Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 3:

Elmi Rahmadani (1800023014)

Alfida Pamilasari (1800023016)

Mellania fitri mahirah (1800023017)

Isyaura bellafasya (1800023024)

Akhlaq Terhadap
Rasulullah SAW
1. Mencintai dan memuliakan Rasul
2. Mengikuiti dan menaati Rasul
3. Mengucapkan sholawat dan salam

Akhlaq Terhadap Rasulullah SAW


Mencintai dan memuliakan Rasul

QS Al-Ahzab ayat ke-6: “Nabi itu


(hendaknya) lebih utama bagi orang-orang
mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-
isterinya adalah ibu-ibu mereka. Dan orang-
orang yang mempunyai hubungan darah
satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi)
di dalam Kitab Allah daripada orang-orang
mukmim dan orang-orang Muhajirin, kecuali
kalau kamu berbuat baik kepada saudara-
saudaramu (seagama). Adalah yang
demikian itu telah tertulis di dalam Kitab
(Allah).”
Mencintai dan memuliakan Rasul
Hadits yang diriwayatkan dari ‘Umar Bin Khattab,ketika berkata kepada Rasulullah SAW:
“Wahai Rasulullah, engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali dari diriku.’ Maka
Nabi SAW bersabda, ‘Tidak! Demi Dzat yang diriku berada ditanganNya sampai aku lebih
engkau cintai dari dirimu sendiri’ Lalu Umar berkata, ‘Sesungguhnya sekarang Ya
Rasulallah demi Allah engkau lebih aku cintai dari diriku sendiri.’ Maka Nabi SAW
bersabda, ‘Sekarang imanmu sempurna hai Umar.” (HR. Bukhari & Muslim)
Dalam hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda, “Seseorang tidaklah beriman (dengan
sempurna) hingga aku lebih dicintainya dari anak dan orang tuanya serta manusia
seluruhnya.” [HR Bukhari]
Ini konsekuensi iman yang benar. Makanya ayat ini dengan tegas menyebutkan tentang
ciri orang beriman yang sesungguhnya, yang menunjukkan bahwa ini adalah keharusan
mencintai, mengutamakan dan mendahulukan Rasulullah SAW dibandingkan siapapun
dikalangan manusia.
Mencintai dan memuliakan Rasul

Nabi sangat mencintai umatnya. Beliau hidup dan


bergaul serta dapat merasakan denyut nadi
mereka. beliau sangat menyayangi umatnya.
Beliau ikut menderita dengan penderitaan umat
dan sangat menginginkan kebaikan untuk mereka.
Tentang sikap beliau ini Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang
Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan
dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi
penyayang terhadap orang-orang mukmin.”(QS.
At-Taubah 9:128)
Mengikuti dan menaati Rasul

Mengikuti Rasulullah saw (ittiba’ ar-Rasul) adalah salah satu bukti kecintaan
seorang hamba terhadap Allah SWT. Allah berfirman: “Katakanlah: “Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.
Ali-’Imran 3:31)
Manakalah manusia telah menunjukkan akhlaknya yang mulia
kepada Rasul dengan menaatinya, maka ketaatan itu berarti telah
disamakan dengan ketaatan kepada Allah SWT. Dengan demikian,
ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya menjadi seperti dua sisi mata
uang yang tidak boleh dan tidak bisa dipisah-pisahkan.
Allah berfirman yang artinya : “ barangsiapa yang menaati Rasul,
sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barangsiapa yang
berpaling (dari ketaatan itu), maka kami tidak mengutusmu untuk
menjadi pemelihara bagi mereka “ (QS An-Nisa’: 80)
Mengucapkan sholawat dan salam

Allah SWT memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk


mengucapkan shalawat dan salam bagi Nabi Muhammas SAW. Allah SWT
berfirman :”Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat
untuk Nabi.Hai orang-orang yang beriman,bershalawatlah kamu untuk
Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”(QS.Al Ahzab
33:56).

Anda mungkin juga menyukai