REFERAT
PENDEKATAN DIAGNOSIS PADA KELUHAN SAKIT KEPALA
PENDEKATAN DIAGNOSIS PADA KELUHAN SAKIT KEPALA
Pembimbing :
dr. Irfan Taufik, Sp.S
Oleh :
Nadya Lutfi 2016730075
KEPANITERAAN KLINIK STASE NEUROLOGI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA PONDOK KOPI
-Nyeri kepala hebat sering terjadi pada malam hari dengan jangka waktu mingguan hingga bulanan
-Periodesitas serta gejala otonom
Pada nyeri kepala primer umumnya dalam batas normal, akan tetapi pada CH dapat
ditemukan:
Diagnosis nyeri kepala sekunder melalui pengenalan tanda bahaya nyeri kepala secara dini sehingga dapat diputuskan untuk
melakukan pemeriksaan penunjang (CT scan dan MRI, analisis cairan otak, pemeriksaan laboratorium dan EEG)
Terdapat salah satu gejala penyerta: Nyeri kepala tidak berkaitan dengan penyakit lain
1.Mual dan/atau muntah
2.Fotofobia dan fonofobia
nonspesifik spesifik Edukasi seputar : menejemen Obat harus dititrasi perlahan sampai dosis efektif
Indikasi : serangan migren Diberikan jika analgetik atau faktor pencetus dan gaya atau maksimum untuk meminimalkan efek samping.
ringan-sedang OAINS tidak ada respon hidup melalui strategi self Obat :
management, teknik relaksasi, a. Beta bloker
Obat : golongan antiinflamasi Obat : penggunaan obat akut atau o Propanolol 80-240 mg per hari (terapi profilaksi
nonsteroid (OAINS) atau obat -Sumatriptan 6 mg subkutan profilaksi secara wajar lini pertama)
analgesik atau sumatriptan 50-100 mg o Timolol 10-15 mg 2x/hari, dan metropolol 45- 200
-Paracetamol 500-1000 mg peroral mg/hari (alternatif)
tiap 6-8 jam -Ergotamin 1-2 mg (oral, b. Antiepilepsi
-ibuprofen 400-800 mg tiap 6 subukan, atau rektal) o Topiramat 25-200 mg per hari untuk profilaksi
jam migrain episodik dan kronik (A).
-Kalium diklofenak (powder) o Asam valproat 400-1000 mg per hari untuk
50-100 mg/hari dosis tunggal profilaksi migrain episodik (A).
c. Antidepresi
o Amitriptilin 10-75mg, untuk profikasi migrain
d. Obat antiinflamasi non steroid
Ibuprofen 200 mg 2 kali sehari
TTH episodik tipe jarang (infrequent TTH episodik tipe sering TTH kronik
(frequent)
a. Sekurangnya terdapat 10 episode serangan Mirip dengan tipe jarang a. Nyeri kepala terjadi ≥15 hari/bulan dan berlangsung >3
dengan rerata <1hari/bulan (<12 hari/tahun) dan tetapi mempunyai bulan (≥180 hari/tahun)
memenuhi kriteria b-e frekuensi yang lebih
sering pada kriteria
b. Nyeri kepala dapat berlangsung 30 menit-7 hari pertama, yaitu paling b. Nyeri kepala harus memenuhi kriteria berikut:
tidak terdapat 10 episode •Berlangsung beberapa jam atau terus menerus
serangan dalam 1-15 •Nyeri kepala memiliki sekurangnya 2 karakteristik
hari/bulan selama paling berikut:
tidak 3 bulan (12-180 - lokasi bilateral
hari/tahun) - terasa menekan atau mengikat (bukan berdenyut)
- intensitas : ringan-sedang (dapat mengganggu aktivitas
tetapi pasien masih bisa beraktivitas
- TIDAK MEMBERAT dengan aktivitas fisik rutin (seperti
TTH berjalan atau naik tangga)
d. TIDAK DIDAPATKAN keluhan atau gejala berupa: d. Tidak berkaitan dengan kelainan lain pada kepala atau
1. Mual atau muntah (walaupun pasien mengeluh organ tubuh lainnya
anoreksia)
2. Fotofobia atau fonofobia
Terapi Medikamentosa
Terapi non medikamentosa
Akut (tidak boleh lebih dari 2 Kronik
hari/minggu) 1. Edukasi
Analgetik: 1. Antidepresan: 2. Kontrol diet
1. Aspirin 1000 mg/hari, Jenis trisiklik: amytriptiline
2. Asetaminofen 1000 mg/hari, 2. Antiansietas 3. Terapi fisik laihan postur dan posisi,
3. NSAIDs (Naproxen 660-750 mg/hari, Golongan benzodiazepin masase, manual terapi, kompres
Ketoprofen 25-50 mg/hari, asam
mefenamat, ibuprofen 800 mg/hari, panas/dingin, akupuntur TENS
diklofenak 50-100 mg/hari). (transcutaneus electrical stimulation).
4. Kafein (analgetik ajuvan) 65 mg.
5. Kombinasi: 325 mg aspirin, 5. Behaviour treatment : manajemen
asetaminofen + 40 mg kafein. stress, konseling, terapi relaksasi,
atau terapi kognitif-sikap
cluster headache (CH)
a. Terdapat minimal 5 serangan yang memenuhi kriteria b-d
b. Nyeri hebat atau sangat hebat di orbita, superorbita dan atau temporal yang unilateral,
berlangsung 15-180 menit bila tidak diobati
d. Serangan-serangan tersebut mempunyai frekuensi : dari 1 kali setiap 2 hari sampai 8 kali perhari
Terapi profilaksis
-Pilihan pertama: prednison 60–80 mg/hari (selama 7–14 hari) dan verapamil 240 mg/hari. Jika gagal: Methysergide 2 mg t.i.d (1–2
bulan) jangan diberikan dengan obat lain, kecuali hydrocodon bitartrat (Vicodin).
− Jika tidak efektif:
o Lithium atau asam valproat atau keduanya dapat dipakai bersama dengan verapamil.
o Untuk pasien yang dirawat inap karena nyeri kepala klaster intractable: dihidroergotamin i.v. setiap 8 jam, juga diberikan sedatif.
Nyeri kepala setelah usis Arteritis temporal, lesi massa LED, pencitraan
50 tahun
Nyeri kepala progresif Lesi massa, subdural hematom, Pencitraan, skrining obat
bertambah berat overuse medication
Nyeri kepala dengan Meningitis, ensefalitis, infeksi Tes darah, pungsi lumbal,
pnyekit sistemik (demam, sistemik, Lyme disease pencitraan
kaku kuduk, ruam kulit)
Nyeri kepala (cephalgia), rasa tidak nyaman pada daerah atas kepala dan dapat
menjalar. Dapat disebabkan adanya kelainan organ-organ dikepala, jaringan sistem
persarafan dan pembuluh darah. Faktor risiko terjadinya nyeri kepala adalah gaya hidup,
kondisi penyakit, jenis kelamin, umur. Tidak ada pemeriksaan khusus pada nyeri kepala.
Umunya nyeri kepala tidak berbahaya dengan syarat memastikan tidak adanya tanda
bahaya. Dapat diobati dengan menggunakan analgetik, profilaksis, serta antidepresan
jika dibutuhkan.