Anda di halaman 1dari 24

Pr.

Teknologi Sediaan likuid dan semi solid


Suspensi asam mefenamat
dosen pengampu :
Marlina Indriastuti, M. Sc., Apt

Disusun Oleh :

Sri Lestari (1904277063)


Sugih Rizki (1904277064)
Ulpah Aprilia (1904277065)
Windy Widyawatin (1904277066)
Yanti Ridayanti (1904277067)
Yuni Septiani (1904277069)
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa dapat melakukan pembuatan suspensi asam mefenamat
2. Mahasiswa dapat melakukan pemilihan suspending agent
3. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi suspensi asam mefenamat
4. Mahasiswa dapat menentukan dosis dan formulasi suspensi asam mefenamat
SUSPENSI
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase air. Dalam
suspensi terdapat 2 fase :
Fase padat (yang terdispersi)
Fase cair ( mendispersikan)
Untuk menjaga stabilitas suspensi harus ada penambahan bahan pensuspensi ( suspending agent )
(FI Ed. IV, 1995 halaman 18)
1. Sifat fisika
• Pemerian : Serbuk hablur, putih atau hampir putih, melebur
pada suhu lebih kurang 230o disertai peruraian.
• Kelarutan : Larut dalam larutan alkali hidroksida, agak sukar
larut dalam kloroform, sukar larut dalam etanol dan dalam
metanol, praktis tidak larut dalam air.
• Stabilitas : simpan dalam wadah tertutup dengan
temperatur dibawah 40˚C disarankan 15-30˚C
2. Sifat kimia :
• Nama bahan : acidum mefenamicum
• Rumus Kimia : C15H15NO2, BM = 241,3
• Identifikasi :
 Titik leleh 230 – 231oC
 Larutan 5 mg dalam 2 ml asam sulfat ditambah 1 tetes larutan 0,1 N kalium dikromat segera
terbentuk warna biru intensif.
 Larutannya dalam eter atau kloroform memberikan flouresensi biru muda di bawah sinar
ultra violet.
 Larutan 0,002% b/v dalam campuran methanol : HCl 1N (99:1) mengabsorpasi dengan
panjang gelombang maksimum 279 nm dan 350 nm.
• Nama Kimia: Asam N – (2,3-xilil) – antranilat. Asam 2- (2,3-dimetilfenil) – amino – benzoate
3. Sifat Farmakologi :
(Dosis Asam mefenamat dibawah ini untuk orang dewasa 18thn keatas)
• Dosis asam mefenamat untuk mengatasi rasa sakit
 Dosis pertama 500mg, kemudian dilanjutkan dengan 250mg setiap 6 jam sesuai kebutuhan
 Obat ini tidak boleh dikonnsumsi lebih dari 7 hari

• Dosis asam mefenamat untuk nyeri haid


 Dosis pertama adalah 500mg, kemudian dilanjutkan dengan 250mg setiap 6 jam sesuai
kebutuhan
 Obat ini tidak boleh dikonsumsi lebih dari 3 hari

(Dosis Asam mefenamat dibawah ini untuk 14thn-18thn)


 Dosis pertama 250mg, kemudian dilanjutkan dengan 250mg setiap 6 jam sesuai kebutuhan
 Obat ini tidak boleh dikonnsumsi lebih dari 7 hari

• Mekanisme kerja
Seperti anggota lain dari turunan asam antranilat (atau fenamate) kelas NSAID, ia menghambat
kedua isoform dari enzim cyclooxygenase ( COX-1 dan COX-2). Ini mencegah
pembentukan prostaglandin, yang berperan dalam sensitivitas nyeri, peradangan dan demam,
tetapi juga dalam hemostasis , fungsi ginjal, mempertahankan kehamilan, dan
perlindungan mukosa lambung.
• Indikasi : Anti inflamasi dan anti
• Cara permberian : oral ( melalui mulut ) diminum setelah makan
• Efek samping :
 Mual, mulas atau sakit perut, diare, sembelit, kembung
 Pusing, sakit kepala
 Kulit gatal dan ruam
 Mulut kering
• Interaksi obat : asam mefenamat akan bereaksi dengan obat obat :
 Obat anti hipertensi
 Obat diuretik
 Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID)
 Obat pengencer darah (antikoagulan)
 Selective seretonin reuptake inhibitor (SSRI) dan antidepresan lainnya
PERSYARATAN SUSPENSI
• Menurut FI IV, 1995
1. Suspensi tidak boleh diinjeksikan secara intravena dan intratekal
2. Suspensi yang dinyatakan untuk digunakan dengan cara tertentnu harus mengandung zat antimikroba
3. Suspensi harus dikocok sebelum digunakan
4. Suspensi harus disimpan daam wadah tertutup rapat

• Menurut FI III, 1979


1. Zat terdispersi harus halus dan tidak boleh mengendap
2. Jika dikocok, harus segera terdispersi kembali
3. Dapat mengandung zat tambahan untuk menjamin stabilitas suspensi
4. Kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang
5. Karateristik suspensi harus sedemikian rupa sehingga ukuran partikel dari suspensoid tetap agak konstan untuk
yang lama pada penyimpanan (Ansel,356)

• Menurut Fornas edisi 2, 1978


Pada pembuatan suspensi, untuk mencegah pertumbuhan cendawan, ragi dan jasad renik laiinnya, dapat ditambahkan
zat pengawet yang cocok terutama untuk suspensi yang akan diwadahkan dalam wadah satuan ganda atau wadah dosis
ganda
Persyaratan kadar asam mefenamat
Persyaratan kadar asam mefenamat menurut farmakope Indonesia edisi
IV (1995), yaitu tidak kurang dari 90% dan tidak boleh lebih dari 110%.
Untuk melakukan penetapan kadar obat dalam suatu sediaan dibutuhkan
suatu metode yang teliti dan akurat.
Prinsip teknik pencampuran :

Campuran dapat diklasifikasikan sebagai berikut.


1. Campuran Positif
Jenis campuran ini terbentuk ketika dua atau lebih gas atau cairan misibel dicampur bersama-sama melalui proses difusi. Dalam hal ini
tidak diperlukan energi, cukup hanya dengan memberikan waktu untuk pembentukan larutan. Jenis bahan ini tidak memberikan masalah
dalam pencampuran (Bhatt & Agrawal, 2007).
2. Campuran Negatif
Campuran jenis ini terbentuk ketika padatan tidak terlarut dicampur dengan pembawa untuk membentuk suspensi atau ketika dua cairan
tidak saling larut yang dicampur untuk membentuk emulsi. Pencampuran ini lebih sulit disiapkan dan memerlukan tingkat pencampuran
yang lebih tinggi dengan kekuatan eksternal karena ada kecenderungan komponen campuran ini terpisah kecuali jika terus diaduk (Bhatt &
Agrawal, 2007).
3. Campuran Netral
Banyak produk farmasi seperti pasta, salep, dan serbuk tercampur adalah contoh campuran netral. Produk tersebut statis dan komponennya
tidak memiliki kecenderungan bercampur secara spontan tetapi sekali tercampur, mereka tidak akan terpisah dengan mudah (Bhatt &
Agrawal, 2007).

Tujuan pencampuran adalah sebagai berikut :


1. Untuk memastikan bahwa ada keseragaman bentuk antara bahan tercampur yang dapat ditentukan dengan mengambil sampel dari bagian
terbesar bahan dan menganalisisnya, yang harus mewakili komposisi dari keseluruhan campuran.
2. Untuk memulai atau meningkatkan reaksi fisika atau kimia seperti difusi, disolusi, dll (Madinah, 2008).
FORMULA
komponen fungsi kadar jumlah
As. Bahan aktif 2% 4000 mg
Mefenamat
Na CMC Suspending 0,25% 500 mg
agent
Propilen glikol Pelarut 20 gram 20.000 mg
nipagin pengawet 0,18 gram 180 mg
Sukrosa Perasa 20% 20.000 mg
aquadest Pelarut dan Ad 200ml Ad 200ml
zat tambahan
ALAT DAN BAHAN
ALAT BAHAN

Mortir dan stamper Asam Mefenamat


Beaker glass Air panas
Gelas ukur Nipagin
Kaca arloji sukrosa
Timbangan dan anak timbangan Na CmC
Sudip Propilenglikol
Sendok tanduk dan Pinset Aqua destillata.
Botol volume 100 mL
Kertas perkamen
Viskometer brookfield
pH meter
PROSEDUR KERJA

Semua bahan •Ditimbang dengan perhitungan yang tepat

Na CMC • Dilarutkan di dalam air panas (20x nya). Digerus kuat hingga larut dan mengembang

Asam mefenamat • Dilarutkan dengan propilenglikkol + pengawet gerus kuat ad homogen

Campuran •Ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam NaCMC sambil digerus kuat ad homogen
•Ditambahkan sukrosa yang telah dihaluskan
asmef
•Dimasukan kedalam botol tambah aquades hingga batas kalibrasi
sediaan • Dikemas dan diberi etiket
•Dilakukan uji evaluasi
Uji evaluasi
Uji evaluas yang dilakukan adalah :
• Uji pemerian ( warna, bau, rasa )
• Pemeriksaan bobot jenis
• Pemeriksaan pH
• Volume sedimetasi
• Pemeriksaan viskositas
• Redispersi
• Kebocoran ( dalam botol )
UJI PEMERIAN

Dilihat warnanya.
Dicatat hasilnya

Dicium
aromanya.
Dicatat hasilnya.

Dicicipi. Dicatat
hasilnya.

Uji Pemerian Uji pemerian memuat paparan mengenai sifat zat yang
Tujuan : untuk mengetahui sifat fisika dan kimia suatu bahan, diuraikan secara umum terutama meliputi wujud, rupa, warna,
digunakan membantu pemeriksaan pendahuluan dalam bau, rasa, dan dilihat berdasarkan pemerian yang terdapat
pengujian. dalam Farmakope Indonesia (Ditjen POM:3,1995)
UJI PEMERIKSAAN BOBOT

Masukan sediaan
Timbang piknometer dalam piknometer Lakukan
kosong (W1) kosong, dtimbang perhitungan
(w2)

Pemeriksaan Bobot Jenis Syarat bobot jenis suspensi yaitu >1,00 g/mL (martin, et al.,
Tujuan : membandingkan bobot jenis sediaan akhir dengan BJ 1993)
suspensi secara teoritis.
Pada sediaan suspensi, jika pembawa yang digunakan adalah air,
maka BJ yang dihasilkan umumnya lebih besar daripada BJ
pembawanya (Emilia:7,2012).
UJI PEMERIKSAAN PH

Masukan pH
Masukan sediaan
meter kedalam Diamati pHnya
kedalam beaker
beakerglass yang lalu dicatat
glass secukupnya
berisi sediaan

Pemeriksaan pH Sediaan suspensi yang mengandung asam mefenamat harus


Tujuan : mengetahui kadar pH sediaan akhir dan memiliki pH antara 4-7 (Ditjen POM:43,1995).
membandingkan pH secara teoritis.
UJI VOLUME SEDIMETASI

1 2 3
Dimasukan Diamkan ± Diamati,
kedalam 1 jam dicatat
gelas ukur sehingga hasil dari
sampai terbentuk 2 volume
50ml fase sedimetasi

Volume Sedimentasi Volume sedimentasi dalah perbandingan antara volume


Tujuan : untuk mengetahui volume sedimentasi pada sediaan sedimentasi akhir (Vu) terhadap volume mula-mula suspensi
akhir dengan membandingkan dengan teori. (Vo) (Syamsuni:145,2006).
Bila F=1 dinyatakan sebagai floculation equilibrium, merupakan
sediaan yang baik. Bila F>1 terjadi floc sangan longgar dan
halus sehingga Vu>Vo (Anjani et al : 2,2011).
UJI PEMERIKSAAN VISKOSITAS

Sediaan Dipasang alat


dimasukan viskometer Dicatat hasil
kedalam stromer yang viskositas yang
beakerglass telah diatur sudah didapat
secukupnya kecepatannya

PemeriksaanViskositas Viskositas suspensi menurut SNI adalah 37 cp – 396 cp


Tujuan : mengetahui kekentalan serta sifat alir dari sediaan (Ansel,1989).
akhir suspensi.
UJI REDISPERSI

Diendapkan ± 1 jam, hingga


terbentuk 2 fase cair

Diputar 180˚ / dikocok

Diamati, dicatat hasil yang


didapat dari redispersi

Redispersi Waktu redispersi dapat diketahui dengan cara mengocok


Tujuan : untuk membantu menemukan volume pengendapan, sediaan dalam wadahnya menggunakan pengocok mekanik
mengatur vehcile dan susunan partikel. atau tangan. Kemampuan redispersi baik bila suspensi telah
terdispersi sempurna dengan pengcokan 90%-100%
(Ansel,1989).
UJI KEBOCORAN
Sediaan dimasukan
kedalam botol

Botol dimasukan
kedalam beaker
glass yang sudah
diisi air

Diamati terjadi
kebocoran/ tidak, lalu
dicatat

Kebocoran Kebocoran berpengaruh pada penentuan sediaan yang


Tujuan : untuk mengetahui apakah ada atau tidak pada kemasan diletakkan pada permukaan yang rata atau sejajar lalu dilihat
yang digunakan terjadi kebocoran. keseragaman kemasan apakah terjadi kebocoran atau tidak
(Lachman,1994).
kemasan penandaan penyimpanan

Dalam botol 100ml Asam mefenamat atau Disimpan pada tempat


mefenamic acid dikenal yang kering dan tidak
sebagai nonsteroidal terpapar cahaya
anti-inflammatory matahari secara
drug (NSAID) langsung
Netto : Asam mefenamat
Na CmC
2 gram
250mg
Netto :
100ml
Propilen glikol
Sukrosa
10gram
20gram 100ml > 18thn : 3 x 1 @ 15ml
Aquadest 100ml
Sukrosa 20gram > 14thn : 2 x 1 @ 15ml

Atiinflamasi
analgetik
Suspensi Suspensi
Asam mefenmat Asam mefenamat
Mual
Muntah
Mulut kering
pusing
Hipersensitif sakit kepala
Sakit perut
terhadap asam Diare
mefenamat

11113
123/456/777
Des 2022
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai