Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN


KEBUTUHAN IMOBILISASI

DORA ARIYATI OSMAN


19020018

Stase Gerontik
PENGERTIAN
 Imobilisasi adalah ketidakmampuan untuk bergerak secara aktif akibat berbagai penyakit

(gangguan pada alat/ organ tubuh) yang bersifat fisik atau mental. Gangguan mobilisasi
fisik (imobilisasi) juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketika individu mengalami
keterbatasan gerak fisik (NANDA,2011)
ETIOLOGI
 Penyebab utama immobilisasi adalah adanya kelemahan otot, kekakuan otot,
ketidakseimbangan, dan masalah psiokologis
 Faktor – faktor yang Mempengaruhi immobilisasi adalah :

1. Faktor internal, meliputi : gangguan muskuloskeletal, gangguan neurologis, nyeri, defisit


perceptual, kurangnya kemampuan kognitif, jatuh, perubahan hubungan sosial
2. Faktor Eksternal, meliputi : program terapeutik Program penanganan medis memiliki
pengaruh yang kuat terhadap kualitas dan kuantitas pergerakan pasien. Cohnya seperti tirah
baring dan restrain
KLARIFIKASI
 Jenis-Jenis Imobilitas (Aziz,2014)
 Imobilisasi Fisik
 Imobilisasi Intelektual
 Imobilisasi Emosional
 Imobilisasi Sosial
PATHWAY
 DI FILE ASKEP
MANIFESTASI KLINIS
a. Perubahan metabolisme

b. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.

c. Gangguan pengubahan zat gizi

d. Gangguan fungsi gastrointestinal

e. Perubahan Sistem Pernapasan

f. Perubahan Kardiovaskular
g. Perubahan Sistem Muskuloskeletal

h. Gangguan Muskular : menurunnya massa otot sebagai dampak imobilisasi


PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Sinar –X tulang menggambarkan kepadatan tulang, tekstur, dan perubahan hubungan tulang.
b. CT scan (Computed Tomography) menunjukkan rincian bidang tertentu tulang yang terkena dan
dapat memperlihatkan tumor jaringan lunak atau cidera ligament atau tendon. Digunakan untuk
mengidentifikasi lokasi dan panjangnya patah tulang didaerah yang sulit dievaluasi.
c. MRI (Magnetik Resonance Imaging) adalah tehnik pencitraan khusus, noninvasive, yang
menggunakan medan magnet, gelombang radio, dan computer untuk memperlihatkan abnormalitas
(mis: tumor atau penyempitan jalur jaringan lunak melalui tulang. Dll.
d. Pemeriksaan Laboratorium:

 Hb ↓pada trauma, Ca↓ pada imobilisasi lama, Alkali Fospat ↑, kreatinin dan SGOT ↑
pada kerusakan otot.
PENATALAKSAAN MEDIS
 Pengaturan posisi dengan cara mempertahankan posisi dalam postur tubuh yang benar
 Ambulasi dini merupakan saah satu tindakan yang dapat meningkatkan kekuatan dan
ketahanan otot.
 Melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri untuk melatih kekuatan dan ketahanan serta
kemampuan sendi agar mudah bergerak.
 Latihan isotonik dan isometrik. Latihan ini juga dapat digunakan untuk melatih kekuatan dan
ketahanan otot dengan cara mengangkat beban yang ringan, kemudian beban yang berat
 Latihan ROM, baik secara aktif maupun pasif. ROM merupakan tindakan untuk mengurangi
kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot.
PENGKAJIAN, DIAGNOSA,
INTERVENSI
 DI FILE ASKEP

Anda mungkin juga menyukai