BAB II
BAB III
IV.2 IV.2.1
BAB V Macam-macam Macam-macam
demokrasi yang demokrasi yang pernah
berlaku di Indonesia berlaku di Indonesia
BAB VI
IV.3
Pendidikan
BAB VII Demokrasi
KOMPETENSI
IDE DASAR
DAN HAKEKAT DEMOKRASI
A. Secara ETIMOLOGIS berasal dari kata :
Demos ( rakyat ),
Cratein ; cratos
(kekuasaan).
B. SecaraTERMINOLOGIS :
Menurut : Joseph.A.Schumpeter, Sidney
Hook, Philippe C.Schmitter dan Terry Lynn
Karl, Hery B.Mayu .
KONSEP DASAR DEMOKRASI
FOR FROM
THE PEOPLE
BY
Udin;2005
1. Hakekat Demokrasi :
suatu sistem bermasyarakat dan bernegara
serta pemerintahan yang memberikan
penekanan pada keberadaan kekuasaan di
tangan rakyat baik dalam penyelenggaraan
negara maupun pemerintahan.
Bebas Berekspresi
Tanpa Melupakan
Tanggungjawab
Sosial
DEMOKRASI
sesungguhnya adalah seperangkat gagasan dan
prinsip tentang kebebasan, tapi juga
mencakup seperangkat praktek dan prosedur
yang terbentuk melalui sejarah panjang dan
berliku-liku, mengandung makna penghargaan
terhadap hakekat dan martabat manusia dan
mempunyai tujuan memberikan kesejahteraan
dan kebahagiaan bagi umat manusia. Dalam
demokrasi terdapat faktor-faktor
kebebasan, kebersamaan,keteraturan dan
akuntabilitas.
MODEL-MODEL DEMOKRASI :
1. DEMOKRASI LIBERAL
2. DEMOKRASI TERPIMPIN
3. DEMOKRASI SOSIAL
4. DEMOKRASI PARTISIPASI
5. DEMOKRASI CONSOCIATIONAL
6. DEMOKRASI LANGSUNG &
TIDAK LANGSUNG
back
POKOK BAHASAN (5)
DEMOKRASI
1. Negara Hukum.
2. Terciptanya Masyarakat Madani.
3. Adanya Infrastuktur Politik.
4. Pers yang Bebas dan Bertanggung
jawab.
KRITERIA NEGARA
DEMOKRASI
( International Conference of Jurits, Bangkok,1965)
Supremacy of Law
Equality before the Law
Constitutional guarantee of Human Right
Impartial Tribune
Civic Education
Udin;2005
BEBERAPA PILAR DEMOKRASI
( USIS ; 1995)
1. Kedaulatan rakyat
2. Pemerintahan berdasarkan
persetujuan dari yang diperintah.
3. Kekuasan mayoritas.
4. Hak-hak minoritas
5. Jaminan hak-hak azasi manusia
6. Pemilihan yang bebas dan jujur
BEBERAPA…….( lanjutan )
PERWUJUDAN SISTEM
DEMOKRASI
Perwujudan Demokrasi Sebagai Pandangan
Hidup :
Demokrasi tidak akan datang dan tumbuh dengan
sendirinya tetapi memerlukan usaha nyata setiap
warga dan perangkat pendukungnya yaitu budaya
yang kondusif dari manifestasi mind set dan
setting social.
Bentuk kongkrit dari manifestasi tersebut adalah
demokrasi sebagai way of life dalam seluk beluk
sendi kehidupan bernegara baik oleh rakyat
maupun pemerintahan.
Demokrasi bukan kata benda tetapi kata kerja yang
bermakna sebagai proses yang dinamis.
(Madjid,2002).
NORMA-NORMA YANG MENJADI
PANDANGAN HIDUP DEMOKRATIS :
Gambar 10 & 11 :
Sumber : Jawa Pos, 1 Januari 2005 Bentuk penyaluran aspirasi
Sumber :
Kompas , 8 dan 14 Agustus 2005
GAMBAR 7 & 8 :
BENTUK
RAKYAT MENYALURKAN ASPIRASI KEPENTINGAN
PENYALURAN DALAM SEBUAH NEGARA DEMOKRASI DALAM
ASPIRASI BERBAGAI BENTUK
Sumber : Republika, 11 Agustus 2005
Gambar 9 :
bentuk RAKYAT MENYALURKAN ASPIRASI KEPENTINGAN
penyaluran DALAM SEBUAH NEGARA DEMOKRASI DALAM
BERBAGAI BENTUK
aspirasi
back
POKOK BAHASAN
DEMOKRASI
KESENJANGAN,
KOMPLEKSITAS DAN
PERKEMBANGAN DEMOKRASI
KESENJANGAN DEMOKRASI
DEMOCRATIC GAP
( TORRES; 1998 )
INSTRUMENTS,INSTITUTION
Udin;2005
Sumber : Republika, 11 Agustus 2005.
DEMOKRASI
PSIKOLOGIS :
WAWASAN, SIKAP,
PERILAKU
SOSIOLOGIS :
SISTEM SOSIAL, POLITIK, EKONOMI,
BUDAYA,
PERTAHANAN & KEAMANAN
Udin;2005
DEMOKRASI FORMAL DEMOKRASI:
(Torres:1998) SISTEM PEMERINTAHAH
SUBSTANTIVE DEMOCRACY :
PROSES DEMOKRASI,
MELIPUTI:
Udin;2005
PERKEMBANGAN DEMOKRASI
( BAHMULLER; 1996)
Udin;2005
PRINSIP PERKEMBANGAN
DEMOKRASI
Kebebasan dalam demokrasi sesungguhnya
bukan merupakan sebuah kebebasan yang
mutlak, melainkan kebebasan yang memiliki
koridor dan batasan, termasuk dibatasi oleh
kebebasan yang dimiliki orang lain.
back
POKOK BAHASAN
DEMOKRASI
BUDAYA POLITIK
KORELASI ANTARA
CIVIC CULTURE DAN POLITICAL CULTURE
POLITICAL COMMUNITARIAN
CULTURE CULTURE
( Negara, Lembaga Politik) (Keluarga, Suku,Kelompok )
Civic
virtue
Makro-nasional Psikososial
CIVIC CULTURE
( Individu, Warga )
Udin;2005
PROSES TERBENTUKNYA
BUDAYA POLITIK
Partikular-terbatas
POLITICAL COMMUNITARIAN
CULTURE CULTURE
(Keluarga, Suku,Kelompok )
Civic
( Negara, Lembaga Politik)
virtue
DEMOKRASI DI INDONESIA
DEMOKRASI INDONESIA
Gambar 15 :
Pelantikan Tidak mengenal adanya diktator
Gubernur
Kepulauan
mayoritas dan tirani minoritas
PILAR DEMOKRASI INDONESIA
(UUD 1945, Sanusi:1998)
Udin;2005
IMPLEMENTASI DEMOKRASI
DI INDONESIA
DEMOKRASI PADA MASYARAKAT
PEDESAAN INDONESIA ( PEMILIHAN
KEPALA DESA DI JAWA, STRUKTUR
PEMERINTAHAN PADA MASYARAKAT
MINANGKABAU ).
DEMOKRASI DALAM STRUKTUR
NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA.
“ WUGA PU MANGNEB
MENETAPKAN DAERAH
BEBAS PAJAK BERUPA
SAWAH & KEBUN DI DESA
KAMALAGI…”
GAMBAR 16 :
Sumber : Itulah sepenggal kalimat dari tahun 821 Masehi, yang mencerminkan kearifan
Kompas,
masa lalu yang dipahat di Candi Borobudur. Prasasti menyebutkan kekayaan desa
8 Agustus
yang dipergunakan untuk kemakmuran masyarakat sepenuhnya bebas dari pajak.
2005
Sejarah Perkembangan Demokrasi
di Indonesia :
1. Demokrasi Periode 1945-1959.
2. Demokrasi Periode 1959-1965.
3. Demokrasi Periode 1965-1998.
4. Demokrasi Periode 1998-sekarang.
DARIMANA
DEMOKRASI DIMULAI
PEMILIHAN UMUM
Penggunaan Sistem pemilihan
umum yang bagaimana, agar
dapat memenuhi amanat dari sila
keempat Pancasila itu ?
Tentunya pemilihan umum yang
menjamin kebebasan rakyat
sebagai pemilik kedaulatan untuk
menentukan wakil-wakilnya.
Sumber : Kompas, 9 Oktober 2004.
GAMBAR 20 :
sidang DPR 2004.
POWER TENDS TO CORRUPT !! (
LORD ACTON )
FUNGSI PEMILU
LEGITIMASI POLITIK
TERCIPTANYA
PERWAKILAN POLITIK
SIRKULASI ELITE
POLITIK
PENDIDIKAN POLITIK
Sumber : Kompas, 11 Juni 2005 Sumber : Kompas, 19 Juni 2005
GAMBAR
20, 21, 22 :
RONA-RONA
PEMILU DALAM
SEBUAH NEGARA
DEMOKRASI
PENDIDIKAN
DEMOKRASI
DEMOKRASI
BUT IT IS LEARNED
Udin;2005
PARADIGMA PENDIDIKAN DEMOKRASI
E
D
U
C
A about democracy
T
through democracy
I
O for democracy
N
back Udin;2005
KASUS DAN ILUSTRASI
Kebijakan Presiden terpilih yang tidak populis,
misalnya menaikkan harga BBM mengacu pada harga
BBM Internasional, pada standar ekonomi yang masih
rendah (Indikator pendapatan per-kapita).
Anggota legislatif yang tidak aspiratif dan cenderung
lupa pada konstituennya, karena cenderung loyal pada
partainya.
Pengelolaan kekayaan atas hak hidup orang banyak
( hutan, laut, pertambangan, dan lainnya ) yang
tidak memihak rakyat.
Kebijakan beras impor, demo sutet,pilkada yang ricuh,
mafia peradilan adalah salahsatu contoh demokrasi
yang belum berjalan dari sisi substantifnya.
LATIHAN & PRAKSIS DEMOKRASI
back
REFERENSI
Abdillah, Masykuri, Demokrasi di persimpangan Makna: Respon Intelektual Muslim Indonesia
Terhadap Konsep Demokrasi (1966-1993), Yogyakarta: Tiara Wacana, 1999).
Amin, M. Masyhur dan Mohammad Najib, Agama, Demokrasi dan Transformasi Sosial,
Yogyakarta: LKPSM, 1993.
A. Sirry, Mun’im, Dilema Islam Dilema Demokrasi: Pengalaman Baru Muslim dalam Transisi
Indonesia, Bekasi: Gugus Press, 2002.
Asshiddiqie, Jimly, Gagasan Kedaulatan Rakyat dalam Konstitusi dan Pelaksanaannya di
Indonesia, Jakarta: Ikhtiar Baru Van Houve, 1994.
Azhar, Ipong S., “Demokrasi, Hukum dan Perlindungan HAM”, Media Indonesia, 9 Des. 1996.
Azra, Azyumardi, “Membangun Keadaban Demokratis”, Kompas, 28 Juni 2000.
-------, Paradigma Baru Pendidikan Nasional: Rekonstruksi dan Demokratisasi, Jkt: Kompas, 2002.
-------, Reposisi Hubungan Agama dan Negara: Merajut Kerukunan Antar Umat, Jkt:Kompas,
2002.
Budiardjo, Miriam, Demokrasi di Indonesia: demokrasi Parlementer dan Demokrasi Pancasila,
Jakarta: Gramedia, 1996.
-------, Dasar-dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia, 1976.
Culla, Adi Suryadi, Masyarakat Madani: Pemikiran, Teori dan Relevansinya dengan Cita-cita
Reformasi, Jakarta: Raja Grafindo, 1999.
Effendy, Bahtiar, Islam, Demokrasi dan HAM dalam Ahmad Suaedy, Pergulatan Pesantren dan
Demokratisasi, Yogyakarta: 2000.
-------, “Demokrasi dan Agama: Eksistensi Agama dalam Politik Indonesia”, dalam M. Deden
Ridwan dan Asep Gunawan, Demokrasi Kekuasaan, Jakarta: LSAF-TAF, 1999.
-------, “Islam, Demokrasi dan Modal Sosial”, (Kata Pengantar) dalam buku Mun’im A. Sirry, Dilema
Islam Dilema Demokrasi: Pengalaman Baru Muslim dalam Transisi Indonesia, Jakarta: Gugus
Press, 2002.
Gaffar, Affan, Demokrasi Politik, makalah seminar “Perkembangan Demokrasi di Indonesia Sejak
1945”, Widyagraha, LIPI, Jakarta, 1993.
REFERENSI
-------, Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000.
Hasbi, Artani, Musyawarah dan Demokrasi: Analisa Konseptual Aplikatif dalam Lintasan Sejarah
Pemikiran Politik Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 20001.
Hidayat, Komaruddin, “Tiga Model Hubungan Agama dan Demokrasi” dalam Elza Peldi Taher,
Demokrasi Politik, Budaya dan Ekonomi, Jakarta: 1994.
Kaelani, Pendidikan Pancasila, Yuridis Kenegaraan, Yogyakarta: Paradigma, 1996.
Kamil, Sukron, Islam dan Demokrasi: Telaah Konseptual dan Historis, Jakarta: Gaya Media
Pratama, 2002.
Karim, M. Rusli, Peluang dan Hambatan Demokratisasi, dalam Jurnal CSIS, Jakarta, Januari-
Maret 1998.
Kleden, Ignas, “Melacak Akar Konsep Demokrasi: Suatu Kajian Kritis”, dalam Ahmad Suaedy,
Pergulatan Pesantren dan Demokratisasi, Yogyakarta: 2000.
Liddle, William,R. dan Saiful Mujani, “Islam, Kultur Politik, dan Demokratisasi”, Jurnal Demokrasi
dan HAM, Vol.1, No.1, Mei-Agustus 2000.
Madjid, Nurcholish, Membangun Oposisi Menjaga Momentum Demokratisasi, Jakarta: Voice
Center Indonesia, 2000.
Mahfud MD, Moh., Hukum dan Pilar-pilar Demokrasi, Yogyakarta: Gema Media, 1999.
-------, Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia, Yogyakarta: Liberty, 1993.
Masdar,Umaruddin,dkk.,Mengasah Naluri Publik Memahami Nalar Politik,Yogyakarta:LKiS, 1999.
Mu’is, Abdul, Titian Jalan Demokrasi, Peranan Kebebasan Pers untuk Budaya Komunikasi Politik,
Jakarta: Kompas, 2000.
Rasyid, Muhammad Ryaas, Kajian Awal Birokrasi Pemerintahan dan Politik Orde Baru, Jakarta:
Yayasan Watampone, 1997.
Siagian, Faisal, “Menangkap Peluang Demokratisasi di Indonesia”, dalam Jurnal CSIS, Januari-
Pebruari, 1994.
Suseno, Fran Magnis, Mencari Sosok Demokrasi, Sebuah Telaah Filosofis, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 1997.
REFERENSI
Udin S. Winataputra, H., (2005). Pendidikan kewarganegaraan sebagai wahana
psiko- pedagogis untuk mewujudkan masyarakat madani. Makalah Bahan Sajian dan
Diskusi Dalam Lokakarya
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Jakarta : Dirjen Dikti-Depdiknas
back
TERIMA KASIH