PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Undang-undang Dasar 1945 mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa dengan melalui penyelenggaraan pendidikan yang diatur dengan
undang-undang dan peraturan.
Pembangunan Nasional di bidang pendidikan adalah upaya untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas kehidupan manusia Indonesia dalam
mewujudkan masyarakat maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945, yang mengamanatkan agar warga mengembangkan diri
sebagaiman Indonesia seutuhnya.
Untuk mewujudkan pembangunan nasional di bidang pendidikan dibutuhkan
peningkatan dan penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan yang disesuaikan
perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan masyarakat, budaya, dan agama yang
ada di Indonesia serta kebutuhan-kebutuhan pembangunan. Dengan disahkan dan
diberlakukannya :
1. UU No. 20 tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional
2. PP No. 19 tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan
3. PERMEN Diknas No. 22 tahun 2006 tentang standarisasi
4. PERMEN Diknas No. 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi kelulusan
5. PERMEN Diknas No. 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan PERMEN 22 dan 23
tahun 2006
Maka kurikulum pendidikan dasar perlu disesuaikan dan dikembangkan dengan
mengacu pada perundang-undangan dan peraturan-peraturan tersebut.
Perkembangan kurikulum pendidikan dasar menurut perundang-undangan dan
peraturan yang telah diberlakukan mengharuskan sekolah sebagai satuan pendidikan
untuk menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas 8 dan 9 serta
kurikulum 2013 untuk kelas 7. Hal ini bertujuan untuk memberikan sekolah otoritas
memiliki kurikulum sesuai dengan kondisi real yang ada.
Berdasarkan makna yang terkandung dalam undang-undang dan peraturan
bahwa dalam menyusun kurikulum SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya diperlukan
pengamat tentang kondisi nyata, kekuatan, kelemahan, peluang, dan hambatan yang ada
pada SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya.
1
smpn1bmrokut@yahoo.co.id smpn1bmrokut.blogspot.com
SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya terletak di Jalan Raya Belitang BK XI
Karang Binangun OKU Timur dengan koordinat garis lintang - 4.102300 dan garis bujur
104.648600, terdiri dari 30 kelas yang terbagi menjadi 10 kelas VII, 10 kelas VIII, dan
10 kelas IX mempunyai jumlah keseluruhan siswa 892 siswa Tahun pelajaran 2015-
2016. Kondisi SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya dapat digambarkan sebagai berikut
a. Keunggulan (Strenghten)
1. SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya telah diakreditasi dengan peringkat nilai
95,52 dengan kategori A.
2. SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya telah diverifikasi oleh Dirjen Dikdasmen
dalam rangka pemilihan Sekolah Standar Nasional dan telah ditetapkan sebagai
Sekolah Standar Nasional (SSN) sejak tahun 2007 – 2008.
3. SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya telah di verifikasi dan mendapat SK dari
Dirjen Dikdasmen menjadi sekolah Persiapan RSBI (nomor : 3050/C3/MN/2009
tanggal 28 September 2009).
4. SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya berada dipinggir jalan, dekat Kota Pelajar
Gumawang sehingga akses untuk menuju SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya
mudah.
5. SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya menurut hasil verifikasi Dirjen Dikdasmen
memenuhi 8 Standar yang telah ditetapkan dalam PP 19 yaitu :
Standar ISI (sebagian besar guru berusaha membuat Silabus, berpendidikan
S1/A4)
Standar Proses (sebagian guru-guru melaksanakan CT L)
Standar Kompetensi Kelulusan (sebagian besar siswa dapat diterima di SMA
Plus)
Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.
Standar Sarana dan Prasarana
Standar Pengelolaan
Standar Pembiayaan
Standar Penilaian
6. Masyarakat sekolah (Kepala Sekolah, Guru, TU, Siswa, Orang Tua Siswa)
mempunyai harapan untuk meningkatkan pendidikan di SMP Negeri 1 Belitang
Madang Raya.
7. Latar belakang siswa adalah dari sekolah-sekolah yang bermutu di sekitar Kota
Gumawang dengan penerimaan melalui seleksi yang ketat.
2
smpn1bmrokut@yahoo.co.id smpn1bmrokut.blogspot.com
8. Orang tua siswa dari hasil pengumpulan data dapat dikatakan adalah keluarga
ekonomi menengah.
9. Beberapa guru (MIPA) telah dikirim belajar Bahasa Inggris untuk
mempersiapkan kelas Bilingual.
10. Sekolah belajar hanya pagi hari (Single Ship)
11. Pengurus komite mendukung program sekolah dengan baik.
b. Kelemahan (Weakness)
Dari hasil pengamatan dapat ditemukan beberapa kelemahan yang ada di SMP
Negeri 1 Belitang Madang Raya, diantaranya adalah :
1. Ada tiga orang guru yang belum S1 / A4
2. Ada beberapa guru yang belum pernah mengikuti Workshop mata pelajaran
yang diajarkan khususnya kurikulum 2013.
c. Peluang (Opportunity)
Dari keunggulan dan kelemahan yang telah diamati maka dapat diidentifikasi
peluang SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya sebagai berikut :
1. SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya mempunyai peluang untuk
meningkatkan mutu pendidikan dengan menyusun kurikulum yang sesuai
dengan standar ISI, standar kompetensi kelulusan.
2. SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya mempunyai peluang untuk
meningkatkan mutu guru dengan menganjurkan mereka masuk ke program
S1/A4, S2, mengikuti workshop diluar SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya
dan mengadakan workshop dilingkungan SMP Negeri 1 Belitang Madang
Raya sendiri.
3. Meningkatkan kesehjateraan guru dengan memberdayakan orang tua, alumni
dan orang-orang yang peduli dengan SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya
melalui peran serta komite .
d. Hambatan / Ancaman (Treatment)
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap keunggulan, kelemahan, dan peluang di atas
dapat diidentifikasikan hambatan/ancaman adalah komunikasi dengan semua unsur
(masyarakat sekolah) terutama antar sekolah, anggota masyarakat (orang tua) dengan
masyarakat peduli pendidikan.
smpn1bmrokut@yahoo.co.id smpn1bmrokut.blogspot.com
Dasar penyusunan kurikulum SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya adalah undang-
undang dan peraturan yang berlaku sebagai berikut :
a) UU Republik Indonesia No. Tahun 2003 tentang SISDIKNAS khususnya pasal
1 ayat 9; pasal 18 ayat 1, 2, 3, 4 ; pasal 32 ayat 1, 2, 3 ; pasal 35 ayat 2 ; pasal
36 ayat 1, 2, 3, 40 ; pasal 37 ayat 1, 2 ; pasal 38 ayat 1, 2.
b) PP Republik Indonesia no. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan,
pasal 1 ayat 5, 13, 14, 15 ; pasal 5 ayat 1, 2 ; pasal 6 ayat 6 ; pasal 7 ayat 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8 ; pasal 8 ayat 1, 2, 3 ; pasal 11 ayat 1, 2, 3, 4 ; pasal 13 ayat 1, 2,
3, 4 ; pasal 14 ayat 1, 2, 3 ; pasal 16 ayat 1, 2, 3, 4, 5 ; pasal 17 ayat 1, 2 ; pasal
18 ayat 1, 2, 3 ; pasal 20 dan pelaksanaan Kuriklum Tingkat Satuan
Pendidikan.
c) Peraturan Menteri No. 20 tahun 2006 tentan standar ISI yang mencangkup
materi dan tingkat kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Standar ISI (SI) terdiri dari kerangka dasar dan Estandar Kurikulum,
Standar Kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) setiap mata pelajaran
pada setiap semester.
d) PERMEN No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang
merupakan kemampuan lulusan yang mencangkup sikap dan pengetahuan dan
keterampilan.
smpn1bmrokut@yahoo.co.id smpn1bmrokut.blogspot.com
kurikulum SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya, kalender pendidikan, silabus
serta RPP.
c) Silabus adalah rencana pembelajaran pada SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya
mencangku standar kompetensi (SK), Standar Dasar (SD), materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (lihat silabus)
d) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada SMP Negeri 1 Belitang Madang
Raya mencangkup tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, sumber belajar dan
pemantauan hasil belajar (lihat RPP)
smpn1bmrokut@yahoo.co.id smpn1bmrokut.blogspot.com
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(Stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan
kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan
dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan
berfikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan
vokalisional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antara semua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum disarankan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar yang berlangsung
sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur
pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
smpn1bmrokut@yahoo.co.id smpn1bmrokut.blogspot.com
2. Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat pengembangan dan
kemampuan peserta didik.
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif dan psikomotorik)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat pengembangan, minat, kecerdasan intelektual,
emosional dan sosial, spiritual dan kinestetik peserta didik.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan dan keragaman karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan
karakteristik daerah dan penglaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum
harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom
dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya
harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.
5. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan
peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan dimana IPTEK sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian
perkembangan IPTEK sehingga relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh
karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peninglatan iman dan taqwa serta
akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama.
7
smpn1bmrokut@yahoo.co.id smpn1bmrokut.blogspot.com
Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung
peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
8. Dinamika perkembangan global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik individu maupun bangsa, yang
sangat penting dalam dinamika pengembangan global di mana pasar bebas sangat
berpengaruh pada semua aspek kehidupan semua bangsa. Pergaulan antara bangsa
yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta
didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka NKRI. Kurikulum harus dapat mendorong berkembangnya
wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat kutuhan
bangsa dalam wilayah NKRI. Muatan kekhasan daerah harus dilakuakan secara
proposional.
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat.
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang pelestarian keragaman budaya. Penghayatan
dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
11. Kesetaraan gender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan
mendukung upaya kesetaraan gender.
12. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, konsisi, dan ciri
khas satuan pendidikan.
smpn1bmrokut@yahoo.co.id smpn1bmrokut.blogspot.com
4. Menciptakan keselarasanke hidupan beragama dan kebhinekaan.
5. Menciptakan siswa yang tanggap, tangguh dan tanggon.
2) Kepemimpinan Pembelajaran
3) Pengembangan Sekolah
4) Manajemen Sumber Daya
5) Kewirausahaan
6) Supervisi Pembelajaran
7) Delapan SNP
Faktor Pendukung
Terlaksanannya Tidak
No. Komponen Kondisi Sekarang Siap
KTSP dam Siap
Kurikulum 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
4.1 Kepala 1 orang Pendidikan S2 √
Sekolah
4.2 Guru
Pend. Agama 4 Orang S1 Pendidikan Islam √
Islam
PKn 4 Orang 3 orang S1 Pendidikan √
1 orang D3 Pendidikan
IPA 7 Orang S1 Pendidikan 7 orang √
smpn1bmrokut@yahoo.co.id smpn1bmrokut.blogspot.com
4.3 Fasilitas RKB = 30 RKB = 30
Sarana dan Lab. Komputer = 1 Lab. Komputer = 1
Prasarana Lab. I P A = 1 Lab. I P A = 1
Lab. Bahasa = 1 Lab. Bahasa = 1
R. Multimedia = 1 R. Multimedia = 1
R. Kep. Sekolah = 1 R. Kepsek = 1
Perpustakaan = 1 Perpustakaan = 1
R. Keterampilan = 1 R. Keterampilan =
Lap. Olahraga = 1
R. Rapat = 1 Lap. Olahraga =
√
R. Osis = 1 R. BK = 1
R. BK = 1 R. Kantin = 1
R. Kantin = 1 R. Gudang = 1
R. Gudang = 1 Mushola = 1
Mushola = 1 WC Siswa = 14
WC Siswa = 14 WC Kepsek = 1
WC Kepsek = 1 WC Guru = 3
WC Guru = 3 R. Pramuka = 1
R. Pramuka = 1
10
smpn1bmrokut@yahoo.co.id smpn1bmrokut.blogspot.com
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
SMP NEGERI 1 BELITANG MADANG RAYA
B. Muatan Lokal 2
36 38
Catatan : 1 jam pelajaran 45 menit
2. Muatan Lokal
Muatan local adalah kegiatan ektrakulikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah. Muatan local
ditentukan oleh satuan pendidikan tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan.
Muatan local dapat dilaksanakan di daerah Sumatera Selatan adalah muatan local yang dapat
memperkenalkan khas daerah baik berupa makanan, kerajinan, sumber daya alam dan
budaya.
Alasan melaksanakan muatan local untuk melestarikan kekhasan daerah yaitu masakan khas
daerah yang bahannya mudah didapat, tersedia alat-alat yang dipergunakan, proses
pembuatannya mudah dilaksanakan oleh peserta didik di sekolah.
Untuk budaya daerah di berikan tarian daerah, lagu daerah, teater daerah, membekali siswa
lebih mencintai budaya daerah dan dapat menjadi keterampilan masa depan siswa.
Muatan local SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya :
11
smpn1bmrokut@yahoo.co.id smpn1bmrokut.blogspot.com
Kelas VII
Semester I : Anyaman dan Keramik
Semester II : Pengawetan Buah
a. Basah
b. Kering
Kelas VIII
Semester I : Masakan Khas Daerah
- Macam-macam Pempek
a. Pempek lenjer
b. Pempek panjang
c. Pempek lenggang
d. Pempek telok
e. Pempek telasan kerupuk
Semester II : Masakan Khas Sampingan
a. Lakso
b. Tekwan
c. Burgo
d. Celimpungan
e. Laksan
Kelas IX
Semester I : Keterampilan dasar elektronik
Semester II : Keterampilan elektronik lanjutan
Kompensi :
1. Siswa dapat menjelaskan proses pembuatan pengawetan buah, masakan khas daerah
dan keterampilan dasar elektronik.
2. Siswa dapat membuat anyaman, keramik, pengawetan buah, masakan khas daerah,
dan elektronik lanjutan.
smpn1bmrokut@yahoo.co.id smpn1bmrokut.blogspot.com
Kegiatan Pengembangan diri di SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya
a. Pramuka
b. Paskibraka
c. PKS
d. PMR
e. Pencak silat
f. Basket Ball
g. Volly Ball
h. Marching Band
i. Sanggar Tari
j. Sanggar Bahasa dan Seni
k. Sanggar Matematika
l. Sanggar Bahasa Inggris
m. Sisingaan
n. Membaca Al-Qur’an selama 15 menit sebelum KBM dimulai.
4. Beban Belajar
Alokasi Waktu
No Kegiatan Keterangan
KTSP Kurikulum 2013
1 Minggu efektif 36 jam / minggu 38 jam /minggu Kegiatan
2 belajar 1 minggu pembelajaran aktif
3 Jeda tengah semester 1 minggu Satu minggu /
4 Jedah antar semester 2 minggu semester
5 Libur akhir tahun Satu minggu /
6 Hari libur keagamaan 2 minggu semester
7 Hari libur umum / 1 minggu Persiapan
nasional administrasi akhir
Kegiatan khusus 1 minggu dan awal tahun
sekolah pelajaran
Libur Idul Fitri dan
Idul Adha
13
smpn1bmrokut@yahoo.co.id smpn1bmrokut.blogspot.com
Disesuaikan
dengan peraturan
pemerintah
MOS,
Classmeeting
Ulangan harian : 2 Minggu
Persiapan pembagian raport : 2 Minggu
Cadangan : 1 Minggu
Kelas VIII
KKM Kelas
No Komponen Mata Pelajaran
KTSP K13
A Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 75
2. Pendidikan Kewarganegaraan 75
3. Bahasa Indonesia 74
4. Bahasa Inggris 73
5. Matematika 73
6. I P A 73
7. I P S 73
8. Seni Budaya 75
9. Pendidikan Jasmani 75
10. T I K 75
B Muatan Lokal 76
14
smpn1bmrokut@yahoo.co.id smpn1bmrokut.blogspot.com
Kelas IX
KKM Kelas
No Komponen Mata Pelajaran
KTSP K13
A Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 76
2. Pendidikan Kewarganegaraan 76
3. Bahasa Indonesia 75
4. Bahasa Inggris 74
5. Matematika 74
6. I P A 74
7. I P S 74
8. Seni Budaya 76
9. Pendidikan Jasmani 76
10. T I K 76
B Muatan Lokal 77
15
smpn1bmrokut@yahoo.co.id smpn1bmrokut.blogspot.com
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan disusun dan disesuaikan setiap tahun oleh sekolah untuk
mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu pada
Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat serta ketentuan pemerintah/pemerintah
daerah. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu
tahun pelajaran adalah sebagai berikut :
Permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari Senin minggu ketiga bulan Juli, atau
apabila hari tersebut merupakan hari libur maka permulaan tahun pelajaran dimulai
pada hari berikutnya yaitu bukan hari libur.
2. Minggu efektif
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan siswa jam pembelajaran minggu efektif
ditentukan sebanyak 36 jam/minggu untuk KTSP dan 38 jam/minggu untuk
Kurikulum 2013.
3. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang telah ditetapkan untuk jam
pelajaran semester 1 ( satu ) dan semester 2 ( dua ).
16
smpn1bmrokut@yahoo.co.id smpn1bmrokut.blogspot.com
Waktu Belajar
WAKTU
HARI JAM KE KETERANGAN
BELAJAR
Senin 07.00 – 13.30 1–8 Setiap hari Senin
dilaksanakan upacara.
Selasa 07.00 – 13.00 1–8 Istirahat selama 15 mnt
Rabu 07.00 – 13.00 1–8
Kamis 07.00 – 13.00 1–7
Jumat 07.00 – 11.15 1–4 Setiap hari Jum’at
dilaksanakan SKJ
Sabtu 07.00 – 12.10 1–7 Istirahat selama 15 mnt
WAKTU
HARI JAM KE WAKTU
BELAJAR
1 (Upacara) 07.00 - 08.10
2 08.10 - 08.50
3 08.50 - 09.30
4 09.30 - 10.10
Senin 07.00 – 12.30
5 10.10 - 10.50
Istirahat 10.50 - 11.10
6 11.10 - 11.50
7 11.50 - 12.30
17
smpn1bmrokut@yahoo.co.id smpn1bmrokut.blogspot.com
4. Kegiatan Ulangan Harian Bersama
Kegiatan ulangan harian bersama direncanakan satu kali sebelum dan satu kali
sesudah kegiatan tengah semester masing-masing dilaksanakan selama 6 (enam)
hari.
7. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat,
provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.
a. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Libur Semester 1 :
3. Libur Semester 2 :
18
smpn1bmrokut@yahoo.co.id smpn1bmrokut.blogspot.com
KALENDER PENDIDIKAN SEMESTER GASAL
SMP NEGERI 1 BELITANG MADANG RAYA
TAHUN PELAJARAN 2015 - 2016
19
smpn1bmrokut@yahoo.co.id smpn1bmrokut.blogspot.com
KALENDER PENDIDIKAN SEMESTER GENAP
SMP NEGERI 1 BELITANG MADANG RAYA
TAHUN PELAJARAN 2015 - 2016
smpn1bmrokut@yahoo.co.id smpn1bmrokut.blogspot.com