
lumen berisi disquamated parakeratin
Kadang terdapat Kista satelit di dinding kapsul kista
Gambaran Radiologis :
Daerah radiolusen bundar atau ovoid, tidak ditemukan bentuk gigi
Terapi :
Enukleasi dan kuretase
marsupialisasi, jika fusi dengan kista dentigerous
sehingga memberikan kesempatan pada gigi yang
tertanam untuk erupsi
reseksi rahang, bila Kista rekuren setelah kuretase atau
enukleasi dan lesi besar yang jika dilakukan kuretase
atau enukleasi akan menyisakan sedikit tulang atau
diskontinuitas rahang
TEKNIK MARSUPIALISASI
KISTA DENTIGEROUS
Asal :
Dental follicle gigi yang tidak erupsi atau sedang dalam
pertumbuhan (setelah proses kalsifikasi)
Gejaja Klinis :
Paling sering di regio Molar 3 kanan atas atau kanan
bawah, Caninus yang impaksi
Dapat tumbuh besar (bisa menyebabkan bengkak &
faktur patologis tanpa disertai rasa sakit kecuali bila
terinfeksi)
Gambaran Histologis :
lapisan epitel terbentuk dari reduced enamel epitel yg terdiri dari 2-3
lapisan epithel kuboid atau gepeng, dapat ditemukan juga sel mukus &
epithel bersilia
Gambaran Radiografi:
radiolusen unilokuler yang berhubungan dengan mahkota gigi yang tidak
erupsi, ujungnya melekat di leher gigi
batas sklerotik jelas & dapat hilang apabila ada peradangan
Terapi: enukleasi
TUMOR RONGGA MULUT
TUMOR
KLASIFIKASI
Tumor dibagi dua macam : tumor non-neoplastik (tumor jinak)
dan tumor neoplastik (tumor ganas)
KARAKTERISTIK TUMOR JINAK DAN GANAS
TUMOR JINAK RONGGA
MULUT
AMELOBLASTOMA
Suatu tumor epitelial odontogenik yang berasal dari jaringan
pembentuk gigi, bersifat jinak, tumbuh lambat,
penyebarannya lokal invasif dan destruktif.
Biasanya terdapat pada daerah molar atau ramus mandibula,
tapi bisa muncul di bagian manapun dari mandibula atau
maksila.
Asimptomatik, dapat tumbuh sampai cukup besar. dengan
sedikit metastase.
ODONTOMA
Jenis yang paling umum dari tumor-tumor odontogenik.
Pada perkembangan awal dari lesi ini menunjukkan proliferasi epitel
odontogen dan jaringan mesenkim, kemudian pada perkembangan
selanjutnya diikuti pembentukan enamel, dentin, dan variasi dari pulpa
dan sementum.
Gambaran klinis Odontoma :
Asimptomatik
Sering ditemukan pada pemeriksaan radiograf rutin ketika memeriksa
gigi yang tidak erupsi.
Lesi kecil, jarang menjadi besar,apabila menjadi besar kadangkala
sampai ukuran 6 cm dan menyebabkan ekspansi rahang.
PAPILOMA SKUAMOS
Suatu neoplasia jinak yang berasal dari epitel permukaan mukosa mulut.
Papiloma sering terjadi akibat hasil dari suatu infeksi Human papiloma virus.
Gambaran Klinis :
Pada gambaran klinis di dapatkan suatu proliferasi pertumbuhan yang
lambat dari epitel squamous berlapis disusun dalam proyeksi seperti jari,
biasanya pertumbuhannya tunggal, sempit, dan struktur seperti bertangkai.
Papiloma dapat berwarna putih atau merah jambu, lunak, dan fleksibel pada
palpasi, umumnya diameternya kurang dari 2 cm, dan tidak menimbulkan rasa
sakit. Walaupun secara umum tunggal, kadang juga multiple.
FIBROMA
Suatu neoplasia yang berasal dari jaringan ikat fibrous.
Gambaran Klinis :
Lesi menunjukkan suatu benjolan yang kenyal dan dapat
digerakkan dapat terjadi pada seluruh permukaan rongga mulut.
Lesi ini pada pertumbuhannya tidak menimbulkan rasa sakit.
Daerah yang paling sering mendapatkan trauma atau injuri seperti
tergigit atau karena gesekan plat protesa dari gigi palsu
LIPOMA
Neoplasia jinak yang berasal dari jaringan adiposa.
Gambaran Klinis :
Lesi ini sering di dalam jaringan subkutan kulit tetapi jarang
terjadi di dalam rongga mulut.
Lipoma rongga mulut biasanya tunggal, berbatas jelas dan lunak
bila dipalpasi. Meskipun lesi berukuran kurang dari 2 cm. Lipoma
seringkali menunjukkan warna kekuningan jika berlokasi di bawah
mukosa mulut.
TUMOR GANAS RONGGA
MULUT
KARAKTERISTIK TUMOR GANAS RONGGA MULUT
Tumor ganas rongga mulut tumbuh sangat cepat, sehingga deteksi dini
serta tindakan pencegahan sangat penting untuk mengatasi tumor ganas
ini.
Pada stadium dini tidak ada gejala, tidak ada tanda-tanda sakit ataupun
perdarahan.
Tumor ganas rongga mulut dapat berasal dari jaringan epitel atau
jaringan ikat. Tumor ganas yang berasal dari epitel adalah karsinoma sel
skuamosa dan karsinoma sel basal, sedangkan yang berasal dari
jaringan ikat adalah fibrosarkoma.
A. KARSINOMA SEL SKUAMOSA
Jenis keganasan yang paling sering terjadi dalam rongga
mulut, meliputi 95% dari seluruh kasus keganasan
rongga mulut yang berasal dari sel epitel skuamus.
Pada stadium dini tidak terasa sakit dan tampak sebagai
lesi ulserasi, fisura, atau keratosis yang dapat diketahui
dengan palpasi.
Daerah yang mempunyai frekuensi tinggi terhadap
kelainan ini adalah lateral dan ventral lidah.
B. ADENOKARSINOMA
Tumor ganas yang biasanya terdapat pada kelenjar saliva minor palatum dan cenderung
menginvasi ke pembuluh limfe dan berinfiltrasi ke sumsum tulang sekitarnya
C. FIBROSARKOMA
Tumor ganas yang berasal dari jaringan ikat yang dapat timbul dari periosteum atau
jaringan lunak.
Biasanya fibrosarkoma merupakan lesi yang berdiferensiasi sempurna, tumbuh lambat,
invasi lambat, dan tidak bermetastasis,
tetapi 1/5 kasus merupakan fibrosarkoma yang anaplastik, tumbuh cepat, dan
menginvasi daerah sekitarnya dengan bermetastasis.
TNM
Tumor (T)
Tis = Carcinoma insitu
T1 = tumor < 2 cm
T2 = tumor ≥ 2 cm dan ≤ 4 cm
T3 = tumor > 4 cm
T4 = tumor > 4 cm + invasi jaringan sekitar (merah, lengket)
Kelenjar lymph (N)
N0 = kelenjar lymphe tidak ada
N1 = kelenjar homolateral tunggal < 3 cm
N2 = kelenjar homolateral tunggal > 3 cm & < 6 cm atau kelenjar multipel atau < 6 cm
N3 = homolateral masif
Bilateral Kontralateral
Metastase (M)
M0 = tidak ada metastase jauh
M+ = ada metastase jauh
STADIUM KEGANASAN
STADIUM TNM 5 YEARS SURVIVAL
T4M
TERIMA KASIH