0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan21 halaman
Asuhan keperawatan pada remaja dengan HIV/AIDS meliputi pengkajian identitas pasien, riwayat kesehatan, pola aktifitas sehari-hari seperti nutrisi, eliminasi, istirahat, dan hubungan sosial. Teknik pendidikan untuk pencegahan meliputi pendekatan perorangan, kelompok, dan masa seperti promosi ABC dan DE.
Asuhan keperawatan pada remaja dengan HIV/AIDS meliputi pengkajian identitas pasien, riwayat kesehatan, pola aktifitas sehari-hari seperti nutrisi, eliminasi, istirahat, dan hubungan sosial. Teknik pendidikan untuk pencegahan meliputi pendekatan perorangan, kelompok, dan masa seperti promosi ABC dan DE.
Asuhan keperawatan pada remaja dengan HIV/AIDS meliputi pengkajian identitas pasien, riwayat kesehatan, pola aktifitas sehari-hari seperti nutrisi, eliminasi, istirahat, dan hubungan sosial. Teknik pendidikan untuk pencegahan meliputi pendekatan perorangan, kelompok, dan masa seperti promosi ABC dan DE.
Wahyu Prabayudha : 18031010 Nadila Khairiyah : 18031017 Sri Yuliana : 18031025 Nindia Trysia Roza : 18031028 Shelsy Aulora Elvadila : 18031030 Novia Putri : 18031031 Maranatha Yohana Astri A : 18031033 Indria Syahfitri : 18031035 Mella Mardison Putri :18031036 Alpiansah : 18031038 Arpida Ningsi : 18031039 Gustri Alviani : 18031041 Nopita Pertiwi Putri : 18031047 Definisi HIV/AIDS Pengertian HIV/AIDS Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah jenis virus yang tergolong familia retrovirus, sel-sel darah putih yang diserang oleh HIV pada penderita yang terinfeksi adalah sel-sel limfosit T (CD4) yang berfungsi dalam sistem imun (kekebalan) tubuh. HIV memperbanyak diri dalam sel limfosit yang diinfeksinya dan merusak sel-sel tersebut, sehingga mengakibatkan sistem imun terganggu dan daya tahan tubuh berangsur-angsur menurun. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah suatu kumpulan gejala penyakit kerusakan sistem kekebalan tubuh, bukan penyakit bawaan tetapi dibuat dari hasil penularan.Penyakit ini disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Etiologi dan Patogenesis AIDS disebabkan oleh Virus yang di sebut HIV, Virus ini ditemukan oleh Montagnier, seorang ilmuan Perancis (Institute Pasteur, Paris 1983), yang mengisolasi virus dari seorang penderita dengan gejala Limfadenopati, sehingga pada waktu itu dinamakan Lymhadenopathy Associated Virus (LAV). Gallo (National Institute of health, USA 1984) menemukan virus HTL-III (Human T Lymphotropic Virus) yang juga adalah penyebab AIDS. Pada penelitian lebih lanjut dibuktikan bahwa kedua virus ini sama, sehingga berdasarkan hasil pertemuan International Committee onTaxonomy of Viruses (1986) WHO memberikan nama resmi HIV. Tanda dan Gejala Masa inkubasi 6 bulan sampai 5 tahun, Window period selama 6-8 minggu adalah waktu saat tubuh sudah terinfeksi HIV tetapi belum terdeteksi oleh pemeriksaan laboratorium, seorang dengan HIV dapat bertahan sampai dengan 5 tahun, jika tidak diobati maka penyakit ini akan bermanifestasi sebagai AIDS, Gejala klinis muncul sebagai penyakit yang tidak khas seperti : Diare, Kandidiasis mulut yang luas, Pneumonia interstisialislimfositik, Ensefalopati kronik. Ada beberapa gejala antara lain: 1. Kehilangan berat badan (BB) > 10%, 2. Diare Kronik > 1 bulan, Demam > 1 bulan Cont… Tanda minornya : 1. Batuk menetap > 1 bulan, Dermatitis pruritis (gatal) 2. Herpes Zoster berulang 3. Kandidiasis orofaring 4. Herpes simpleks yang meluas dan berat 5. Limfadenopati yang meluas Tanda Lainnya : 6. Sarkoma Kaposi yang meluas 7. Meningitis kriptokokal. Penularan HIV/AID pada Remaja Penyakit ini menular melalui berbagai cara. Antara lain melalui cairan tubuh seperti darah, cairan genitalia, cairan sperma dan ASI. Virus terdapat juga pada saliva, air mata dan urin tapi dengan konsentrasi yang sangat rendah. HIV tidak dilaporkan terdapat dalam air mata dan keringat. Terdapat tiga cara penularan HIV yaitu: • Baik secara vagina, oral, maupun anal dengan seorang pengidap. Penularan lebih mudah terjadi apabila terdapat lesi penyakit kelamin Hubungan dengan ulkus atau peradangan jaringan seperti herpesgenitalis, sifilis, Seksual gonorea, klamidia, kankroid, dan trikomoniasis.
• Pemakaian jarum suntik tidak steril/pemakaian bersama jarum suntik
Kontak Langsung dan sempritnya pada para pecandu narkotika suntik. dengan Darah Pencegahan Penularan Pada prinsipnya pencegahan dapat dilakukan dengan cara mencegah penularan virus HIV melalui perubahan perilaku seksual yang terkenal dengan istilah “ABC” yang telah terbukti mampu menurunkan percepatan penularan HIV, terutama di Uganda dan beberapa Negara Afrika lain. Prisnip “ABC” ini telah dipakai dan dibakukan secara internasional, sebagai cara paling efektif mencegah HIV lewat hubungan seksual. Prinsip “ABC” itu adalah: A Anda jauhi seks sampai anda kawin atau menjalin hubunganjangka panjang dengan pasangan(Abstinesia). B Bersikap saling setia dengan pasangan dalam hubungan perkawinan atau hubungan jangka panjang tetap (Befaithful). C Cegah dengan memakai kondom yang benar dan konsisten untuk penjaja seks atau orang yang tidak mampu melaksanakan A dan B (Condom). Cont… Untuk penularan non seksual berlaku prinsip “D” dan “E” yaitu: D Drug; “say no to drug” atau katakan tidak padanapza/narkoba. E Equipment; “no sharing”jangan memakai alat suntik secara bergantian. Teknik Prosedur Pendidikan Pada Remaja Berdasarkan pendekatan sasaran yang ingin dicapai, penggolongan teknik pendidikan ada 3 (tiga) yaitu: Teknik berdasarkan Teknik berdasarkan Teknik berdasarkan Pendekatan Perorangan Pendekatan Kelompok Pendekatan Massa Metode ini bersifat Penyuluhan berhubungan Sasaran dari teknik ini individual dan biasanya dengan sasaran secara bersifat umum, dalam digunakan untuk kelompok.Dalam arti tidak membedakan membina perilaku baru, penyampaian promosi golongan umur, jenis atau membina seorang kesehatan dengan kelamin, pekerjaan, yang mulai tertarik pada metode ini kita perlu status social ekonomi, suatu perubahan mempertimbangkan tingkat pendidikan, dan perilaku atau inovasi. besarnya kelompok sebagainya, sehingga Ex: Bimbingan dan sasaran serta tingkat pesan-pesan kesehatan Penyuluhan (Guidance pendidikan formal dari yang ingin disampaikan and counceling), sasaran. harusdi rancang wawancara. Ex: Kelompok besar dan sedemikian rupa Kelompok Kecil. sehingga dapat ditangkap oleh massa. Asuhan Keperawatan 1) Pengkajian 1. Identitas Klien Meliputi : nama, tempat/tanggal lahir, jenis kelamin, status kawin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, diagnosa medis, No. MR. 2. Keluhan utama. Dapat ditemukan pada pasien AIDS dengan manifestasi respiratori ditemui keluahn utama sesak nafas. Keluahan utama lainnya ditemui pada pasien penyakit HIV AIDS, yaitu demam yang berkepanjangan (lebih dari 3 bulan), diare kronis lebih dari 1 bulan berulang maupun terus menerus, penurunan berat badan lebih dari 10%, batuk kronis lebih dari 1 bulan, infeksi mulut dan tenggorokan disebabkan oleh jamur candida albikans, pembekakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh, munculnya herpes zooster berulang dan bercak- bercak gatal diseluruh tubuh. 3. Riwayat kesehatan sekarang. Dapat ditemukan keluhan yang baisanuya disampaikan pasien HIV/AIDS adalah: pasien akan mengeluhkan napas sesak (dispnea) bagipasien yang memiliki manifestasi respiratori, batuk-batuk, nyreri dada, dan demam, pasien akan mengeluhkan mual, dan diare serta penurunan berat badan drastis. Cont… 4. Riwayat kesehatan dahulu Biasanya pasien pernah dirawat karena penyakit yang sama. Adanya riwayat penggunaan narkoba suntik, hubungan seks bebas atau berhubungan seks dengan penderita HIV/AIDS terkena cairan tubuh penderita HIV/AIDS. 5. Riwayat kesehatan keluarga Biasanya pada pasien HIV AIDS adanya anggota keluarga yang menderita penyakit HIV/ AIDS.Kemungkinan dengan adanya orang tua yang terinfeksi HIV.Pengakajian lebih lanjut juga dilakukan pada riwayat pekerjaan keluarga, adanya keluarga bekerja ditempat hiburan malam, bekerja sebagai PSK (pekerja seks komersial). 6. Pola aktifitas sehari-hari (ADL) meliputi: a. Pola presepsi dan tata laksanaan hidup sehat. Biasanya pada pasien HIV/ AIDS akan mengalami perubahan atau gangguan pada personal hygiene, misalnya kebiasaan mandi, gantipakaian, BAB dan BAK dikarenakan kondisi tubuh yang lemah,pasien kesulitan melakukan kegiatan tersebut dan pasien biasanyacenderung dibantu oleh keluarga atau perawat. Cont… b. Pola nutrisi Biasanya pasien dengan HIV / AIDS mengalami penurunan nafsu makan, mual, muntah, nyeri menelan, dan juga pasien akanmengalami penurunan berat badan yang cukup drastis dalam jangkawaktu singkat (terkadang lebih dari 10% BB). c. Pola eliminasi Biasanya pasien mengalami diare, feses encer, disertai mucus berdarah d. Pola istrihat dan tidur Biasanya pasien dengan HIV/ AIDS pola istrirahat dan tidur mengalami gangguan karena adanya gejala seperti demam dan keringat pada malam hari yang berulang.Selain itu juga didukungoleh perasaan cemas dan depresi terhadap penyakit. e. Pola aktifitas dan latihan Biasanya pada pasien HIV/ AIDS aktifitas dan latihan mengalami perubahan.Ada beberapa orang tidak dapat melakukan aktifitasnyaseperti bekerja.Hal ini disebabkan mereka menarik diri darilingkungan masyarakat maupun lingkungan kerja, karena depresiterkait penyakitnya ataupun karena kondisi tubuh yang lemah. Cont… f. Pola presepsi dan kosep diri Pada pasien HIV/AIDS biasanya mengalami perasaan mara, cemas, depresi dan stres. g. Pola sensori kognitif Pada pasien HIV/AIDS biasanya mengalami penurunan pengecapan dan gangguan penglihatan.Pasien juga biasanyamengalami penurunan daya ingat, kesulitan berkonsentrasi,kesulitan dalam respon verbal. Gangguan kognitif lain yangterganggu yaitu bisa mengalami halusinasi. h. Pola hubungan peran Biasanya pada pasien HIV/AIDS akan terjadi perubahan peran yang dapat mengganggu hubungan interpesonal yaitu pasien merasa malu atau harga diri rendah. i. Pola penanggulangan stres Pada pasien HIV AIDS biasanya pasien akan mengalami cemas, gelisah dan depresi karena penyakit yang dideritanya. Lamanya waktu perawtan, perjalanan penyakit yang kronik, perasaan tidak berdaya karena ketergantungan menyebabkan reaksi psikologis yang negatif berupa marah, marah, kecemasan, mudah tersinggungdan lain-lain, dapat menyebabkan penderita tidak mampu menggunakan mekanisme koping yang konstruktif dan adaptif. Cont… j. Pola reproduksi skesual Pada pasien HIV AIDS pola reproduksi seksualitasnya terganggu karena penyebab utama penularan penyakit adalah melaluihubungan seksual. k. Pola tata nilai dan kepercayaan Pada pasien HIV AIDS tata nilai keyakinan pasien awalnya akanberubah, karena mereka menganggap hal yang menimpa mereka sebagai balasan perbuatan mereka. Adanya status perubahan kesehatan dan penurunan fungsi tubuh mempengaruhi nilai kepercayaan pasien dalam kehidupan mereka dan agama merupakan hal penting dalam hidup pasien. 7. Pemeriksaan Fisik a. Gambaran umum : ditemukan pasien tampak lemah b. Kesadaran : composmentis kooperatif, sampai terjadi penurunan tingkat kesadaran, apatis, somnolen, stupor bahkan koma. c. Vital sign : • TD, nadi, pernapasan, suhu, BB, TB. • Head to toe. Cont… 2) Diagnosa Keperawatan Diagnosa Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC) 1. Defisien volume cairan Keseimbangan cairan : Manajemen cairan (4120) : b.d kehilangan cairan Keseimbangan cairan di Meningkatkan keseimbangan melalui rute abnormal dalam ruang intraseluler dan cairan dan pencegahan ekstraseluler tubuh. komplikasi yang dihasilkan Kriteria Hasil: dari tingkat cairan tidak 1. Denyut nadi radial normal atau tidak diinginkan. dipertahankan pada (1) Aktivitas-aktivitas: sangat teganggu 1. Timbang berat badan setiap hari dan monitor ditingkatkan ke (3) status pasien cukup terganggu 2. Jaga intake yang akurat 2. Kesembangan intake dan dan catat output pasien output dalam 24 jam 3. Monitor tanda-tanda vital dipertahankan pada (1) 4. Monitor makanan/cairan sangat teganggu yang dikonsumsi dan ditingkatkan ke (3) hitung asupan kalori cukup terganggu harian Cont… Diagnosa Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC) 3. Berat badan stabil 5. Monitor status gizi dipertahankan pada (1) 6. Berikan cairan dengan sangat teganggu tepat ditingkatkan ke (3) cukup 7. Tingkatkan asupan oral terganggu 4. Turgor kulit dipertahankan (misalnya memberikan pada (1) sangat teganggu sedotan, menawarkan ditingkatkan ke (3) cukup cairan diantara waktu terganggu makan, mengganti air es 5. Suara nafas adventif secara rutin) dipertahankan pada (2) 8. Dukung pasien dan banyak teganggu keluarga untuk ditingkatkan ke (4) sedikit membantu dalam terganggu 6. Bolamata cekung dan pemberian makan lembek dipertahankan pada dengan baik (2) banyak teganggu 9. Tawari makanan ringan ditingkatkan ke (4) sedikit misalnya minuman terganggu ringan dan buah buahan 7. Kehausan dipertahankan segar/jus buah pada (2) banyak teganggu ditingkatkan ke (4) sedikit terganggu Diagnosa Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC) 2. Kebutuhan nutrisi kurang Status nutrisi : asupan nutrisi Manajemen nutrisi (1100) : dari kebutuhan tubuh b.d (1004) : Sejauh manan nutrisi Menyediakan dan asupan makanan kurang dicerna dan diserap untuk meningkatkan intake nutrisi ditandai dengan memenubhi kebutuhan yang seimbang. penurunan nafsu makan metabolik. Aktivitas-aktivitas: Krieria Hasil: 1. Tentukan status gizi pasien 1. Asupan gizi dipertahankan dan kemampuan pasien pada (1) sangat untuk memenuhi kebutuhan menyimpang dari rentang gizi normal ditingkatkan ke (3) 2. Tentukanapa yang menjadi cukup menyimpang dari preferensi makanan bagi rentang normal pasien 2. Asupan makanan 3. Tentukan jumlah kalori dan dipertahankan pada (1) jenis nutrisi yang sangat menyimpang dari dibutuhkan untuk rentang normal ditingkatkan memenuhi persyaratan gizi ke (3) cukup menyimpang 4. Ciptakan lingkungan yang dari rentang normal optimal pada saat 3. Asupan cairan mengkosumsi makan dipertahankan pada (1) (misalnya bersih, sangat menyimpang dari berventilasi, santai, dan rentang normal ditingkatkan bebas dari bau yang ke (3) cukup menyimpang menyengat) dari rentang normal Diagnosa Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC) 4. Energi dipertahankan 5. Anjurkan pasien untuk duduk pada posisi tegak dikursi, jika pada (1) sangat memungkinkan menyimpang dari 6. Anjurkan keluarga untuk rentang normal membawa makanan favorit ditingkatkan ke (3) pasien sementara pasien berada dirumah sakit atau cukup menyimpang fasilitas perawatan yang dari rentang normal sesuai 5. Rasio berat 7. Anjurkan pasien terkait dengan kebutuhan makanan terkait badan/tinggi badan dengan kebutuhan makanan dipertahankan pada (1) tertentu berdasarkan sangat menyimpang perkembangan atau usia dari rentang normal (misalnya peningkatan kalsium, , protein, cairan, dan ditingkatkan ke (3) kalori untuk wanita menyusui, cukup menyimpang peningkatan asupan serat dari rentang normal untuk mencegah konstipasi pada orang dewasa yang lebih tua) 8. Tawarkan makanan ringan yang padat gizi 9. Monitor kalori dan supan makan 10. Berikan arahan bila diperlukan Diagnosa Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC) 3. Gangguan citra tubuh Citra tubuh (1200) : Persepsi Peningkatan harga diri ditandai dengan depresi terhadap penampilan dan (5400) : Membantu pasien terkait penyakitnya dan fungsi tubuh sendi. untuk meningkatkan penilaian kondisi tubuh yang lemah Kriteria Hasil: pribadi mengenai harga diri. 1. Gambaran internal diri Aktivitas-aktivitas: dipertahankan pada (1) 1. Monitor pernyataan pasien tidak pernah positif mengenai harga diri ditingkatkan ke (3) kadang 2. Tentukan kepercayaan diri kadang positif pasien dalam hal penilaian 2. Kepuasan dengan diri penampilan tubuh 3. Bantu pasien untuk dipertahankan pada (1) menemukan penerimaan tidak pernah positif diri ditingkatkan ke (3) kadang 4. Berikan pengalaman yang kadang positif akan meningkatkan 3. Kepuasan terhadap fungsi otonomi pasien, dengan tubuh dipertahankan pada tepat (1) tidak pernah positif 5. Bantu pasien untuk ditingkatkan ke (3) kadang mengidentifikasi respon kadang positif positif dari orang lain 6. Jangan mengkritisi pasien secara negatif Diagnosa Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC) 4. Penyesuaian terhadap 7. Bantu pasien untuk perubahan penampilan memeriksa persepsi fisik dipertahankan pada (1) tidak pernah negatif terhadap positif ditingkatkan ke diri (3) kadang kadang 8. Instruksikan positif orangtua mengenai 5. Penyesuaian terhadap pentingnya minat perubahan terhadap fungsi tubuh dan dukungan dipertahankan pada (1) dalam tidak pernah positif mengembangkan ditingkatkan ke (3) konsep diri positif kadang kadang positif 9. Monitor tingkat harga diri dari waktu ke waktu 10. Buat pernyataan positif mengenai pasien