Anda di halaman 1dari 43

9/15/2016

PENDAHULUAN
KAYU KERAMIK POLIMER LOGAM

RINGAN, KUAT, BERAT, LUNAK, RINGAN, MUDAH


MUDAH TERBAKAR MUDAH PECAH MUDAH DIBENTUK TERKOROSI

PUNYA KELEMAHAN
KOMPOSIT

MATERI BARU PUNYA SIFAT


? YANG LEBIH
BAIK DARI BAHAN
DASAR PENYUSUN
9/15/2016
Komposit
 Gabungan dari dua atau lebih komponen
menghasilkan material baru dengan sifat
yang berbeda dari komponen penyusun
 Terdiri dari fasa penguat dan matrik
(pengikat)
 Sifat komposit yang dihasilkan lebih baik
dan mungkin unik dalam aspek tertentu
dibanding komponen-komponen penyusunnya

9/15/2016
Perbedaan sifat bahan:
 Keramik mempunyai sifat yang kuat, dan
keras tetapi sukar dibentuk, rapuh dan berat.
 Kayu mempunyai sifat keras, liat, dan mudah
terbakar, mudah dimakan rayap, lapuk, dan
mudah patah
 Polimer lunak, mudah dibentuk
 Alloy merupakan gabungan dua logam atau
lebih, dan mempunyai sifat yang bersamaan
dengan bahan penyusun logam tersebut
umumnya keras dan kuat tetapi masih bisa
dibentuk. Salah satu kekurangan alloy
adalah mudah mengalami korosi
9/15/2016
 Komposit adalah bahan baru
 Sifat komposit ditentukan oleh hasil akhir
 Perkembangan komposit mempengaruhi
perkembangan teknik
 Beberapa bahan yang sering digunakan
dalam bidang teknik adalah keramik,
polimer, kayu, dan Alloy
 Sifat komposit tidak terdapat pada bahan
logam, alloy, keramik ataupun polimer

9/15/2016
 Sifat-sifat komposit yang diperlukan
di dalam industri, perairan,
automotif, dan ruang angkasa serta
untuk penggunaan tertentu adalah:
 kuat
 liat
 ringan
 tahan terhadap kikisan
 tahan benturan

9/15/2016
9/15/2016
9/15/2016
Penggunaan komposit dalam kapal layar
dan jembatan

9/15/2016
Penggunaan komposit pada pipa sebagai
pengganti logam yang korosif

9/15/2016
U.S. COMPOSITES SHIPMENTS - 1996 MARKET SHARE
SEMI-ANNUAL STATISTICAL REPORT - AUGUST 26, 1996

Aircraft/Aerospace
Transportation 0.7%
30.6%
Construction
20%

Other- 3.4%

Consumer
Products - 6%
Marine - 11.6%
Electrical/
Electronic - 10%
Appliance/Business
Corrosion-Resistant Equipment - 5.3%
Equipment - 12.4%

Includes reinforced thermoset and thermoplastic


resin composites, reinforcements and SOURCE: SPI Composites Institute
fillers.
9/15/2016
ADVANTAGES OF COMPOSITES
 High strength-to-weight ratio (specific strength)
 High stiffness-to-weight ratio (specific stiffness)
 No corrosive, nonmagnetic, nonconductive
 High energy absorption properties: acoustic and seismic
responses
 High fatigue-life
 Ability to incorporate sensors in the material to monitor and/or
correct its performance Smart composites
 Ability to tailor the material (both fiber architecture and shape) for
specific applications, and to design the material with other
inherent properties (UV light, flammability, smoke toxicity)
 Ease of fabrication of large complex structural shapes or
modules Modular construction

9/15/2016
DISADVANTAGES OF COMPOSITES

 Cost of raw materials and fabrication


 Possible weakness of transverse properties
 Weak matrix and low toughness
 Environmental degradation of matrix
 Difficulty in attaching
 Difficulty with analysis

9/15/2016
Pembagian komposit berdasarkan sumber

Alami sintesis

Komposit alami contohnya tulang, bambu, kulit, serabut,


dan kayu
 Tulang adalah komposit dari protein (collagen) dan
mineral (apatite)
 Bambu adalah selulosa yang diperkuat silika, sehingga
menyebabkannya menjadi keras dengan kekuatan
ketahanan terhadap hantaman (impact strength) yang
tinggi
 Kayu terdiri dari serat selulosa yang terikat bersama
lignin.

9/15/2016
Berdasarkan defenisi dibagi dua kelompok:
 Komposit material : terdiri dari struktur
penguat yg dikelilingi
oleh matrix yg kontinu
 Komposit struktur : matrixnya tdk kontinu

Berdasarkan penguat dibagi tiga klpk:


1. Komposit partikel
2. Komposit Serat
3. Komposit Laminar
(alur)/struktural

9/15/2016
Klasifikasi Komposit

9/15/2016
Jenis-jenis komposit ditinjau dari matriks
Matrix Metal Ceramic Polymer
phase/Reinforce
MMC: increase ment Phase
yield stress, Powder metallurgy Cermets (ceramic- Brake pads
Metal
tensile parts – combining metal composite)
immiscible metals
strength,creep
resistance Ceramic Cements, TiC, TiCN SiC reinforced Fiberglass
Cemented carbides –
used in tools Al2O3
CMC: increase Fiber-reinforced Tool materials
fracture metals

toughness Polymer Kevlar fibers in an


epoxy matrix

PMC: increase Elemental Fiber reinforced Rubber with carbon


modulus, yield (Carbon, Boron, metals (tires)
Auto parts Boron, Carbon
stress, tensile etc.)
aerospace reinforced plastics
strength, creep
resistance.

MMC’s CMC’s PMC’s


Metal Matrix Composites Ceramic Matrix Comp’s. Polymer Matrix Comp’s

9/15/2016
Komposit berdasarkan penguat ada 3 jenis :
 Komposit butiran (partikel) adalah komposit yang diperkuat
oleh butiran yang tersebar ke dalam matriks. Butiran dapat
berupa bubuk (powder), batang (rods), hablur, amorf, dan
logam
Partikel : mineral logam, material amorf, karbon, keramik

 Komposit serabut (serat) : adalah komposit yang diperkuat


oleh serabut (serat) di dalam suatu matriks.
contoh: adalah plastik yang diperkuat serabut (serat logam,
kaca, keramik, dan karbon)

 Komposit struktur atau alur (laminar) merupakan lapisan


komposit yang diikat oleh matriks, seperti kayu lapis
(plywood) dan beberapa kombinasi dari kertas logam (foil),
kaca, plastik dan kertas

9/15/2016
9/15/2016
9/15/2016
Komposit Berdasarkan ukuran (makro &
mikro)
 Komposit makro adalah komposit yang terdiri atas
fasa pendukung dengan ukuran makro (dapat dilihat
dengan mata telanjang) contoh komposit ini adalah
struktur alur dan konkrit
- Struktur alur terdiri atas kepingan yang mempunyai
kekuatan yang tinggi hanya pada satu arah. Untuk
meningkatkan kekuatannya sehingga tidak pada satu
arah, dapat dilakukan dengan memberikan orientasi
yang berlawanan dari serabut lainnya. Misalnya kayu
lapis yang disusun dengan arah serabut yang tidak
sama

9/15/2016
 Komposit mikro adalah komposit yang fasa
pendukungnya mempunyai ukuran mikro (tidak dapat
diamati dengan mata telanjang) -3
1. Komposit diperkuat sebaran (dispersion-reinforced
composites). Fasa pendukungnya terdiri atas butiran-
butiran halus yang mempunyai diameter 0.01 – 0.1 m.
Butiran-butiran ini tersebar secara seragam di dalam
matriks dengan jumlah lebih kecil dari 15 %.
2. Komposit diperkuat butiran (Particle reinforced
composites). Ukuran butiran fasa pendukung dari
komposit ini mempunyai diameter 0,1 – 1 m. Butiran-
butiran akan tersebar secara seragam di dalam matriks
dengan kadar 20-40 %.
3. Komposit diperkuat serat (Fibre-reinforced composites).
Fasa pendukung dari komposit ini adalah berbentuk
serabut dengan panjang minimal 1m. Fasa pendukung
juga tersebar secara seragam di dalam matriks. Sebaran
serabut di dalam matriks dapat sejajar atau
sembarangan. Salah satu keuntungan komposit ini adalah
fasa pendukungnya dapat dijadikan sebagai matriks,
karena mampu berada dalam komposit dengan kadar
hingga 70 %.

9/15/2016
9/15/2016
9/15/2016
Komposit diperkuat sebaran
 Mekanisme penguatan komposit dengan fasa pendukung ini
adalah menyerupai pengerasan endapan (precipitation
hardening) dalam alloy.

 Penguatan bahan dihasilkan karena butiran-butiran fasa


pendukung yang berupa sebaran menghalangi pergerakan
matriks apabila komposit diberi tegangan. Hal ini
menyebabkan sanggahan plastik pada matriks terhalang
sehinggga kekuatan tegangan dan kekukuhan (stiffness)
komposit meningkat. Matriks menyokong sebagian beban yang
dikenakan pada komposit. Komposit yang dihasilkan dengan
proses ini mempunyai sifat yang tahan terhadap suhu tinggi
dalam waktu yang lama.

 Contoh komposit diperkuat sebaran adalah nikel yang


diperkuatkan dengan 3 % butiran toria (ThO2). Bahan ini
dikenal sebagai bahan nikel bertabur toria (thoria-dispersed,
TD nickel). Aluminium-oksida diperkuat dengan aluminium.
Butiran aluminium yang dilapisi alumina dimasukkan ke dalam
matriks logam aluminium. Serbuk aluminium ini dikenal dengan
serbuk aluminium disinter. (sintered aluminium powder, SAP)
9/15/2016
KOMPOSIT DIPERKUAT BUTIRAN (PARTIKEL)
 Butiran penguat tidak menghalang pergerakan matriks, tetapi
sebaliknya menghalangi atau membatasi pergerakan fasa
matriks di sekitar fasa pendukung. Dengan demikian fasa
matriks akan memindahkan sebahagian tegangan yang
dikenakan kepada fasa pendukung. Derajat penguatan yang
tercapai bergantung pada kekuatan ikatan antarmuka butiran
dengan matriks.
 Butiran-butiran yang digunakan harus mempunyai bentuk
dan dimensi yang sama (equiaxed) dan bertaburan secara
seragam di dalam bahan matriks.
 Sifat mekanik komposit ini bersandar pada volume fasa
matrik dan fasa pendukungnya. Modulus kekenyalan Young
bagi komposit ini berada di antara nilai modulus kekenyalan
atas dan bawah.
 Perhitungannya adalah sama dengan persamaan untuk
modulus kekenyalan Young maksimum dan minimum dalam
komposit diperkuat serabut.

9/15/2016
Komposit yang diperkuat butiran mempunyai modulus
kekenyalan atas (Eka), dan modulus kekenyalan
bawah (Ekb) sebagai berikut:
Eka = Em Vm + Ez Vz
dan
Ekb = Em Ez……..
Em Vz + Ez Vm

E = modulus kekenyalan Young


V = volume,
m = fasa matriks
z = fasa butiran.
9/15/2016
Modulus Membujur

9/15/2016
Modulus melintang

9/15/2016
KOMPOSIT DIPERKUAT SERABUT
(SERAT)
 Komposit ini mempunyai kekuatan dan
modulus kekenyalan Young yang tinggi
 Matriks yang umum digunakan pada
komposit ini adalah logam dan polimer
 Fasa serabut dapat digunakan logam,
keramik atau polimer

9/15/2016
Faktor yang mempengaruhi sifat komposit

a)Konsentrasi (b) ukuran (c) bentuk (d) sebaran (e) orientasi

9/15/2016
 Komposit mempunyai tiga fasa terpisah
secara mekanik. Fasa-fasa tersebut:
 Fasa matrik
 Fasa penguat
 Fasa antaramuka/ antarafasa

9/15/2016
Fasa antara muka

 Biasanyanya, pada semua bahan komposit akan terdapat dua


fasa berlainan dipisahkan oleh antaramuka.

 Fasa antar muka merupakan fasa yang tidak dapat dilihat dengan
jelas perebedaannya terhadap fasa matriks dan fasa penguat

 Struktur dan sifat ikatan antarafasa yang terbentuk dalam


komposit  berperan penting dalam menentukan sifat fisik dan
mekanik komposit.

 Keberkesanan pemindahan tegasan antara fasa matrik kepada


fasa pengukuhan  bergantung kepada daya ikatan yang wujud
pada antara muka.

9/15/2016
 Ada berbagai teori vanq menerangkan pengikatan
pada antara muka  melibatkan ikatan kimia atau
mekanik.

 Terdapat lima mekanisme yang terjadi pada


antara muka.

 Lima mekanisme tersebut ialah:

1. Penyerapan dan pembasahan.


2. Resapan
3. Daya tarikan elektrostatik
4. Pengikatan kimia
5. Pengikatan mekanik

9/15/2016
9/15/2016
Kegunaan komposit

9/15/2016
MATRIX

 Material yang menjadi body yang akan mengikat penguat


(serabut, alur dan butiran) dalam komposit
 Bahan yang dominan di dalam komposit
 Jenis-jenis material matrix:
- matrix karbon
- matrix keramik
- matrix kaca
- matrix logam
- matrix polimer

9/15/2016
Faktor pemilihan fasa matrik
Pemilihan matriks tergantung pada faktor-faktor berikut:
1. Keserasiannya dengan fasa penguat  akan menentukan
interaksi antara muka fasa matriks-fasa penguat (pengisi).

2. Sifat akhir komposit yang dihasilkan.

3. Keperluan pengunaan  suhu penggunaan, kelembapan dan


pelarut

4. Desain bentuk komponen yang dihasilkan

5. Kemudahanan pembuatan atau pemprosesan

6. Biaya produksi
Matrix karbon (intan atau grafit)

 Sumber : batu bara, petroleum, ampas arang batu


 Digunakan dlm komposit untuk : pipa roket, pelapis rem pesawat
udara

Matrix keramik
 Keramik yang digunakan sebagai matriks dalam komposit
adalah keramik dalam bentuk kristalin dan kaca
 Karbon, keramik, logam dan serat kaca adalah bahan
keramik
 digunakan pada bahagian mesin roket dan sebagai tameng
pelindung.

9/15/2016
Matrix kaca
 Mempunyai modulus elastisitas yang lebih rendah
dari penguat
 Penguat yang biasa dipakai : serat karbon, oksida
logam
 Bahan tahan panas yang dapat digunakan untuk
bagian mesin, gas buang, komponen listrik

Matrix logam
 Untuk kebutuhan temperatur tinggi
 besi, nikel, tungsten, titanium, aluminium dan
magnesium biasanya digunakan di dalam polimer
 Logam dengan densitas yang rendah biasanya
digunakan pada pesawat ruang angkasa

9/15/2016
Klasifikasi sistim komposit dengan matrix logam

Cu,Ti-tungsten
Tembaga-tungsten
Aluminium-Karbon
Tembaga –Aluminium
Titanium-Aluminium
Al-BN dilapisi B
Titanium-Boron
Magnesium-Boron
Titanium-Si karbida
Aluminium-Boron
Aluminium-Silika
Cu,Cr-tungsten
Colombium–tungsten
Nikel-Karbon
Nikel-tungsten

9/15/2016
Matrix polimer
 Material berantai panjang yang merupakan
ulangan dari molekul melalui ikatan kovalen
 Bahan yang banyak digunakan sebagai matriks
 Lentur dan mudah dibentuk tetapi tidak tahan
panas
Beberapa hal yg harus dipertimbangkan
dalam pemilihan polimer sebagai matrix:

 Kriteria desain
 Sifat mekanik, termal dan kimia
 Teknik pembuatan matrix
 Harga

9/15/2016
Plywood is a common
composite material
many people encounter in
their everyday life

A cloth of woven carbon


fiber filaments,
a common element in Steel is a metal alloy whose major
composite materials component is iron,
with carbon content between
0.02% and 1.7% by mass.

9/15/2016

Anda mungkin juga menyukai