Anda di halaman 1dari 24

Korupsi dalam

Perspektif Agama
Kelompok 2

Nanda Putri Rahayu Rizqina Salfa Adilla


(P24840419045) (P24840419062)

Natalia Sarmila
(P24840419046) (P24840419066)

Nur Adinda Salsabila Yuniarti


(P24840419048) (P24840419077)
Dalam semua ajaran agama, tidak ada yang mengajarkan umatnya
untuk berlaku atau melakukan tindakan korupsi. Namun, pada
kenyataannya praktik korupsi sudah menjadi kebiasaan yang
dilakukan orang-orang beragama.
Agama memang mengajarkan dan mengarahkan para penganutnya untuk
hidup jujur, lurus, dan benar. Dalam agama, korupsi termasuk kategori
perilaku mencuri yang diharamkan agama dan tindakan pendosa.
Ada beberapa faktor yang bisa mengalahkan pengaruh ajaran agama
sebagai godaan manusiawi, yaitu:

• Nilai – nilai agama tidak menjadi pedoman dalam tindak perilaku di


masyarakat
• Ketiadaan apresiasi terhadap nilai-nilai kemuliaan
• Adanya gaya hidup modern sekarang ini, orang dengan mudah
melupakan atau dengan sengaja mengabaikan ajaran-ajaran agama
yang dianutnya, lalu melakukan tindak pidana korupsi
Namun ada beberapa faktor lain yang bisa tidak tersentuh oleh agama,
atau bisa mengalahkan kekuatan ajaran-ajaran agama, yaitu:

• Faktor genetik
• Faktor neurologis
• Faktor psikologis
• Faktor sosiologis
• Faktor pendidikan
• Faktor pengasuhan

Yang menghasilkan perilaku anti-sosial atau perilaku jahat lainnya


Contohnya jika seseorang sedang mengalami tekanan psikologis yang
sangat kuat untuk segera menjadi kaya raya karena yang bersangkutan tak
mau hidup miskin atau tak mau dikalahkan rekan-rekannya yang terus
sukses secara material, atau harus segera mendapatkan uang dalam
jumlah besar untuk suatu keperluan yang tidak bisa dielakkannya, orang
ini bisa bersikap masa bodoh pada ajaran-ajaran agamanya, lalu korupsi.
Artinya, ketika seseorang hidup dalam suatu masyarakat
yang sangat konsumeristik dan nyaris semua warganya
mengejar kekayaan sebagai gaya hidup modern yang
normal, orang ini dapat dengan mudah melupakan
ajaran-ajaran agama yang dianutnya, lalu melakukan
tindak pidana korupsi karena dia tidak mau berbeda dari
praktek hidup normal orang-orang lain dalam
masyarakatnya.
01
Prespektif Islam
Enter your title here
Secara teoritis kedudukan korupsi dalam hukum Islam adalah merupakan
tindakan kriminal yang dalam istilah Islam disebut dengan Jinayah dan
atau Jarimah. Asas legalitas hukum Islam tentang korupsi sangatlah jelas
dan tegas. Ia merupakan suatu tindakan pencurian dan karenanya pelaku
korupsi haruslah dihukum
"Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di
antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu
membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat
memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan
(jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui" (QS. Al-
Baqarah:188)

Dari ayat tersebut di atas dapatlah kita pahami bahwa Allah SWT sangat
melarang hambanya untuk mengambil dan memakan harta yang diperoleh
dari jalan yang tidak benar. Selain itu, ayat tersebut juga bermakna bahwa
Allah SWT membenci dan melarang hambaNya untuk menguasai harta
orang lain tanpa melalui cara-cara yang benar.
Selain itu korupsi adalah salah satu bentuk pengkhianatan terhadap
agama sebab ia mengkianati amanah yang dibebankan di pundaknya. Ia
juga menyelewengkan dan menyalahgunakan tugas dan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya

Sebagaimana firman Allah SWT:


"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat
kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar
lagi Maha melihat" (QS. An-Nisa':58)
02
Prespektif
Enter your title here
Kristen
Di dalam agama Kristen, baik Katolik maupun Protestan korupsi
sangat dilarang karena Korupsi identik dengan mencuri.

Dalam 10 Perintah Tuhan, larangan kedelapan adalah larangan untuk


mencuri. 10 Perintah Tuhan adalah salah satu norma yang dituangkan
di Alkitab Perjanjian Lama dan merupakan inti dari etika Alkitab
Perjanjian Lama.

Dalam Keluaran 20:15, Allah berfirman : Jangan mencuri. Demikian


jelasnya larangan Tuhan untuk tidakmencuri. Sementara itu korupsi
adalah mencuri dengan cara diam-diam, dengan cara halus
mengurangihak negara atau orang lain demi kepentingan pribadi.
Korupsi adalah perbuatan melanggar hukum.

Firman Allah yang tertulis lengkap dalam Alkitab juga menyebutkan


bahwa orang Kristen pun selain wajib taat perintahNya, juga berlaku
sama terhadap hukum yang berlaku. Ini jelas tertulis dalam Roma13:3 ,
yang menyatakan jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada
pemerintah (hukum), hanya jika ia berbuat jahat.
Korupsi adalah pengingkaran kepada Tuhan yang Maha
Memelihara Umatnya

Dari sisi iman Kristen, Allah telah tegas menyebutkan bahwa burung
di udara saja dipeliharaNya, apalagi manusia. Demikian umat tak
perlu ragu akan usaha yang dijalankannya selama berada di jalan
Tuhan. Karena itu, korupsi jelas merupakan pengingkaran terhadap
keberadaan Tuhan dan jaminannya
03
Perspektif
Enter your title here
Buddha
Dalam agama Buddha korupsi didasari oleh keserakahan dan berakar
pada kebodohan batin.

Korupsi termasuk melanggar Aturan-moralitas Buddhis (sila) ke dua


—mengambil barang yang tidak diberikan pemiliknya— dan akan
mengkondisikan seseorang melanggar Aturan-moralitas Buddhis (sila)
ke-4 buddhis (menahan diri dari ucapan yang tidak benar atau
berbohong) dikarenakan ketika seseorang melakukan korupsi, ia telah
‘mencuri’ dan akan mengondisikannya berbohong untuk
menyembunyikan perbuatannya.
Jadi korupsi bisa membuat seseorang melanggar Aturan-moralitas
Buddhis (sila) ke-2 dan Aturan-moralitas Buddhis (sila) ke-4 dari Lima
Aturan-moralitas Buddhis (panca-sila). Sehingga menurut Buddhisme,
korupsi merupakan sesuatu yang sebaiknya tidak dilakukan karena telah
melanggar Aturan-moralitas Buddhis (sila).
Sang Buddha menjelaskan dalam Majjhima Nikaya 117, bahwa mata
pencaharian akan menjadi tidak benar ketika mata pencahariannya
dimanfaatkan untuk:

• Menipu (kuhana)
• Membual (lapana)
• Memeras (nemittakata)
• Menggelapkan (nippesikata)
• Merampok agar mendapat hasil yang banyak (labha)
04
Perspektif Hindu
Enter your title here
Agama Hindu melarang keras untuk menjauhi tindak korupsi. karena
dalam agama hindu terdapat Panca Ma (penyebab nokta hitam
moral).

Panca Ma sendiri adalah sesuatu perilaku yang harus dijauhi umat


dalam agama hindu. Tertera dalam sila ke-5 yakni Mamaling
(korupsi) yang harus dijauhi. pelaku Mamaling (korupsi) akan
dikenakan sanksi hukaman mati
Oleh karena itu, diharapkan upaya pencegahan praktik
suap dapat menyentuh sisi fundamental kehidupan
masyarakat melalui pendekatan religius karena agama-
agama yang ada di Indonesia sejatinya telah melarang
perbuatan korupsi, termasuk di dalamnya bentuk-bentuk
korupsi yang dilakukan melalui praktik penerimaan atau
pemberian gratifikasi yang dianggap suap.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai