Anda di halaman 1dari 3

Jurusan Kimia

Aplikasi Biomaterial Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Andalas
Padang

Baja Tahan Karat


Baja tahan karat merupakan biomaterial generasi awal
karena sifat ketahanan karat, mudah diproduksi dan
harganya yang murah. Tidak semua jenis baja tahan
karat dapat digunakan sebagai biomaterial, biasanya
baja tahan karat yang mempunyai matrik austenite saja
yang digunakan seperti baja tahan karat 304 dan 316.
Baja tahan karat 316 merupakan derivasi baja tahan
karat 304 (Fe-18%Cr-8%Ni) dengan penambahan
maksimal 2% Mo. Bahan ini tidak terlalu baik untuk
biomaterial karena mudah terserang korosi yang
sifatnya lokal seperti korosi batas butir atau pelubangan
(pitting). Ditambah lagi, adanya keluhan dari pasien dari
bangsa kulit putih yang merupakan efek samping akibat
pelepasan ion nikel dari baja tersebut.

8 Mei 2020
Jurusan Kimia
Aplikasi Biomaterial Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Andalas
Padang

Alloy Co-Cr
Komposisi campuran ini adalah Co-
(26~30)%Cr-(5~7)%Mo. Ada dua jenis
campuran logam ini yang digunakan sebagai
biomaterial yaitu campuran logam Co-Cr cor
dan campuran logam Co-Cr tempaan. Ciri
utama campuran logam Co-Cr cor adalah
mempunyai kandungan karbon yang tinggi.
Kandungan ini menyebabkan pembentukan
karbida (M23C6) yang besar sehingga
campuran logam ini mempunyai ketahanan
haus yang lebih baik daripada campuran
logam Co-Cr tempaan. Campuran logam ini
banyak digunakan untuk aplikasi gigi palsu.

8 Mei 2020
Jurusan Kimia
Aplikasi Biomaterial Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Andalas
Padang

Titanium
Mungkin biomaterial ini yang penggunaannya meningkat tajam. Bahan ini mempunyai
kekuatan yang tinggi, ringan dan ketahanan korosi yang baik. Bahkan, sifat ketahanan
korosi ini lebih baik bila dibandingkan dengan campuran logam Co-Cr apalagi dengan baja
tahan karat. Lapisan titanium oksida tipis yang melapisi bahan ini membuat korosi pada
bahan ini tidak dapat berlanjut lagi. Titanium murni mempunyai struktur Kristal HCP
(Hexagonal Close-Packed) sehingga mempunyai modulus Young yang tinggi (120GPa)
padahal modulus Young tulang hanya 30GPa. Ini akan mengakibatkan stress shielding dan
tulang akan rusak serta kerusakan pada tulang pangkal paha yang palsu. Campuran logam
yang telah dikembangkan serta digunakan adalah campuran logam Ti–29Nb–13Ta–4.6Zr,
campuran logam Ti–12Mo–6Zr–2Fe (TMZF), campuran logam Ti–35Nb–7Zr–
5Ta(TiOsteum). Campuran logam ini telah dikembangkan secara bersamaan di Amerika
Serikat dan Jepang. Konsep pengembangan campuran logam in adalah peningkatan
stabilitas fasa BCC (Body Centered Cubic) pada campuran logam tersebut baik suhu tinggi
dan suhu kamar. Dengan stabilnya fasa BCC maka modulus Young biomaterial dari titanium
akan mendekati modulus Young tulang.

15 Mei 2020

Anda mungkin juga menyukai