Anda di halaman 1dari 13

BIOKIMIA MEDIS

ANNA P. ROSWIEM

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI & FARMASI


BOGOR
BIOKIMIA MEDIS
Pertemuan : 3
Hari : Sabtu, 13-03-2021

MATERI :

Metabolisme Pada Fase Pasca Penyerapan


- Fase Pasca Penyerapan
- Metabolisme Di Dalam Hati Pada Fase Pasca
Penyerapan
Metabolisme lemak dalam Hati
- Biosintesis benda keton
- Metabolisme Kolesterol
METABOLISME PADA FASE PASCA PENYERAPAN

A. Fase pasca penyerapan


Bila tidak ada pemasukan makanan, segera terjadi fase pasca
penyerapan. Fase ini disebabkan suatu perubahan sekresi
dari hormon-hormon pankreas. Sel A mengeluarkan lebih
banyak glukagon dan sel B yang membentuk insulin akan
dihambat. Perbandingan insulin / glukagon yang menurun di
dalam plasma mengantarkan kearah balik dari metabolisme
intermedier. Substrat yang menghasilkan energi akan
dipindahkan antara hati, jaringan lemak, otot dan otak. Hal ini
membantu :
- Mempertahankan suatu kadar glukosa yang mencukupi untuk
memelihara otak, anak ginjal dan eritrosit, karena jaringan ini
tergantung dari pemberian glukosa yang terus menerus, dan
- Pemberian energi ke jaringan-jaringan lainnya melalui
mobilisasi asam lemak dari jaringan lemak dan pembentukan
METABOLISME DI DALAM HATI
PADA FASE PASCA - PENYERAPAN

Sebagai organ metabolisme utama, hati bersama-


sama dengan jaringan lemak mempertahankan
pemberian energi ke organ-organ selama fase
kekurangan bahan makanan
METABOLISME LEMAK
Hati merupakan tempat terpenting untuk
pembentukan asam lemak, lemak, benda-benda keton dan
kolesterol. Juga jaringan lemak dapat mensintesis lemak,
akan tetapi jaringan tersebut lebih berguna untuk
menyimpan lemak.
Metabolisme lemak dalam hati sangat erat
berhubungan dengan metabolisme karbohidrat dan asam
amino. Dalam keadaan pemasukan bahan makanan yang
mencukupi, yaitu fase penyerapan, glukosa hati diubah
menjadi asam lemak melalui zat antara asetil-KoA.
Hati dapat juga mengambil asam lemak dari lemak
yang diberikan dari usus ke dalam hati bersama-sama
dengan kilomikron. Asam lemak dari kedua sumber
tersebut kemudian diubah menjadi lemak netral dan
fosfolipid. Bersama-sama dengan apolipoprotein, lemak
netral dan fosfolipid membentuk kompleks lipoprotein
(VLDL) . Kompleks tersebut diberikan ke dalam plasma dan
berfungsi mengurus jaringan ekstrahepatik, terutama
jaringan lemak dan otot.
Dalam fase pasca penyerapan terutama pada
puasa dan kelaparan serta Diabetes melitus, metabolisme
lemak dibalik arahnya. Karena tidak ada lagi glukosa dan
lemak yang masuk dengan bahan makanan, maka
organisme mengambil kembali simpanannya sendiri.
Jaringan lemak dalam keadaan ini membebaskan asam
lemak. Asam lemak diambil oleh hati dari dalam darah,
kemudian dipecahkan secara oksidatif menjadi asetil-KoA
dan akhirnya diubah menjadi benda-benda keton
BIOSINTESIS BENDA-BENDA KETON

 Benda-benda keton dilepaskan oleh hati ke dalam darah yang


dapat melarutkannya
 Kadar benda keton di dalam darah meningkat selama kelaparan
 Selanjutnya 3-hidroksi butirat dan asetoasetat berfungsi sebagai
pembawa energi yang utama; di samping asam lemak.
Sebaliknya, aseton tidak mempunyai arti dalam metabolisme
 Aseton akan dieksekresikan melalui paru-paru
 Setelah fase kelaparan selama 1-2 minggu, jaringan lemak
dapat menggunakan benda-benda keton untuk memenuhi
kebutuhan energinya. Hal ini untuk mempertahankan
kelangsungan daur asam sitrat dalam keadaan sangat
kekurangan glukosa
 Bila produksi benda-benda keton di dalam hati sudah mencukupi
kebutuhan di luar hati, maka akan terjadi suatu peningkatan
benda-benda keton di dalam plasma (ketonemia) dan mungkin
juga benda-benda keton ikut di ekskresikan bersama-sama
dengan urin (ketonuria)
 Ke-2 fenomena ini dapat diamati setelah kelaparan yang
berkepanjangan dan pada diabetes mellitus.
 Dengan munculnya konsentrasi benda-benda keton yang tinggi &
benda keton bersifat asam (pKa ~ 4) maka nilai pH darah
bergeser (ketoasidosis), sehingga dapat segera mengakibatkan
pergeseran keseimbangan elektrolit dan kehilangan kesadaran,
sehingga membahayakan jiwa.
BIOSINTESIS BENDA-BENDA KETON

=O
CH3 – C – SKoA
KoASH
Asetil-KoA

=O
=O
=O

CH3 – C – CH2 – C – SKoA


Aseto asetil-
CH3 – C – SKoA kondensasi
KoA
Asetil-KoA Asetil-KoA

KoASH
OH

=O
CH3 – C – CH2 – C
SKoA
H–C–H
=
HO C O 3 – hidroksi – 3 – metil
glutaril - KoA
OH
=O

=O

=O

=O
CH3 – C – CH2 – C CH3 – C – C H2 – C CH3 – C – CH3
OH OH +
Aseto asetat H CO Aseton
H 2
3 – hidroksi butirat
(Benda-benda keton)
METABOLISME KOLESTEROL
Kolesterol dapat berasal dari dua sumber, yaitu bahan makanan dan
sintesis sendiri di dalam tubuh. Kolesterol di sintesis oleh hati dalam
jumlah yang berarti. Jalur sintesis mulai dari asetil-KoA. Sebagian
kolesterol ini diperlukan untuk pembentukan garam-garam empedu.
Sebagian lainnya berfungsi sebagai komponen untuk membran sel
atau di simpan sebagai ester dengan asam lemak di dalam butir-butir
lemak. Sisanya di lepaskan ke dalam darah bersama-sama dengan
triasilglserol dalam bentuk kompleks lipoprotein yang sangat rendah
densitasnya (VLDL). Dengan demikian hati membantu juga
metabolisme kolesterol dengan cara mengambil kompleks lipoprotein
yang mengandung kolesterol dan ester kolesterol asam lemak (HDL,
IDL, LDL) dari dalam darah dan memecahkannya.
SE
Te L E
rim SA
akas
I
ih

Anda mungkin juga menyukai