Anda di halaman 1dari 38

FARMASETIKA

DOSEN PENGAMPU

Feri Setiadi.M.Farm.,Apt
PENDAHALUAN

Farmasi berasal dari kata Yunani: Farmakon yang artinya


medika / obat.
Farmasi adl ilmu yg mempelajari cara membuat,
mencampur, meracik, memformulasi, mengidentifikasi,
mengkombinasi, menganalisis serta menstandarkan obat
& pengobatan juga sifat-sifat obat beserta pendistribusian
& penggunaannya scr aman.
FARMASETIKA

 Definisi

OBAT

RESEP

DOSIS
DEFINISI OBAT
Obat merupakan zat yang Obat adalah keadaan murni
digunakan untuk pencegahan atau bisa juga campuran
dan penyembuhan penyakit berbrntuk  serbuk,  tablet,
serta pemulihan dan supositori, cairan, salep, 
peningkatan kesehatan bagi pil, dan kapsul secara teknis
penggunanya. sudah sesuai dengan FI dan
Setiap obat punya manfaat, buku resmi lain yang
namun juga mempunyai efek ditetapkan oleh pemerintah.
samping yang merugikan.
Oleh karena itu, gunakanlah
obat sesuai dengan aturan
pakai.
JENIS JENIS OBAT

Macam-Macam Bentuk Obat


Bentuk setengah padat. Contohnya salep, krim, pasta, dan
Bentuk padat. Contoh: tablet, pil, kapsul, serbuk, dan
Bentuk gas. Contohnya inhalasi, spray, dan
Bentuk cair atau larutan. Contohnya potio, sirop, eliksir,
obat tetes, dan lotio
LOGO OBAT

“Obat Bebas”
 “Obat Jamu”

Obat Bebas
Terbatas”. “Obat Herbal
Terstandar
(OHT)”

“Obat
Keras”.

“Obat “Fitofarmak
Narkotik” a”
Kelengkapan Kemasan Obat

Batas Kedaluwarsa (Expiry date/ED) Adalah batas waktu jaminan


produsen terhadap kualitas produk.Bila penggunaan telah melewati
batas ED, produsen tidak menjamin kualitas produk tersebut.
Kemasan Obat Kondisi kemasan obat dalam keadaan baik seperti segel
tidak rusak, warna dan tulisan pada kemasan tidak luntur.
 Nama dan Alamat industri Farmasi
 Indikasi Adalah khasiat atau kegunaan dari suatu obat. Pastikan indikasi
obat yang tercantum pada kemasan sesuai dengan gejala penyakit yang
dialami.
 Efek Samping Adalah efek yang tidak diinginkan mungkin terjadi setelah
minum obat, pada takaran lazim misalnya dapat menyebabkan kantuk,
mual, gangguan dalam saluran cerna. Penggunaan Obat
 Setiap obat punya efek yang baik, namun juga mempunyai efek samping
yang merugikan jika digunakan tidak sesuai dosis.
Contoh Obat
Contoh Sedian Obat Generik & Paten
RESEP

Memahami Teori Dasar Farmasetika Meliputi Pengertian


Resep, Penulisan Dan Pengelolaan Resep
RESEP &
PELAYANAN RESEP
RESEP

Pengertian : Permintaan tertulis dari dokter


(umum/spesialis), dokter gigi, dokter hewan kepada
Apoteker untuk membuatkan obat dalam bentuk sediaan
tertentu dan menyerahkan kepada pasien
dr.umum/spesialis : tdk ada pembatasan jenis obat
yang diberikan
 drg. : jenis obat gigi
 drh. : obat untuk hewan
KETENTUAN RESEP

Ditulis dikertas Resep menggunakan tinta yang jelas


terbaca
Penulisan dalam bahasa latin (merupakan bahasa baku
untuk kedokteran dan farmasi dan berlaku internasional)
Resep yang mengandung Narkotika ditulis terpisah, tdk
boleh ada pengulangan (iter), identitas pasien jelas tdk
boleh m.i,tdk boleh ditulis suc
Prioritas pelayanan resep dgn memperhatikan tanda yg
ditulis di bagian kanan atas Resep; cito, urgent
(pelayanan segera) , PIM (berbahaya bila ditunda)
RESEP

Skrining R/ Penyiapan obat

Persyaratan administrasi Peracikan


Kesesuaian farmasetik Etiket
Pertimbangan klinis Kemasan obat yg
diserahkan
Penyerahan obat
Informasi obat
Konseling
Monitor penggunaan obat
Persyaratan resep

Admistrasi
Nama,SIP dan alamat dokter
Tanggal penulisan resep
Tanda tangan/paraf dokter penulis resep
Nama,alamat,umur,jenis kelamin dan berat badan pasien
Nama obat,potensi,dosis,jumlah yang diminta
Cara pemakaian yang jelas
Informasi lainnya
18

Kesesuaian farmasetika
Bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas,
inkompabilitas, cara dan lama pemberian

• Pertimbangan klinis
Adanya alergi, ESO, interaksi, kesesuaian
(dosis,durasi, jumlah obat dll)
Penggunaan bahasa latin dalam resep
berkaitan dengan :

1. Aturan pakai (diawali dengan signa/s)


a. s.d.d / 1.d.d = semel de die ( 1x sehari)
b. b.d.d / 2.d.d = bis de die (2x sehari)
c. t.d.d / 3.d.d = ter de die (3x sehari)

2. Takaran/jumlah/satuan
a. C = cochlear (sendok makan, 15 ml)
b. Cp = cochlear pultis (sendok bubur, 8 ml)
c. cth = cochlear theae (sendok teh, 5 ml)
d. gtt = guttae (tetes)
3. Keterangan waktu
a. a.c = ante coenam (sebelum makan)
b. p.c = post coenam (setelah makan)

4. Perintah pembuatan
c. m.f = misce fac (campur, buatlah)
d. d.i.d = da in dimidio (berikan setengahnya)
e. dtd = da tales doses (berikan dengan takaran sebanyak itu)
f. d. s = signa (tandai)
g. q.s = quantum satis (secukupnya)
h. aa = anna (masing-masing)
i. add = adde (tambahkan) h. iter = iteratio (pengulangan)
RESEP RASIONAL : penulisan Resep dgn memperhatikan
beberapa aspek ilmu dan menggunakan falsafah sbb; obat yang
tepat, dosis tepat, bentuk sediaan yang tepat, waktu tepat,
penderita yang tepat

RESEP IRASIONAL :
 Memberikan “shotgun presription”; permintaan obat lbh
banyak pd satu R/utk indikasi yg sama (polifarmasi)
 Pemberian obat dlm jumlah yg banyak, kecuali utk penyakit yg
kronis
 Pemberian antibiotika yg tdk sesuai dengan aturan pemakaian
( minimal 5-6 hari dan hrs dihabiskan)
Pelayanan Resep
22

 Apotek Rumah Sakit

 Apotek Umum

 Apotek puskesmas
Salinan Resep (apograph)
23

 Perlakuan sama dengan kertas resep asli dan memuat informasi apotek
meliputi; nama dan alamat, nama dan SIK APA (Apoteker Pengelola
Apotek), paraf APA, No dan tgl pembuatan R/, tanda det (detur) utk obat yg
telah diserahkan atau nedet utk obat yg belum diserahkan
 Dapat diberikan atas permintaan dokter dan penderita
 Ketentuan pemberian kopi resep :
- ada tanda “iter” (pengulangan) dikertas resep asli
(tdk boleh diberikan salinan jika ada tanda n.i (ne iteretur)
- tidak mengandung bahan Narkotika, Psikotropika atau daftar
Gevaarlijk(keras) pada resep asli
 Salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis resep, pasien
bersangkutan, apoteker dan petugas kesehatan yang berwenang
Contoh resep

NO SKRINIGN ADMINNISTRATIF ADA TIDAK


ADA

1 NAMA DOKTER     

2 SIP     

3 ALAMAT DOKTER     

4 TANGGAL PENULISAN RESEP     

5 TANDA R/,KOMPOSISI OBAT,JUMLAH YANG DIMINTA     

6 ATURAN PAKAI     

7 NAMA PASIEN     

8 ALAMAT PASIEN     

9 NO TELPON PASIEN     

10 UMUR PASIEN     

11 BERAT BADAN PASIEN     

12 JENIS KELAMIN PASIEN     

13 TANDA TANGAN PARAF PENULLIS RESE     


SKRINING FARMASETIKA DAN KLINIS

KELENGKAPAN RESEP KETEROLAC OMEPRAZOLE

BENTUK SEDIAN TABLET TABLET


KOMPOSISI TROMETHAMINE OMEPRAZOLE 20MG

INDIKASI NYERI AKUT SEDANG SESUDAH OPRASI TUKAK USUS,LAMBUNG

DOSIS SEHARI 3 X TAB SEHARI 1 X 20-40 MG

KONTRA INDIKASI GANGGUAN GINJAL, HAMIL,ANAK KURNG 16 HIPERSENSITIF


TAHUN

PERHATIAN IRITASI, ULKUS,HAMIL,ANAK. HINDARI EFEK HIPOKLORHIDIA


DAN HIPERGRASRINEMIA

EFEK SAMPING DIARE,,DISPEPSIA,SAKIT KEPALA,MENGANTUK SAKIT KEPALA, MUAL,MUNTAH

INTERAKSI OBAT WARFARIN,DIURETIK,OBAT ANTI EPILEPSI,OBAT DIAZEPAM,WARFARIN,FENOTOIN


PSIKOAYIF.
Contoh Etiket
Penyerahan Obat
27

Obat diserahkan dengan wadah sesuai dan


dilengkapi etiket yang memuat identitas apotek
(nama dan alamat apotekn, nama dan SIK APA,
nama dan juml.obat, identitas pasien (nama, umur,
jenis kelamin), aturan pakai, tanda lain yang
diperlukan)
Etiket warna putih : obat dalam
Etiket warna biru : obat luar
Pengelolaan Resep
28

Resep yang telah dikerjakan disimpan sesuai urutan


No. dan tanggal pembuatan
Resep mengandung Narkotika dipisahkan dan
digaris bawahi (warna merah)
Resep disimpan selama ± 3 tahun, setelah itu dpt
dimusnahkan (dibakar atau cara lain yang sesuai)
Pemusnahan Resep diatur menurut ketentuan yang
berlaku
Aspek Sosial mengenai resep
29

ASPEK LEGAL
Diatur oleh Undang-undang dan Peraturan Pemerintah
mengenai kesehatan dan kefarmasian;
PP No. 51 thn 2009
PMK No 72 Tahun 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian
Di Rumah Sakit
PMK No 73 Tahun 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Apotek
PMK No 74 Tahun 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Puskesmas
ASPEK ETIKA
Etika kedokteran dan farmasi; kode etik sesuai
standar etika profesi
Etika intra-profesi : antar sesama profesi kesehatan,
dokter-dokter, apoteker-apoteker
Etika inter profesi : dokter-apoteker-tenaga medis lain

ASPEK SOSIAL
Memperhatikan kondisi ekonomi pasien (pemilihan
alternatif obat dgn harga yg sesuai)

30
DEFINISI DOSIS
DOSIS

Dosis obat adalah jumlah obat yang diberikan kepada


penderita dalam satuan berat (gram, miligram, mikrogram)
atau satuan isi (mililiter, liter) atau unit-unit lainnya (Unit
Internasional).
Dosis maksimum
Dosis toxica
Dosis lazim
Dosis awal
MACAM-MACAM DOSIS

DOSIS LAZIM • Kecuali dinyatakan lain, maka yang dimaksud dengan dosis
obat ialah sejumlah obat yang memberikan efek terapeutik pada penderita
dewasa /anak disebut dozis lazimatau dosis medicinalisatau dosis terapi.
DOSIS MAKSIMUM • Dosis maksimum adalah dosis optimum yang masih
dapat diberikan kepada seorang manusia dewasa sehat tanpa menimbulkan
efek keracunan.
DOSIS TOXICA • Bila dosis obat yang diberikan melebihi dosis maksimum,
terutama obat yang tergolong racun, ada kemungkinan terjadi keracunan,
dinyatakan sebagai dosis toxica.(tanpa kematian 
DOSIS AWAL • Obat-obat tertentu memerlukan dosis permulaan (initial
dose) , dosis awal (loading dose) , dosis pemeliharaan (maintenance dose). •
Dengan memberikan dosis permulaan yang lebih tinggi dari dosis
pemeliharaan, misalnya dua kali, kadar obat yang dikehendaki dalam darah
dapat dicapai lebih awal
CARA PEMBERIAN OBAT

Enteral (oral ): dimakan atau diminum


 Parenteral : subkutan, intramuskuler, intravena, dan
sebagainya.
 Rektal, vaginal, uretral
 Lokal, topikal
 Lain-lain : implantasi, sublingual, intrabukal, dan
sebagainya
DOSIS ANAK

Bagaimana menghitung dosis untuk anak ?

 Berdasar perbandingan dosis dengan orang dewasa


 Berdasar kondisi fisik masing-masing anak
PERBANDINGAN DOSIS

 Berdasar umur
(orang dewasa : 20 – 24 tahun)
 Berdasar berat badan
(orang dewasa : 70 kg)
Berdasar luas permukaan tubuh (LPT) .
luas permukaan tubuh orang dewasa : 1.73 m²
Takaran Dosis

Alat Penakar Dosis :


• sendok resmi (FI)
• sendok makan ( C ) ~ 15 ml
• sendok teh (c.th) ~ 5 ml
• wadah obat minum
• gelas obat (batasan garis tanda volume)
• obat minum tetes→ penetes baku
• ( 1 ml = 20 gtt)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai