Anda di halaman 1dari 13

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS


PEMBELAJARANPENJASKES MATERI PERMAINAN
SEPAKBOLA DENGAN MENGGUNAKAN
BOLADIATOR PADA SISWA KELAS VIII.1 DI SMP
NEGERI 1 BELITANG MADANG RAYA
TAHUN 2018/2019

Oleh :
AGUS YULIANTO, S.Pd
NIP. 19870726 200904 1002

SMP NEGERI 1 BELITANG MADANG RAYA


BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Efektivitas pembelajaran permainan sepakbola pada penjasorkes melalui
modifikasi sangatlah tepat dilakukan, karena selain adanya variasi mengajar,
penyesuaian terhadap kemampuan anak membuat mereka tidak cepat
bosan, termotivasi dan bergairah untuk bergerak. Proses penjasorkes di
SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya Kondisinya kurang menarik. Guru
sering menggunakan pembelajaran sepak bola sesungguhnya tanpa ada
modifikasi atau variasi, kelemahan adalah anak cenderung pasif karena
lapangan terlalu besar dan fisiknya tidak kuat sehingga siswa cenderung
cepat bosan kelemahan lainnya adalah anak sering menunggu bola datang
sehingga lebih pasif. Sehingga modifikasi pembelajaran permainan sepak
bola perlu di lakukan.
2. Rumusan Masalah
Bagaimanakah Upaya Meningkatkan Efektivitas pembelajaran
Penjaskes materi permainan sepakbola dengan menggunakan
boladiator pada siswa kelas VIII.1 di SMP Negeri 1 Belitang Madang
Raya Kabupaten OKU Timur Tahun 2018/2019?

3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas
pembelajaran modifikasi permainan sepakbola dengan
menggunakan boladiator pada siswa kelas VIII.1 di SMP Negeri 1
Belitang Madang Raya Kabupaten OKU Timur Tahun 2018/2019?
4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai
pedoman bagi guru untuk pembelajaran pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan dalam menerapkan modifikasi permainan
sepak bola.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
1. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui jasmani, jasmani adalah kata sifat dengan
asal kata jasat yang berarti tubuh atau badan. Dengan pandangan ini maka jasmani
berkaitan dengan perasaan, hubungan pribadi, tingkahlaku kelompok, perkembangan
mental dan sosial, intelektual serta estetika. Pendidikan jasmani dilakukan dengan sarana
jasmani, yakni aktivitas jasmani yang pada umumnya dilakukan pada tempo yang cukup
tinggi dan terutama gerakan – gerakan besar ketangkasan dan ketrampilan, yang tidak
perlu terlalu tepat, terlalu halus dan sempurna atau berkualitas tinggi. Agar di peroleh
manfaat bagi anak – anak didik mencakup bidang – bidang non – fisik seperti intelektual.
Sosial, estetik, dalam kawasan – kawasan kognitif maupun afektif. ( H. abdul kadir. 1992 : 4 )
Pengertian pendidikan jasmani olahraga kesehatan adalah proses pendidikan keseluruhan
yang mengacu pada aspek kognitif, afektif, psikomotor dan fisik yang terangkum dalam
kurikulum pendidikan, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jasmani, mental,
emosional dan sosial.
2. Permainan Sepak Bola
Sepak bola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas
pemain, salah satunya adalah penjaga gawang. permainan ini hampir semua di
mainkan menggunakan tungkai kecuali penjaga gawang yang diperbolehkan
menggunakan tangan dan dalam perkembangan zaman sekarang sepak bola dapat
dimainkan dilapangan luar (out door) dan juga dilapangan tertutup atau ruangan (in
door).
Seorang pakar sepak bola berpendapat bahwa teknik dasar yang perlu dimiliki oleh
pemain sepak bola adalah menendang, menghentikan ,menggiring, menyundul,
merampas, lemparan kedalam, dan menjaga gawang (Goal keeper) , Salah satu teknik
dalam permainan sepak bola adalah menjaga gawang dalam hal ini menangkap bola
hanya boleh di lakukan penjaga gawang. teknik menangkap bola dalam penelitian ini
dilakukan dengan lompatan, karena seorang penjaga gawang dituntut untuk bisa
melompat yang baik untuk menghalau bola yang akan masuk ke gawang (Sucipto
dkk. 2000 : 7) Berikut ini adalah Teknik-teknik dasar bermain sepak bola yaitu antara
lain : 1) menendang bola, 2) menghentikan bola, 3) menggiring bola, 4) menyundul
bola, 5) merampas bola, 6) lemparan kedalam, dan 7) penjaga gawang.
3. Modifikasi Permainan Sepak Bola Menggunakan Boladiator
Permainan boladiator adalah salah satu modifikasi permainan sepak bola yang
hanya menggunakan setengah lapangan sepak bola dan hanya menggunakan
satu gawang, Dalam boladiator, pertandingan dibagi dalam empat babak.
Masing-masing babak berlangsung tujuh menit. Ke-dua tim bergantian
mengisi posisi "menyerang" dan "bertahan" untuk setiap babak. Ketika satu
tim berposisi sebagai penyerang, maka saat itu mereka memiliki kesempatan
untuk melakukan "pembantaian" layaknya gladiator. Inilah yang mengilhami
penamaan boladiator untuk permainan ini. Peraturan pertandingan dan
perlengkapan yang digunakan sebagian besar sama dengan sepak bola biasa
namun “Boladiator” tidak mengenal istilah lemparan ke dalam, offside dan
injury-time. Jika terjadi insiden yang memaksa permainan berhenti, maka
wasit akan menghentikan stopwatch. Hitungan waktu dilanjutkan begitu
permainan dilanjutkan. Ketika empat babak selesai dan kedudukan imbang,
pertanding-an dilanjutkan dengan adu penalti untuk menentukan juara.
jadi boladiator adalah salah satu modifikasi permainan sepak bola
untuk meningkatkan pembelajaran gerak pada penjasorkes dimana
hanya menggunakan setengah lapangan dari sepak bola sesungguhnya,
jumlah pemain terdiri dari tujuh pemain dalam tiap timnya, terdiri dari
empat babak, tiap babaknya terdiri dari tujuh menit satu babak ada tim
yang menyerang dan ada tim yang bertahan dan kedua tim saling
bergantian tiap babaknya dengan peraturan umum yang dimodifikasi
pula. Pendapat yang paling benar dalam penulisan ini adalah pendapat
ahli.

Gambar Lapangan
Boladiator
BAB III METODE PENELITIAN
1. Subyek penelitian.
Subyek penelitian ini adalah permaianan boladiator pada siswa kelas VIII.1 SMP
Negeri 1 Belitang Madang Raya Kabupaten OKU Timur sebanyak 32 siswa.
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dari bulan Juli
sampai dengan September 2018 semester Ganjil Tahun pelajaran 2018/2019
pada kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya
3. Lokasi penelitian.
Dalam penelitian ini lokasi yang di pilih yaitu di Lapangan Sepak Bola SMP
Negeri 1 Belitang Madang Raya Kabupaten OKU Timur.
4. Desain Penelitian.
Tahapan dalam PTK digambarkan sebagai berikut :
• Keterangan :
• P : Perencanaan O : Observasi
• T : Tindakan R : Refleksi
• RP : Revisi Perencanaan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN
PEBAHASAN
95.3%

81.2% 82.8%
94.1%

69.5% 91.4%
100.0% 63.3%
90.0% 77.0%
80.0% 65.6%
70.0%
60.0%
50.0%
40.0%
30.0%
20.0%
10.0%
0.0%
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Afektif Psikomotorik Kognitif

Diagram prosentase peningkatan aspek afektif, kognitif dan psikomotor pada permainan modifikasi
pembelajaran boladiator
• Deskripsi analisis kemampuan aspek afektif, kognitif dan
psikomotor modifikasi permainan boladiator
Dari análisis data dapat disimpulakn bahwa peningkatan
yang terjadi yaitu dari semua aspek yang diteliti, dari
aspek kognitif meningkat dari dari aspek afektif, kognitif,
dan psikomotor. Dari prosentase aspek afektif yaitu dari
65.62% menjadi 76.95% dan meningkat menjadi 91.40%.
aspek psikomotor yaitu dari 63.28% menjadi 69.53% dan
meningkat menjadi 94.14% aspek kognitif yaitu dari
81.22% menjadi 82.81% dan meningkat menjadi 95.31%.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Setelah dilakukan analisis data penelitian mengenai proses pembelajaran boladiator dan
modifikasi boladiator di SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya Kecamatan Belitang Madang Raya
Kabupaten OKU Timur maka dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa pembelajaran
boladiator dan modifikasi boladiator dengan menggunakan gawang kecil dan bola plastik,
prosentase meninggkat yaitu dari aspek afektif, kognitif, dan psikomotor. Dari prosentase aspek
afektif yaitu dari 65.62% menjadi 76.95% dan meningkat menjadi 91.40%. aspek psikomotor
yaitu dari 63.28% menjadi 69.53% dan meningkat menjadi 94.14% aspek kognitif yaitu dari
81.22% menjadi 82.81% dan meningkat menjadi 95.31%.

2. Saran
Berdasarkan simpulan diatas maka saran yang dapat diberikan peneliti antara lain :
• Untuk sekolah khususnya guru penjas hendaknya memasukan modifikasi permainan dalam
pembelajaran pendidikan jasmani.
• Untuk pemerintah hendaknya mengembangkan potensi guru penjas ke daerah–daerah agar
dapat mengembangkan pembelajaran penjas.
• Hendaknya siswa dapat mengembangkan kreativitasnya dalam belajar sehingga akan
mempermudah pemecahan problematika kreatif dalam pelajaran penjasorkes

Anda mungkin juga menyukai