Anda di halaman 1dari 76

DEMOKRASI

HADI WARDANA, S.Pd


PETA
DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI
PENGANTAR
DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV IV.1 IV.1.1 IV.1.2 IV.1.3 IV.1.4


Kompetensi : Memahami makna Makna Bentuk-bentuk Keunggulan Nilai-nilai
mengembangkan demokrasi dalam demokrasi demokrasi demokrasi demokrasi
sikap demokratis kehidupan sehari-hari

IV.2 IV.2.1
BAB V Macam-macam Macam-macam
demokrasi yang demokrasi yang pernah
berlaku di Indonesia berlaku di Indonesia
BAB VI

IV.3
Pendidikan
BAB VII Demokrasi
KOMPETENSI

Mahasiswa dapat mengerti, memahami


tentang demokrasi serta dapat
mengembangkan sikap demokratis dalam
kehidupannya sehari-hari, kelak setelah
menamatkan pendidikannya dari perguruan
tinggi umum sekaligus memiliki keterampilan
yang dilandasi oleh jiwa sportif dan
demokratis
POKOK BAHASAN (5)
DEMOKRASI
SUB POKOK BAHASAN :
(pilih - klik kotak samping nomer)

5.1 IDE DASAR DAN HAKEKAT DEMOKRASI.


5.2 CIRI-CIRI DEMOKRASI.
5.3 PERWUJUDAN SISTEM DEMOKRASI.
5.4 KESENJANGAN, KOMPLEKSITAS DAN
PERKEMBANGAN DEMOKRASI.
5.5 BUDAYA POLITIK.
5.6 DEMOKRASI DI INDONESIA.
5.7 PEMILIHAN UMUM.
5.8 DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI.
Back 5.9 STUDI KASUS ,ILUSTRASI ,DAN REFERENSI.
POKOK BAHASAN (5)
DEMOKRASI

SUB POKOK BAHASAN (5.1) :

IDE DASAR
DAN HAKEKAT DEMOKRASI
A. Secara ETIMOLOGIS berasal dari kata :
Demos ( rakyat ),
Cratein ; cratos
(kekuasaan).

B. SecaraTERMINOLOGIS :
Menurut : Joseph.A.Schumpeter, Sidney
Hook, Philippe C.Schmitter dan Terry Lynn
Karl, Hery B.Mayu .
KONSEP DASAR DEMOKRASI

FOR FROM

THE PEOPLE

BY

Udin;2005
1. Hakekat Demokrasi :
suatu sistem bermasyarakat dan bernegara
serta pemerintahan yang memberikan
penekanan pada keberadaan kekuasaan di
tangan rakyat baik dalam penyelenggaraan
negara maupun pemerintahan.

2. Kekuasaan pemerintahan berada di


tangan rakyat berarti :
1. Government of the people
2. Government by the people
3. Government of the people
DEMOKRASI
Demokrasi berarti “ Pemerintahan Rakyat”
atau menurut asal kata dari bahasa Yunani :
demos = rakyat,
cratos =kekuasaan/berkuasa,
berarti “ Rakyat Berkuasa”

Menurut Mac Pherson dalam bukunya


“ The Real World of Democracy”, bahwa
pemerintahan rakyat adalah suatu pemerintahan
dimana rakyat memegang peranan yang
menentukan atau dalam pengertian ini rakyat
berfungsi sebagai subyek yang berperanan,
bukan sebagai obyek.
GAMBAR 1 :
RAJA ABDULLAH
DARI
ARAB SAUDI

Sumber : DEMOKRASI BUKANLAH


Kompas,
8
SUKSESI DENGAN CARA
Agustus 2005 DITUNJUK LANGSUNG
HAKEKAT DEMOKRASI
 Kedaulatan Rakyat
 Perwakilan dan Pertanggungjawaban Dalam
Pemerintahan
 Persaingan Bebas dan Jujur Dalam Pemilihan,
Perwakilan, Pemerintahan.
 Memenuhi Syarat Untuk Berpartisipasi Secara
Bebas Sebagai Pemilih Dalam Pemilu.
 Mayoritas Yang Mengatur Rakyat Untuk
Kepentingan Bersama.
Dengan demikian hakekat demokrasi adalah
partisipasi rakyat dalam penyelenggaraan
kenegaraan.
Sumber :
Jawa Pos, 1 Juli 2005

Gambar 2 : Dalam Demokrasi Terdapat Kebebasan


berekspresi Berekspresi Tanpa Melupakan
Tanggungjawab Sosial
GAMBAR 3 :

Bebas Berekspresi
Tanpa Melupakan
Tanggungjawab
Sosial
DEMOKRASI
sesungguhnya adalah seperangkat gagasan dan
prinsip tentang kebebasan, tapi juga
mencakup seperangkat praktek dan prosedur
yang terbentuk melalui sejarah panjang dan
berliku-liku, mengandung makna penghargaan
terhadap hakekat dan martabat manusia dan
mempunyai tujuan memberikan kesejahteraan
dan kebahagiaan bagi umat manusia. Dalam
demokrasi terdapat faktor-faktor
kebebasan, kebersamaan,keteraturan dan
akuntabilitas.
MODEL-MODEL DEMOKRASI :
1. DEMOKRASI LIBERAL
2. DEMOKRASI TERPIMPIN
3. DEMOKRASI SOSIAL
4. DEMOKRASI PARTISIPASI
5. DEMOKRASI CONSOCIATIONAL
6. DEMOKRASI LANGSUNG &
TIDAK LANGSUNG

back
POKOK BAHASAN (5)
DEMOKRASI

SUB POKOK BAHASAN (5.2) :

CIRI –CIRI DEMOKRASI


SECARA UMUM DEMOKRASI
MENGANDUNG NILAI-NILAI SEBAGAI
BERIKUT :

1. Pengakuan bahwa di dalam masyarakat


terdapat perbedaan-perbedaan pendapat dan
kepentingan.
2. Bilamana sistem politik,secara berkala
memungkinkan penggantian pemerintahan,
maka harus ada perangkat keyakinan yang
menghadirkan pranata-pranata tertentu seperti
DPR, sejumlah Parpol, Angkatan Bersenjata,
Pers, Peradilan dsb.
• Harus mempunyai sejumlah anggota
masyarakat yang menempati
kedudukan dalam pemerintahan untuk
masa jabatan tertentu seperti Presiden,
Menteri, Gubernur dsb.
• Harus mempunyai sejumlah anggota
masyarakat yang diakui sebagai tokoh-
tokoh yang sah, berusaha berjuang
untuk dapat menempati kedudukan
dalam pemerintahan, agar mereka
berada dalam keadaan yang
memungkinkan untuk melaksanakan
sesuai apa yang mereka anggap baik.
 Berkaitan dengan sistem perwakilan, dalam
sistem demokrasi terdapat pemilihan lain
yang biasanya dilakukan secara berkala
untuk memilih pejabat-pejabat pemerintah
tertentu atau memiliki anggota-anggota
masyarakat yang diharapkan mewakili rakyat
 Agar kehendak masing-masing golongan
dapat diketahui oleh pemerintah dan oleh
anggota masyarakat lain, maka harus diakui
adanya hak menyatakan pendapat baik
secara lisan dalam pertemuan-pertemuan
dan media elektronik,maupun secara tertulis
melalui media massa cetak.
 Masalah adanya golongan-golongan
penduduk yang tidak ikut serta dalam Pemilu.
UNSUR PENEGAK DEMOKRASI :

1. Negara Hukum.
2. Terciptanya Masyarakat Madani.
3. Adanya Infrastuktur Politik.
4. Pers yang Bebas dan Bertanggung
jawab.
KRITERIA NEGARA
DEMOKRASI
( International Conference of Jurits, Bangkok,1965)

 Supremacy of Law
 Equality before the Law
 Constitutional guarantee of Human Right
 Impartial Tribune
 Civic Education

Udin;2005
BEBERAPA PILAR DEMOKRASI
( USIS ; 1995)

1. Kedaulatan rakyat
2. Pemerintahan berdasarkan
persetujuan dari yang diperintah.
3. Kekuasan mayoritas.
4. Hak-hak minoritas
5. Jaminan hak-hak azasi manusia
6. Pemilihan yang bebas dan jujur
BEBERAPA…….( lanjutan )

7. Persamaan di depan hukum


8. Proses hukum yang wajar
9. Pembatasan pemerintah secara
konstitusional
10.Pluralisasi sosial, ekonomi dan politik
11.Nilai-nilai toleransi, pragmatisme,
kerjasama dan mufakat
Sumber : Kompas, 8 Agustus 2005

ASSET NEGARA YANG MENYANGKUT


HAJAT HIDUP ORANG BANYAK DIKELOLA
GAMBAR 5 : OLEH NEGARA DAN DIPERGUNAKAN
ANAK-ANAK
TAMBANG
SEBESAR-BESARNYA UNTUK
KEPENTINGAN RAKYAT
PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI :
1. Kontrol atas keputusan pemerintah.
2. Pemilihan yang teliti dan jujur.
3. Hak memilih dan dipilih.
4. Kebebasan menyatakan pendapat tanpa
ancaman.
5. Kebebasan mengakses informasi.
6. Kebebaan berserikat
( Robert A.Dahl ).
PARAMETER DEMOKRASI :
1. Masalah Pembentukan Negara
2. Dasar Kekuasaan Negara
3. Masalah Kontrol Rakyat

PARAMETER PEMERINTAHAN DEMOKRATIS


4. Akuntabilitas.
5. Rotasi Kekuasaan.
6. Rekruitmen Politik.
7. PEMILU.
8. Pengakuan dan perlindungan Hak-hak Dasar.
Gambar 4 :
JAJAK PENDAPAT DALAM PERS

Sumber : Kompas, 8 Agustus 2005

PERS YANG BEBAS DAN BERTANGGUNGJAWAB


ADALAH SALAHSATU PARAMETER DALAM
NEGARA DEMOKRASI
back
POKOK BAHASAN
DEMOKRASI

SUB POKOK BAHASAN :

PERWUJUDAN SISTEM
DEMOKRASI
Perwujudan Demokrasi Sebagai Pandangan
Hidup :
 Demokrasi tidak akan datang dan tumbuh dengan
sendirinya tetapi memerlukan usaha nyata setiap
warga dan perangkat pendukungnya yaitu budaya
yang kondusif dari manifestasi mind set dan
setting social.
 Bentuk kongkrit dari manifestasi tersebut adalah
demokrasi sebagai way of life dalam seluk beluk
sendi kehidupan bernegara baik oleh rakyat
maupun pemerintahan.
 Demokrasi bukan kata benda tetapi kata kerja yang
bermakna sebagai proses yang dinamis.
(Madjid,2002).
NORMA-NORMA YANG MENJADI
PANDANGAN HIDUP DEMOKRATIS :

1. Pentingnya kesadaran akan pluralisme.


2. Musyawarah.
3. Pertimbangan moral.
4. Permufakatan yang jujur dan sehat.
5. Pemenuhan segi-segi ekonomi.
6. Kerjasama antar warga masyarakat dan sikap
mempercayai i’tikad baik masing-masing.
7. Pandangan hidup demokratis harus dijadikan
unsur yang menyatu dengan sistem pendidikan.
(Madjid, 2000).
PERWUJUDAN
SISTEM DEMOKRASI
 Pada masyarakat majemuk: penduduk
beraneka golongan ( India, Filipina, Indonesia)
 Pada masyarakat yang homogen
(Jepang, Jerman )
 Pada masyarakat yang terdiri dari imigran dan
keturunan mereka.
( Amerika Serikat,Kanada, Australia ).
Sistem demokrasi berlaku sangat
kontekstual ditiap-tiap negara tanpa
meninggalkan esensinya
Sumber : Radar, 4 Desember 2004

Gambar 10 & 11 :
Sumber : Jawa Pos, 1 Januari 2005 Bentuk penyaluran aspirasi
Sumber :
Kompas , 8 dan 14 Agustus 2005

GAMBAR 7 & 8 :
BENTUK
RAKYAT MENYALURKAN ASPIRASI KEPENTINGAN
PENYALURAN DALAM SEBUAH NEGARA DEMOKRASI DALAM
ASPIRASI BERBAGAI BENTUK
Sumber : Republika, 11 Agustus 2005
Gambar 9 :
bentuk RAKYAT MENYALURKAN ASPIRASI KEPENTINGAN
penyaluran DALAM SEBUAH NEGARA DEMOKRASI DALAM
BERBAGAI BENTUK
aspirasi
back
POKOK BAHASAN
DEMOKRASI

SUB POKOK BAHASAN :

KESENJANGAN,
KOMPLEKSITAS DAN
PERKEMBANGAN DEMOKRASI
KESENJANGAN DEMOKRASI

IDEALS, VALUES, NORMS

DEMOCRATIC GAP
( TORRES; 1998 )

PRAXIS, FACTS, CONTEXT

INSTRUMENTS,INSTITUTION

Udin;2005
Sumber : Republika, 11 Agustus 2005.

GAMBAR 6: TERJADI KESENJANGAN JAUH ANTARA NILAI-NILAI


PRESIDEN SBY DEMOKRASI DENGAN KENYATAAN YANG ADA,
& PUNGLI PEMIMPIN HARUS MEMBERI CONTOH KEPADA
RAKYAT TENTANG CLEAN GOVERNMENT
KOMPLEKSITAS DEMOKRASI
FILOSOFIS :
IDE, NORMA, PRINSIP

DEMOKRASI

PSIKOLOGIS :
WAWASAN, SIKAP,
PERILAKU
SOSIOLOGIS :
SISTEM SOSIAL, POLITIK, EKONOMI,
BUDAYA,
PERTAHANAN & KEAMANAN

Udin;2005
DEMOKRASI FORMAL DEMOKRASI:
(Torres:1998) SISTEM PEMERINTAHAH

SUBSTANTIVE DEMOCRACY :
PROSES DEMOKRASI,
MELIPUTI:

 PROTECTIVE DEMOCRACY > KEKUASAAN


EKONOMI PASAR
 DEVELOPMENTAL DEMOCRACY > PARTISIPASI
DEMOKRATIS
 EQUILIBRIUM DEMOCRACY/PLURALIST
DEMOCRACY > INTERAKSI APATISME DENGAN
PARTISIPASI
 PARTICIPATORY DEMOCRACY > PERUBAHAN
SOSIAL DAN PARTISIPASI DEMOKRATIS

Udin;2005
PERKEMBANGAN DEMOKRASI
( BAHMULLER; 1996)

 The degree of economic


development
 A sense of national identity
 Historical experience
 Element of civic culture

Udin;2005
PRINSIP PERKEMBANGAN
DEMOKRASI
Kebebasan dalam demokrasi sesungguhnya
bukan merupakan sebuah kebebasan yang
mutlak, melainkan kebebasan yang memiliki
koridor dan batasan, termasuk dibatasi oleh
kebebasan yang dimiliki orang lain.

 Kedaulatan rakyat memberi politisi mandat


untuk menjabat dan sekaligus untuk memenuhi
kewajiban sebagai wakil rakyat yang
bertanggungjawab kepada rakyat, dan bukan
sekedar kepada diri sendiri atau kelompok.
 Pola hubungan negara dan masyarakat
merupakan kondisi lain yang menentukan
kualitas pengembangan demokrasi.
 Dalam bahasa yang lebih umum,
pertambahan jumlah kelas menengah
diharapkan akan mendorong perkembangan
nilai-nilai demokrasi.
 Salah satu kondisi yang diperlukan untuk
mengembangkan nilai-nilai demokrasi adalah
pertumbuhan ekonomi yang memadai.

back
POKOK BAHASAN
DEMOKRASI

SUB POKOK BAHASAN :

BUDAYA POLITIK
KORELASI ANTARA
CIVIC CULTURE DAN POLITICAL CULTURE

CIVIC CULTURE POLITICAL


CULTURE
 Perangkat ide
 Diwujudkan  Cara berpikir
dalam representasi  Khas dan terpola
budaya  Untuk menjalankan
 Untuk membentuk kehidupan politik
identitas dan ekonomi
kewarganegaraan  Konteks sosio-politis
 Adaptasi Udin;2005
KEBUDAYAAN POLITIK
( POLITICAL CULTURE )
Partikular-terbatas

POLITICAL COMMUNITARIAN
CULTURE CULTURE
( Negara, Lembaga Politik) (Keluarga, Suku,Kelompok )

Civic
virtue
Makro-nasional Psikososial

CIVIC CULTURE
( Individu, Warga )

Udin;2005
PROSES TERBENTUKNYA
BUDAYA POLITIK
Partikular-terbatas

POLITICAL COMMUNITARIAN
CULTURE CULTURE
(Keluarga, Suku,Kelompok )
Civic
( Negara, Lembaga Politik)

virtue

Makro-nasional CIVIC CULTURE


( Individu, Warga )
Psikososial
back Udin;2005
POKOK BAHASAN
DEMOKRASI

SUB POKOK BAHASAN :

DEMOKRASI DI INDONESIA
DEMOKRASI INDONESIA

Demokrasi untuk masyarakat dan bangsa


Indonesia mempunyai makna “keterpaduan”
individu dengan masyarakat secara dinamis
sebagai memanusiakan masyarakat dan
memasyarakatkan manusia
( Humanization of the people and the
person).
Dengan demikian Demokrasi Indonesia
mengandung arti disamping nilai umum,
dituntut nilai-nilai yang khusus ialah nilai-
nilai yang memberikan pedoman tingkah
laku manusia Indonesia dalam
hubungannya dengan Tuhan Yang Maha
Esa, sesama manusia, Tanah Air dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Pemerintah dan Masyarakat, usaha dan
krida manusia dalam mengolah lingkungan
hidup.
HAKEKAT DEMOKRASI INDONESIA

Demokrasi menurut bangsa Indonesia


adalah kedaulatan ada ditangan rakyat.

Pengertian lain dari Demokrasi Indonesia


adalah Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebi-jaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan, yang
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
Persatuan Indonesia dan bertujuan untuk
mewujudkan Keadilan Sosial bagi seluruh
Rakyat Indonesia.
Gambar 12 :

Sumber : Kompas, 8 Agustus 2005.

MESKI BERATAP LANGIT, SEMANGAT ITU TETAP ADA


Perjuangan
PARA
VETERAN
PERANGPUN
MASIH TERUS
BERJUANG
SESUAI DENGAN
KEMAMPUAN
MASING
-MASING DI
NEGERI
REPUBLIK
TERCINTA INI
Sumber : Kompas, 14 Agustus 2005

Gambar 13 & 14 Perjuangan Para Veteran


CIRI-CIRI DEMOKRASI INDONESIA:

1. Kedaulatan berada ditangan rakyat.


2. Dianut faham kenegaraan integralistik,
kekeluargaan dan gotong royong.
3. Cara pengambilan keputusan melalui
musyawarah untuk mencapai mufakat
sehingga menghasilkan keputusan bersama.
4. Tidak mengenal partai pemerintah dan partai
oposisi.
5. Diakui keselarasan antara hak dan kewajiban.
6. Menghormati hak azasi manusia.
7. Ketidak setujuan terhadap kebijaksanaan
pemerintah dinyatakan dan disalurkan melalui
wakil-wakil rakyat.
8. Tidak menganut sistem satu partai
9. Pemilu dilaksanakan secara LUBER
10. Tidak mengenal adanya diktator mayoritas dan
tirani minoritas.
11. Mengutamakan prinsip-prinsip mendahulukan
kepentingan rakyat atau kepentingan umum.
POKOK-POKOK DEMOKRASI
INDONESIA
Sebagai salahsatu bentuk demokrasi,
maka untuk dapat mengerti dan
memahami demokrasi Pancasila kita
harus menelusuri UUD 1945 dengan
aspek-aspek demokrasi (yang pokok)
sebagai tolok ukurnya.
Sumber : Kompas, 8 Agustus 2005.

Gambar 15 :
Pelantikan Tidak mengenal adanya diktator
Gubernur
Kepulauan
mayoritas dan tirani minoritas
PILAR DEMOKRASI INDONESIA
(UUD 1945, Sanusi:1998)

 DEMOKRASI YANG BER-KETUHANAN YANG MAHA ESA


 DEMOKRASI DENGAN KECERDASAN
 DEMOKRASI YANG BERKEDAULATAN RAKYAT
 DEMOKRASI DENGAN RULE OF LAW
 DEMOKRASI DENGAN PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA
 DEMOKRASI DENGAN HAK AZASI MANUSIA
 DEMOKRASI DENGAN PERADILAN YANG MERDEKA
 DEMOKRASI DENGAN OTONOMI DAERAH
 DEMOKRASI DENGAN KEMAKMURAN
 DEMOKRASI YANG BERKEADILAN SOSIAL

Udin;2005
IMPLEMENTASI DEMOKRASI
DI INDONESIA
 DEMOKRASI PADA MASYARAKAT
PEDESAAN INDONESIA ( PEMILIHAN
KEPALA DESA DI JAWA, STRUKTUR
PEMERINTAHAN PADA MASYARAKAT
MINANGKABAU ).
 DEMOKRASI DALAM STRUKTUR
NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA.
“ WUGA PU MANGNEB
MENETAPKAN DAERAH
BEBAS PAJAK BERUPA
SAWAH & KEBUN DI DESA
KAMALAGI…”
GAMBAR 16 :
Sumber : Itulah sepenggal kalimat dari tahun 821 Masehi, yang mencerminkan kearifan
Kompas,
masa lalu yang dipahat di Candi Borobudur. Prasasti menyebutkan kekayaan desa
8 Agustus
yang dipergunakan untuk kemakmuran masyarakat sepenuhnya bebas dari pajak.
2005
Sejarah Perkembangan Demokrasi
di Indonesia :
1. Demokrasi Periode 1945-1959.
2. Demokrasi Periode 1959-1965.
3. Demokrasi Periode 1965-1998.
4. Demokrasi Periode 1998-sekarang.
DARIMANA
DEMOKRASI DIMULAI

Demokrasi Indonesia adalah demokrasi


berdasarkan Pancasila. Pengertian lain dari
demokrasi Indonesia adalah kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan. Untuk
menjalankan kedaulatan rakyat, tentunya tidak
dapat melibatkan seluruh rakyat tetapi seperti
yang diamanatkan oleh sila keempat tersebut
yaitu melalui wakil-wakil yang dikenal,
dipercaya kemudian dipilihnya.
back
POKOK BAHASAN
DEMOKRASI

SUB POKOK BAHASAN :

PEMILIHAN UMUM
Penggunaan Sistem pemilihan
umum yang bagaimana, agar
dapat memenuhi amanat dari sila
keempat Pancasila itu ?
Tentunya pemilihan umum yang
menjamin kebebasan rakyat
sebagai pemilik kedaulatan untuk
menentukan wakil-wakilnya.
Sumber : Kompas, 9 Oktober 2004.

GAMBAR 20 :
sidang DPR 2004.
POWER TENDS TO CORRUPT !! (
LORD ACTON )
FUNGSI PEMILU

 LEGITIMASI POLITIK
 TERCIPTANYA
PERWAKILAN POLITIK
 SIRKULASI ELITE
POLITIK
 PENDIDIKAN POLITIK
Sumber : Kompas, 11 Juni 2005 Sumber : Kompas, 19 Juni 2005

GAMBAR
20, 21, 22 :
RONA-RONA
PEMILU DALAM
SEBUAH NEGARA
DEMOKRASI

Sumber : Kompas, 8 Agustus 2005.


PARADIGMA
ISLAM DAN DEMOKRASI

1. Islam dan demokrasi adalah dua


sistem politik yang berbeda.
2. Islam berbeda dengan demokrasi
dalam definisi barat.
3. Islam adalah sistem nilai yang
membenarkan dan mendukung
sistem politik demokrasi.
back
POKOK BAHASAN
DEMOKRASI

SUB POKOK BAHASAN :

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN


DEMOKRASI
DEMOCRACY IS NOT INHERRITED,

PENDIDIKAN
DEMOKRASI
DEMOKRASI

BUT IT IS LEARNED

Udin;2005
PARADIGMA PENDIDIKAN DEMOKRASI

E
D
U
C
A about democracy

T
through democracy
I
O for democracy
N

back Udin;2005
KASUS DAN ILUSTRASI
 Kebijakan Presiden terpilih yang tidak populis,
misalnya menaikkan harga BBM mengacu pada harga
BBM Internasional, pada standar ekonomi yang masih
rendah (Indikator pendapatan per-kapita).
 Anggota legislatif yang tidak aspiratif dan cenderung
lupa pada konstituennya, karena cenderung loyal pada
partainya.
 Pengelolaan kekayaan atas hak hidup orang banyak
( hutan, laut, pertambangan, dan lainnya ) yang
tidak memihak rakyat.
 Kebijakan beras impor, demo sutet,pilkada yang ricuh,
mafia peradilan adalah salahsatu contoh demokrasi
yang belum berjalan dari sisi substantifnya.
LATIHAN & PRAKSIS DEMOKRASI

 Mahasiswa membuat tulisan tentang salahsatu


permasalahan dalam masyarakat yang sedang
ramai diperbincangkan lalu mengirimkan
opininya ke salahsatu surat kabar lokal.
 Mahasiswa didorong untuk membuat suatu
kegiatan latihan debat publik antar kelas Pkn.
 Mahasiswa diajak melakukan kunjungan ke
DPRD untuk menyaksikan proses-proses
hearing, sidang-sidang pembuatan Perda dan
pengambilan keputusan di dalam tubuh Dewan
 Dsb

back
REFERENSI
Abdillah, Masykuri, Demokrasi di persimpangan Makna: Respon Intelektual Muslim Indonesia
Terhadap Konsep Demokrasi (1966-1993), Yogyakarta: Tiara Wacana, 1999).
Amin, M. Masyhur dan Mohammad Najib, Agama, Demokrasi dan Transformasi Sosial,
Yogyakarta: LKPSM, 1993.
A. Sirry, Mun’im, Dilema Islam Dilema Demokrasi: Pengalaman Baru Muslim dalam Transisi
Indonesia, Bekasi: Gugus Press, 2002.
Asshiddiqie, Jimly, Gagasan Kedaulatan Rakyat dalam Konstitusi dan Pelaksanaannya di
Indonesia, Jakarta: Ikhtiar Baru Van Houve, 1994.
Azhar, Ipong S., “Demokrasi, Hukum dan Perlindungan HAM”, Media Indonesia, 9 Des. 1996.
Azra, Azyumardi, “Membangun Keadaban Demokratis”, Kompas, 28 Juni 2000.
-------, Paradigma Baru Pendidikan Nasional: Rekonstruksi dan Demokratisasi, Jkt: Kompas, 2002.
-------, Reposisi Hubungan Agama dan Negara: Merajut Kerukunan Antar Umat, Jkt:Kompas,
2002.
Budiardjo, Miriam, Demokrasi di Indonesia: demokrasi Parlementer dan Demokrasi Pancasila,
Jakarta: Gramedia, 1996.
-------, Dasar-dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia, 1976.
Culla, Adi Suryadi, Masyarakat Madani: Pemikiran, Teori dan Relevansinya dengan Cita-cita
Reformasi, Jakarta: Raja Grafindo, 1999.
Effendy, Bahtiar, Islam, Demokrasi dan HAM dalam Ahmad Suaedy, Pergulatan Pesantren dan
Demokratisasi, Yogyakarta: 2000.
-------, “Demokrasi dan Agama: Eksistensi Agama dalam Politik Indonesia”, dalam M. Deden
Ridwan dan Asep Gunawan, Demokrasi Kekuasaan, Jakarta: LSAF-TAF, 1999.
-------, “Islam, Demokrasi dan Modal Sosial”, (Kata Pengantar) dalam buku Mun’im A. Sirry, Dilema
Islam Dilema Demokrasi: Pengalaman Baru Muslim dalam Transisi Indonesia, Jakarta: Gugus
Press, 2002.
Gaffar, Affan, Demokrasi Politik, makalah seminar “Perkembangan Demokrasi di Indonesia Sejak
1945”, Widyagraha, LIPI, Jakarta, 1993.
REFERENSI
-------, Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000.
Hasbi, Artani, Musyawarah dan Demokrasi: Analisa Konseptual Aplikatif dalam Lintasan Sejarah
Pemikiran Politik Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 20001.
Hidayat, Komaruddin, “Tiga Model Hubungan Agama dan Demokrasi” dalam Elza Peldi Taher,
Demokrasi Politik, Budaya dan Ekonomi, Jakarta: 1994.
Kaelani, Pendidikan Pancasila, Yuridis Kenegaraan, Yogyakarta: Paradigma, 1996.
Kamil, Sukron, Islam dan Demokrasi: Telaah Konseptual dan Historis, Jakarta: Gaya Media
Pratama, 2002.
Karim, M. Rusli, Peluang dan Hambatan Demokratisasi, dalam Jurnal CSIS, Jakarta, Januari-
Maret 1998.
Kleden, Ignas, “Melacak Akar Konsep Demokrasi: Suatu Kajian Kritis”, dalam Ahmad Suaedy,
Pergulatan Pesantren dan Demokratisasi, Yogyakarta: 2000.
Liddle, William,R. dan Saiful Mujani, “Islam, Kultur Politik, dan Demokratisasi”, Jurnal Demokrasi
dan HAM, Vol.1, No.1, Mei-Agustus 2000.
Madjid, Nurcholish, Membangun Oposisi Menjaga Momentum Demokratisasi, Jakarta: Voice
Center Indonesia, 2000.
Mahfud MD, Moh., Hukum dan Pilar-pilar Demokrasi, Yogyakarta: Gema Media, 1999.
-------, Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia, Yogyakarta: Liberty, 1993.
Masdar,Umaruddin,dkk.,Mengasah Naluri Publik Memahami Nalar Politik,Yogyakarta:LKiS, 1999.
Mu’is, Abdul, Titian Jalan Demokrasi, Peranan Kebebasan Pers untuk Budaya Komunikasi Politik,
Jakarta: Kompas, 2000.
Rasyid, Muhammad Ryaas, Kajian Awal Birokrasi Pemerintahan dan Politik Orde Baru, Jakarta:
Yayasan Watampone, 1997.
Siagian, Faisal, “Menangkap Peluang Demokratisasi di Indonesia”, dalam Jurnal CSIS, Januari-
Pebruari, 1994.
Suseno, Fran Magnis, Mencari Sosok Demokrasi, Sebuah Telaah Filosofis, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 1997.
REFERENSI
Udin S. Winataputra, H., (2005). Pendidikan kewarganegaraan sebagai wahana
psiko- pedagogis untuk mewujudkan masyarakat madani. Makalah Bahan Sajian dan
Diskusi Dalam Lokakarya
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Jakarta : Dirjen Dikti-Depdiknas

back
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai