DOSEN PENGAMPU
Feri Setiadi.M.Farm.,Apt
PENDAHALUAN
Definisi
OBAT
RESEP
DOSIS
DEFINISI OBAT
Obat merupakan zat yang Obat adalah keadaan murni
digunakan untuk pencegahan atau bisa juga campuran
dan penyembuhan penyakit berbrntuk serbuk, tablet,
serta pemulihan dan supositori, cairan, salep,
peningkatan kesehatan bagi pil, dan kapsul secara teknis
penggunanya. sudah sesuai dengan FI dan
Setiap obat punya manfaat, buku resmi lain yang
namun juga mempunyai efek ditetapkan oleh pemerintah.
samping yang merugikan.
Oleh karena itu, gunakanlah
obat sesuai dengan aturan
pakai.
JENIS JENIS OBAT
“Obat Bebas”
“Obat Jamu”
Obat Bebas
Terbatas”. “Obat Herbal
Terstandar
(OHT)”
“Obat
Keras”.
“Obat “Fitofarmak
Narkotik” a”
Kelengkapan Kemasan Obat
Admistrasi
Nama,SIP dan alamat dokter
Tanggal penulisan resep
Tanda tangan/paraf dokter penulis resep
Nama,alamat,umur,jenis kelamin dan berat badan pasien
Nama obat,potensi,dosis,jumlah yang diminta
Cara pemakaian yang jelas
Informasi lainnya
18
Kesesuaian farmasetika
Bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas,
inkompabilitas, cara dan lama pemberian
• Pertimbangan klinis
Adanya alergi, ESO, interaksi, kesesuaian
(dosis,durasi, jumlah obat dll)
Penggunaan bahasa latin dalam resep
berkaitan dengan :
2. Takaran/jumlah/satuan
a. C = cochlear (sendok makan, 15 ml)
b. Cp = cochlear pultis (sendok bubur, 8 ml)
c. cth = cochlear theae (sendok teh, 5 ml)
d. gtt = guttae (tetes)
3. Keterangan waktu
a. a.c = ante coenam (sebelum makan)
b. p.c = post coenam (setelah makan)
4. Perintah pembuatan
c. m.f = misce fac (campur, buatlah)
d. d.i.d = da in dimidio (berikan setengahnya)
e. dtd = da tales doses (berikan dengan takaran sebanyak itu)
f. d. s = signa (tandai)
g. q.s = quantum satis (secukupnya)
h. aa = anna (masing-masing)
i. add = adde (tambahkan) h. iter = iteratio (pengulangan)
RESEP RASIONAL : penulisan Resep dgn memperhatikan
beberapa aspek ilmu dan menggunakan falsafah sbb; obat yang
tepat, dosis tepat, bentuk sediaan yang tepat, waktu tepat,
penderita yang tepat
RESEP IRASIONAL :
Memberikan “shotgun presription”; permintaan obat lbh
banyak pd satu R/utk indikasi yg sama (polifarmasi)
Pemberian obat dlm jumlah yg banyak, kecuali utk penyakit yg
kronis
Pemberian antibiotika yg tdk sesuai dengan aturan pemakaian
( minimal 5-6 hari dan hrs dihabiskan)
Pelayanan Resep
22
Apotek Umum
Apotek puskesmas
Salinan Resep (apograph)
23
Perlakuan sama dengan kertas resep asli dan memuat informasi apotek
meliputi; nama dan alamat, nama dan SIK APA (Apoteker Pengelola
Apotek), paraf APA, No dan tgl pembuatan R/, tanda det (detur) utk obat yg
telah diserahkan atau nedet utk obat yg belum diserahkan
Dapat diberikan atas permintaan dokter dan penderita
Ketentuan pemberian kopi resep :
- ada tanda “iter” (pengulangan) dikertas resep asli
(tdk boleh diberikan salinan jika ada tanda n.i (ne iteretur)
- tidak mengandung bahan Narkotika, Psikotropika atau daftar
Gevaarlijk(keras) pada resep asli
Salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis resep, pasien
bersangkutan, apoteker dan petugas kesehatan yang berwenang
Contoh resep
1 NAMA DOKTER
2 SIP
3 ALAMAT DOKTER
6 ATURAN PAKAI
7 NAMA PASIEN
8 ALAMAT PASIEN
9 NO TELPON PASIEN
10 UMUR PASIEN
ASPEK LEGAL
Diatur oleh Undang-undang dan Peraturan Pemerintah
mengenai kesehatan dan kefarmasian;
PP No. 51 thn 2009
PMK No 72 Tahun 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian
Di Rumah Sakit
PMK No 73 Tahun 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Apotek
PMK No 74 Tahun 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Puskesmas
ASPEK ETIKA
Etika kedokteran dan farmasi; kode etik sesuai
standar etika profesi
Etika intra-profesi : antar sesama profesi kesehatan,
dokter-dokter, apoteker-apoteker
Etika inter profesi : dokter-apoteker-tenaga medis lain
ASPEK SOSIAL
Memperhatikan kondisi ekonomi pasien (pemilihan
alternatif obat dgn harga yg sesuai)
30
DEFINISI DOSIS
DOSIS
DOSIS LAZIM • Kecuali dinyatakan lain, maka yang dimaksud dengan dosis
obat ialah sejumlah obat yang memberikan efek terapeutik pada penderita
dewasa /anak disebut dozis lazimatau dosis medicinalisatau dosis terapi.
DOSIS MAKSIMUM • Dosis maksimum adalah dosis optimum yang masih
dapat diberikan kepada seorang manusia dewasa sehat tanpa menimbulkan
efek keracunan.
DOSIS TOXICA • Bila dosis obat yang diberikan melebihi dosis maksimum,
terutama obat yang tergolong racun, ada kemungkinan terjadi keracunan,
dinyatakan sebagai dosis toxica.(tanpa kematian
DOSIS AWAL • Obat-obat tertentu memerlukan dosis permulaan (initial
dose) , dosis awal (loading dose) , dosis pemeliharaan (maintenance dose). •
Dengan memberikan dosis permulaan yang lebih tinggi dari dosis
pemeliharaan, misalnya dua kali, kadar obat yang dikehendaki dalam darah
dapat dicapai lebih awal
CARA PEMBERIAN OBAT
Berdasar umur
(orang dewasa : 20 – 24 tahun)
Berdasar berat badan
(orang dewasa : 70 kg)
Berdasar luas permukaan tubuh (LPT) .
luas permukaan tubuh orang dewasa : 1.73 m²
Takaran Dosis