Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA REMAJA DENGAN HIV/AIDS

KELOMPOK 2

Faliatasya Amanda N : 18031004


Wahyu Prabayudha : 18031010
Nadila Khairiyah : 18031017
Sri Yuliana : 18031025
Nindia Trysia Roza : 18031028
Shelsy Aulora Elvadila : 18031030
Novia Putri : 18031031
Maranatha Yohana Astri A : 18031033
Indria Syahfitri : 18031035
Mella Mardison Putri :18031036
Alpiansah : 18031038
Arpida Ningsi : 18031039
Gustri Alviani : 18031041
Nopita Pertiwi Putri : 18031047
Definisi HIV/AIDS
Pengertian HIV/AIDS Human Immunodeficiency Virus
(HIV) adalah jenis virus yang tergolong familia retrovirus,
sel-sel darah putih yang diserang oleh HIV pada penderita
yang terinfeksi adalah sel-sel limfosit T (CD4) yang berfungsi
dalam sistem imun (kekebalan) tubuh. HIV memperbanyak
diri dalam sel limfosit yang diinfeksinya dan merusak sel-sel
tersebut, sehingga mengakibatkan sistem imun terganggu
dan daya tahan tubuh berangsur-angsur menurun.
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah
suatu kumpulan gejala penyakit kerusakan sistem kekebalan
tubuh, bukan penyakit bawaan tetapi dibuat dari hasil
penularan.Penyakit ini disebabkan oleh Human
Immunodeficiency Virus (HIV).
Etiologi dan Patogenesis
AIDS disebabkan oleh Virus yang di sebut HIV, Virus ini
ditemukan oleh Montagnier, seorang ilmuan Perancis
(Institute Pasteur, Paris 1983), yang mengisolasi virus dari
seorang penderita dengan gejala Limfadenopati, sehingga
pada waktu itu dinamakan Lymhadenopathy Associated
Virus (LAV). Gallo (National Institute of health, USA 1984)
menemukan virus HTL-III (Human T Lymphotropic Virus)
yang juga adalah penyebab AIDS. Pada penelitian lebih
lanjut dibuktikan bahwa kedua virus ini sama, sehingga
berdasarkan hasil pertemuan International Committee
onTaxonomy of Viruses (1986) WHO memberikan nama
resmi HIV.
Tanda dan Gejala
Masa inkubasi 6 bulan sampai 5 tahun, Window
period selama 6-8 minggu adalah waktu saat tubuh
sudah terinfeksi HIV tetapi belum terdeteksi oleh
pemeriksaan laboratorium, seorang dengan HIV dapat
bertahan sampai dengan 5 tahun, jika tidak diobati
maka penyakit ini akan bermanifestasi sebagai AIDS,
Gejala klinis muncul sebagai penyakit yang tidak khas
seperti : Diare, Kandidiasis mulut yang luas, Pneumonia
interstisialislimfositik, Ensefalopati kronik. Ada
beberapa gejala antara lain:
1. Kehilangan berat badan (BB) > 10%,
2. Diare Kronik > 1 bulan, Demam > 1 bulan
Cont…
Tanda minornya :
1. Batuk menetap > 1 bulan, Dermatitis pruritis
(gatal)
2. Herpes Zoster berulang
3. Kandidiasis orofaring
4. Herpes simpleks yang meluas dan berat
5. Limfadenopati yang meluas
Tanda Lainnya :
6. Sarkoma Kaposi yang meluas
7. Meningitis kriptokokal.
Penularan HIV/AID pada Remaja
Penyakit ini menular melalui berbagai cara. Antara lain
melalui cairan tubuh seperti darah, cairan genitalia, cairan
sperma dan ASI. Virus terdapat juga pada saliva, air mata
dan urin tapi dengan konsentrasi yang sangat rendah. HIV
tidak dilaporkan terdapat dalam air mata dan keringat.
Terdapat tiga cara penularan HIV yaitu:
• Baik secara vagina, oral, maupun anal dengan seorang pengidap.
Penularan lebih mudah terjadi apabila terdapat lesi penyakit kelamin
Hubungan
dengan ulkus atau peradangan jaringan seperti herpesgenitalis, sifilis,
Seksual gonorea, klamidia, kankroid, dan trikomoniasis.

• Pemakaian jarum suntik tidak steril/pemakaian bersama jarum suntik


Kontak Langsung
dan sempritnya pada para pecandu narkotika suntik.
dengan Darah
Pencegahan Penularan
Pada prinsipnya pencegahan dapat dilakukan dengan
cara mencegah penularan virus HIV melalui perubahan
perilaku seksual yang terkenal dengan istilah “ABC” yang
telah terbukti mampu menurunkan percepatan penularan
HIV, terutama di Uganda dan beberapa Negara Afrika lain.
Prisnip “ABC” ini telah dipakai dan dibakukan secara
internasional, sebagai cara paling efektif mencegah HIV
lewat hubungan seksual. Prinsip “ABC” itu adalah:
A Anda jauhi seks sampai anda kawin atau menjalin hubunganjangka
panjang dengan pasangan(Abstinesia).
B Bersikap saling setia dengan pasangan dalam hubungan
perkawinan atau hubungan jangka panjang tetap (Befaithful).
C Cegah dengan memakai kondom yang benar dan konsisten untuk
penjaja seks atau orang yang tidak mampu melaksanakan A dan B
(Condom).
Cont…
Untuk penularan non seksual berlaku prinsip “D” dan “E”
yaitu:
D Drug; “say no to drug” atau katakan tidak padanapza/narkoba.
E Equipment; “no sharing”jangan memakai alat suntik secara
bergantian.
Teknik Prosedur Pendidikan Pada
Remaja
Berdasarkan pendekatan sasaran yang ingin dicapai,
penggolongan teknik pendidikan ada 3 (tiga) yaitu:
Teknik berdasarkan Teknik berdasarkan Teknik berdasarkan
Pendekatan Perorangan Pendekatan Kelompok Pendekatan Massa
Metode ini bersifat Penyuluhan berhubungan Sasaran dari teknik ini
individual dan biasanya dengan sasaran secara bersifat umum, dalam
digunakan untuk kelompok.Dalam arti tidak membedakan
membina perilaku baru, penyampaian promosi golongan umur, jenis
atau membina seorang kesehatan dengan kelamin, pekerjaan,
yang mulai tertarik pada metode ini kita perlu status social ekonomi,
suatu perubahan mempertimbangkan tingkat pendidikan, dan
perilaku atau inovasi. besarnya kelompok sebagainya, sehingga
Ex: Bimbingan dan sasaran serta tingkat pesan-pesan kesehatan
Penyuluhan (Guidance pendidikan formal dari yang ingin disampaikan
and counceling), sasaran. harusdi rancang
wawancara. Ex: Kelompok besar dan sedemikian rupa
Kelompok Kecil. sehingga dapat
ditangkap oleh massa.
Asuhan Keperawatan
1) Pengkajian
1. Identitas Klien
Meliputi : nama, tempat/tanggal lahir, jenis kelamin, status kawin, agama,
pendidikan, pekerjaan, alamat, diagnosa medis, No. MR.
2. Keluhan utama.
Dapat ditemukan pada pasien AIDS dengan manifestasi respiratori ditemui
keluahn utama sesak nafas. Keluahan utama lainnya ditemui pada pasien
penyakit HIV AIDS, yaitu demam yang berkepanjangan (lebih dari 3 bulan), diare
kronis lebih dari 1 bulan berulang maupun terus menerus, penurunan berat
badan lebih dari 10%, batuk kronis lebih dari 1 bulan, infeksi mulut dan
tenggorokan disebabkan oleh jamur candida albikans, pembekakan kelenjar
getah bening diseluruh tubuh, munculnya herpes zooster berulang dan bercak-
bercak gatal diseluruh tubuh.
3. Riwayat kesehatan sekarang.
Dapat ditemukan keluhan yang baisanuya disampaikan pasien HIV/AIDS adalah:
pasien akan mengeluhkan napas sesak (dispnea) bagipasien yang memiliki
manifestasi respiratori, batuk-batuk, nyreri dada, dan demam, pasien akan
mengeluhkan mual, dan diare serta penurunan berat badan drastis.
Cont…
4. Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya pasien pernah dirawat karena penyakit yang sama. Adanya riwayat
penggunaan narkoba suntik, hubungan seks bebas atau berhubungan seks
dengan penderita HIV/AIDS terkena cairan tubuh penderita HIV/AIDS.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya pada pasien HIV AIDS adanya anggota keluarga yang menderita
penyakit HIV/ AIDS.Kemungkinan dengan adanya orang tua yang terinfeksi
HIV.Pengakajian lebih lanjut juga dilakukan pada riwayat pekerjaan
keluarga, adanya keluarga bekerja ditempat hiburan malam, bekerja
sebagai PSK (pekerja seks komersial).
6. Pola aktifitas sehari-hari (ADL) meliputi:
a. Pola presepsi dan tata laksanaan hidup sehat.
Biasanya pada pasien HIV/ AIDS akan mengalami perubahan atau gangguan
pada personal hygiene, misalnya kebiasaan mandi, gantipakaian, BAB dan
BAK dikarenakan kondisi tubuh yang lemah,pasien kesulitan melakukan
kegiatan tersebut dan pasien biasanyacenderung dibantu oleh keluarga atau
perawat.
Cont…
b. Pola nutrisi
Biasanya pasien dengan HIV / AIDS mengalami penurunan nafsu makan, mual,
muntah, nyeri menelan, dan juga pasien akanmengalami penurunan berat badan
yang cukup drastis dalam jangkawaktu singkat (terkadang lebih dari 10% BB).
c. Pola eliminasi
Biasanya pasien mengalami diare, feses encer, disertai mucus berdarah
d. Pola istrihat dan tidur
Biasanya pasien dengan HIV/ AIDS pola istrirahat dan tidur mengalami gangguan
karena adanya gejala seperti demam dan keringat pada malam hari yang
berulang.Selain itu juga didukungoleh perasaan cemas dan depresi terhadap
penyakit.
e. Pola aktifitas dan latihan
Biasanya pada pasien HIV/ AIDS aktifitas dan latihan mengalami perubahan.Ada
beberapa orang tidak dapat melakukan aktifitasnyaseperti bekerja.Hal ini
disebabkan mereka menarik diri darilingkungan masyarakat maupun lingkungan
kerja, karena depresiterkait penyakitnya ataupun karena kondisi tubuh yang
lemah.
Cont…
f. Pola presepsi dan kosep diri
Pada pasien HIV/AIDS biasanya mengalami perasaan mara, cemas, depresi dan
stres.
g. Pola sensori kognitif
Pada pasien HIV/AIDS biasanya mengalami penurunan pengecapan dan gangguan
penglihatan.Pasien juga biasanyamengalami penurunan daya ingat, kesulitan
berkonsentrasi,kesulitan dalam respon verbal. Gangguan kognitif lain
yangterganggu yaitu bisa mengalami halusinasi.
h. Pola hubungan peran
Biasanya pada pasien HIV/AIDS akan terjadi perubahan peran yang dapat
mengganggu hubungan interpesonal yaitu pasien merasa malu atau harga diri
rendah.
i. Pola penanggulangan stres
Pada pasien HIV AIDS biasanya pasien akan mengalami cemas, gelisah dan
depresi karena penyakit yang dideritanya. Lamanya waktu perawtan, perjalanan
penyakit yang kronik, perasaan tidak berdaya karena ketergantungan
menyebabkan reaksi psikologis yang negatif berupa marah, marah, kecemasan,
mudah tersinggungdan lain-lain, dapat menyebabkan penderita tidak mampu
menggunakan mekanisme koping yang konstruktif dan adaptif.
Cont…
j. Pola reproduksi skesual
Pada pasien HIV AIDS pola reproduksi seksualitasnya terganggu karena penyebab
utama penularan penyakit adalah melaluihubungan seksual.
k. Pola tata nilai dan kepercayaan
Pada pasien HIV AIDS tata nilai keyakinan pasien awalnya akanberubah, karena
mereka menganggap hal yang menimpa mereka sebagai balasan perbuatan
mereka. Adanya status perubahan kesehatan dan penurunan fungsi tubuh
mempengaruhi nilai kepercayaan pasien dalam kehidupan mereka dan agama
merupakan hal penting dalam hidup pasien.
7. Pemeriksaan Fisik
a. Gambaran umum : ditemukan pasien tampak lemah
b. Kesadaran : composmentis kooperatif, sampai terjadi penurunan tingkat
kesadaran, apatis, somnolen, stupor bahkan koma.
c. Vital sign :
• TD, nadi, pernapasan, suhu, BB, TB.
• Head to toe.
Cont…
2) Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
1. Defisien volume cairan Keseimbangan cairan : Manajemen cairan (4120) :
b.d kehilangan cairan Keseimbangan cairan di Meningkatkan keseimbangan
melalui rute abnormal dalam ruang intraseluler dan cairan dan pencegahan
ekstraseluler tubuh. komplikasi yang dihasilkan
Kriteria Hasil: dari tingkat cairan tidak
1. Denyut nadi radial normal atau tidak diinginkan.
dipertahankan pada (1) Aktivitas-aktivitas:
sangat teganggu 1. Timbang berat badan
setiap hari dan monitor
ditingkatkan ke (3)
status pasien
cukup terganggu
2. Jaga intake yang akurat
2. Kesembangan intake dan dan catat output pasien
output dalam 24 jam 3. Monitor tanda-tanda vital
dipertahankan pada (1) 4. Monitor makanan/cairan
sangat teganggu yang dikonsumsi dan
ditingkatkan ke (3) hitung asupan kalori
cukup terganggu harian
Cont…
Diagnosa Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
3. Berat badan stabil 5. Monitor status gizi
dipertahankan pada (1) 6. Berikan cairan dengan
sangat teganggu tepat
ditingkatkan ke (3) cukup
7. Tingkatkan asupan oral
terganggu
4. Turgor kulit dipertahankan (misalnya memberikan
pada (1) sangat teganggu sedotan, menawarkan
ditingkatkan ke (3) cukup cairan diantara waktu
terganggu makan, mengganti air es
5. Suara nafas adventif secara rutin)
dipertahankan pada (2) 8. Dukung pasien dan
banyak teganggu keluarga untuk
ditingkatkan ke (4) sedikit membantu dalam
terganggu
6. Bolamata cekung dan pemberian makan
lembek dipertahankan pada dengan baik
(2) banyak teganggu 9. Tawari makanan ringan
ditingkatkan ke (4) sedikit misalnya minuman
terganggu ringan dan buah buahan
7. Kehausan dipertahankan segar/jus buah
pada (2) banyak teganggu
ditingkatkan ke (4) sedikit
terganggu
Diagnosa Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
2. Kebutuhan nutrisi kurang Status nutrisi : asupan nutrisi Manajemen nutrisi (1100) :
dari kebutuhan tubuh b.d (1004) : Sejauh manan nutrisi Menyediakan dan
asupan makanan kurang dicerna dan diserap untuk meningkatkan intake nutrisi
ditandai dengan memenubhi kebutuhan yang seimbang.
penurunan nafsu makan metabolik. Aktivitas-aktivitas:
Krieria Hasil: 1. Tentukan status gizi pasien
1. Asupan gizi dipertahankan dan kemampuan pasien
pada (1) sangat untuk memenuhi kebutuhan
menyimpang dari rentang gizi
normal ditingkatkan ke (3) 2. Tentukanapa yang menjadi
cukup menyimpang dari preferensi makanan bagi
rentang normal pasien
2. Asupan makanan 3. Tentukan jumlah kalori dan
dipertahankan pada (1) jenis nutrisi yang
sangat menyimpang dari dibutuhkan untuk
rentang normal ditingkatkan memenuhi persyaratan gizi
ke (3) cukup menyimpang 4. Ciptakan lingkungan yang
dari rentang normal optimal pada saat
3. Asupan cairan mengkosumsi makan
dipertahankan pada (1) (misalnya bersih,
sangat menyimpang dari berventilasi, santai, dan
rentang normal ditingkatkan bebas dari bau yang
ke (3) cukup menyimpang menyengat)
dari rentang normal
Diagnosa Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
4. Energi dipertahankan 5. Anjurkan pasien untuk duduk
pada posisi tegak dikursi, jika
pada (1) sangat memungkinkan
menyimpang dari 6. Anjurkan keluarga untuk
rentang normal membawa makanan favorit
ditingkatkan ke (3) pasien sementara pasien
berada dirumah sakit atau
cukup menyimpang fasilitas perawatan yang
dari rentang normal sesuai
5. Rasio berat 7. Anjurkan pasien terkait dengan
kebutuhan makanan terkait
badan/tinggi badan dengan kebutuhan makanan
dipertahankan pada (1) tertentu berdasarkan
sangat menyimpang perkembangan atau usia
dari rentang normal (misalnya peningkatan
kalsium, , protein, cairan, dan
ditingkatkan ke (3) kalori untuk wanita menyusui,
cukup menyimpang peningkatan asupan serat
dari rentang normal untuk mencegah konstipasi
pada orang dewasa yang lebih
tua)
8. Tawarkan makanan ringan
yang padat gizi
9. Monitor kalori dan supan
makan
10. Berikan arahan bila diperlukan
Diagnosa Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
3. Gangguan citra tubuh Citra tubuh (1200) : Persepsi Peningkatan harga diri
ditandai dengan depresi terhadap penampilan dan (5400) : Membantu pasien
terkait penyakitnya dan fungsi tubuh sendi. untuk meningkatkan penilaian
kondisi tubuh yang lemah Kriteria Hasil: pribadi mengenai harga diri.
1. Gambaran internal diri Aktivitas-aktivitas:
dipertahankan pada (1) 1. Monitor pernyataan pasien
tidak pernah positif mengenai harga diri
ditingkatkan ke (3) kadang 2. Tentukan kepercayaan diri
kadang positif pasien dalam hal penilaian
2. Kepuasan dengan diri
penampilan tubuh 3. Bantu pasien untuk
dipertahankan pada (1) menemukan penerimaan
tidak pernah positif diri
ditingkatkan ke (3) kadang 4. Berikan pengalaman yang
kadang positif akan meningkatkan
3. Kepuasan terhadap fungsi otonomi pasien, dengan
tubuh dipertahankan pada tepat
(1) tidak pernah positif 5. Bantu pasien untuk
ditingkatkan ke (3) kadang mengidentifikasi respon
kadang positif positif dari orang lain
6. Jangan mengkritisi pasien
secara negatif
Diagnosa Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
4. Penyesuaian terhadap 7. Bantu pasien untuk
perubahan penampilan memeriksa persepsi
fisik dipertahankan
pada (1) tidak pernah negatif terhadap
positif ditingkatkan ke diri
(3) kadang kadang 8. Instruksikan
positif orangtua mengenai
5. Penyesuaian terhadap pentingnya minat
perubahan terhadap
fungsi tubuh
dan dukungan
dipertahankan pada (1) dalam
tidak pernah positif mengembangkan
ditingkatkan ke (3) konsep diri positif
kadang kadang positif 9. Monitor tingkat
harga diri dari
waktu ke waktu
10. Buat pernyataan
positif mengenai
pasien

Anda mungkin juga menyukai